Tok, tok, tok,
Suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi para murid yang sedang fokus dengan lembar Soal ulangan matematika. Seketika semua mata menoleh kearah pintu merasa penasaran siapa yang akan memasuki ruangan kelas.
Tap, tap, tap,
Suara langkah sepatu seorang guru memasuki ruangan kelas,
“Assalamualaikum Pak Bambang,” kata Ibu guru Mariani guru biologi mengucap salam.
“Pak maaf aku mengganggu mu, aku ditugaskan kepala sekolah untuk mengantar siswi pindahan, mari nak masuklah,” kata Bu Mariani menyuruh siswi yang tengah berdiri di depan pintu.
Dengan perlahan siswi tersebut melangkah menuju Bu Mariani sambil wajah tertunduk.
“Ayo nak perkenalkan dirimu,” kata Pak Bambang.
“Namaku Putri aku siswi pindahan dari kota Kediri,” kata siswi tersebut.
Nampak satu kelas menjadi ramai karena siswi baru bernama Putri ini sanggatlah manis sehingga membuat simpati bagi siapa yang melihatnya.
“Baiklah Putri karena kamu siswi baru kamu akan bapak sandingan dengan Jaka salah satu murid cerdas di kelas ini. Agar kau dapat meminjam rangkuman materi sebelum-sebelumnya kepada Jaka,” kata Pak Bambang.
“Terus aku bagaimana Pak,” sahut Rudi yang duduk sebangku dengan Jaka.
“Kamu bisa pindah ke belakang duduk disamping Rensi,” kata Pak Bambang.
“Asuuuuek,” kata Rudi langsung berdiri pindah ke belakang yang sangat senang bisa sebangku dengan sang pacar.
“Memang itu maumu kan huh,” kata Rensi sambil memanyunkan bibirnya.
“Sudah-sudah jangan gaduh Putri silakan duduk di samping Jaka,” kata Pak Bambang.
Putri berjalan perlahan menuju bangku tempat Jaka duduk nampak begitu dingin wajahnya nampak begitu beku dan kaku tatapan matanya kosong.
Sehingga membuat satu kelas nampak terdiam membisu terheran-heran melihat sikap Putri yang begitu dingin.
Jaka yang mengetahui hal itu tercengang bergidik ngeri seakan ada sesuatu yang aneh yang ia lihat dalam diri Putri. Saat Putri duduk disampingnya, Jaka nampak mengatur jarak dan kembali terdiam.
“Ayo anak-anak lanjutkan mengerjakan soal ulangannya, sementara bapak mau pergi ke kantor kepala sekolah dahulu, jangan gaduh ya,” kata Pak Bambang melangkah pergi meninggalkan ruangan kelas.
***
Pulang sekolah Jaka, Rudi dan Rensi sedang berdiri di depan gerbang sekolah menunggu angkot yang lewat untuk membawa mereka pulang.
“Jaka, kakak Vivi mana kok tidak pulang bareng,” kata Rensi
“Ia Jaka biasanya pulang bareng kak vivi kenapa hari ini kamu mau naik angkot dengan kami,” kata Rudi.
“Kak Vivi lagi kerja kelompok dengan temanya aku tadi di kasih tahu lewat wa,” kata Jaka.
“Dasar Kak Vivi punya Adik pintar kayak kamu di sia-siakan,” kata Rudi.
“Hustz, Kak Vivi itu baik kok kamu saja tidak kenal kak Viviku” kata Joko.
“Ia, ia yang Adiknya,” kata Rudi.
“Hey tiga trio culun,” Kata Supri yang mendekati Jaka dengan beberapa siswa satu gengnya.
Supri adalah anak kepala sekolah dia juga ketua geng kalajeking hitam yang ditakuti di sekolah bentukannya sendiri, tidak ada yang berani dengannya dia selalu membuli Jaka.
“Jangan ganggu Jaka lagi dong,” kata Rudi sambil pasang badan didepan Jaka.
“Hei anak culun kenapa kamu mau aku hajar juga,” kata Supri sambil melayangkan pukulan ke muka Rudi tapi dengan sigap tangan seseorang menghentikannya dan mulai meremas tangan Supri dengan keras
“Argh!" teriak Supri kesakitan, karena pergelangan tangannya terpelintir hingga patah.
Jaka, Rudi dan Rensi tercengang karena sosok di depan mereka adalah seorang cewek yang dengan satu serangan bisa mematahkan pergelangan tangan Supri yang terkenal jago beladiri.
Jaka termangu menatap heran punggung si cewek tersebut penasaran siapakah dia. Saat si cewek menoleh ternyata Putri siswi pindahan yang baru pindah tadi siang.
“Jaka tadi aku di wa kak Vivi katanya aku disuruh mengantarmu pulang,” kata Putri.
“Loh kau kenal kakak ku?" tanya Jaka
Namun Putri tak menjawab hanya diam sambil menaiki motor tril yang ia parkir di samping pos satpam.
“Kok bisa kenal Kak Vivi ya?" gumam Rudi.
“Ayo naik,” sahut Putri yang sudah mengendarai motor tril miliknya.
