Masa-masa tenang sebelum pengumuman sudah dimulai. Bianca lebih sering menghabiskan waktu mengurus online shopnya yang selama tiga bulan terakhir dikelola oleh adiknya Ciana.
Dan juga memasak dan membuat kue kesukaan ayahnya sebelum Bianca ke Singapore untuk mengurus beberapa berkas yang pengumpulannya dimajukan lebih cepat.
Beberapa hari dirumah, Andra sedikit bosan. Hari ni ia berencana untuk menemui Bianca dirumahnya.
"Mami, aku mau main kerumah Bianca, apa ada titipan buat tante Lili.?" Tanya Andra kepada maminya.
"Ahh benarkah.? Kalau begitu sepertinya mami ingin ikut kerumah Bianca. Mami akan menghubungi Liliana dulu.!" Ucap Maria
(Menelfon Liliana...)
Liliana : hallo.. selamat siang Mar.??
Maria : siang Li.. kamu lagi dimana.? Dirumah gak.?
Liliana : ahh aku lagi dijalan nih sama Bianca dan Ciana, kita mau ke mall beli perlengkapan Bianca untuk dibawa ke Singapore lusa. Ada apa ya.?
Maria : ahh lisa.? Cepat sekali. Kebetulan Andra mau main bersama Bianca, aku ingin ikut bertemu dengan mu juga. Kalau begitu kita bertemu saja di mall.
Liliana : iya ada beberapa berkas yang mendadak harus dikumpulkan. Baiklah, kita bertemu di mall saja yah.
Maria : oke deh nanti aku kabarin dua puluh menit lagi yah.!
Liliana : sipp.. bye Mar.!
-
Liliana Bianca dan Ciana telah sampai lebih dulu di mall. Lili memarkirkan mobilnya. Setelah itu mereka masuk kedalam mall dan berjalan menuju ke beberapa toko sebelum Maria dan Andra datang.
"Bu, aku ke toilet dulu yah." Ucap Bianca "Ciana ga mau ikut.?" Sambungnya
"Gak kak aku bareng bunda aja." Jawab Ciana
"Baiklah aku ke toilet dulu yah bun.."
Bianca pun masuk kedalam toilet. Setelah selesai Bianca menuju wastafel dan meletakkan ponselnya disebelah kirinya. Mencuci tangannya dan mengeringkannya. Setelah itu Bianca bergegas kembali bertemu bundanya dan Ciana yang masih didalam toko tadi.
Beberapa saat kemudian Maria dan Andra sudah sampai diparkiran mall. Andra bergegas menelfon Bianca untuk menanyakan posisi Bianca sekarang.
Telfon berdering sekali...
Telfon berdering kedua kali
(Menelfon Bianca..)
Andra : hallo Bi..
Merasa tak ada jawaban balasan, Andra mengulanginya lagi.
Andra : hallo Bianca.??
Wanita : hallo sepertinya anda salah sambung mas.
Andra melihat nomornya sekali lagi dan terlihat nama kontak Bianca "Bianca 🌻"
Andra : ahh mana mungkin salah. Ini nomor teman saya, Bianca. Ini hpnya kan.?
Giliran wanita itu melihat layar ponselnya. Terlihat nama "Andra Toilet" tertera disana. Wanita itu mencoba mengingat lagi dan.. "ahh toilet.!!!" Ucapnya dalam hati mengingat insiden toilet yang ternyata ponselnya tertukar dengan wanita disampingnya tadi.
Andra : heyy ini siapa.?! Ini ponsel Bianca kan.?! Mana Bianca.!!!?
Wanita : astagaa iya iya ini milik temanmu. Ternyata ponsel kami tertukar saat ditoilet tadi.
Andra : ahh benarkah.? Lalu, anda dimana sekarang.? Bisakah anda menghubungi nomor anda sekarang.?
Wanita : ahh sekarang saya masih didalam mall. Dan menuju ke lantai tiga. Kalau begitu saya akan menghubungii nomor saya terlebih dulu.
