Sosok Genderuwo

Warga nampak berkerumun di sekitar rumah kosong di ujung gang Rt. 08, ada yang hanya duduk-duduk mengobrol sambil menyalakan senter dan melihat-lihat sekitar.

Ada pula yang berani memasuki area dalam rumah kosong tersebut dengan mendobrak pintu utama. Ada pula yang mencari di sekitaran pekarangan rumah dengan menebas beberapa rayutan yang menjalar.

Mereka hendak mencari ketiga bocah yang hilang, karena menurut info dari warga yang terakhir melihat mereka nampak bermain di pekarangan rumah kosong tersebut.

Pak Santoso nampak bercakap-cakap dengan beberapa orang warga, Pak Santoso adalah kepala Desa yang baru, “ Pak Rokim apa Abah Wachid sudah diberitahu?,” kata Pak Santoso.

“Sudah Pak Lurah tadi di wa sama Pak Hajar, kata beliau sedang menuju kemari bareng sama Komandan Nawan,” kata Pak Rokim.

Tidak seberapa lama mobil patroli memasuki pekarangan rumah kosong dengan beberapa personil kepolisian duduk di belakang.

“Assallamualaikum Pak Lurah,” kata Komandan Nawan memberi salam.

“Waallaikumsalam,” jawab Pak Lurah dan Pak Rokim.

“Apa sudah ketemu anak yang hilang itu Pak Lurah?,” tanya pak Komandan Nawan.

“Belum Pak Komandan kami sudah mencarinya disetiap sudut rumah ini. Bahkan kami menyuruh pemuda-pemuda untuk masuk kedalam rumah mencarinya tetap belum diketemukan,” kata Pak Lurah.

“Menurut Abah Wachid bagaimana?,” tanya Komandan Nawan.

“Menurutku lebih baik kita gunakan cara lama pak,” kata Abah Wachid.

“Cara lama bagaimana maksud Abah,” tanya Pak Lurah Santoso

“Orang tua kita dulu membunyikan perabotan rumah tangga seperti panci, wajan dan lainya. Untuk mengundang si makhluk halus yang menculik anak-anak,” kata Abah Wachid.

“Oh... ia kok saya bisa sampai lupa hal itu ya,” kata Pak Lurah Santoso.

“Baik akan saya suruh para pemuda menyiapkannya,” kata Pak Lurah lalu pergi menghampiri para pemuda yang bergerombol di depan rumah kosong tersebut.

“Eh ia Pak Lurah tolong sampaikan ke warga untuk menjaga jarak dan memakai maskernya,” kata Komandan Nawan.

“Siap Pak Komandan,” sahut Pak Lurah.

.......

Malam semakin larut jua dan tiga bocah hilang tersebut belum ketemu warga masih sibuk mencari dengan tabuhan-tabuhan perkakas dapur belum jua ada pertanda munculnya makhluk astral satu pun.

Warga mulai berasumsi bahwa bukan makhluk astral atau sejenisnya yang menculik anak-anak tersebut mungkin orang yang menculiknya.

“Pak Jangan-jangan bukan hantu yang menculik mereka,” kata Komandan Nawan

“Apa bapak punya bukti mungkin yang menunjukkan asumsi bapak itu benar?,” Kata Abah Wachid.

“Kami sedang menyelidikinya Abah,” kata Komandan Nawan.

“Memang secara syariat kita tidak boleh langsung berasumsi bahwa semua ini karena makhluk astral. Urutan yang baik adalah kita ikhtiar dalam kenyataan dahulu kalau sudah tidak ada hasil baru kita berasumsi bahwa semua ini ulah makhluk astral,” kata Abah Wachid.

“Begitu ya Bah,” kata Komandan.

“Disini warga sudah berikhtiar yang nyata yaitu dengan melaporkan kejadian ini pada Pak Komandan jadi sudah benar urutannya,” kata Abah Wachid.

“Lalu kalau belum mendapatkan hasil juga bagaimana Abah, apa yang harus kita lakukan?,” kata Komandan Nawan.

“Pasrahkan semua kepada Allah,” kata Abah Wachid.