Putri dan Jaka berlalu begitu saja meninggalkan Rudi dan Rensi yang masih bingung kenapa Putri bisa kenal Kak Vivi.
***
Sampai di rumah Pak Haji Wachid Putri memarkir motor trilnya di samping mobil Pak Haji Wachid. Mereka disambut umi Epi yang sedang menyirami tanaman di depan rumah.
“Assallamualaikum umi,” Jaka memberi salam
“Waalaikumsalam,” sahut umi.
“Eh anak Umi yang paling ganteng sudah pulang, loh Putri kamu sudah datang toh kenapa Abahmu tidak mengabari,” kata Umi Epi.
Jaka langsung menarik Umi agak jauh, “Umi kenal sama Putri siap sih dia Umi?” tanya Jaka.
“Dia Namanya putri, anak satu-satunya Pak Haji Hadi teman Abahmu di Kediri.
Dulu Abahnya Putri teman satu kamar Abahmu saat Abahmu masih mondok di Kediri,” kata Umi.
“Oh begitu,” kata Jaka.
“Dia itu ahli bela diri loh Jaka, pemegang sabuk hitam jadi Umi tidak khawatir jadi di sekolah ada yang membelamu saat siapa teman mu yang nakal itu Supri hendak mengeroyokmu lagi,” kata umi
“Putri juga akan tinggal di rumah kita,” kata Umi sambil berbisik pada Jaka.
"Apa?" kata Jaka tak percaya.
“Ayo, ayo Putri kita masuk, oh ya Jaka apa tadi Abah mengantarkan bekal kalian?” tanya Umi
“Sudah umi tadi Jaka ketemu Abah kok di sekolah,” kata Jaka
“Ya sudah kalau begitu jangan Lupa tutup pagarnya Jaka,” kata Umi.
"Ia Umi," sahut Jaka sambil menutup gerbang lalu menyusul Umi dan Putri masuk kedalam rumah.
Keriangan keluarga Pak Haji Wachid sanggatlah hangat namun mereka tidak mengetahui bahwa ada seseorang berbaju hitam-hitam selalu mengawasi dari kejauhan. Mengintai dengan saksama tanpa diketahui entah apa maksudnya, setiap hari selalu berada di depan rumah Pak Haji Wachid namun agak jauh lalu menghilang begitu saja tanpa ada yang tahu saat menjelang magrib tiba.
***
Ponpes As-Salam
Pak Haji Wachid sedang menerima tamu yaitu Pak Haji Hadi Abah dari Putri. Mereka sedang berbincang ringan di balai-balai depan pondok sambil menikmati Kopi dan roti tawar.
Mereka nampak bercakap-cakap dengan serius terlihat dari raut muka mereka yang tiap menit berubah seakan memikirkan sesuatu.
“Ji, ini sudah sangat menghawatirkan untuk kota Jombang di Kediri sudah ramai soal setan yang terang-terangan muncul dan membunuh orang,” kata Pak Haji Hadi.
“Ia aku sudah mendapat kabar dari komite NU pusat Tebuireng, tapi aku belum yakin kawan,” kata Pak Haji Wachid.
“Bukanya apa-apa Ji aku sudah pernah menyaksikan sendiri didaerahku orang mati dimakan genderuwo Malah aku sendiri yang memusnahkan genderuwo tersebut Ji,” kata Pak Haji Hadi.
“Sudah segenting itu kah keadaannya Pak,” kata Pak Haji Wachid.
“Ini serius Ji makanya Putri aku titipkan padamu aku tahu Jombang adalah kota dengan pagar ghoib yang kuat, karena banyak kiai mumpuni di sini buktinya kota-kota di sekitarnya sudah gempar dengan ulah para setan Jombang aman tenteram sejahtera,” kata Pak Haji Hadi.
“Oh iya Pak, ada kabar burung ada sekelompok orang yang menamakan dirinya organisasi pemuda turunan apa namanya aku lupa?” Kata Pak Haji Wachid.
“Turunan bagaimana maksudmu,” tanya Pak Haji Hadi.
“Sekelompok Pemuda yang dahulu bapak atau ibunya bekas Kyai atau Paranormal semacam dukun pembasmi setan nah ini generasi kedua,” kata Pak Haji Wachid.
“Ada yang seperti itu Ji?” tanya Pak Haji Hadi.
“Entah, jadi ingat masa-masa dimana kita dulu masih menjadi pemburu hantu yang masih berseragam TOH. Yang berarti tanda lahir,” kata Pak Haji Wachid.
“Ia ya Ji, kita pernah mengalami masa sulit yang sama seperti dulu semoga masa itu tidak terulang kembali, karena kita banyak kehilangan di masa itu,” kata Pak Haji Hadi.
“Semoga Aamiin,” kata Pak Haji Wachid.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
virgoun
seru ceritanya 1like
2023-01-09
0
💯Fhashyafira✅
wih keren👍
2023-01-05
0
Rafa Retha
saya kira TOH itu singkatan.
kl toh tanda lahir...saya ada di dengkul dalam sebelah kanan.
2022-11-02
2