Kekurangan Gizi

Keesokan harinya setelah sarapan, Bianca ditemani oleh Angga ketempat pengiriman barang. Kemudian mengantarkan beberapa barang kerumah konsumen..

Diperjalanan Bianca meminta Angga untuk membeli kopi dan beberapa donat. Mereka pun menuju toko donat langganan Bianca dan mengantrikan mobilnya karena akan drive thru.

Setelah semua barang diantarkan, merekapun kembali kerumah. Didepan rumah mobil tante Maria sudah terparkir digarasii. Bianca seketika tersenyum.

"Cihh seneng banget lihat mobil Andra.!" Goda Angga sambil memarkirkan mobil dengan baik.

"Haha apaan sih. Orang seneng karena ada tante Mariaa"

"Huu kayak kaka anak kecil aja yahh hahha"

"Hahaha sst.! ;)" Bianca pun langsung turun dari mobil dan masuk kedalam rumah.

"Aku pulang.." teriak Bianca darii teras rumah.

Andra yang berada diruang tv mendengar suara Bianca langsung bergegas menemuinya diruang tamu.

"Hay.!" Ucap Andra dengan senyuman hangatnya dan membuat dimplenya sangat terlihat jelas.

"Hayy Ndraa.!!" Jawab Bianca membalas senyumannya.

"Ahhh aku seperti pengen meluk Andraa-,-' astaga astagaa Bii tahan tahan.!!" Batin Bianca.

"Ahh kangennya.. senyumannya membuat aku pengen memeluknya. Fuh.!" Batin Andra.

Mereka berdua hanya saling tatap beberapa saat dan menghembuskan nafas kasar bersamaan. "FUHH.!" Serentak.

Angga yang baru masuk melihat kelakuan dua orang itu merasa heran. "Ish ngapain mereka tatap-tatapan gitu.?!" 😒😒

"EKHEM.!" Deheman Angga membuat lamunan mereka buyar seketika.

"Eh hallo kak Angga.!" Ucap Andra tersadar.

"Hay..!! Udah lama.?"

"Lumayan kak, sekitar dua puluh menitanlah."

"Um.. ya sudah kalian ngobrollah.!" Angga meninggalkan mereka kembali.

"Eh duduk.!" Ucap Bianca

" :)"

"Bi.??"

"Umm.?"

"Aku kangen kamu.!" Batin Andra

"Heyy.?!" Ucap Bianca membuyarkan lamunan Andra.

"Anu.. um.. kamu kurusan pulang dari Singapore hehe.!"

"Hah kurusan.? Hahaa aku fikir malah berat badanku bertambah."

"Haha tapi tetap cantik kok.!"

"Ahh apaa siih.!" Wajah Bianca memerah.

"Anu.. wajah kamu juga sedikit memerah. Apa karena sering keluar siang yah selama disana.?"

"Hah sialan muka aku pake merah segala lagi.!" Batin Bianca .

"Ahh haha iya sih sepertinya begitu.!"

"Kak. Ayo makan siang dulu, makanannya udah jadi tuh.!" Ucap Ciana memanggil mereka berdua.

"Ahh oke oke. Yuk Ndra.!"

Mereka pun beranjak ke meja makan. Disana sudah ada Adrian, Lili, Angga, Maria dan Ciana.

-

Kediaman Miranda Tan...

(Menelfon..)

Miranda : jadi kamu udah minum obat.?

Anak : iya mih sudah waktu malam tadi.

Miranda : malam.? Dan sekarang sudah siang sayang.. tunggulah mami akan ke Singapore sekarang juga.! Mami akan menelfon dokter keluarga kita disana.!

Anak : astaga mihh gak usah datang.. sebentar lagi aku sembuh kok.!

Miranda : tunggu mami.!

-

Miranda memutuskan panggilannya. Menelfon sekertaris suaminya untuk menyiapkan penerbangan menuju Singapore sekarang juga.

