"Kriing,,,kriiing,,," telvon kantor Zara berbunyi.
"Baik Pak Reyhan,ada yang bisa saya bantu?" jawab Zara.
"Segera keruangan saya ya Zara" kata Pak Reyhan
"Baik pak" jawabnya.
Zara segera menuju ruangan Pak Reyhan.
"Tok..tok..tok.." Zara mengetok pintu.
"Masuk" jawab Pak Reyhan dari dalam.
Zara membuka pintu,Pak Reyhan pun mempersilahkan Zara duduk.
"Ada apa pak?" tanya Zara.
"Mama saya ulang tahun Zara,saya ingin Kamu desainkan beberapa corak kain untuk Mama.nanti Saya pilih yang mana menurut Saya paling bagus."
"Acaranya kapan Pak?" tanya Zara lagi.
"Masih minggu depan Zara,makanya saya minta kamu sekarang agar bisa kamu kerjakan dengan maximal" jelas Pak Reyhan
"Baik Pak" kata Zara tersenyum.
"Minggu depan kan ultahku juga,sama dong dengan ultah Mama Pak Reyhan" gumamnya dalam hati.
"Zara,,," kata Pak Reyhan mengagetkan Zara.
"Iya,,,baik Pak" ucap Zara kembali tersenyum pada Pak Reyhan.
"Kamu gak apa-apa kan Zara" Pak Reyhan memastikan karena Zara bengong.
"Gak apa-apa Pak,ya sudah Saya balik keruangan saya dulu ya Pak" kata Zara.
Pak Reyhan memberi senyum sambil memgangguk pada Zara.
Zara kembali ke ruangannya dan segera mencari-cari inspirasi desain apa yang cocok untuk istri Boss besar.
"Bisa samaan begini hari Ulang Tahunnya" kata Zara bicara sendiri.
"Kali aja Aku juga bakalan bernasip sama dengan nyonya besar,jadi Istri Boss Aril"kata Zara senyum-senyum sendiri.
Namun teringat kembali dibenaknya,kalau sebenarnya ulang tahunnya kali ini,Dia berencana agar Aril meminangnya pada keluarganya, sebelum tahu kalau Aril punya istri.
"Huffhhh,,,semua sia-sia,entah sampai kapan kisah ini akan bertahan" Zara menarik nafas panjang otaknya selalu terasa down saat mengingat hal itu.
___
Jam kerja usai, Zara menutup pintu ruangannya dan hendak pulang.
Seperti biasa sudah ada Aril yang menjemputnya.
"Hay Sayang" sapa Aril pada Zara.
Zara tersenyum melihat Aril tidak telat menjemputnya.
Aril membukakan Zara pintu mobil dan segera berlalu dari kantor Zara.
"Makan yuk sayang" ajak Aril
"Iya sayang,kebetulan aku juga lapar nih" kata Zara manja.
Aril tersenyum dan mengelus rambut Zara.
Mereka menuju salah satu resto yang belum pernah mereka kunjungi.
"Kok kita kesini Sayang?" tanya Zara.
"Ya sudahlah,kita cari suasana beda Sayang,biar Kamu gak bosan" kata Aril menggenggam tangan Zara sambil berjalan.
Memesan makanan,bercerita tentang pekerjaan,tertawa bersama,rasanya tak cukup waktu yang ada itu untuk kebersamaan mereka.
Terasa ingin memperlambat waktu.
Tiba-tiba ponsel Aril berbunyi.
"Halo,," kata Aril mengangkat telvonnya.
Zara terdiam mendengarkan.
"Mas,,ada dimana?aku sudah siapkan makan malam untuk Mas Aril ini" kata Mega disebrang.
"Aku sudah makan,ini lagi makan"kata Aril
"Loh,,kok makan diluar sih Mas,sama siapa?" tanya Mega lagi.
Aril diam tak menjawab hanya melihat ke wajah Zara yang seketika wajahnya mulai cemberut.
"Bareng Zara" jawab Aril datar.
"Oh,,jadi mas milih makan malam bersama wanita itu ketimbang aku istri Mas" Mega mulai emosi.
"Kita bicara nanti lagi" kata Aril lalu menutup telvon.
"Udah lanjut lagi makannya Sayang," kata Aril
"Udah gak nafsu Sayang,pulang aja yuk,Istrimu sudah nyariin" kata Zara mulai kesal.
Aril meraih tangan Zara,
"Sayang,,,jangan ngagmbeg gitu dong"
"Trus aku harus bahagia gitu? coba katakan Aku ini harus gimana?" Zara memalingkan wajahnya dari Aril.
"Sabar Sayang,,semua akan baik-baik saja" Aril memegang dagu Zara membalikkan wajahnya menghadap Aril lagi.
"Aku sudah sabar Sayang,aku sudah sabar.
Sabar menunggu Kamu punya keberanian untuk menjelaskan pada Mega,sampai akhirnya Mega tau hubungan kita,dan kamu juga belum bisa menjelaskan pada Mega,maksudmu apa Ariiil,,apaaaa???" ucap Zara semakin kesal.
"Oke Sayang oke,,,aku minta maaf" ucap Aril mencium tangan Zara.
"Sudahlah lupakan aku Sayang,,,"kata Zara lirih dan meneteskan air mata."Sampai kapan aku harus menangis seperti ini,aku bukan wanita muarahan Sayang,aku bukan PELAKOR,tolong jangan buat aku mendapat julukan itu"imbuhnya lagi,air matanya semakin deras.
"Sayang,,,maaf,,"kata Aril menghapus air mata Zara.
"Ya udah pulang yuk,nanti Aku omongin ini sama Mega ya,sudah jangan sedih lagi,kali ini Aku bakalan ngomong kalau Aku bakalan ninggalin Dia"
Zara hanya diam membisu air matanya terus mengalir.
Aril mengantar Zara pulang,dan Ia pun segera pulang kerumah.
Mega sudah menunggu Aril diruang tamu.
Suara mobil Aril terdengar,Mega segera berlari menghampiri Aril.
"Mas,,,kenapa kamu masih menemui wanita itu"kata Mega didepan Aril,membuat suasana hati Aril jadi semakin kesal.
"Apa yang kamu tanyakan,Aku menemui kekasihku,sudah berapa kali aku bilang kalau Aku tak bisa mencintaimu Meg,kenapa Kamu gak bisa mengerti" bentak Aril pada Mega.
"Oh,,,jadi benar gara-gara wanita itu kamu membenciku Mas,iya?" Mega balik berteriak mengikuti langkah Aril masuk kerumahnya.
"Stop,,stop,, jangan paksa aku Mega,tolong hargai perasaanku,aku benar-benar tak bisa mencintaimu dan Aku akan menikah dengan Zara,"teriak Aril dengan keras.
Dipintu kamar,Mamanya mendengar hal itu.dadanya serasa diperas nafasnya seakan terhenti kala itu juga.
"Bruuuggghhhh"....Mama Aril terjatuh kelantai.
Aril melihat hal itu.
"Mama..."teriaknya berlari ke arah mamanya yang terjatuh sambil memegang dadanya matanya mengerut seolah menahan sakit
"Ma...bangun Ma...Mama... "kata Aril yang menopang tubuh Mamanya ditangan kanannya.
"Mama...." kata Mega memegang pipi ibu mertuanya.
"Mas bawa Mama kerumah sakit,segera Mas..ayoo" kata Mega pada Aril.
Aril menggendong Mamanya ke Mobil dan segera dibawa ke Rumah Sakit.Aril panik,Dia hawatir akan kondisi Mamanya.
"Tunggu disini dulu Pak,akan segera Kami tangani"ucap salah satu perawat Rumah Sakit.
"Huuuuffhh...Mama..."Aril membuang nafas panjang,berdiri di depan ruangan menunggu kabar tentang kondisi Mamanya.
Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan,Aril segera menghampirinya.
"Bagaimana keadaan Mama saya Dokter"
"Ibu terkena serangan jantung Mas,untung segera mendapat pertolongan,sebentar lagi dipindah ke ruang ICU" jelas Dokter.
"Baik Dokter,lakukan yang terbaik untuk Mama Saya Dokter" kata Aril pada Dokter
Aril menunggu Mamanya dipindah keruangan,Mega yang daritadi juga menunggu Mamamya hanya duduk diam dan cemas akan kondisi Mertua yang selalu baik padanya.
Suster membuka pintu ruangan dimana Mama Aril ditangani,dia keluar mendorong Hospital Bed yang diatasnya adalah Mamanya dengan beberapa selang didada dan kantung oksigen dimulutnya.
"Mama....bertahan Ma,maafkan Aril"kata Aril setelah melihat Mamanya dan melangkah mengikuti kemana Hospital Bed itu didorong oleh perawat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments