Part 7 (Tangisan)
Ini adalah hari ke 3 lusi menginap di kostan lisa. Hari ini libur kuliah karena hari sabtu.
Lisa bersandar di bantal sambil main gadget, menunggu temannya bernama Arin akan datang. Sedangkan Lusi sedang duduk terpaku memandang keluar deket jendela.
Tok..Tok.. Tok. suara ketukan pintu. Dan ternyata Arin yang datang.
"masuk aja gak dikunci."ujar lisa dari dalam kostan.
Lalu Arin pun masuk sambil membawa kantong. Dan diserahkan kepada Lisa.
"Nih minta baju bekas, Emangnya buat apaan?", tanya Arin.
"Buat kakak gue", jawab Lisa
Arin pun kaget mendengarnya.
"Lu gak waras ya. Masa kakak sendiri Lu kasih baju bekas. "
"Iya Ibu gue cuma bawa baju beberapa helai untuk Kak Lusi. Parah kan"
"Pakai baju lu aja"
"gak ah. Biarin! Kakak gue orang gila ini. Baju bolong dan robek pun gak jadi masalah"
"Bener-bener tega lu jadi Adik. Pantesan aja, Ibu lu kesel terus kalau sama lu."
Lisa pun hanya diam sambil memainkan gadgetnya.
"Eh kok lu gak bilang sih. Kalau kakak lu secantik ini. Gue yakin, skincare gue akan laku keras. kalau modelnya kakak lu".
"Mau modelnya kakak gue. Mau modelnya nenek-nenek. Tetap aja tuh skincare gak laku"
"Sembarangan ajah lu kalau ngomong."
Lalu lisa pun tertawa geli.
"Udah lah gue mau jalan-jalan dulu ya. Biasa ama pacar gue." ucap Arin.
"iya iya. makasih ya." ucap Lisa
Beberapa saat kemudian Arin pun pergi. Karena ia memang ada janji dengan pacarnya.
Aduh laper juga dalam hati lisa. Lisa pun memesan makanan via ojek online. Sesampainya makanan datang. Lisa langsung menyantapnya. Sedangkan lusi hanya diberi makanan-makanan sisa yang ia tak habiskan.
Kring.. Kring telepon berdering. Ternyata ada telepon dari Rian. Rian menyampaikan bahwa besok ia akan datang ke Jakarta, Untuk urusan keluarga. Lisa pun sangat senang dengan kabar tersebut. Rian sebenarnya memang punya orang tua yang tinggal di Jakarta. Namun karena kuliah ia tinggal di Jogja.
Malam hari. Lisa tidak bisa tidur karena mendengar tangisan Lusi. Yang entah apa penyebabnya. Itu sungguh sangat membuatnya jengkel. Lalu Lisa pun mengambil sehelai kain dan mengikat mulut Lusi. Untuk meredam tangisan Lusi. Lalu lisa pun kembali tidur.
Keesokan paginya. Hari ini, hari yang paling di tunggu Lisa. Karena sudah enam bulan ia tak bertemu dengan kekasihnya. Lisa pun meninggalkan Lusi di kostan dengan menguncinya dari luar. Karena hari ini ia ingin menjemput Rian di Bandara. Dan ia pergi tanpa meninggalkan makan untuk kakaknya. Padahal ibunya sudah memberi uang untuk setiap kebutuhan Lusi.
Lisa menjemput Rian. Ia berangkat dari pukul 06.00 pagi. Sekitar sore harinya Lisa baru kembali. Sesampainya, Lisa pun mengajak juga Rian kekosantnya untuk mampir sebentar.
Sesampainya ada lusi yang sedang duduk. Namun entah apa yang membuat Lusi menangis, hingga histeris dan ketakutan. Saat ia melihat Rian, Ia seperti melihat hantu.
Rian pun mematung saat melihat Lusi. Ia bingung apa yang sedang terjadi.
Lalu lisa pun menarik Rian keluar. Agar tidak bertemu Lusi dulu.
Lisa pun ke dalam untuk menenangkan. Terlihat Lusi menangis dibalik pintu sembari ketakutan. Lalu lisa pun menangkan dengan memberinya air putih sambil mengelus punggungnya.
Tidak lama Lisa pun keluar dan menghampiri Rian.
"Maaf ya buat kamu kaget. Itu kakak aku. Dia itu gangguan jiwa. Jadi harap maklum"
"Apa!!! Gangguan jiwa.", ujar Rian kaget. "Dia benaran gangguan jiwa".
"Iya beneran. Dia itu satu kampus sama kamu. Maaf Aku belum pernah cerita sama kamu sebelumnya. Apa kamu kenal Lusi?"
Rian pun menggelengkan kepalanya."Aku gak kenal sama sekali. Baru kali ini melihatnya... " jawab Rian.
"Tidak seperti biasanya Kak Lusi seperti ini. Aku juga gak ngerti sih. kenapa ia ketakutan. Ujar lisa sambil berfikir. "Tapi yasudah lah gak usah kamu pikirin.. Anggap aja angin lalu."
Setelah itu Rian pun pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Machan
kasih jarak kak, antara percakapan orang 1 dan 2
2021-01-09
1