Andra : baiklah. Oh iya, tadi toilet dilantai berapa anda bertemu dengan pemilik ponsel ini ya.?
Wanita : dilantai dua sepertinya. Baiklah saya tutup dulu.
Andra : baiklah terimakasih.
Kemudian wanita itupun mencoba untuk menghungi nomornya. Sayangnya ponsel Bianca memiliki password jadi wanita itu tidak bisa mengaksesnya.
"Aduh jadi bagaimana ini.?!" Ucap wanita itu gelisah.
"Satu-satunya cara adalah saya akan menunggu telfon dari gadis itu. Ponselku tidak memiliki password.!" Sambungnya sambil duduk diisebuah kursi depan toko pakaian.
Disisi lain, Bianca masih berbelanja. Ponselnya berdering dari kantong switernya. Ia mengambil dan melihat nama yang tertera disana "Kesayangan Mami" . Bianca terdiam sebentar dan mengernyitkan alisnya mengingat-ngingat apakah dia pernah menulis kontak seperti ini diponselnya.
"Anak mami.?!" Batin Bianca.
Bianca pun mencoba mengangkat panggilan itu dengan suara berhati-hati.
"Ha.. halo.?!" Ucapnya pelan
"Halo mami.? Mam, mami dimana.? Aku udah diparkiran nih.!" Ucap pria itu dari balik telfon
Biancapun kembali melihat layar ponsel miliknya. Ia beralih ke layar utama dan terlihat foto suami istri yang Bianca tidak tau sama sekali.
"Hah siapa ini.?! Maksudku, ponsel siapa ini.?!" Batin Bianca terkaget dan mencoba untuk berbicara kembali
"Halo mami.?! Mami kenapa.? Jaringannya jelek banget sih ga ada suara.!" Ucap pria itu lagi sambi sesekali mengangkat ponselnya ke atas seraya mencari jaringan.
"Eh halo halo..?!" Sapa Bianca lagi
"Mam.? Kenapa suara mami berubah.? Perasaan tadi mami baik-baik saja.?"
"Anu.. ini... aku bukan mami anda. Ponsel saya dan milik mami anda tertukar saat di toilet tadi."
"Hah.? Jadi anda siapa.? Terus dimana mami saya.?"
"Saya tadi bertemu dia di toilet lantai dua. Sepertinya kami mengambil ponsel yang salah. Dan sepertiinya sekarang mami anda tidak bisa mengakses ponsel saya karena memiliki password.!"
"Lalu.?" Tanya pria itu
"Lalu.? Yah lalu anda bisa mematikannya dulu. Saya akan mencoba menghubungi nomor saya dulu.!"
"Tapi....."
"Ahh tenang saja, saya bukan perampok kok. Saya juga butuh dengan ponsel saya. Jadii anda tenang saja yah.!"
"Em.. baiklah.! Tolong hubungi ponsel anda secepatnya.!"
"Ish\~" batin Bianca "iya mas iya.. saya tutup.!" Sambungnya sambil memutuskan panggilannya.
Kemudian Bianca mencoba melihat layar ponsel itu. "Semoga saja tidak ada passwordnya. Huhu" batin Bianca.
Biancapun mencoba mengusap layar itu dan..... "ahh berhasil.!" Ucapnya sedikiit lega.
Ia mencoba mengetik nomornya dan menyambungkannya segera.
Terdengar suara seorang wanita dari seberang telfon.
(Menelfon..)
Wanita : ahh hallo.?!
Bianca : iya hallo.. maaf ini pemilik ponsel ini nyonya
Wanita : iya iya. Akhirnya anda menelfon juga. Saya tidak bisa mengakses ponsel anda karena memiliki password. Jadi saya berharap anda segera menghubungi saya duluan
Bianca : ahh iya benar nyonya.. oh iya apakah anda masih dimall.? Saya berada di lantai empat sekarang.
Wanita : iya iya masih. Saya sekarang berada dilantai dua depan toko M&H. Kalau begitu saya akan menuju lantai empat sekarang. Tunggulah nona.
