"Tok tok tok" suara pintu kamar Fely yang diketok Zara.
"Masuk, gak aku kunci kok"jawab Fely dari arah dalam.
Zara membuka pintu menghampiri Fely yang masih terbaring lemas di tempat tidur.
disentuhnya kening Fely dengan lembut "masih pusing Fel?" tanyanya.
"Iya ni,sepertinya hari ini aku izin dulu Zar"jawab Fely.
"Ya udah nanti ku sampaikan ya ke Bos"
"Iya trimakasih Zara,eh ngomong-ngomong semalem kamu tumben gak diantar Aril? bukannya didepan kost itu mobil Bos ya Zar" tanya Fely penasaran sambil merubah posisi jadi duduk.
"Iya Fel,aku diantar Pak Reyhan semalem,tadinya kan aku mau pulang bareng Kamu,lah kamunya sakit dan aku lembur,Bos maksa deh antar Aku pulang" jelas Zara yang sambil mengadukkan teh hangat untuk Fely.
"Trus trus Kamu hanya diantar aja gitu? gak kemana mana lagi?" Fely mulai heboh.
*Mem**ang doi adalah sahabat Zara yang suka kepo dan super heboh,ngomongnya juga ceplas ceplos aja tapi Fely baik sekali pada Zara*.
"Aahhh kamu tuh kumat deh keponya,eh tapi Fel,aku emang benar gak hanya diantar,tapi dibawa makan juga,itupun karena si Bos dengar perut aku bunyi.uuhhhh malu banget sih"
Mereka berdua tertawa lepas.
"Kamu sih Zar,gak makan paling seharian"kata Fely sambil lalu meniup teh yang Zara suguhkan.
"Iya,abis aku banyak kerjaan Fel,ya udah aku siap-siap dulu ya,ini dah jam berapa ntar telat lagi Aku ke kantor,kamu istirahat ya,kalau butuh apa-apa chat aku aja nanti ya"
"Siap boossss"jawab Fely tersenyum.
____
Zara siap ke Kantor,Dia sudah ada di depan gerbang kost nya,tapi Aril belum juga datang.
Dia cemas sambil selalu melirik jam tangan yang di pakainya.Dikeluarkan handphonenya mencoba menghubungi Aril tapi tak terjawab juga.
"Duuhhh keman sih Aril,kalo memang gak bisa jemput kenapa gak bilang"gumamnya kesal.
Tak lama kemudian datanglah Aril yang sepertinya juga terburu buru mungkin Dia sadar kalau sudah lambat menjemput Zara.
Aril keluar dari mobil dan segera membukakan pintu untuk zara.
"Kenapa lambat sih,kan kamu tau aku gak suka lambat,kalo gak bisa jemput atau Kamu sibuk kan harusnya bilang"Zara nyerocos kesal.
"Iya sayang iya,maaf ya.aku bangunnya kesiangan tadi" jelas Aril yang sudah duduk di bangku pengemudi.
"Emang ngapain aja semalem?sampe bangun kesiangan?sibuk nina boboin istri?" tanya Zara cemberut
"Nah nah kaaaan....pikirannya mulai deh.Aku bawa tugas kantor kerumah sayang,jd sedikit larut tidurnya,kesiangan jadinya.udah dong Sayang jangan cemberut,ilang cantiknya."rayu Aril mencubit pipi Zara.
"Bener?????" tanya Zara melotot
"Suer sayang,sumpah berani disamber kiss Zara deh"goda Aril lagi.
dan zara tersenyum.
Aril injak gas mobilnya lebih tekan lagi karena Zara sudah sedikit lambat.
Beberapa menit kemudian meraka sudah sampai didepan Kantor Zara.
Zara segera keluar dari mobil setalah berpamitan pada Aril.dan Aril segera tancap gas menuju kantornya.
_____
Aril turun dan menyerahkan kunci mobilnya pada satpam.Dia melangkah menuju ruangannya,tiba-tiba di loby Kantor Dia dihentikan seorang karyawan yang juga sahabat karibnya.
"Bos..."panggilnya profersional dikantor.
"Apaan ton, penting amet lu"
jawab Aril akrab.
"Semalem hampir aja gua mau panggil lu Ril di Cafe Coffe"bisik Toni ke telinga Aril.
"Lah gua gak lagi disana kok" jawab Aril mengernyitkan dahinya.
"Maka dari itu Ril,gua gak jadi manggil karena yang bareng Zara semalem bukan lu."jelas Toni pada Aril.
Aril terkejut,darahnya seperti naik ke ubun ubun.
"Yang benar lu Ton,"tanya Aril tak percaya sambil terus melangkah menuju ruangannya.
" Untungnya di gua apa ril bohong sama lu."jawab Toni lagi.
Sayangnya percakapan mereka terpaksa berhenti karena sekretaris Aril mengabarkan kalau pagi ini dia ada Meeting.
"Baik,segera siapkan File nya ya"perintah Aril pada sekretarisnya dan sekretaris sigap meng iya kan.
"Dan kamu Toni, setelah Meeting selesai langsung ke Ruangan Saya ya" kata Aril pada Toni.
"Baik Pak"jawab Toni sigap.
09.00wib
Meeting dimulai,tetapi Aril tak konsentrasi,Dia masih kepikiran dengan perkataan Toni.
Siapa cowok yang bersama Zara semalam,ingin rasanya Dia membatalkan Meeting tersebut dan segera menemui Zara.
Tapi sayang ini hal yang sangat penting untuk perkembangan perusahannya,demi kemakmuran seluruh karyawannya juga,makanya Dia memilih meredam dulu emosinya.
45 menit waktu berlangsung bagitu lama bagi Aril,dirinya ingin segera mendengar penjelasan /Toni lagi.
Aril terburu buru kembali menuju ruangannya.
Toni juga tau kalau Meeting bos sudah usai Dia juga segera mendatangi si Bos sesuai perintahnya tadi.
Toni mengetuk pintu,dan Aril segera menyuruhnya masuk.
"Lanjutkan ceritamu yang tadi Ton"kata Aril dengan wajah tidak tenang.
"Jadi semalem itu kan gua lagi bareng anak komplek diajakin ngopi gitu Ril,lah gua liat cewek lu lagi makan tuh,mau ku sapa tadinya pas noleh si cowok kok bukan lu,ya gua diem Ril" jelas Toni
"Trus seperti apa ciri-ciri nya Ton" tanya Aril lagi penasaran.
"Dia tinggi,,se lu gitu tingginya,rambutnya klimis banget,Dia pakai jass rapi,kulitnya putih." Toni menghadap arah Aril yg mulai gelisah.
"Tapi jangan langsung marah,baiknya lu tanyakan aja dulu pada Zara" imbuhnya lagi.
Aril menganggukkan kepala tanpa berkata lagi,Dia mengeluarkan handphone dari dalam jasnya.mencoba menghubungi Zara namun tak di jawab.
Dia coba lagi berulang ulang namun belum ada jawaban juga.
"Tenang sob,mungkin dia lagi sibuk"Toni mencoba menenangkan Aril.
Aril hanya mengirim pesan pada Zara.
*J**am makan siang Aku jemput*
Diketiknya kata singkat itu tanpa kata "Sayang" tanda Aril sedang marah,lalu dia kirim pada Zara,tanda centang 2 terlihat namun belum Zara baca,mungkin Zara belum sempat cek handphonnya.
Aril tetap memegang handphonnya,beberapa detik kemudian Zara menelfon Aril.
Aril menjawab telfon Zara namun tak bersuara.
"*M**aaf sayang baru cek hp nih, hallo sayang..sayang*..." panggil Zara karena tak ada suara Aril.
"*I**ya*" jawab Aril singkat.
"*S**ayang marah? kok jawabnya gitu aja*" Zara heran,
"*G**ak kok,cuma ada yang mau aku omongin*" jawab Aril lagi.
"*O**ke jam makan siang kamu jemput aku kesini*" ucap Zara.
Dan Aril langsung menutup tefon tanpa berkata lagi.
Zara semakin bertanya tanya,
"Kenapa tiba-tiba jadi aneh begini Aril" gumamnya dalam hati.Padahal tadi baik-baik saja.
"Uuhh jangan-jangan Dia tau aku diantar pulang Pak Bos"imbuhnya sambil memegang kepala
Zara mulai cemas,Dia panik memikirkan pasti setelah ini Aril marah besar tau Dia diantar pulang cowok lain.
"Mampus dah lu Zara,malapetaka nih pasti tarlagi" ucap Zara mondar mandir diruangannya.
"Zara..."
Tiba-tiba terdengar suara Pak Reyhan memamggil dari arah pintu,mengagetkan Zara
"Aauuhh,iya Pak,ada yang bisa Saya bantu"jawabnya terkejut.
"Tidak Zara,maaf sudah mengagetkanmu,ada apa Zara?ada masalah? sepertinya kamu panik begitu" tanya Bos memasuki ruangan Zara.
"Oohh tidak Pak tidak masalah..bukan apa-apa kok Pak,mari silahkan duduk Pak."kata Zara sambil menjulurkan tangannya pada kursi isyarat mempersilahlan si Bos untuk duduk.
"Emm..syukurlah kalau kamu tidak apa-apa,gak usah,saya mau ajak kamu makan siang nih setelah ini,sekalian ngomongin kerjaan yang baru untuk Mamu.Gumana Zara?"
