Perjodohan 2

Part 4 (Perjodohan 2)

Pagi yang cerah terasa enggan bila untuk dilewati. Terlihat Lusi yang bersepeda dengan menyusuri jalan di Kota Bandung. Mengenakan baju sepeda lengkap berikut dengan helm sepedanya. Keringat yang keluar dari keningnya lalu menetes ke arah pipinya. Seolah menambah aura kecantikan alami yang dimiliki oleh gadis Bandung tersebut. Bersepeda baginya olahraga yang menyenangkan. Seperti halnya kehidupan, bahwa semakin cepat kita mengayuh semakin cepat pula kita mencapai tujuan. Walaupun terkadang, kita akan menemui tanjakan dan jalan yang penuh liku. Namun kita harus tetap berusaha dan semangat untuk sampai tujuan.

Hari ini Lusi masih berada di Kota Bandung, untuk sebuah misi yang sebenarnya adalah menggagalkan perjodohan Adiknya. Agar Adiknya tetap bahagia dan terus tetap menggapai cita-cita.

Setelah berkeliling sambil menikmati suasana. Sepertinya kaki Lusi sudah mulai lelah, akhirnya Lusi kembali ke Rumah. Terlihat Ayah di teras depan rumah menikmati kopi sembari baca koran. Lusi pun menghampiri Ayahnya sambil menyeka keringat di dahi dan pipinya dengan handuk.

"Sepertinya kamu penggemar olahraga" ucap Ayah.

Lalu Lusi menghampiri Ayah dan duduk disebelah Ayahnya. Dan meminum segelas susu putih di meja. Yang entah punya siapa Lusi langsung meminumnya.

"Kalau sedang ada waktu luang aja yah", ucap Lusi.

"Kapan-kapan Ayah ingin mengajak kamu untuk bermain golf. Bagaimana?"

"Aku gak bisa main golf Ayah."

"Ayah yang akan mengajari kamu."

"Aku akan lebih senang lagi kalau Ayah mengajari aku olahraga yang lebih menantang. Memanah atau menembak mungkin." ujar Lusi yang sebetulnya tidak benar-benar ingin mengatakan itu.

"Sekarang kamu suka hal yang seperti itu".

"Iya, untuk menembak dan memanah hati para pria tampan". Ujar Lusi bercanda.

Lalu Ayah pun menahan tawanya sedikit di depan anak perempuannya. Karena Ayah tidak ingin kehilangan wibawanya dengan bercanda hal aneh di depan anaknya.

Lalu Lusi pun memulai kembali obrolan dengan sang Ayah. Kali ini membahas tentang perjodohan Adiknya.

"Bagaiman dengan perjodohan Lisa. Apa sudah di batalkan?" tanya Lusi.

"Ayah sudah menghubungi pihak keluarga Heri. Tapi sayangnya mereka tidak setuju dengan pembatalan perjodohannya" ujar Ayah sambil mengerutkan kening.

"Mereka bilang bahwa Heri sudah terlanjur suka dengan Lisa. Ia pernah bertemu sekali. Saat itu Heri langsung suka dengan Lisa. Ia tidak mau perjodohan ini dibatalkan."

Lusi pun hanya diam sambil berfikir. Ia tidak ingin adiknya menjadi korban perjodohan Ayahnya. Sambil menarik napas panjang. Lusi menjawab

"Kalau seperti itu. Jodohkan saja. Aku dengan Heri"

"Tidak. Ayah sudah setuju hubunganmu dengan Devan. " ujar Ayah sambil menatap ke arah Lusi. "apakah kamu tidak sayang dengan hubungan kalian yang sudah berjalan lama."

"Tapi Lusi tahu betul bahwa Lisa tidak ingin ada perjodohan ini." ujar Lusi menambahkan.

Ayah pun terdiam.

"Jadi.. Lusi ikhlas bila harus putus dengannya." ujar Lusi sambil memejamkan mata dan menghela nafas panjang.

Sebetulnya Lusi sangat tidak ingin berakhir hubungan dengan kekasihnya. Namun ia rela mengorbankan apa saja demi kebahagiaan adiknya. Termasuk hubungan cintanya.

Keesokan paginya. Saat sarapan pagi. Ayah kembali membawa berita perjodohan itu.

"Ayah sudah beritahu kepada Heri. Kalau ia akan Ayah jodohkan dengan mu. Tapi dia bilang akan memikirkannya terlebih dahulu. Karena ia belum pernah lihat kamu. Terlebih lagi usia kalian terpaut beda 3 tahun. Usia heri baru 20. Sedangakan kamu sudah 23 tahun. Ia takut kalau kamu tidak sesuai harapannya."

Lusi hanya mengangguk sambil menyantap sarapan pagi.

"Kemungkinan sore ini Heri akan datang kemari. Ia ingin melihat kamu. Jadi sore ini kamu jangan kemana mana." ujar Ayah sambil memandang Lusi yang sedang sarapan pagi.

Sore harinya Heri datang menemui keluarga Pak Rusman. Rusman itu adalah nama Ayah dari Lusi dan Lisa. Di ruang tamu sudah ada Ayah dan Ibu yang menyambut kedatangan Heri.

"Silahkan masuk Heri. Duduk lah." ujar Ayah mempersilahkan duduk.

Lalu Heri pun duduk.

"Sebetulnya saya tidak ingin menikahi wanita yg usianya terpaut jauh dari saya. Dan saya sepertinya, tidak akan yakin dengan Lusi. Apakah dia bisa mengimbangi saya yang masih muda ini. Sedangkan ia sudah cukup berumur" ujar Heri merendahkan sambil merapikan kerah kemejanya. "Saya sebetulnya malas bila harus bertukar pasangan begini. Tapi saya akan coba lihat dulu. Yang sebetulnya saya enggan. Saya harap putri Om tidak kecewa bila saya menolaknya. "

Tidak lama Lusi pun keluar membawa hidangan makanan kecil dan teh.

"Nah ini putri sulung saya. Namanya Lusi."

Lusi pun tersenyum saat sang Ayah memperkenalkan dirinya.

Sontak mata Heri tak mampu berkedip disaat ia melihat Lusi. Semua diluar dugaannya. Ia pun seolah mematung saat melihat Lusi.

Lalu Lusi pun kembali tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan sebagai perkenalan. "Hai saya Lusi. Senang bertemu denganmu."

Heri pun menjabat tangannya dengan erat sekali. Sampai Lusi sulit menarik tangannya kembali.

"Cukup. Cukup. jabat tangannya jangan terlalu lama kan bukan muhrim" Ujar Ayah sambil meledek.

"Kenapa Om tidak bilang dari awal kalau Kak Lusi secantik ini. Saya gak perlu repot repot untuk mencemaskan semua ini." ujar Heri tersenyum melihat Lusi.

"Itu kan Hak saya mau bilang atau tidak." ujar Ayah sambil senyum meledek "Dan kamu tidak perlu memanggilnya dengan sebutan kakak cukup panggil Lusi."

"Ternyata lebih cantik Lusi daripada Lisa. Kalau wanitanya seperti ini. Sekarang pun aku siap untuk menikahinya" ujar Heri senang.

Beberapa saat Heri pun pulang.

Setelah Heri pulang. Ibu tak sengaja mendapati Lusi yg menangis didalam kamar.

"Lusi.. apa kamu menangis? Apakah kamu sedih dengan perjodohan ini." tanya Ibu.

"Oh gak bu. Tak semua air mata itu artinya kesedihan" ujar Lusi sambil menyapu air matanya.

"Di Kampus apa kamu memiliki pacar" tanya ibu Lagi.

"Tidak ada. Kalau yang menyukaiku memang ada, tapi tidak punya hubungan spesial"

Lalu bagaimana hubungan kamu dengan Devan.

Lusi pun tersenyum dan menjawab. "Devan sudah hampir 2 tahun di Jepang. Aku belum bertemu lagi dengannya. Terkadang aku sulit untuk menghubunginya. Setelah ini aku akan mencoba menghubunginya lagi untuk mengakhiri hubungan bu".

