Part 14 (Rumah Sakit)
Lalu sang kakak di bawa ke Rumah Sakit dengan ambulan. Lisa memegang erat tangan kakaknya sambil memegang erat juga handphone milik Rian.
Ya Allah selamatkanlah Kak Lusi ya Allah. Benak Lisa.
Tiada hentinya Lisa berdoa sepanjang perjalanan. Berharap Kakaknya bisa di selamatkan.
Sesampainya di Rumah Sakit. Lusi pun ditangani oleh dokter. Kondisinya pun koma. Lisa hanya menangis dan berharap kakaknya bisa segera pulih.
Namun dari kejauhan Lisa melihat Rian. Dengan langkah kaki yang cepat, sambil mengepalkan tangannya Rian datang mencari Lisa. Pasti Rian ingin mengambil handphone miliknya benak Lisa.
Lisa pun berlari sekuat tenaga. Dan saat Rian melihat Lisa ia pun mengejarnya. Lalu Lisa pun berlari dengan kuat. Dan ia bersembunyi di kamar mandi, berharap Rian tidak bisa menemukannya.
Lisa tidak berani keluar dari kamar mandi. Ia pun hanya bersembunyi di dalam kamar mandi sambil menangis. Tidak pernah ia merasakan setakut ini saat bertemu orang.
Lalu Lisa pun mencopot sim card dalam handphone itu. Agar Rian tidak menelpon terus nomernya. Lisa berfikir jika memang di handphone ini tidak ada hal yang penting. Mengapa Rian begitu menginginkan handphone ini.
Ia pun sangat curiga, lalu ia membuka semua file yang ada di handphone Rian satu persatu.
Dugaannya semua ini benar ada satu file bertuliskan nama 'Lusi'.
Lalu Lisa pun membukanya secara perlahan dengan menarik nafas panjang.
Dan saat di buka file itu berisi video, Lusi yang sedang di culik oleh Rian. Lusi di culik dan dianaya. Itu terlihat dari wajahnya Lusi yang memar dan penuh luka dalam video tersebut. Dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Tidak sampai disitu, hal yang paling mengagetkan Lisa adalah. setelah itu Lusi pun dinodai oleh Rian. Terlihat dalam video itu, Lusi menangis dan teriak meminta tolong. Namun tak ada seorang pun yang menolong. Pemandangan itu membuat Lisa tak kuasa menahan air matanya.
Lisa menangis sejadinya. Ia tak sanggup melihat itu semua sampai akhir. Kaki Lisa terasa lemas. Hati Lisa terasa sakit dan hancur, seolah ia terhanyut juga dalam keadaan itu. Apalagi mengingat betapa dirinya pernah bersalah dan jahat sekali dengan sang kakak. Ia sangat menyesali dirinya sendiri. Kakak yang selama ini ia benci sudah menyelamatkan nyawanya. Dan mengalami beban hidup seberat ini. Perasaan bersalah pun menyelimuti hati Lisa.
ya Allah.. Maafkan aku ya Allah. Karena telah jahat sama Kak Lusi.
Sampai malam hari pun. Lisa tidak berani keluar dari kamar mandi. Dia bingung dan takut. Jika ia keluar, Lisa takut Rian akan berbuat nekat padanya.
Lalu Lisa pun mengirim video tersebut ke handphonennya. Dan mengirim ulang ke Juna. Agar Juna bisa menyimpannya sebagi alat bukti. Karena tidak aman bila Lisa yang menyimpannya. Dan langsung memblokir nomer Juna di handphonnya. Untuk menghilangkan jejak. Agar Rian tidak mencurigai Juna.
Dan ia juga mengahapus video itu di handphone milik Rian dan juga miliknya.
Dan Lisa pun keluar dari persembunyiannya. Lisa berusaha memasang wajah biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa. Agar Rian tidak curiga kalau Lisa sudah tahu semua.
Lisa pun bertemu Rian di depan Rumah Sakit.
Rian langsung menghalangi jalan Lisa. Lisa langsung memberikan handphone milik Rian. Beruntung handphone itu sudah lowbat jadi Rian tidak tahu kalau video itu sudah di hapus di handphonenya. Lisa sengaja menghapus video tersebut di handphone Rian. Agar Rian tidak menyalahgunakan video tersebut untuk kepentingan pribadinya.
"Aku mau pulang sudah malam." ucap Lisa
"Aku antar." ucap Rian
" Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri."
Rian pun langsung merampas handphone milik Lisa yang berada ditangannya. Lalu ia pun mengecek handphone Lisa. Semuanya di cek olehnya satu persatu. Lisa pun hanya diam sambil memperhatikkannya. Setelah dipikirnya aman, lalu ia pun mengambalikan handphone milik Lisa.
Setelah itu Lisa pun bergegas pergi dengan langkah kaki cepat. Dan langsung pergi dengan naik taksi. Lalu dari kejauhan Lisa melihat Rian mengikuti dengan mobilnya.
"Pak tolong cepat. Jangan sampai kita kesusul dengan mobil jeep merah dibelakang kita pak". Ujar Lisa sambil memperhatikan mobil Rian yang melaju kencang.
Lalu belum sampai. Lisa pun turun di pinggir jalan dan dilanjutkan naik ojek. Menyusuri gang sempit dan jalan tikus. Agar Rian tidak bisa mengikutinya.
Lalu Lisa tidak berani pulang ke kostannya. Ia pun memutuskan untuk ke rumah sahabatnya yaitu Arin dan menginap di rumahnya.
Sebetulnya Lisa ingin sekali menemani Lusi di Rumah Sakit. Namun kondisi tidak memungkinkan bila mengingat betapa jahatnya Rian pada Lusi. Itu bisa membahayakan keselamatan dirinya juga dan ia bisa-bisa gagal menjebloskan Rian ke penjara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Machan
likee
2021-01-15
1