Part 9 (Bukan Level)
Pagi yang cerah. Kota Jakarta telah menunjukan suryanya. Hiruk pikuk kota Jakarta begitu terasa erat di pagi ini. Terlihat Lisa yang sedang berangkat kuliah dianter sang kekasih. Dengan wajah yang sedikit kesal karena kondisi sedang macet total. Meskipun sempat terjadi insiden berdarah karena tangan Rian yang terluka. Namun bersyukur tidak apa-apa. Dan kali ini Rian berniat untuk mengantar Lisa kuliah tanpa mengajak Lusi. Lisa berangkat kuliah dengan naik mobil milik Ayah Rian.
Sesampainya terlihat Arin yang sudah sampai lebih dulu di kampus. Dan sedang duduk di Kantin menikmati sarapan pagi dengan bubur ayam dan segelas es teh manis. Lalu Lisa pun datang dan menghampiri Arin. Lisa mengajak serta sang kekasih. Dan memperkenalkan pada Arin.
"Kenalin ya. Ini Rian pacar gue" Ucap Lisa.
Arin pun megulurkan tangan dan tersenyum pada Rian. Sebagai tanda perkenalan.
Lalu Lisa pun duduk di kantin bersama Rian. Dan memesan juga makanan.
"Kemarin masa Kak Lusi. Lukain Rian pakai pisau Rin", ucap Lisa pada Arin.
"Ah.. Masa sih Kakak lu begitu".
"Iya beneran. Untung aja itu orang gak gue tuntut", ujar Rian emosi.
"Eh.. Emang orang dengan gangguan jiwa bisa ya dituntut", ucap Arin.
"Mana lihat lukanya", ujar Arin sambil melihat ke arah tangan Rian yang terluka..
"Ini sih gak apa-apa. Dua hari juga sembuh. Udah deh jangan manja".
Lalu Rian pun terdiam karena di ledek oleh Arin.
Setelah itu, Rian pun pulang. Lisa dan Arin melanjutkan jam kuliah mereka.
Pulang kuliah.
Lalu tiba-tiba ada sms masuk dari Heri yaitu laki-laki yang pernah ingin di jodohkan kepada Lisa. Namun tidak jadi. Karena sudah di gantikan Lusi. Ia berniat ingin bertemu dikosan karena ada keperluan. Karena Lisa tidak ada janji. Lalu Lisa memberikan alamat kostannya
Heri pun datang. Sambil bergaya yang nyentrik. Dengan celana cingkrang dan rambut yang terlihat sangat basah dengan minyak rambut yang berlebihan. Heri datang sambil bergaya merasa sok paling tampan. Lalu ia duduk di sofa disebelah Lisa.
"Akhirnya kita ketemu lagi. Setelah lama tidak berjumpa", ucap Heri sambil senyum-senyum. Dan ia pun melihat Lusi yang duduk kolong meja.
"Udah langsung aja. Ada apa, maksa banget minta alamat kostan gue", ucap Lisaa cetus.
"Kebetulan ajh sih, lagi di Jakarta ada bisnis gitu lah. Sekalian mau kasih tahu ada info penting."
"Yaudah apaan "
"Jangan kaget ya. Gue itu udah punya tunangan baru. Ketika gue tahu keadaan kakak lu sekarang gangguan jiwa. Jadi kayanya, kakak lu udah bukan level gue lagi", ujar Heri merendahkan.
Lalu lisa pun menahan tawa.
"Ya bagus.. Gue beruntung gak punya kakak ipar kaya lu. Kenapa gak langsung nikah aja sekalian... "
Lisa pun hanya membuang pandangan melihat Heri yang sombong.
"Tunggu aja undangannya", lalu heri pun menengok kanan kiri sambil melihat-lihat kostan lisa."Ngomong-ngomong kan bokap lu orang kaya . Kenapa kostan lu kecil dan sempit kaya kandang bebek", Ucap Heri.
"Ya ngapain yang besar segala. Emangnya gue mau main bola"
"Kaya gue dong. Tinggal di Apartement dengan fasilitas lengkap. Dan ada kolam renangnya"
"Terus urusannya ama gue apa?"
"Ya kali lu mau berenang. Sekalian ajak temen lu yang cantik-cantik.. Pasti seru!!!", ujar Heri senyum.
"Gue mendingan berenang di empang. Bareng bebek. Daripada di Apartement lu. Udah lah kalau cuma info gitu doang mending pulang. Gue mau istrahat.."
"Oke.. Oke.. salam ya buat kakak lu yang cantik.. Maaf gitu hubungan ini tak bisa dilanjutkan", ujar Heri sambil menengok ke arah Lusi.
"Iya ntar gue salamin sambil salto. Udahlah sana."
"Lucu juga sih lu. " ujar Heri tertawa.
Lalu setelah itu Heri pun pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Machan
like
2021-01-09
0