"Haloo..." kata Mega setengah berbisik
"Mega aku udah dapat infonya" suara Raisa diseberang.
"Info apaan??"
"Yaa elaaahhh,,, info kantor Zara" jelas Raisa gemas karena Mega lupa
"Oh..iya iya, tapi aku gak bisa klo sekarang-sekarang ini Ca,mertua Aku masuk rumah sakit ini" kata Mega lagi.
"Ya ampun,,sejak kapan Meg,maaf Aku gak tau,pantesan kamu daritadi ngomong pelan-pelan sekali,Kamu lagi di Rumah Sakit ya??"
"Iya nih ca,,lagi jagain mama,gantian dengan Aril,dia lagi ngantor hari ini"
"Owalah,ya udah ntar ku temeni Kamu."
"Iya Ca trimakasih" ucap Mega lalu menutup telponnya.
___
Hari ini Aril berulang kali menelvon Zara tapi belum saja aktif.
"Mungkin Zara masih marah" gumamnya dalam hati.
Dia langsung ke Kantor,mencoba untuk tak ribut karena Dia butuh fokus di meetting hari ini.
Zara yang sudah slesai bersiap-siap ke Kantor mengaktifkan handphonenya diterimanya laporan panggilan panggilan masuk dari Aril dan beberapa dari teman-temannya.
Dia menghapus semua notifikasi itu hanya rutin Dia memberi kabar pada ibunya kalau sudah mau berangkat kerja,di simpannya ponsel itu lalu langsung berangkat ke kantor tanpa menghubungi Aril untuk menjemputnya.
"Selamat pagi Zara,,,," sapa salah satu teman se kantornya.
"Selamat pagi juga" jawab Zara ramah,sambil melangkah menuju lift bersamanya.
"Zar,semalam aku melihat pacarmu di Rumah Sakit" kata temannya itu membuka pembicaraan dalam lift yang ia naiki bersama Zara.
"Oh ya,,,benarkah Nes" respon Zara terkejut.
"He'em benar Zar,semalam Aku lagi jenguk saudaraku,nah setelah Aku melintas diruang ICU Aku melihat pacar kKmu itu bersama cewek Zar,mungkin saudaranya ya.Sepertinya Dia lagi jenguk pasien di ICU itu." jelasnya lagi
"Ouh iya,mungkin Dia jenguk saudaranya gak bilang ke Aku sih soalnya.trimakasih ya"
jawab Zara yang sedikit canggung,temannya itu tak tau kalau Aril pasti bersama istrinya.
Dia terus penasaran,siapa sebenarnya yang sakit.
Sesampainya di Ruang kerjanya,Zara langsung mengambil ponsel dalam tasnya dan mengirimkan pesan pada Aril,menanyakan tentang hal yang baru saja Dia tau dari temannya.
namun Aril juga belum membalasnya.
Hati Zara mulai tidak tenang,Dia mencoba menelvon Aril namun Aril tak menjawab telvonnya.
"Siapa yang sakit ya?jangan-jangan Mamamya" kata Zara dalam hati sambil menggigit kuku jari telunjuknya.
Dia memcoba menepis dulu hal itu,Dia berfikir mungkin Aril sedag sibuk dan akan menghubunginya lagi nanti.
Zara melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda kemarin.
Disisi lain Mega yang dikunjungi sahabatnya, Raisa,sedang asik bercerita di ruang tunggu pasien. Mereka merencanakan sesuatu untuk Zara.
Mega ikuti saja saran temannya itu,tapi belum bisa Dia lakukan sekarang,karena menjaga Mamanya.
Suster datang mengecek keadaan pasien,Mega mengikutinya.
"Ibu ini obatnya kenapa belum diminum"kata Suster yang ramah itu.
Mega terkejut karena saking asiknya berbincang Dia lupa memberikan pada Mamanya.
"Maaf Suster Saya lupa," jawab Mega.
"Iya bu,,lain kali diperhatikan ya bu,agar pasien cepat sembuh" jelasnya tetap dengan ramah.
Mama Aril yang sudah tak lagi memakai kantung oksigen itu hanya melihat ke arah Susternya berbicara,sampai perawat itu keluar meninggalkan ruangan.
"Siapa diluar nak,sampai kamu lupa kasih Mama obat" kata Mamanya pada Mega.
"Teman Mega Ma,maaf ya Ma" kata Mega sambil menyiapkan air untuk Mamanya minum obat.
Mamanya tak menjawab hanya langsung meminum obatnya.
___
Zara yang sudah menyiapkan desain untuk Ibu Bosnya segera membawanya menuju ruangan Pak Reyhan.
"Masuk..." kata Pak Reyhan dari dalam ruangan.
"Maaf mengganggu pak,ini Pak,tugas yang Pak Reyhan berikan sudah selesai" kata Zara sambil menyodorkan berkas pada Pak Reyhan.
"Oh iya Zara silahkan duduk dulu,saya pilah-pilah dulu ya"
Zara mengangguk dan duduk dikursi berhadapan dengan Pak Reyhan.
Pak Reyhan melihat lihat karya Zara dan terus memujinya,Zara tersipu malu dibuatnya.
"Sudah pak jangan terlalu banyak memuji,nanti karya selanjutnya jadi jelek Pak"
"Aaah,,, gak mungkin Zara,semua karyamu selalu secantik dirimu" goda Pak Reyhan pada Zara.
"Bapak bisa aja,trimakasih pak pujiannya,sangat membuat saya lebih bersemangat berkarya" kata Zara yang tersenyum manis
"Duuhh jangan lama-lama senyumnya Zara,senyummu bikin kecanduan" gumam Pak Reyhan dalam hati yang terus memandang Zara.
"Baik kalau gitu saya balik ke ruangan dulu ya Pak" kata Zara membuyarkan tatapan pak Reyhan
"Oh iya..baik Zara trimakasih" jawabnya pada Zara.
Zara kembali ke ruangannya.
Tapi Pak Reyhan tetap membayangkan Zara."Heemmhhh....andai saja Zara belum punya kekasih" kata Pak Reyhan membuang nafas panjang sambil merapikan berkas-berkas dimejanya.
___
Jam kerja usai,,Zara yang masih ada diruangannya memilih untuk berdiam dulu,Dia mau pulang belakangan sambil menunggu Aril menelvonnya.
Diputar-putar handphonenya diatas meja.Belum juga Aril menelvon.
Zara ragu apa dia harus mencoba menelvon Aril lagi atau tidak,sementara panggilan yang tadi saja belum Aril respon.
Jam kerja sudah lewat 25 menit, Zara masih diruangan,Dia terlihat murung.
"Zara belum pulang??" kata Pak Reyhan dari arah pintu ruang kerja Zara yang sedikit terbuka.
"Belum Pak,,sebentar lagi Saya pulang" jawab Zara kaget dengan sapaan Pak Reyhan.
"Oh...atau mau bareng pulang Zara?"
"Tidak usah Pak,trimakasih,,Saya bawa motor" jawab Zara.
"Ya sudah,saya duluan ya" kata Pak Reyhan basa basi, sebenarnya hanya untuk sekedar menyapa Zara.
Pak Reyhan berlalu,dan handphone Zara berdering tanda panggilan masuk,dan itu dari Aril.
"*H**allo*..." Zara menjawab telvonnya.
"*I**ya sayang,maaf aku baru ngabarin Kamu,aku sibuk sayang*" jelas Aril yang juga masih ada di kantor.
"*Y**a sudah gak apa-apa sayang,ngomong-ngomong siapa yang sakit sayang,semalam temanku ngeliat Kamu*"
"*M**ama sayang,semalam aku mau ngabarin Kamu,tapi Kamu keburu matikan hp nya*."
"Ya maaf sayang,abis kamu ngesselin semalem sih" suara Zara manja.
"*I**ya..iya..maaf cintaku, sayang bawa motor ke kantor atau ikut Fely*?" tanya Aril
"bawa motor sayang,sayang..." panggil Zara
" *I**yaaa*" jawab aril dengan lembut
"*A**ku pengen jenguk Mama,beliau sakit apa*?" ucap Zara melanjutkan kata-kata nya.
"*Se**rangan jantung sayang,yakin sayang mau jenguk*??" Aril balik bertanya seolah tak percaya.
"*I**ya sayang,yakin,sekali aku pengen ketemu Mama langsung,aku pengen jengukin*" pinta Zara
"*Ok**elah Sayang,kalau sayang sudah siap ketemu Mama,aku jemput nanti pas sayang mau ke Rumah Sqkit*" kata Aril
"*Ta**pi gak ketemu Mega dulu sayang,aku belum siap Dia maki-maki aku didepan umum*" kata Zara kembali memelas.
"*Iy**a sayang,,enggak*" jawab Aril.
Mereka masih melanjutkan pembicaraannya,sampai suasana kantor terlihat sepi,hanya ada beberapa OB yang mulai berkemas untuk pulang.
Zara menutup telvonnya dan segera bersiap-siap pulang juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments