Aril menunggu Zara di depan pintu Ruang ICU.
Zara yang melihat Aril langsung melangkah menuju Aril.
Diraihnya tangan Aril dan Zara menyalaminya,Aril mengajak Zara masuk ke ruangan itu,didapati Mama Aril yang tertidur di kasur Rumah Sakit.
Mereka mendekat pada Wanita separuh baya itu.
Zara meletakkan buket bunga dan separcel buah untuk Mama Aril di meja.
"Maa" panggil Aril membungkukkan badannya di dekat Mamanya.
Mamanya terbangun,membuka mata,dilihatnya wanita cantik berbaju navy itu berdiri disamping Aril,hatinya bertanya.
"Ma,,ini Zara,kekasih Aril" jelas Aril pada Mamanya.
Zara mengulurkan tangan,menyalami Mama Aril.
Mamanya hanya terdiam tak percaya bahwa apa yang sudah terjadi itu nyata.
"Duduk nak" suruh Mamanya pada Zara.
Aril mengambil kursi danenempatkannya disamping Mamanya.
Suasana itu hening,Zara juga tak berkata apapun sejak dia masuk keruangan itu.
Zara hanya memandang Mama Aril terus menerus,Dia teringat Ibunya dirumah.
Tiba-tiba Mamanya meminta Aril untuk meninggalkan mereka berdua diruangan itu.
Aril bingung,Dia sempat tidak yakin kalau Dia harus membiarkan Mama dan kekasihnya berdua saja.
Namun Zara meyakinkan Aril,Dia memandang ke arah Aril dan menganggukkan kepalanya mengisyaratkan kalau Dia tak masalah dengan permintaan Mamanya.
Aril menutup pintu kamar itu.Zara duduk mendekat pada Mama Aril.
"Iya tan,Tante mau ngomong apa?" tanyanya dengan memegang tangan Mama Aril.
"Sudah lama kalian berhubungan Nak?"
"Iya Tante,sudah lama,tapi Zara tidak tau Tante kalau Mas Aril sudah menikah" jawab Zara.
"Kamu sangat menyayangi Aril nak?" tanyanya lagi.
Zara hanya diam dan menganggukkan kepalanya.
"Apa benar kamu sangat mencintainya Nak?"
"Iya Tante" jawabnya singkat,matanya tetap tertuju pada sosok yang terbaring itu.
"Kalau begitu lupakan Dia Nak" kata Mama Aril yang balik memegang tangan Zara.
Zara terkejut mendengar kata-kata itu keluar dari Mama Aril
"Kalau kau benar-benar cinta sama Aril,biarkan dia menepati janjinya pada almarhum ayahnya nak,Kamu wanita yang sangat cantik,dan aku tau Kamu punya pribadi yang sangat baik" imbuhnya lagi.
Zara tak dapat membendung air matanya,Dia membuang pandangan kearah lain.
Bibirnya kaku seakan tak bisa bergerak menjawab segala permintaan Mama Aril.
"Anggap tante ini Mama kamu Nak,Tante yakin Kamu pasti mau mendengarkannya" kata Mama Aril yang menarik Zara ke pelukannya.
"Ini adalah pilihan yang sulit nak,tapi kamu harus bisa menjalaninya, bagaimanapun cintamu terhadap Aril.itu adalah hal yang salah Nak di mata orang,sabar ya Nak,ikhlaskan" bisiknya sambil mengusap kepala Zara yang menangis dalam pelukannya.
Zara tetap sesegukan,Dia memeluk tubuh Mama Aril yang terbaring itu,menangis se jadi-jadinya dipelukan wanita paruh baya itu.Namun hatinya terasa legah dalam pelukan itu.
"Tante menyayangimu Nak,walau Tante belum pernah bertemu denganmu.
Tante percaya dengan anak Mama,kalau pilihannya pasti selalu tepat.Pilihannya selalu baik,dan ternyata benar kan,Aril memilih wanita yang baik juga cantik.Hanya saja waktu yang Dia pilih tidak tepat Nak." kata Mama Aril menyentuh pipi Zara.
"Maafkan Zara Tante" ucap Zara tetap dengan air mata yang tak kunjung usai.
"Tidak nak...Kamu tidak salah,gak ada yang salah atas perasaan kalian Nak,Tante sangat mengerti perasaanmu,Tante yang salah,Tante minta maaf,Tante tidak berdaya Nak,Tante terikat janji dengan semuanya,maafkan Tante,anggap Tante ini sebagai ibumu Nak" kata Mama Aril tetap di pipi Zara air matanya mulai menetes menatap Zara.