“Pak Lurah, Pak Lurah...,” teriak Abah Wachid memanggil Pak Lurah yang sedang membantu warga mencari anak yang hilang

“Ia Abah Wachid kenapa, apa ada perkembangan di mata Abah, apa Abah mendapat firasat?,” tanya Pak Lurah Santoso yang berlari mendekat.

“Begini Abah ajak warga untuk duduk sejenak kita berdoa biar saya yang memimpin. Kita amalkan istigasah bersama kebetulan saya sudah menyiapkan buku istigasah tadi sebelum kemari, ini tolong bagikan pada warga satu-satu,” kata Abah Wachid.

“Baik Abah,” kata Pak Lurah.

Istigasah pun berlangsung hikmat nampak warga ada yang duduk melingkar disekitaran halaman depan ada pula yang berada di halaman belakang ada pula yang di dalam rumah.

Tidak beberapa lama Istigasah dilantunkan belum usai sampai doa terdengar suara Geraman aneh yang tidak tau dari mana hanya Geraman tanpa wujud.

Argh.... Argh.... Haaaaar.....

Seketika para pemuda yang tadinya sangat antusias dan seakan sangat berani memasuki area dalam rumah kosong berhamburan keluar.

“Pak Haji Wachid... Ada sosok hitam besar menyeramkan,” teriak salah satu pemuda yang berlari keluar dari dalam rumah kosong.

“Astagfirullah, akhirnya muncul juga makhluk ini, tenang-tenang Bapak-bapak?!,” kata Abah Wachid sambil berjalan menuju pintu utama memastikan apa benar sosok tersebut memang muncul dan menunjukkan keberadaannya.

“Hai Yaumal jasad, Yaumul Ruh, Yaumul jin, Yaumul Kodam tunjukkan eksistensi kalian, hadir... hadir.... hadir...,” kata Abah haji sambil kaki kanannya dientak-entakkan tanah.

Brak...

Suara pintu utama rumah kosong menutup dengan sendirinya yang semula terbuka oleh para pemuda yang meringsek kedalam.

“Allahuakbar,” teriak Abah Wachid sambil melangkah mundur karena terlalu kaget lalu pergi menghampiri Pak Lurah dan Komandan Nawan.

“Bagaimana Abah?,” tanya Komandan Nawan.

“Ia Abah sosok apa yang menggeram tadi?,” tanya Pak Lurah.

Begini Pak Lurah tolong himbau pada warga untuk tidak mendekati area rumah kosong ini dahulu beri jarak, karena makhluk ini sanggatlah berbahaya,” kata Abah Wachid.

“Baik Abah,” jawab Pak Lurah lalu pergi mengkoordinir warga untuk tidak terlalu dekat dari rumah kosong.

“Makhluk apakah ini Abah?,” kata Komandan Nawan.

“Sejenis genderuwo Pak Lurah, dia penghuni pohon sawo besar dipojokkan itu,” kata Abah.

“Loh berarti benar kabar yang beredar bahwa ada genderuwo di pohon sawo tersebut Abah,” kata Komandan Nawan.

“Benar Pak Komandan,” kata Abah Wachid.

Ahhhhh.... Tolong...

Tiba-tiba ada jeritan warga dari arah belakang rumah, seketika warga lain yang berada didepan rumah berlari menuju belakang rumah guna menolong seseorang yang menjerit tadi.

“Abah, Pak Lurah, Komandan Pak Kardun diseret makhluk hitam besar,” teriak salah satu warga yang melihat salah satu warga lain bernama Pak Kardun tengah diseret makhluk besar berbulu dan berkuku panjang dan tajam.

“Abah cepat tolong Pak Kardun..,” kata salah satu warga.

“Tenang-tenang kalian bantu doa,” kata Abah Wachid.

Seketika Abah Wachid melemparkan tasbih Cendana yang selalu ia pakai melingkar ditangannya sebagai gelang. Makhluk tersebut menghilang dengan tertawa keras

hahaha.. hahaha..

“Cepat tolong Pak Kardun,” kata Abah Wachid menyuruh beberapa orang warga untuk menolong Pak Kardun yang sudah tak sadarkan diri dengan kaki penuh cakaran bekas diseret genderuwo tadi.

Abah Wachid mencoba kedepan untuk menetralisir keadaan dengan membaca doa-doa dan sholawat-sholawat nabi. Namun ketika Abah Wachid berdoa genderuwo berdiri pas di hadapannya dengan tangannya yang besar dan kukunyah yang tajam mencekik leher Abah Wachid.