Miranda langsung mengganti bajunya dan meraih tasnya. Ia segera keluar kamar dan mencari sopirnya.

"Dimana Andy.? Suruh Andy siapkan mobil ke bandara sekarang.!" Ucap Miranda kepada kepala pelayan.

"Baik nyonya.!"

"Mami mau kemana.? Singapore atau Africa.?" Tanya Nania yang kebingungan melihat tingkat maminya.

"Singapore sayang. Kakakmu sakit.! Oh iya, mami akan disana sampai kakakmu benar-benar sehat.! Kamu jangan berkeliaran sembarangan yah.! Lusa papimu pulang dari Africa.!"

"Aku ikut miii.!!" Rengek Nania.

"Nanti saja. Minggu depan selesai ulangan kamu nyusul mami yah.! Mami pergi dulu.! *cum.! "

"Ahhh mamiii....!!! HATI HATIII.!"

Andy melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Dibelakang sopir Miranda sudah duduk gelisah memikirkan anaknya yang sakit di Singapore.

Ia menelfon dokter keluarga Tan yang ada di Singapore. Memberitahukan kondisi putra kesayangannya itu dan menyuruhnya ke apartemen anaknya.

-

Setelah terbang beberapa jam. Miranda akhirnya tiba di Singapore. Ia sudah ditunggu oleh sopirnya pak Tintin dibandara.

Mobil Mercedes Benz S-Class milik keluarga Tan melaju membelah jalanan Singapore menuju apartemen anaknya.

Mirandapun sampai diapartemen anaknya dan disana sudah ada dokter Xiao yang baru saja keluar dari kamar anaknya.

Saat masuk pertama kali, Miranda melihat sekeliling apartemen anaknya itu.

"Oh My God Xabian Tan.!!! Apa-apaan rumah ini arghh.!!" Teriak Miranda dari ruang tv dan terdengar hingga kamar Bian.

"Ahhh mamii-,-' . " ujarnya sambil memasukkan kepalanya didalam selimut.

"Dokter Xiao, bagaimana keadaan anak saya.?" Tanya Miranda.

"Ahh sepertinya dia kecapean. Dan kekurangan gizi karena asupannya yang kurang.!"

"Hah kurang giizi.?! Oh God.!!! Bikin malu saja anak ini. Apa mami harus membuatkan mu khusus vitamin di pabrik farmasi kita biar kamu bisa makan dengan benar.?! Ahhh.! Terimakasih dokter Xiao.!"

Miranda pun memasuki kamar anaknya.

Ia membuka kasar pintu kamar Bian dengan wajah marah dan juga khawatir.

"Xabian.!!! Apa-apaan ini kekurangan gizi.?! Yang benar ajaaa.." Miranda berjalan mendekat ranjang Bian dengan keadaan Bian yang masih didalam selimut.

"Mii, aku kan udah bilang baik-baik aja huh.!"

"Baik-baik apanya kekurangan gizi kamu bilang baik-baik aja.? Ayoo buka selimutnya.!" Miranda menarik selimut Bian hiingga terlihatlah wajah anak lelaki kesayangannya itu.

"Mihh..." rintih Bian

"Pokoknya mami akan cariin kamu pelayan biar rumah ini layak dikatakan rumah. Dan kamu.!! Gak kekurangan gizi lagi.!" Ucap Miranda sambil bertolak pinggang dan memegang kepalanya.

"Gak usah mi.. aku gak suka orang asing tinggal bareng aku.!!"

"Gak usah tinggal. Dia bakalan datang setelah kamu ke kampus dan pulang setelah kerjaannya selesai. Untuk makan malam, dia akan datang saat jam enam sore.!" Jelasnya lagi.

"Fuhh.." Bian hanya mendengus.

"Mami akan buatin kamu bubur.! Bersih-bersih lah kamu sudah seperti anak yang tidak punya kamar mandi saja.!"

Miranda pun pergi kedapur untuk memasakkan Bian bubur. Membuka kulkas. Membuka lemari pemyimpanan. Semuanya kosong. Hanya ada telur dan air mineral dingin.

"Oh God anak ini hidup sepertii apa sih.?! Untuk apa semua ini kalau tidak ada isinya.!"

Miranda meraih ponselnya dan menelfon sopirnya pak Tintin. Ia menyuruh pak Tintin untuk membelikan Bian bubur.

Beberapa saat kemudian Bian pun keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri.

Ia menuju meja makannya untuk meminum air putih.

"Nih mami bawain vitamin. Minum sekarang selagi gak ada isi perut." Miranda menyodorkan vitamin.

"Thanks mi.."

Tak lama kemudian pak Tintin datang dengan membawa bubur dan juga beberapa air mineral.

"Pak, saya mau pergi berbelanja yah. Kita harus borong supermarket biar anak ini gak kekurangan gizi lagi.!" Ucap Miranda sambil melirik Bian yang sedang membuka buburnya.

"Oh iya, tolong cariin tukang bersih-bersih untuk merapikan rumah ini. Sekarang yah.! Aku gak mau setelah belanja nanti kepalaku pusing melihat semua ini berantakan.!"

"Baik nyonya.!" Ucap pak Tintin.

Bianpun menghabiskan buburnya dan setelah itu kembali kedalam kamar untuk berbaring.

Beberapa saat kemudian belnya berbunyi. Tukang bersih-bersih yang dicarikan oleh pak Tintin sudah datang. Ia seorang wanita berumur 30an tahun. Ia membersihkan seluruh rumah Bian.

Ruang tv, dapur, toilet dan terakhir kamar Bian. Setelah semuanya selesai. Wanita itu pamit untuk pulang.

"Permisi tuan, saya pamit pulang dulu."

"Ah tunggu sebentar.. kata mami saya anda jangan pulang dulu. Sebentar lagi dia datang. Banyak barang-barang yang akan diatur. Jadi tunggulah.!"

"Oh baiklah tuan.. saya akan menunggu."

Selang berapa saat, Miranda dan pak Tintin pun sampai dengan banyak kantong belanjaan. Pelayan itupun segera membantu membawakan belanjaan.

Bian keluar dari kamarnya dan kaget melihat barang-barang yang maminya beli.

"Wahh.! Mami benar-benar beli seluruh isi supermarket yah.?!" Kaget Bian tak percaya.

"Iyaa.. tadinya mami mau beli dengan supermarketnya, tapi pak Tintin ga bisa angkutnya.!" Ucap Miranda sembarang.

"Hahaha gilaa.!!"

Bian meraih kantongan yang berisi buah-buahan. Ia mengambil buah apel dan mencucinya diwastafel kemudian menggigitnya.

Bian duduk dikursi tv sambil melihat kesibukan dua orang itu dihadapannya.

.

.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Thankyou atas kunjungannya. Semoga kalian suka yah. Dan jangan lupa berikan masukan ke kolom komentar dan votenya biar author semakin semangat menulisnya☺️💛✊🏻

Episodes
1 Cerdas Cermat
2 Andra
3 Keluarga Rudy
4 H-3
5 Gank Lima Bintang
6 Hari UN
7 Masa-masa tenang (1)
8 Masa-masa tenang (2)
9 Masa-masa tenang (3)
10 Keberangkatan Bianca
11 Singapore day 1
12 Singapore day 2
13 Singapore day 3
14 Singapore day 4
15 Kembali ke Namkanda
16 Taman Bermain
17 Kekurangan Gizi
18 Keluarga Tan
19 Hari Kelulusan
20 Prom Night
21 Perpisahan Si Kembar
22 Sambutan Dari Chandra
23 -
24 -
25 -
26 Teman Sekamar
27 Penjaga Asrama
28 Asrama Baru, Keluarga Baru
29 Anak Kuliahan
30 Potong Rambut
31 Bertemu di Jepang
32 Disneyland
33 Kembali ke Singapore
34 Libur Semester
35 Ayam Ungkep
36 Menjadi Akrab ‍
37 Kotak Bekal (1)
38 Kotak Bekal (2)
39 Mogok Masak
40 Kotak Makanan Kecil
41 Tidak Mogok Masak Lagi (1)
42 Tidak Mogok Masak Lagi (2)
43 Tidak Mogok Masak Lagi (3)
44 Pyuuuh.!!!
45 Lotre di siang bolong
46 Morgan Datang
47 Welcomeback Morgan
48 Hari Yang Panjang
49 Cafe Book
50 Depan lift
51 Pelayan Baruku
52 Akhirnya Bertemu
53 PENGUMUMAN
54 Uhuk uhuk.!!!
55 Hatciiiw.!!!
56 Bianca Sakit (?)
57 Hari Ulang Tahun Ciana
58 Mendapat Pesan Gambar
59 Mami Datang
60 Miranda dan Nania
61 Namanya Bianca..
62 Coklat dan Bunga
63 Happier
64 Andra dan Gank 5 Bintang
65 Bianca (1)
66 Bianca (2)
67 Bianca (3)
68 Bianca (4)
69 Bianca (5)
70 Pembersih Hama
71 Bian si Baperan
72 Toko Obat Keluarga
73 Baju Kaos Biru
74 Bianca Menjadi Model (1)
75 Bianca Menjadi Model (2)
76 Nginap (1)
77 Kabar Buruk Almira
78 Perkara Kunci Pintu
79 Pria Mesum
80 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Cerdas Cermat
2
Andra
3
Keluarga Rudy
4
H-3
5
Gank Lima Bintang
6
Hari UN
7
Masa-masa tenang (1)
8
Masa-masa tenang (2)
9
Masa-masa tenang (3)
10
Keberangkatan Bianca
11
Singapore day 1
12
Singapore day 2
13
Singapore day 3
14
Singapore day 4
15
Kembali ke Namkanda
16
Taman Bermain
17
Kekurangan Gizi
18
Keluarga Tan
19
Hari Kelulusan
20
Prom Night
21
Perpisahan Si Kembar
22
Sambutan Dari Chandra
23
-
24
-
25
-
26
Teman Sekamar
27
Penjaga Asrama
28
Asrama Baru, Keluarga Baru
29
Anak Kuliahan
30
Potong Rambut
31
Bertemu di Jepang
32
Disneyland
33
Kembali ke Singapore
34
Libur Semester
35
Ayam Ungkep
36
Menjadi Akrab ‍
37
Kotak Bekal (1)
38
Kotak Bekal (2)
39
Mogok Masak
40
Kotak Makanan Kecil
41
Tidak Mogok Masak Lagi (1)
42
Tidak Mogok Masak Lagi (2)
43
Tidak Mogok Masak Lagi (3)
44
Pyuuuh.!!!
45
Lotre di siang bolong
46
Morgan Datang
47
Welcomeback Morgan
48
Hari Yang Panjang
49
Cafe Book
50
Depan lift
51
Pelayan Baruku
52
Akhirnya Bertemu
53
PENGUMUMAN
54
Uhuk uhuk.!!!
55
Hatciiiw.!!!
56
Bianca Sakit (?)
57
Hari Ulang Tahun Ciana
58
Mendapat Pesan Gambar
59
Mami Datang
60
Miranda dan Nania
61
Namanya Bianca..
62
Coklat dan Bunga
63
Happier
64
Andra dan Gank 5 Bintang
65
Bianca (1)
66
Bianca (2)
67
Bianca (3)
68
Bianca (4)
69
Bianca (5)
70
Pembersih Hama
71
Bian si Baperan
72
Toko Obat Keluarga
73
Baju Kaos Biru
74
Bianca Menjadi Model (1)
75
Bianca Menjadi Model (2)
76
Nginap (1)
77
Kabar Buruk Almira
78
Perkara Kunci Pintu
79
Pria Mesum
80
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!