Zara membalikkan pipinya mengambil tangan Mama Aril dan menciumi telapak tangan yang menyentuh pipinya itu.
menciuminya lagi berkali-kali
"Sudah Tan,,Tante jangan hawatir,Tante jangan bersedih lagi,Zara menganggap Tante sebagai ibu Zara,jangan hawatir Tante,Zara gak akan membuat Tante bersedih dan sakit lagi seperti ini" kata Zara yang tetap memegang tangan Mama Aril.
"Trimakasih Nak,,trimakasih atas keikhlasanmu Nak,semoga allah mengirimkan jodoh yang sama baiknya denganmu,yang hatinya tulus seperti hatimu"
"Ya sudah,Tante istirahat ya,,aku mau pamit pulang Tan," kata Zara
"Biar Aril mengantarmu nak" katanya kasihan melihat Zara.
"Gak usah Tante,kalau masih berdua dengan Aril kapan Zara move on nya Tan" kata Zara becanda sambil mengusap air matanya yang terus mengalir.
Mama Aril juga tak kuasa menahan air matanya.Pertemuan pertama kalinya dengan Zara membuat hatinya teriris-iris,sebenarnya Dia tak sanggup meminta hal itu pada gadis pilihan anaknya yang benar-benar baik hati dan cantik itu.
Aril yang daritadi cemas pada Zara juga amanya takut mereka bertengkar atau saling memaki akhirnya membuka pintu kamar itu
"Sudah dong ngegosipnya,srius amet sih sampe Aku gak boleh dengar" Aril bercanda melangkah memasuki ruangan itu.
Zara buru-buru mengusap air matanya begitu juga dengan mamanya.
"Yaudah kalau gt aku permisi pulang dulu ya Tante," kata Zara yang beranjak dari kursi itu.
"Loh,kok sudah mau pulang Zara,kan kita belum ngobrol sama sekali" tanya Aril pada Zara,Dia cemas dan penasaran apa yang baru saja terjadi.
"Kita bisa ngobrol kapan-kapan saja Ril,aku kesni kan mau jenguk Mama Aril,bukan mau ngobrol" kata Zara yang pura-pura tegar
Mama Aril dan Aril tersenyum mendengarkan Zara.
"Ya sudah,,aku pulang dulu ya Ril,aku pulang dulu ya Tante,semoga lekas sembuh dan terus sehat Te" kata Zara menyalami Mama Aril.
"Aku antar Kamu ke depan ya Zar" kata Aril
"Gak usahlah Ril,kasian Tante nanti sendirian takut butuh sesuatu kan,udah ah gak usah.Jauh juga masih lewati 2 lantai lagi.kasian sama Tante sendirian" jawab Zara sangat memaksa tidak mau diantar,tapi dia berkata seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa.
Zara melangkah menyalami Mama Aril,
"Hati-hati ya nak" kata Mama Aril
Zara mengangguk lalu tersenyum pada Mama Aril dan Aril.
Dia melangkah keluar ruangan,Aril mengantarkan Zara sampai ke pintu.
"Hati-hati ya Sayang" kata Aril memandang Zara,yang mulai merasa kalau mata Zara sembab.
"Iya..." jawab Zara singkat,
Zara menyalami Aril,
mengecup tangan Aril lebih lama dari biasanya.
"Maafkan Aku sayang" ucapnya dalam hati.
Dia segera berbalik melangkah meninggalkan Aril.
Aril terus melihat ke arah Zara yang berlalu pergi meninggalkannya.
"Berbaliklah Zara,balikkan tubuhmu kalau kau sangat mencintaiku"gumamnya dalam hati
Zara membalikkan tubuhnya dan melambaikan tangan pada Aril,bibirnya tersenyum
"Yeeaaayyhhh,Aku juga sangat memcintaimu Zara" kata Aril bahagia,
Zara melanjutkan langkahnya menyusuri lorong-lorong paviliun Rumah Sakit,hatinya terasa hancur sekali,kakinya seakan gemetar tak sanggup lagi menopang tubuhnya,tapi dia terus berjalan dengan air matanya yang semakin deras.
Dibenaknya selalu terfikir bagaimana Dia bisa melanjutkan hidupnya tanpa Aril,tapi dia sudah berjanji pada Mama Aril untuk meninggalkan putranya.
"Ya allah,berikan Aku kekuatan" kata Zara dalam hati sambil memasuki taxi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments