"Gimana keadaanmu Mega" sapa Aril yang baru saja sampai di Ruangan Mega dirawat.
"Sudah baikan Mas,Mas Aril gak pulang kerumah dulu ganti baju gitu" kata Mega pada Aril.
"Sebentar lagi aku pulang dulu Mega..Aku mandi dan ganti baju dulu sekalian makan,gak Papa kan Aku tinggal lagi?"kata Aril memegang kepala Mega melihat suhu tubuh Mega.
"Iya Mas,,gak masalah kok,Aku diampiri sebentar begini udah senang sekali Mas"jawab Mega tersenyum.
Aril membalas senyum Mega,ada perasaan iba di hatinya,"Mega sabar sekali,padahal selama menikah selalu ku abaikan,kenapa wanita ini gak pernah bosan dengan sikapku"ucapnya dalam hati.
"Permisi...Saya bawakan makanan untuk Ibu Mega."kata suster dengan ramah dari pintu.
"Oh sudah ada suami ya Ibu Mega"imbuh Suster sambil meletakkan nampan berisi makanan itu ke meja.
Mega dan Aril hanya tersenyum,"Trimakasih Suster" ucap Mega pada Suster.
"Kalau Mas mau pulang bawakan saja makanannya kesini,Aku bisa sendiri Mas" kata Mega.
"Biar Aku bantu saja,Kamu pasti sulit,"jawab Aril sambil membawa makanannya mendekat pada Mega.
Aril menyuapi Mega,Mega bahagia sekali,sesekali Mega menatap Aril yang diraut mukanya penuh pikiran.
"Enatah siapa yang selalu ada dipikiran suamiku,beruntung sekali Dia bisa di cintai laki-laki sempurna seperti Aril"kata Mega dalam hati.
"Eh...jangan bengong kalau lagi makan"Aril mengagetkan Zara.
Zara hanya tersenyum lalu membuka mulutnya kembali.
Dilahapnya makanan dari Rumah Sakit itu walau rasanya tak beraturan.Bisa jadi makanan itu seenak makanan resto terkenal,karena Aril yang menyuapinya.
Aril berpamit pulang,Mega menyentuh tangan Aril,dan menempelkan dihidungnya seraya berakata"Hati-hati ya Mas"
Aril hanya diam,kembali Dia canggung karena yang biasa melakukannya hanya Zara.
____
"Zara,,, hati-hati ya."kata Fely yang berdiri membukakan pintu kecil untuk mengeluarkan motor Zara
"Iya Fely,Trimakasih,dah kayak mau pergi kemana aja aku Fel,sampe perhatian gitu"Zara tersenyum pada Fely,Fely juga membalas senyuman Zara.
Zara segera pergi ke Cafe tempat dia menyuruh Aril untuk menemuinya.
Di sisi lain, Aril juga bersiap menemui Zara.
Beberapa menit kemudian akhirnya Aril datang dan segera menghampiri Zara yang sudah menunggunya.
"Sayang sudah daritadi" sapa Aril menyentuh pundak Zara.
Zara tak menjawab Dia hanya diam.
Aril langsung memanggil pelayan dan memesan minuman untuknya dan Zara.
Tak lama kemudian disajiakanlah minuman yang Aril pesan.
"Oke Sayang,,Aku sudah siap kamu marahin sekarang karena aku memang salah dah lalai ngabarin Kamu." kata Aril menggoda Zara dengan kata-katanya.
"Aku gak mau marah-marah Ril, aku mau putus."kata Zara dengan singkat.
"Sayang....aku mohon jangan ngomong seperti itu,,Zara kan sudah janji gak mau berkata seperti itu lagi." Aril meraup tangan Zara.
"Aku gak kuat Ril,, aku gak bisa terus-terusan cemburu seperti ini,aku gak sekuat istrimu,harus bagaimana Aku jelaskan Ril,aku sangat mencintaimu,aku gak bisa ada wanita lain bersamamu.Aku gak kuat nahan hatiku tiap kali Kamu pulang kerumah Aku cemburu Aril...
Apalagi sekarang kamu sudah mulai peduli dengan istrimu.Dia sakit dan kamu menjaganya semalaman.Dia pasti dekat denganmu.kamu pasti merawat Dia Ril" Zara menatap dalam mata Aril.
"Mega mencoba bunuh diri Sayang,Aku panik,Handphone ku tertinggal di Jas yang kuletakkan di Ruang Tamu,benar Aku tak mencintainya Sayang,tapi masak iya Kamu mau biarkan kekasihmu ini menjadi orang yang tega pada orang lain sayang." jelas Aril tetap menggenggam tangan Zara.
"Oh...rupanya Dia mau mati buat Kamu gitu,jadi bagus kan kalau Kamu tinggalin Aku lalu Kamu pilih saja Dia yang mau merelakan nyawanya buat Kamu."
"Sayang...sudahlah,aku tidak mencintainya.Hanya Kamu yang Aku sayang Zara,tolong mengerti juga perasaanku.Bukan hanya Kamu yang merasakan tidak nyaman Zar,,akupun begitu,setiap saat aku selalu ingat Kamu."
"Tapi sampai kapan kita harus seperti ini Ril,aku gak mau dinilai orang kalau aku ini perusak dan pengganggu rumah tanggamu" jawab Zara melemas air matanyapun mulai menetes,Dia benar-benar tidak nyaman dengan keadaan ini.
"Sabar Sayang,,sampai Mega yakin kalau Aku tidak bisa menjadi suaminya,Aku tidak bisa menyakiti siapapun Sayang.Mega itu temanku dari kecil,Dia anak sahabat almarhum Papa,Aku tidak bisa menyakitinya.Biarkan Dia yang mengalah Sayang.Dia wanita baik,aku yakin Dia mau melepaskanku" jelas Aril lalu pindah ke bangku yang sejajar dengan Zara.
Zara hanya menangis dipelukan Aril.
"Aku mencintaimu Zara,,tolong jangan tinggalkan Aku,,maafkan Aku Zara,aku tidak bisa melepas janjiku pada almarhum Papaku untuk meninggalkan Mega.Biar Mega yang meninggalkanku,diwaktu yang tepat biar Aku jelaskan pada Mega" kata Aril sambil merangkul Zara.
Zara tetap menangis dihatinya yang paling dalam sedikitpun Dia tak mau meninggalkan Aril,lagi-lagi usahanya untuk mutusin Aril gagal begitu saja.
"Maafkan Aku Sayang,Aku sudah membawamu dikeadaan sulit ini,maafkan Aku" kata Aril yang tak dapat menahan air matanya.
Rasa cinta yang begitu besar untuk Zara Dia tak pernah menangis menghadapi masalah apapun hanya Zara yang selalu menyentuh hatinya.
"Maafkan Aku sudah mencintaimu Sayang"imbuhnya lagi sambil memeluk erat tubuh Zara lalu mencium kening Zara.
Zara hanya terdiam dalam isakannya.
___
"Sayang mau langsung pulang??" tanya Aril pada Zara.
"Iya,,,Kamu mau langsung ke Rumah Sakit jaga Mega??" Zara balik bertanya.
"Iya Sayang aku ke Rumah Sakit,tapi Kamu bisa terus chat aku kok atau telvon Aku,biar Kamu gak curiga terus aku tuh disana deket-deket sama Mega atau gak" kata Aril tersenyum.
"Gak Sayang,,Aku percaya kok,ya udah Aku langsung pulang ya" kata Zara mencium tangan Aril.
"Iya Sayang,,hati-hati ya" jawab Aril mengecup kembali kening Zara.
____
Aril sampai di Rumah Sakit,dibukanya pintu kamar itu perlahan.
Dia melihat Mega tertidur pulas,mungkin karena efek obat.
Aril duduk di Sofa dan menyandarkan kepalanya menghadap langit-langit kamar Rumah Sakit,kepalanya sedikit terasa pening.
Diliriknya kembali Mega yang berbaring tak jauh dari tempatnya duduk.
"Bagaimana cara ku menjelaskan pada Mega,ya Allah...bagaimana caraku ingkar janji pada Papa,sedangkan pesan terahir Papa hanya Mega" kata Aril dalam hati,matanya terpejam namun fikirannya cukup berkeliaran pergi entah kemana.
Diraih Smartphonenya
"*S**elamat istirahat sayang*"
Diketiknya kata itu lalu sent to Zara
"I love u sayang..."
Diterimanya pesan singkat itu balasan chat dari Zara.Aril tersenyum meletakkan Handphone di dadanya.
Mata Aril mulai bisa terpejam.
23.30 wib
Mega terbangun,,rasanya Dia ingin buang air kecil,dilihatnya Aril yang tertidur di Sofa ruangan itu."Aku tertidur,sampai gak tau kapan Aril datang,trimakasih Mas sudah mau nunggui Aku" ucapnya dalam hati.
Mega turun perlahan dari tempat tidurnya.
tangannya berpegangan pada bibir meja disamping kasur itu.
Tapi sayang sekali selang infus mega menyentuh penutup gelas dari seng itu dan terjatuh kelantai...
bunyinya nyaring,Aril kaget Dia bangun dari tidurnya melihat Mega yang sdh berdiri di samping meja itu.
"Ma..maaf Mas Aril"kata Mega takut.
"Mega mau kemana??"kata Aril setengah berlari ke arah Mega.
"Aku mau ke kamar mandi Mas tapi gak sengaja selang infusku menyentuhnya lalu jatuh,maaf Mas,Mas Aril kaget ya" kata Mega
"Udah udah gak apa-apa Meg,sini Aku antar"Aril meraih tangan Mega dan menuntunnya ke Kamar mandi,
Menunggu Mega slesai dan membantunya lagi naik ke tempat tidur.
"Trimakasih Mas" ucap Mega yang sudah kembali berbaring.
"Iya sama-sama" jawab Aril sambil memasangkan selimut ketubuh Mega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments