Waktu menunjukkan pukul 18:25 saat ia sampai di apartemen. Dan Lea belum kembali dari rs. Lea mengatakan akan kembali larut malam karena akan melakukan operasi mendadak.
Bianca memasak untuk makan malamnya dan menyisihkan sebagian untuk Lea.
Lea meminta dibuatkan sup kepala ikan lagi dan nanti saat kembali dirumah dia akan memanasinya kembali.
Saat sedang beres-beres dapur, ponsel Bianca berdering. Ia mendapatkan vicall dari Gank 5 Bintang.
(Video call...)
Bianca : haaaayyy halloo.!!!
Lava dan Dara : haaaayy Bianca sayangg... ahhh kangennyaaa.!!!!
Chan : hallo sister.!
Abimanyu : hayy Bii...
Bianca : duhhh kangen banget sama kalian beneran huhuu..
Dara : kita jugaaa.!! Hiks
Lava : iyaa bener.!! Kapa balik sih.?!
Bianca : haha sabar yah.. Dua hari lagi aku balik kok. Sabar yahh.!
Mereka mengobrol panjang lebar hingga larut. Setelah vicall mereka selesai, Bianca segera merapikan bungkusan snack dan gelas bekas susunya.
Merapikan beberapa paper bag yang masih ada diatas meja. Ia meraih ponselnya dan melihat pesan masuk atau chat whatsapp dari Andra.
"Ahh.. gak ada rupanya" batin Bianca
"Loh.! Kenapa juga aku harus berharap pesan dari dia.?!" Ucap Bianca sambil menatapi ponselnya dan menyimpannya kembali.
-
Di Namkanda
Kediaman Andra
"Saya kan sudah pernah bilang kalau kamu tidak boleh sembarangan dekat-dekat dengan perempuan.! Apa kamu mau saya memindahkanmu lagi dan berpisah dengan mamimu.?!" Ucap Januar Herlambang ayah dari Andra.
"Tidak pi tidak.. dia cuman teman Andra. Dia orang yang baik. Dan mami juga kenal kok dengan bundanya.!" Jawab Andra sedikit meninggikan suaranya.
"DIAM.!! Kauu.!! Sudah berani menjawab saya yah.!?"
Andra menghela nafas dan mengalihkan pandangannya kearah lain.
Tok.. tok.!!!
"Suamiku.. buka pintunya. Aku mohon jangan marahi Andra lagi, dia hanya bermain dan berteman. A aku.. aku mengenal ibu gadis itu kok.!" Ucap Maria dari balik pintu ruangan kerja Januar.
"Cih.. lihat mamimu.! Membela anak yang tidak tau diuntung.! Inilah hasilnya karena mendidik anak yang tidak tau terimakasih.! PEM BANG KANG.!"
"Sabar Ndraa... sabarr..." ucap Andra dalam hati sambil mengepal kedua tangannya
Saat ini posisi Andra sedang berlutut didepan meja kerja papinya. Januar adalah orang yang sangat pemarah.
"Kau.! Keluarlah.!"
Andrapun berusaha berdiri karena sudah sekitar sejam ia dihukum oleh papinya. Kakinya sangat mati rasa. Hal seperti ini ia sudah lalui sejak SD.
Andra adalah anak ke dua dari tiga orang bersaudara. Kakaknya Sita Herlambang telah menikah karena perjodohan politik. Shaun Herlambang masih duduk di bangku SMA.
Andra adalah anak dari istri muda Januar. Sedangkan kakak dan adiknya berasal dari istri pertama. Istri pertama meninggal dunia saat melahirkan Shaun. Maka dari itu Maria disuruh untuk mengasuh anak-anak sambungnya itu.
Perlakuan Sita dan Shaun terhadap dua orang itu sangatlah berbeda. Sita yang sangat membenci Maria dan sekaligus membenci anak Maria, Andra. Ia beranggapan bahwa kematian ibunya adalah ulah dari Maria. Pasalnya Maria adalah seorang perawat saat itu.
Sedangkan Shaun, ia sangat menyayangi Maria dan sangat menyukai Andra. Baginya Maria tetaplah ibunya walau Sita sudah lama memberitahukan kebenaran bahwa Maria bukanlah ibu kandungnya.
Dimata Shaun, Andra adalah sosok kakak yang terhormat dan bisa diandalkan. Saat Andra diluar negeri, ia sangat sedih dan sering sakit-sakitan. Tetapi sejak ia sering diperbolehkan mengunjungi mereka diluar negeri, Shaun kembali sehat.
"Apa masih lemas.?" Tanya Maria kepada Andra yang sedang meluruskan kakinya dimeja.
"Sudah baikan mii.."
"Mamikan sudah bilang, jangan lewatkan sarapan bersama saat hari libur.! Apapun alasannya. Dan,, apa Karina tidak tau siapa Bianca.? Bukannya saat itu Karina juga ikut cerdas cermat.?"
"Pesawat Bianca pagi mii, dan soal Karina.. aku tidak perduli padanya.! Aku... aku.. ahh.!"
"Sudah sayang sudaah..!" Maria memeluk Andra dan megelus kepalanya.
"Kaak.!! Kaak.!!" Teriak Shaun dari kejauhan yang semakin mendekat.
Shaun langsung mendobrak pintu kamar Andra tanpa megetuknya.
Dengan wajah panik ia melihat kearah kakaknya dan Maria.
"Apa.. apa lagi kak.?! Kenapa.?!" Tanyanya sambil duduk disamping Andra
"Haha hey hey kenapa panik sekali.? Tidak.. kakak tidak apa-apa kok.!"
"Jangan bohong.! Si tua bangka itu menghukum kakak lagi ya.?! Dasaaar-.." Shaun bergegas pergi dan ingin menemui Januar tetapi ditahan oleh Andra.
"Hoo ohoo.!! Apa-apaan ini.?! Kenapa adik kakak sangat emosional sekali sekarang.?"
"Tapi kak dia itu... " ucapan Shaun sekali lagi dipotong oleh Andra
"Sst.!! Kakak haus. Ingin meminum kopi buatanmu.!"
"Sayang.. sabar yah. Kakakmu baik-baik saja sekarang. Dan lihat, kakakmu ingin meminum kopi buatanmu.! Buatkanlah sayang.." sambung Maria.
Shaun hanya menutup matanya dan menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya keras.
"Baiklah.! Kakak mau kopi apa.?! Americano atau Cappucino.?"
"Cappucino sajalah.!"
"Mami.? Coffe vanila kan.?!"
"Hehe yup.!"
"Oke baiklah,, barista handal akan segera membuatkan pesanan.!" Ucap Shaun dengan senyum sumringahnya.
"Kalau begitu mami akan membuatkan risoles kesukaan kalian.!" Ucapnya sambil mencium pipi sebelah kanan Andra dan berdirii.
"Okeh.!" Shaun pun menciumi pipi sebelah kiri Andra lalu segera berlari sebelum Andra memiting kepalanya.
-
Di Singapore
Apartemen Lea
Bianca sangat lelah karena seharian melancong. ia masuk kedalam kamarnya lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur.
Sekali lagi ia mengecek ponselnya apakah ada pesan masuk dari Andra atau tidak.
"Cih.!" Ucap Bianca sambil membuang ponselnya disampingnya.
Tak terasa iapun tertidur dengan posisi tengkurap.
Cliing...
Beberapa menit kemudian, pesan masuk dari tante Maria.
"Selamat malam Bi.. Hari ini kamu pasti lelah. Istrahatlah ;). Andra."
-
Keesokan harinya Bianca bangun dan langsung mengecek ponselnya. Ia seketika terbangun melihat nama "tante Maria" dilayar ponselnya. Ia segera membacanya.
Secara otomatis senyum Bianca langsung terpancar dipipinya dan membuat lesung pipinya terlihat. Sungguh mood pagi-pagi yang sangat luar biasa bagi Bianca.
Ia pun langsung menelfon nomor Maria. Tetapi baru saja terdengar sekali bunyi Bianca langsung mematikannya.
"Ihh apa-apaan sih aku langsung main telfon segala duhh-,-" ucapnya sambil meremas ponselnya.
Tapi,, dia kembali melihat layar ponselnya sekali lagi.
"Ahh.. bilang aja aku nyariin tante Maria kan.!"
Baru saja ia ingin menekan tombol panggilan, ponselnya pun berdering. Saat melihat namanya ia terkejut. Ternyata itu dari "Tante Maria"..
"Ahh.. bagaimana ini.! Kenapa aku gugup yah.!"
"Uhum.!"
(Menelfon.."
Bianca : ha hallo tante Maria.. selamat pagi.. 😣😣
Maria : hallo Bianca sayang.. selamat pagi. Tadi, kamu habis nelfon yah.?
"Duhh.!!" Batin Bianca
Bianca : ah.. oh iya tan.. tadi aku mau nelfon tante. Mau nanyain kabar tante sama nomor sepatu tante 😩
"Bianca goblok.! Ngapain nanyain itu.!!!" Batin Bianca
Maria : hah.? Nomor sepatu.?
Maria melihat kearah Andra yang sedari tadi berada dihadapannya.
Bianca : hehe anu tan, aku mau beliin bunda dan tante sepatu couplelan, jadi aku mau nanyain nomor sepatu tante biar gak kekecilan atau kegedean, gituu.!! 😖😣
Maria : ohh gitu.. sepatu couple yah. Umm.. nomor sepatu tante 38 sayang.
Bianca : ahh 38 yah tan. Okedeh tan.. umm..
Maria : iya sayang ada apa.?
Bianca : um... anu.. 🤯🤯🤯
Maria : anu apa.? Oh iya, tante lagi buat sarapan nih, kamu ngobrol sama Andra dulu yah.!
"Andra.?!" Ucap Bianca dalam hati langsung segera berdiri dan berpindah tempat duduk ke sofa didekat ranjangnya.
Bianca : ohh i iya tante gapp.!
Andra : hay Bi....
Seketika wajah Bianca memerah, entah kenapa ia sangat merindukan suara berat Andra sejak kemarin.
(HAH RINDU.?! WAHH AUTHOR BELUM APA APA SUDAH MAU NGESHIP NIH.. SABAR THOOR WKWK😬😬)
Bianca : Ndra... - hay.. ☺️
Andra : kamu apa kabar.? Udah dua hari ga tanya kabar nih hehe
Bianca : aku baik Ndra, kamu.? Oh iya,, kenapa ponselmu.? Apa rusak.? Kenapa semalam pakai ponsel tante Maria.?
Andra : oh. Itu.. iya, ponselku rusak maka dari itu pinjam punya mami.
Bianca : ah.. gitu yah..
Andra : bagaimana urusanmu disana.? Sudah selesai.?
Bianca : iya sudah. Kemarin aku pergi ke kampus sendiri loh hihi
Andra : oh ya.? Kamu ga takut.? Entar kesasar loh hahaa
Bianca : gak dong. Singapore kecil. Kiri kanan laut haha. Kalau aku hilang nanti laporan sama google map hihi
Andra : hahaha dasar kamu.! Hati-hati yah. Cepatlah kembali 😊
Bianca : hehe iya Ndra, besok aku sudah kembali kok. Um... kamuu...
Andra : iya kenapa Bi.?
Bianca : ahh gakpp gak jadi hehe.!
Andra : besok kalau sempat, aku jemput yah.?! Tapi aku gak janji.
Bianca : ah benarkah.? Baiklah... jangan dipaksakan kalau kamu sibuk Ndra.
Andra : hehe iya Bi.. ya sudah aku mau sarapan dulu yah. Kamu juga.!
Bianca : hehe siap masbro.!
Andra : hehe bye Bii.. ☺️
Bianca : bye Ndra.. ☺️☺️
.
.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Thankyou atas kunjungannya. Semoga kalian suka yah. Dan jangan lupa berikan masukan ke kolom komentar dan votenya biar author semakin semangat menulisnya☺️💛✊🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments