Part 19 (kilas balik)
1 tahun yang lalu..
Sebelum Lusi mengalami gangguan jiwa.
Saat itu aku masih kuliah di Jogja. Lalu dengan naik taksi, aku pulang larut malam. Aku baru selesai menghadiri acara ulang tahun dengan teman kampus. Tiba-tiba ditengah jalan aku menemukan seorang pria tergeletak di pinggir jalan. Aku meminta pak supir untuk berhenti.
Lalu aku turun dari taksi, aku kaget ternyata dia adalah teman kampus ku. Tubuhnya terluka parah dan mengeluarkan banyak darah. Seperti ada luka tusukan di perutnya. Aku pun tidak berpikir panjang. Lalu aku segera membawanya ke Rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit. Rian ditangani dokter. Dan dokter bilang bahwa ia kehilangan banyak darah. Ia butuh darah segera untuk menyelamatkannya. Dan ternyata aku memiliki golongan darah yang sama. Aku pun mendonorkan darah untuknya. Bersyukur akhirnya ia selamat.
Sebelumnya aku dan Rian memang tidak punya hubungan apapun. Kita sebatas teman. Walaupun kita satu kampus tapi aku tidak pernah bertegur sapa apalagi mengobrol. Aku juga kurang respect sih sebenernya sama Rian. Mengingat dia adalah anak genk motor yang suka ugal-ugalan. Namun walaupun begitu aku cuma berfikir aku harus menolong orang yang butuh pertolongan.
Pada saat Rian di Rumah Sakit. Aku kasihan dengannya. Ditambah lagi aku mendengar bahwa Rian tinggal sendirian di Jogja. Ia senasib denganku, sama- sama jauh dari orang tua. Akupun berniat merawatnya sampai dia sadar.
Ketika Rian sadar. Ia membuka matanya secara perlahan dan melihat ku. Ia menatapku lama. Entah apa yang ia pikirkan. Lalu aku tersenyum saat melihat ia telah sadar. Lalu aku bantu duduk. Dan saat itu Rian belom makan dari semalem. Karena tangannya saat itu masih sakit. Aku membantu menyuapinya makan.
Beberapa hari berlalu. Aku berfikir kalau Rian sudah sembuh. Dan ia sudah tidak membutuhkan aku lagi. Namun ia selalu menelponku setiap waktu. Ia minta aku datang ke Rumah Sakit hanya untuk menyuapinya makan. Karena aku juga punya kesibukan. Aku berbicara padanya supaya tidak menganggu aku lagi untuk hal yang tidak penting.
"Sepertinya tangan kamu sudah sembuh. Besok kalau mau makan. Makan sendiri ya, karena aku sibuk di kampus akhir-akhir ini", ucap Lusi dengan nada pelan.
"Kamu harus selalu ada buat aku. Karena aku sayang dan cinta sama kamu. Aku mau kita punya hubungan spesial bukan cuma sekedar teman", ucap Rian.
"Hubungan..." ucap Lusi heran.
"Iya.. Kamu baik sama aku karena kamu sayang dan cinta kan"
"Kamu salah paham. Aku bener-bener cuma mau tolong kamu gak lebih. Dan Maaf aku juga gak bisa. Aku udah punya kekasih", ucap Lusi.
"Terus buat apa kamu tolong aku. Kalau cuma aku di tolak seperti ini. Lebih baik kamu tinggalin aku aja dipinggir jalan. Biarin aku mati sekalian".
"Mohon maaf Rian sudah buat kamu kecewa. Aku bener-bener gak tahu kalau akhirnya seperti ini. Tapi aku memang gak bisa".
Lalu karena kesal Rian pun membanting gelas di sebelahnya hingga pecah.
"Asal kamu tahu. Sekali aku menyukai sesuatu hal. Aku tidak akan pernah untuk melepaskannya. Kalau pun itu terlepas aku akan menghancurkannya", ujar Rian dengan nada ancaman sambil menarik tanganku dengan kasar.
Aku pun menangis saat Rian seperti itu padaku. Lalu akupun menarik tangan ku langsung pergi.
....
(next ke part berikutnye ye)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Machan
hadir
2021-01-24
0