"Ibu hanya berharap kamu bahagia nak".

Ibu pun keluar dari kamar. Setelah itu ibu menghampiri Ayah yang duduk di luar.

"Sekarang Ibu lebih mengkhawarirkan Lusi dibanding Lisa. Ibu khawatir Karena Lusi suka menyembunyikan perasaannya"

"Kita doakan saja yang terbaik untuk mereka".

Keesokan paginya Lusi pun kembali ke Jogjakarta. Karena masih banyak tugas kuliah Lusi yang harus di selesaikan.

Terpopuler

Comments

S_P astuti

S_P astuti

Hai ..
mangat ya..

mampir cerita ku di ^ beruang kutub menikah..^

2021-02-15

1

Machan

Machan

next up kak

2021-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Perjodohan
3 Pulang
4 Perjodohan 2
5 Gangguan Jiwa
6 Kampus
7 Tangisan
8 Fitnah
9 Bukan Level
10 Makanan
11 Cemburu
12 Lipstik
13 Galery
14 Rumah Sakit
15 Koma
16 Perubahan
17 Kepo Nanya-nanya
18 pengumuman..
19 Kilas Balik S(II) sesion 2 mulai dr sini
20 Kilas Balik 2 (II)
21 Flash Back 3 (II)
22 Mawar yang mengering
23 Perkara Monstera jadi serba salah
24 Atm keblokir sudah takdir
25 Berlabuh di Tangkuban Perahu
26 Pantun Cinta
27 Lika Liku Luka Hati
28 Lamaran diatas perjanjian
29 Disaat Harga Diri Ternegoisasi
30 Blokir Hati Tanpa Kunci
31 Cinta Lusi hanyalah ilusi
32 Belum mandi tapi tetap wangi
33 Preweding bikin pusing
34 Teh Rasa yang pernah ada
35 Pertunangan rasa pertikaian
36 I Love You, Goodbye
37 Perjanjian penuh Pengkhianatan
38 Dicampakan begitu menyakitkan
39 Ku benci Mencintai
40 Pusara Terakhir
41 Zelda Caroline
42 Lautan Es Cendol
43 Ditolongin malah ngerepotin
44 Penolong yang meminta tolong
45 Tarawih bersama keluarga
46 Makan sahur bersama keluarga
47 Mohon maaf lahir batin
48 Ngerujak sambil gosip
49 Mahar pernikahan
50 Penyesalan berakhir pertemanan
51 Wawan curi. eh salah wawan cara yang nulis
52 fitting baju pengantin
53 Biar tekor asal kesohor
54 Gym
55 panggilan telepon
56 pernikahan
57 Pernikahan bagian 2
58 Malam Pengantin
59 Jakarta i'm comming
60 makanan basi
61 Burung dalam sangkar
62 Istri sok cantik
63 Telepon Masuk
64 Di kejar
65 Gaun Merah
66 Berubah Haluan
67 Menunggu
68 Terciduk
69 Sampai Rumah
70 Kepercumaan
71 Kepergian Mu...
72 Kepergian mu bag 2
73 Maaf
74 Usaha
75 Kembali
76 pengumuman
77 Jujur itu menyakitkan
78 Berseteru gak jelas
79 Nyonya Mertua
80 Ke Mall
81 Hari pertama kerja
82 Hari kedua kerja
83 Aku adalah hadiahnya
84 Kembali ke Rumah
85 Makan Malam
86 Tidak Sesuai Ekspetasi
87 Malam yang batal
88 Bukan up
89 Papa Mama
90 Tas Branded
91 Kopi Cinta
92 Perhatian
93 Mendadak Lupa
94 Jalan jalan
95 Perselisihan dengan teman
96 Ajang balas dendam
97 Butuh Kamu
98 Tugas Dari Renata
99 Kertas tak bernyawa
100 Tak sanggup
101 Pelukan Viola
102 Tisu penghapus air mata
103 Seikat Mawar
104 Enaknya Ngapain..
105 Syal dari Viola
106 Saya Bukan Kambing
107 Aku Jadi Takut
108 Berenang
109 Malam takbir(Bukan up)
110 Sarapan Pagi
111 Air mata jatuh ke lantai
112 Minum Teh
113 Mengundurkan Diri
114 Apakah kamu cemburu?
115 Tidur Itukan manusiawi
116 Kiriman Paket
117 Sakit Hatiku Basah Bajumu
118 Kenapa Bisa Begini
119 Saya Angkat Tangan
120 Setelah Itu
121 Kenapa Kamu Tega
122 Meninggalkan Rumah
123 Perasaan Seorang Ibu
124 Mobil Mewah
125 Tidak Butuh Kamu
126 Kontrol Kandungan
127 Bukan Anak Haram
128 USG
129 Di Jenguk Temen
130 Maafkan Aku
131 Renata Sakit
132 Sop Ayam
133 Menjaga Renata
134 Kejarlah Cintamu
135 Tidak bisa memelukmu
136 Fixed Itu Kakak Gue
137 Bernapas Lega
138 Hadiah termahal
139 Maafin Papa Sayang
140 Mimpi Apa Gua Semalem
141 Berita Viral
142 Siap-Siap Apa?
143 Kamu Cuma Sedang Munafik
144 Lapor Laper
145 Rian POV
146 Temen Kuliah
147 Rejeki Tidak Boleh Ditolak
148 Perkara Mobil
149 Diluar Service Area
150 Maaf Jaim
151 Satu Jam Kemudian
152 I'm Falling In Love (TAMAT)
153 Xtra Part (Anak Indigo)
154 Xtra part (Diusir dari Mall)
155 Xtra part (Luka dan Duka)
156 X-tra part (Mencintainya Adalah Takdir ku)
157 x-tra part (First Kiss)
158 X-tra part (Lusi ini sahabatnya aku)
159 X-tra part (Tidak sengaja bertemu Erik)
160 ( bukan up ini curcol_lewatin aja gappapa)
161 X-tra part (Darimu Aku Belajar Ketulusan)
162 X-tra part (dendam dan cinta)
163 X-tra part (masih Antara Dendam dan Cinta)
164 x-tra Beneran Tamat
165 Visual
166 Visual
167 tambahan
168 Novel Baru ala gue...
169 Ijin Promo
170 Promo novel (wanita ke 2)
171 Promo novel baru
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Perkenalan
2
Perjodohan
3
Pulang
4
Perjodohan 2
5
Gangguan Jiwa
6
Kampus
7
Tangisan
8
Fitnah
9
Bukan Level
10
Makanan
11
Cemburu
12
Lipstik
13
Galery
14
Rumah Sakit
15
Koma
16
Perubahan
17
Kepo Nanya-nanya
18
pengumuman..
19
Kilas Balik S(II) sesion 2 mulai dr sini
20
Kilas Balik 2 (II)
21
Flash Back 3 (II)
22
Mawar yang mengering
23
Perkara Monstera jadi serba salah
24
Atm keblokir sudah takdir
25
Berlabuh di Tangkuban Perahu
26
Pantun Cinta
27
Lika Liku Luka Hati
28
Lamaran diatas perjanjian
29
Disaat Harga Diri Ternegoisasi
30
Blokir Hati Tanpa Kunci
31
Cinta Lusi hanyalah ilusi
32
Belum mandi tapi tetap wangi
33
Preweding bikin pusing
34
Teh Rasa yang pernah ada
35
Pertunangan rasa pertikaian
36
I Love You, Goodbye
37
Perjanjian penuh Pengkhianatan
38
Dicampakan begitu menyakitkan
39
Ku benci Mencintai
40
Pusara Terakhir
41
Zelda Caroline
42
Lautan Es Cendol
43
Ditolongin malah ngerepotin
44
Penolong yang meminta tolong
45
Tarawih bersama keluarga
46
Makan sahur bersama keluarga
47
Mohon maaf lahir batin
48
Ngerujak sambil gosip
49
Mahar pernikahan
50
Penyesalan berakhir pertemanan
51
Wawan curi. eh salah wawan cara yang nulis
52
fitting baju pengantin
53
Biar tekor asal kesohor
54
Gym
55
panggilan telepon
56
pernikahan
57
Pernikahan bagian 2
58
Malam Pengantin
59
Jakarta i'm comming
60
makanan basi
61
Burung dalam sangkar
62
Istri sok cantik
63
Telepon Masuk
64
Di kejar
65
Gaun Merah
66
Berubah Haluan
67
Menunggu
68
Terciduk
69
Sampai Rumah
70
Kepercumaan
71
Kepergian Mu...
72
Kepergian mu bag 2
73
Maaf
74
Usaha
75
Kembali
76
pengumuman
77
Jujur itu menyakitkan
78
Berseteru gak jelas
79
Nyonya Mertua
80
Ke Mall
81
Hari pertama kerja
82
Hari kedua kerja
83
Aku adalah hadiahnya
84
Kembali ke Rumah
85
Makan Malam
86
Tidak Sesuai Ekspetasi
87
Malam yang batal
88
Bukan up
89
Papa Mama
90
Tas Branded
91
Kopi Cinta
92
Perhatian
93
Mendadak Lupa
94
Jalan jalan
95
Perselisihan dengan teman
96
Ajang balas dendam
97
Butuh Kamu
98
Tugas Dari Renata
99
Kertas tak bernyawa
100
Tak sanggup
101
Pelukan Viola
102
Tisu penghapus air mata
103
Seikat Mawar
104
Enaknya Ngapain..
105
Syal dari Viola
106
Saya Bukan Kambing
107
Aku Jadi Takut
108
Berenang
109
Malam takbir(Bukan up)
110
Sarapan Pagi
111
Air mata jatuh ke lantai
112
Minum Teh
113
Mengundurkan Diri
114
Apakah kamu cemburu?
115
Tidur Itukan manusiawi
116
Kiriman Paket
117
Sakit Hatiku Basah Bajumu
118
Kenapa Bisa Begini
119
Saya Angkat Tangan
120
Setelah Itu
121
Kenapa Kamu Tega
122
Meninggalkan Rumah
123
Perasaan Seorang Ibu
124
Mobil Mewah
125
Tidak Butuh Kamu
126
Kontrol Kandungan
127
Bukan Anak Haram
128
USG
129
Di Jenguk Temen
130
Maafkan Aku
131
Renata Sakit
132
Sop Ayam
133
Menjaga Renata
134
Kejarlah Cintamu
135
Tidak bisa memelukmu
136
Fixed Itu Kakak Gue
137
Bernapas Lega
138
Hadiah termahal
139
Maafin Papa Sayang
140
Mimpi Apa Gua Semalem
141
Berita Viral
142
Siap-Siap Apa?
143
Kamu Cuma Sedang Munafik
144
Lapor Laper
145
Rian POV
146
Temen Kuliah
147
Rejeki Tidak Boleh Ditolak
148
Perkara Mobil
149
Diluar Service Area
150
Maaf Jaim
151
Satu Jam Kemudian
152
I'm Falling In Love (TAMAT)
153
Xtra Part (Anak Indigo)
154
Xtra part (Diusir dari Mall)
155
Xtra part (Luka dan Duka)
156
X-tra part (Mencintainya Adalah Takdir ku)
157
x-tra part (First Kiss)
158
X-tra part (Lusi ini sahabatnya aku)
159
X-tra part (Tidak sengaja bertemu Erik)
160
( bukan up ini curcol_lewatin aja gappapa)
161
X-tra part (Darimu Aku Belajar Ketulusan)
162
X-tra part (dendam dan cinta)
163
X-tra part (masih Antara Dendam dan Cinta)
164
x-tra Beneran Tamat
165
Visual
166
Visual
167
tambahan
168
Novel Baru ala gue...
169
Ijin Promo
170
Promo novel (wanita ke 2)
171
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!