Abah Wachid pun merasa kesakitan merintih tak kuat menahan dahsyatnya kekuatan genderuwo Abah Wachid rupanya kalah Power dengan si genderuwo. Argh.. huek... nampak Abah Wachid muntah darah dan hampir lemas kehabisan tenaga.

“Abah......,” teriak warga cemas melihat keadaan Abah yang hampir sekarat namun tidak berani mendekat karena ngeri dengan sosok genderuwo didepan Abah. Nampak Abah sudah lemas dan tidak berdaya sudah tidak sadarkan diri.

“Pak Haji...., tidak Abah....,” teriak warga.

_

_

_

_

Terpopuler

Comments

Sapto Ahdar

Sapto Ahdar

nggak kuat-nggak kuat bacanya takut wkwkwk

2022-11-02

1

rakarayi

rakarayi

kak aku nyicil dulu ya bacanya.. ntat di lanjut lagi🥰

2022-10-14

1

KIA Qirana

KIA Qirana

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

2021-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Jahanam
2 Yang Tidak Terlihat
3 Siswi Pindahan Itu Mencurigakan
4 Sulam
5 Pohon Sawo
6 Petuah Abah
7 Sosok Genderuwo
8 Sosok Diatas Atap
9 Jaka Vs Suster Ngepot
10 Pengertian T O H
11 Rapat Rahasia Si Haji Gila
12 Tentang Lindihen
13 Kejadian Aneh Bin Ghoib
14 Dukun Pembawa Setan
15 Keris Setan Kober
16 Pak Wira Tumbang
17 Kecelakaan Depan Rumah
18 Berkunjung Ke Rumah Pakde
19 Air Perasan Jeruk Nipis
20 Ketukan Di Pintu Depan
21 Rapat RT 01
22 Membahas tentang Pulung
23 Bicara dengan Sosok Gentayangan
24 I Love You Too Bawel
25 Malam sebelum Pemilihan
26 Manjanya Si Putri
27 Bayi Bajang
28 Datangnya Pulung Wahyu Keprabuan
29 Buah Pisang Sinyal Positif
30 Poci (Pocong Keliling)
31 Pip, pip, pip Calon Mantu
32 Dewi Gaib
33 Mode Api Amarah
34 Masalah Pisang Selesai
35 Ketahuan
36 Tentang Mas Bagus
37 Anak Turunan
38 Mbak Kunti Numpang Mandi
39 Tiga Tokoh T O H
40 Sedulur Papat Limo Pancer
41 Pandemi Aneh
42 Percakapan Atas Atap
43 Rapat Akbar Tepi Waduk Rejosari
44 Perang Ghoib Segera Datang
45 Tapak Buda Vs Pukulan Kilat
46 Datuk Panglima Kumbang
47 Api Surah Al Ikhlas
48 Jatayu
49 Penyergapan Hari Pertama
50 Pahala Syahid
51 Pemusnahan Massal
52 Sang Naga Baru kelinting
53 Kemenangan Di Desa Mbadas Selatan
54 Kita Sudah Menikah
55 Kangmas Naga Bergala
56 Sultan Pemilik Siluman
57 Sultan Siluman Guru Agama
58 Sultonnirojim
59 Pasangan Perak Vs Siluman Tengkorak
60 Kotang Antakesuma
61 Firasat Sari
62 Bicara Dengan Bergala
63 Gus Bagus Baper (Bawa perasaan)
64 Bercanda Di Atas Kasur
65 Kabar Dari Haji Kasturi
66 100 Pasukan Genderuwo
67 Sarikem Si Genderuwo
68 Masa Kecil Dengan Kakek Buyut
69 Jaga Dirimu Dan Anak Kita
70 Pasukan Kalap
71 Percakapan Abah Kasturi dan Sarpala
72 Puncak Tunggorono
73 Rajaku, Ratuku, Janji Suci Dava & Sari
74 Mbah Raji Selamat
75 Dava Menikung
76 Bayi Cahaya
77 Aji bukan Aji
78 Mata Merah Peniru
79 Lingkaran Segel Bola Tanah
80 Kita Menang
81 Garuda Untuk Wahyu
82 Malam Tenang
83 Acara Pertunangan
84 Effendik Jangkaru
85 Abadi & Reinkarnasi
86 Raja Siluman Adi Yaksa
87 Jaka Merajuk
88 Keresahan Dalang
89 Bab Dihapus
90 Gadis Persembahan ( sambungan 87, ini Bab 88)
91 Oalah Perang Lagi
92 Teriakan Dewi
93 Warga Murka
94 Tukang Gosip
95 Pelet Kamasutra
96 Rapat Akbar Bukit Tunggorono
97 Perintah Serangan
98 Rapat Para Siluman
99 Ulah Wahyu
100 Diskusi Ruang Tamu
101 Arwah Mas Hasan Jaelani
102 Mimpi Putri
103 Mimpi Sari
104 Hanya Sebuah Peringatan
105 Kebo Marcuet
106 Habis-habisan
107 Hasan VS Nurma
108 Dava & akhir
109 Kebangkitan Pasukan Neraka
110 Grub Pemuda Majapahit
111 Ormas Mataraman
112 Laskar L.A & Wong Kadiri
113 Titik Terang
114 Punggawa 5 Kota
115 Kemarahan Jaka
116 Pengorbanan Hasan Jaelani
117 Senandung Rasa Mati
118 Wahyu Memimpin
119 Akhir Adi Yaksa
120 Ancaman Adi Yaksa, Kemenangan Lima Kota
121 Akhirnya Selesai
122 Tangisan Sang Panglima
123 Seminggu Yang Lalu
124 Kembalilah Dek
125 Kelahiran Bayi Setan
126 Kedamaian Di Rumah Gus Bagus
127 Sepuluh Tahun Kemudian
128 Obrolan Meja Makan
129 Upacara Bendera
130 Wahyu VS Cecak
131 Pesan Orang Gila
132 Romantisnya Bagus dan Vivi
133 Canda Wahyu dan Jaka
134 Perang Batal
135 Bayi Setan Kesepian
136 Membahas Tentang Kemungkinan
137 Mas Kecil dan Dedek Wahyu
138 Membahas Regenerasi
139 Kisah Gagang Sapu
140 Adi Elang
141 Keanehan Sebelum kelahiran
142 Jaket Merah Putih
143 Super Emak
144 Srikandi T O H generasi 3
145 Dukun Wanita Yayu Yuwana
146 Suasana Latihan Wahyu
147 Poci Kena Mental
148 Kembali Mesra
149 Ramalan Kematian Sang Ketua
150 Mode Api Alam
151 Ketika Salat Tak Bisa Diganggu Gugat
152 Klu T O H vol 2 ( MR. D)
153 Hey TOH lanjut di novel baru loh
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Malam Jahanam
2
Yang Tidak Terlihat
3
Siswi Pindahan Itu Mencurigakan
4
Sulam
5
Pohon Sawo
6
Petuah Abah
7
Sosok Genderuwo
8
Sosok Diatas Atap
9
Jaka Vs Suster Ngepot
10
Pengertian T O H
11
Rapat Rahasia Si Haji Gila
12
Tentang Lindihen
13
Kejadian Aneh Bin Ghoib
14
Dukun Pembawa Setan
15
Keris Setan Kober
16
Pak Wira Tumbang
17
Kecelakaan Depan Rumah
18
Berkunjung Ke Rumah Pakde
19
Air Perasan Jeruk Nipis
20
Ketukan Di Pintu Depan
21
Rapat RT 01
22
Membahas tentang Pulung
23
Bicara dengan Sosok Gentayangan
24
I Love You Too Bawel
25
Malam sebelum Pemilihan
26
Manjanya Si Putri
27
Bayi Bajang
28
Datangnya Pulung Wahyu Keprabuan
29
Buah Pisang Sinyal Positif
30
Poci (Pocong Keliling)
31
Pip, pip, pip Calon Mantu
32
Dewi Gaib
33
Mode Api Amarah
34
Masalah Pisang Selesai
35
Ketahuan
36
Tentang Mas Bagus
37
Anak Turunan
38
Mbak Kunti Numpang Mandi
39
Tiga Tokoh T O H
40
Sedulur Papat Limo Pancer
41
Pandemi Aneh
42
Percakapan Atas Atap
43
Rapat Akbar Tepi Waduk Rejosari
44
Perang Ghoib Segera Datang
45
Tapak Buda Vs Pukulan Kilat
46
Datuk Panglima Kumbang
47
Api Surah Al Ikhlas
48
Jatayu
49
Penyergapan Hari Pertama
50
Pahala Syahid
51
Pemusnahan Massal
52
Sang Naga Baru kelinting
53
Kemenangan Di Desa Mbadas Selatan
54
Kita Sudah Menikah
55
Kangmas Naga Bergala
56
Sultan Pemilik Siluman
57
Sultan Siluman Guru Agama
58
Sultonnirojim
59
Pasangan Perak Vs Siluman Tengkorak
60
Kotang Antakesuma
61
Firasat Sari
62
Bicara Dengan Bergala
63
Gus Bagus Baper (Bawa perasaan)
64
Bercanda Di Atas Kasur
65
Kabar Dari Haji Kasturi
66
100 Pasukan Genderuwo
67
Sarikem Si Genderuwo
68
Masa Kecil Dengan Kakek Buyut
69
Jaga Dirimu Dan Anak Kita
70
Pasukan Kalap
71
Percakapan Abah Kasturi dan Sarpala
72
Puncak Tunggorono
73
Rajaku, Ratuku, Janji Suci Dava & Sari
74
Mbah Raji Selamat
75
Dava Menikung
76
Bayi Cahaya
77
Aji bukan Aji
78
Mata Merah Peniru
79
Lingkaran Segel Bola Tanah
80
Kita Menang
81
Garuda Untuk Wahyu
82
Malam Tenang
83
Acara Pertunangan
84
Effendik Jangkaru
85
Abadi & Reinkarnasi
86
Raja Siluman Adi Yaksa
87
Jaka Merajuk
88
Keresahan Dalang
89
Bab Dihapus
90
Gadis Persembahan ( sambungan 87, ini Bab 88)
91
Oalah Perang Lagi
92
Teriakan Dewi
93
Warga Murka
94
Tukang Gosip
95
Pelet Kamasutra
96
Rapat Akbar Bukit Tunggorono
97
Perintah Serangan
98
Rapat Para Siluman
99
Ulah Wahyu
100
Diskusi Ruang Tamu
101
Arwah Mas Hasan Jaelani
102
Mimpi Putri
103
Mimpi Sari
104
Hanya Sebuah Peringatan
105
Kebo Marcuet
106
Habis-habisan
107
Hasan VS Nurma
108
Dava & akhir
109
Kebangkitan Pasukan Neraka
110
Grub Pemuda Majapahit
111
Ormas Mataraman
112
Laskar L.A & Wong Kadiri
113
Titik Terang
114
Punggawa 5 Kota
115
Kemarahan Jaka
116
Pengorbanan Hasan Jaelani
117
Senandung Rasa Mati
118
Wahyu Memimpin
119
Akhir Adi Yaksa
120
Ancaman Adi Yaksa, Kemenangan Lima Kota
121
Akhirnya Selesai
122
Tangisan Sang Panglima
123
Seminggu Yang Lalu
124
Kembalilah Dek
125
Kelahiran Bayi Setan
126
Kedamaian Di Rumah Gus Bagus
127
Sepuluh Tahun Kemudian
128
Obrolan Meja Makan
129
Upacara Bendera
130
Wahyu VS Cecak
131
Pesan Orang Gila
132
Romantisnya Bagus dan Vivi
133
Canda Wahyu dan Jaka
134
Perang Batal
135
Bayi Setan Kesepian
136
Membahas Tentang Kemungkinan
137
Mas Kecil dan Dedek Wahyu
138
Membahas Regenerasi
139
Kisah Gagang Sapu
140
Adi Elang
141
Keanehan Sebelum kelahiran
142
Jaket Merah Putih
143
Super Emak
144
Srikandi T O H generasi 3
145
Dukun Wanita Yayu Yuwana
146
Suasana Latihan Wahyu
147
Poci Kena Mental
148
Kembali Mesra
149
Ramalan Kematian Sang Ketua
150
Mode Api Alam
151
Ketika Salat Tak Bisa Diganggu Gugat
152
Klu T O H vol 2 ( MR. D)
153
Hey TOH lanjut di novel baru loh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!