"Kalau lain waktu boleh tidak Pak?? Saya sudah ada janji dengan teman ini Pak"jawab Zara.
"Oh ya sudah kalau gitu,besok saja Zara."jawab Bosnya lagi.
"Baik Pak" Zara meng iya kan ajakan Bosnya.
Waktunya jam makan siang,Zara segera berjalan menemui aril yang sudah siap menjemputnya di depan kantor.
Dibalik kaca di lantai atas Reyhan melihat Zara memasuki mobil "apa Zara sudah punya pacar?" tanyanya dalam hati.
Disisi lain zara yang mulai gelisah karena sepanjang perjalanan menuju tempat makan,Aril tidak bicara sepatah katapun,jelas Zara paham kalau Aril sedang marah.
"Sayang katanya mau ngomong?,dari tadi ketemu kok gak ngomong juga" Zara coba membuka pembicaraan,sambil menyentuh tangan Aril.
Aril tetap tidak menjawab.
Dia menepikan mobilnya,dan segera membukakan pintu mobil untuk Zara.
Aril membawa Zara ke tempat Zara makan malam bersama Reyhan semalam.
___
"Disini kan tempat kamu bohongi aku semalam?" kata Aril datar.
Zara hanya diam.
"Jadi itu alasan kamu gak mau aku jemput pulang kerja,biar Kamu bisa jalan bareng cowok lain gitu??"nada Aril semakin tinggi.
"Ooh jadi kamu dah gak usah nanyak dulu dengan siapa aku pergi semalam?" bela Zara.
"Jelas Kamu udah jalan dengan cowok lain,dan Mamu ngerasa gak bersalah,Aku itu slalu ada untuk kamu Zar,aku udah bilang kemanapun Kamu mau pergi,mau ingin apapun Kamu.Aku selalu ada,aku biarkan Kamu gak mau Aku jemput karena Kamu bilang mau pulang dengan Fely,tapi apa nyatanya kamu bohong kan." Aril mulai nyolot dengan gaya bicaranya yang kalau lagi marah jadi cool sekali
"Kemaren itu Fely sakit,Dia pulang di jam makan siang,Aku dah mau pulang sendiri tapi Bosku ngajak bareng karena sudah malam.
Semalam juga aku makan malam disini karena ada benarnya juga Bosku aku ,jadi bisa langsung istirahat gak usah keluar lagi beli makan." ucap -Zara mencoba menjelaskan.
"Jadi kamu udah gak bisa telfon aku,Ril jemput aku.Ril belikan aku makan,mudah kan" Aril tetap nyolot.
"Ya ampun Aril,sayang,Aku begitu agar aku gak selalu merepotkan Kamu."
"Oohh jadi udah gak mau merepotkanku?trus Kamu jadi suka merepotkan Bosmu,atau Kamu jadian dengan Dia?" jawab Aril tetap dengan nada emosi tinggi.
"Iyaa...cukup Kamu direpotkan istrimu,gak usah lagi direpotkanku."bentak Zara juga marah.
"Kamu selalu begitu,jangan sangkut pautkan hal ini dengan siapapun"
"Kamu kan yang mulai,Aku dan Bos itu tak ada hubungan apa-apa, jangan suka nuduh sembarangan,kamu selalu cemburu dan asal nuduh. Aku tak boleh cemburu sedikitpun,Kamu tau kalau Aku cemburu kan,Kamu sadar kalau hatiku sakit kan tiap kali kamu pulang kerumah dan ketemu istrimu." Zara nyerocos juga,matanya berkaca,maklum tiap kali Dia ingat tentang itu selalu saja hatinya terasa sakit.
"Sudah..sudah...aku minta maaf" ucap Aril dengan nada mulai turun.
Zara hanya terdiam membuang muka pada Aril.
"Ya udah makan yuk,Zara mau makan apa?" imbuh Aril lagi.
"Gak usah,jadi gak selera,Aku mau balik aja ke kantor." kata Zara membendung air matanya beranjak pergi meninggalkan Aril keluar dari Cafe.
Aril memegang tangan Zara.
"Ya udah aku antar Kamu balik ya Sayang,"
merekapun pergi tanpa makan siang,diperjalan Zara hanya menangis,entah mengapa akhir-akhir ini Dia mudah sekali menangis,dihatinya ada luka yang terus menganga.
"Sayang maafkan aku"ucap Aril.
Zara hanya diam air matanya terus menetes.
"Aku begitu karena takut sekali kehilanganmu Zara" kata Aril lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
resia
munafik kamu zara ! jdi kbwa emosi bc nya thor he he he
2021-03-21
0