Bianca : ahh tidak nyonya. Saya saja yang kesana. Ini terlalu jauh.
Wanita : tapi...
Bianca : tidak nyonya.. tunggulah disitu saya sudah menuju kesana sekarang.! Saya matikan yah.
Wanita : baiklah nona.
"Bun, saya kelantai dua dulu yah, ada urusan sebentar." Ucap Bianca ke Lili
"Eh.. kenapa tiba-tiba.? Kita bareng saja.!" Jawab Lili
"Ga usah bun. Aku harus cepat. Tunggu yah.! Dek, ku titip bunda yah.! Dan, oh iya bun, tolong hubungin tante Maria dong ketemunya dilantai tiga aja di cafe XX. Aku akan nyusul.!" Ucap Bianca kemudian meninggalkan mereka
"Ihh ihh anka itu.!!" Ucap Lili keheranan
Lili pun mengambil ponselnya didalam tas dan menghubungi Maria dan memberitahukan tempat janjian mereka.
Bianca menuruni eskalator terburu-buru karena tidak mau membuat wanita itu menunggu.
"Ahh itu dia.!" Ucap Bianca ketika melihat sosok wanita yang dicarinya itu.
"Halo nyonya.!! Maaf menunggu lama" ucap Bianca menyapa.
"Ah tidak kok. Kenapa terburu-buru hehe" jawabnya merasa sambil berdiri.
"Ahh tidak, saya tidak enak membuat anda menunggu hehe. Oh iya ini ponsel milik anda nyonya.!" Bianca memberikan ponsel milik wanita itu.
"Anu,, anak anda tadi menelfon. Kalau dia tidak menelfon mungkin saya tidak menyadari jika milik kita tertukar hehe. Mohon maaf sekali lagi nyonya.!" Bianca melanjutkan
"Aish.. sudahlah nona. Jangan meminta maaf terus. Ini juga tidak sengaja hehe. Oh iya temanmu Andra juga tadi menelfon."
"Ahh iya sudah ku duga hehe. Um.. baikkah nyonya terimakasih yah. Dan mohon maaf sekali lagi.!" :) Bianca menundukkan badannya seraya tersenyum.
"Ahh sudahlah sayangg.." jawab wanita itu lembut. "Ya sudah saya akan menghubungi anak saya dulu." Sambungnya
"Baik nyonya. Marii saya akan pergi.!" Biancapun berbalik dan melambaikan salam perpisahan kepada wanita itu.
Wanita itu hanya tersenyum lebar dan membalas lambaian Bianca.
"Ahh hahaha cantik sekali gadis itu.! Duh, aku lupa menanyakan namanya. Humm" batin wanita itu.
-
Biancapun naik kelantai tiga dan menuju cafe XX. Ia melihat keempat orang yang sudah menunggunya itu melihat kearahnya.
"Hallo tante huft huft\~ hallo Ndra huftt\~.!!!" Sapa Bianca mengatur nafasnya baik-baik.
"Duhhh kamu ini. Ini minum dulu.!" Lili memberikan air botol kepada Bianca.
"Sudah ketemu ponselnya.?" Tanya Andra segera
"Huftt\~ humm.. sudah ada nih.!" Jawab Bianca setelah selesai meneguk airnya
"Jadi ponsel kamu tertukar saat di toilet tadi.?" Tanya Lili.
"Iya bun. Aku salah ambil ponsel. Untung saja nyonya itu orang baik haha"
"Ihh untung aja orang itu masih di mall ini dan belum balik ke rumahnya ya." Ucap Maria
"Bener tante untung aja hehe"
Merekapun mengobrol dan melanjutkan berbelanja dan melihat-lihat beberapa barang hingga tak terasa sudah pukul 18:45.
Merekapun kembali kerumah masing-masing.
Dijalan pulang, Maria duduk disamping Andra yang sedang mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.
.
.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Thankyou atas kunjungannya. Semoga kalian suka yah. Dan jangan lupa berikan masukan ke kolom komentar dan votenya biar author semakin semangat menulisnya☺️💛✊🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments