Sepanjang jalan mereka hanya tertawa dan saling ledek perihal warna baju yang senada.
"Aku akan berjalan dibelakang kalian selama bermain nanti.! Hahaha" ucap Abi tertawa
"Ihh aku akan menjauhh.. anggap saja kita tidak saling kenal.!" Sambung Chan.
"Hahaha.." mereka tertawa
"Eh eh ayo abadikan momen ini diphoto box nanti yah.!" Seru Dara.
"AYOK.!" Ucap Chan dan Abi bersamaan.
"Eh HAHAHAHAHA.!" Mereka kembali tertawa bersama karena tingkah kedua lelaki sahabatnya mereka itu.
Mereka memang seperti itu, mau tak mau acuh tapi saling menyayangi. Chan yang sedari kecil hanya berdua bersama Dara merasa sahabat-sahabatnya itu merubah hidupnya yang hampa yang hanya diisi oleh Dara seorang.
Chan selalu mengabadikan momen mereka jika sedang bermain. Chan memiliki hobi fotograpi selain berolahraga.
Mereka pun telah sampai ditaman hiburan. Mereka langsung menuju di tempat penjualan tiket.
Tak kama kemudian mereka pun masuk dan menaiki permainan bersama. Mereka menikmati saat-saat liburan mereka sebelum berpisah untuk berkuliah.
Setelah sedikit lelah bermain, mereka memutuskan untuk makan siang. Tak lupa Lava mengeluarkan buah apel dari dalam tasnya. Chan selalu mengupaskan buah Lava. Kemudian membagi setengahnya kepada para sahabatnya dan sisanya diberikan kepada Lava. Dan selalu seperti itu.
Mereka memesan beberapa burger, kentang dan chicken wings. Dan cola sebagai minumnya.
Setelah beristirahat beberapa saat setelah makan, mereka kembali melanjutkan bermain dibeberapa wahana yang belum mereka naiki. Kali ini Bianca tidak ikut naik karena sangat kekenyangan. Iapun menunggu didekat wahana sambil mengamadikan para sahabatnya itu bermain.
Karena asik bermain, tali sepatu Bianca terlepas dan iapun menunduk untuk mengikatnya. Pada saat ia berdiri setelah mengikat sepatunya, seorang pria menabraknya dari belakang. "Bruk.!!!"
"Ahh sial.!" Ucap pria itu terengah karena berlari.
"Ahh maaf maaf tuan.! Saya tidak melihat tuan.!" Ucap Bianca kaget.
Tetapi samar-samar suara teriakan seorang wanita dari kejauhan terdengar oleh Bianca "copeeettt coopeet.! Toloongg saya dia itu coopeet.!!" Teriakan yang didengar oleh Bianca.
Pria itu langsung saja kabur setelah orang-orang yang mengejarnya semakin dekat. Ia mendorong Bianca hingga kearah pagar pembatas wahana. Untuk saja Bianca tidak terluka dan tersadar karena pria yang menabraknya tadi adalah seorang copet, ia segera mengejarnya. Ia sedikit lebih dekat dengan pencopet itu daan.... "Dapat.!" Bianca menarik kerah baju pencopet tersebut sehingga si pencopet terjatuh. Kemudian Bianca dengan cepat mengambil tas hasil copetannya itu dan berlari meninggalkan pencopet itu yang masih terjatuh. Tetapi.. kaki Bianca ditarik oleh pencopet itu dan membuat Bianca terjatuh kedepan dan tertumbuk dibatu.
"Aww.!!" Bianca memegang kepalanya dan ternyata mengeluarkan darah. Dan pencopet itupun berdiri untuk kabur tetapi dari arah berlawanan ia sudah dikepung oleh pengunjung yang ikut membantu mengejar.
"Ampuun.. ampuun.!" Ucap pencopet tersebut.
"Ahh dasar kamu.! Ampun ampun.! Tolong bawa dia kekantor polisi saja.!" Ucap gadis yang tasnya dicopet itu.
Iapun mendapatkan tasnya kembali dan melihat kearah Bianca yang berusaha menahan sakit didahinya.
"Ahh.. astaga.!! Darah.!" Ucap gadis itu.
"Ah tidak apa-apa. Syukurlah karena tasmu sudah kembali. Apa ada yang hilang.?!" Nya Bianca
"Tidak tidak ada. Tapi.. itu.!"
"Huh huhh... Naniaa apa sudah ketemu.? Huhh huhh.!" Ucap ibu Nania yang baru saja sampai di TKP karena kewalahan berlari.
"Loh. Nyonya.?!" Ucap Bianca melihat ibu Nania
"Ahh.. kau.. gadis yang waktu di mall itu kan.?"
"Iya nyonya itu saya.! Ahh ini anak nyonya yah.? Tanya Bianca melihat kearah Nania.
"Loh mami kenal dia.?" Tanya Nania.
"Iya. Ituloh yang pernah mami ceritain soal hp mami yang tertukar dimall.!"
"Ahh gitu yah.. jadi ini pertemuan mami yang kedua dong.?" Tanya Nania.
"Iya.. tidak disangka yah ;). Oh iya kita belum sempat berkenalan waktu itu. Saya Miranda, dan ini anak saya Nania 🤝"
"Oh iya.. hallo saya Bianca 🤝 senang berkenalan dengan kalian 😊"
"Ahh darahh..!" Miranda tersadar dengan dahi Bianca.
Triing...
Ponsel Bianca berdering. Telfon dari "Bintang 5 Dara"
"Ahh,, tunggu sebentar yah saya terima telfon dulu nyonya."
"Baiklah.."
(Menelfon...)
Bianca : hallo Dar.?
Dara : hehh kamu dimana Bi.?? Kita dari tadi nyari kamu loh.!
Bianca : ahh anuu.. *Bianca melihat disekelilingnya, ia berada didekat bianglala* Anu,, aku habis ngejar copet.. dan aku disekitaran bianglala sekarang.
Dara : hah copet.?!
"Copet.?!" Ucap Abi dan Lava bersamaan.
Abi segera mengambil ponsel Dara dan berbicara dengan Bianca panik.
Abi : hallo Bi.? Ini Abi.! Kamu dicopet.?
Bianca : ahh bukan bukan.. bukan aku ih.!! Si Dara yah sudah panik duluan.!
Abi : terus.??
Bianca : anu, tadi ada seorang gadis yang dicopet dan kebetulan aku menyambar copet itu. Ehh aku kejar dehh hihii
Abi : ahhh begitu yah.? Syukurlah. Tunggu kita disana yah.!
Bianca : baiklah.!
-
"Maaf menunggu lama nyonya.!" Ucap Bianca kembali kepada Miranda dan Nania.
"Jangan panggil nyonya.! Panggil tante saja atau mami.!"
"Ahh baiklah nyo.. eh tante.! Hehe"
"Wait... coba deh kakak manggilnya mami, sepertinya lebih enak didengar.!" Ucap Nania memberi usul.
"Ahh tidak tidakk tante saja hehe" ucap Bianca kikuk.
"Hehe cobalah sayangg.. " pinta Miranda meyakinkan.
"Aah... mm..mami.! :)" ucap Bianca sedikit terbata.
"Hihiii tuh kan bener.!" Ucap Nania tersenyum.
"Ahh hahaha.. 😅😅"
"Terimakasih nak hehe. Gakpp kalah kamu tidak nyaman ;) . Ya sudah ayo duduk disana tante bersihin luka kamu dulu.!"
Miranda meraih tisu didalam tasnya. Kemudian menyuruh Nania membeli air mineral dan tisu lagi.
Ketika Nania datang, Gank 5 Bintang sudah bersama Miranda dan Bianca.
"Nih mami.!" Nania memberikan kantongan kepada Miranda.
Miranda menuangkan air ditisu dan mentap-tap didahi Bianca yang kotor karena kerikil dan darah. Sediikit besar tetapi tidak sampai untuk dijahit.
Setelah lukanya cukup bersih, Miranda pergi kebagian pengelola untuk mencari kotak P3K. Kemudian Miranda kembali dengan membawa kotak P3K dan melanjutkan perawatan kepada Bianca.
Bianca dan Gank 5 Bintang hanya terdiam melihat wanita itu beraksi. Dengan lihai dan telaten. Walaupun luka yang tidak seberapa itu, tetapi jika dibiarkan dan tidak dibersihkan dengan benar akan mengalami infeksi.
"Done.!! :)" ucap Miranda sambil merapikan peralatan P3K.
"Nan, tolong kamu kembaliin kegedung pengelola disana yah.!"
"Baik mam.!" Niana bergegas mengembalikan kotak P3K itu. Untung saja jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat mereka berada.
"Bi,, kamu gak apa-apa.?" Tanya Lava kuatir.
"Gak kok aku baik-baik aja. Jangan lebay ah hehee"
"Nyonya, terimakasih atas perawatannya :)" ucap Dara kepada Miranda.
"Ahh tidak apa-apa. Bianca juga terluka karena menolong anak saya yang kecopetan."
"Pencopetnya.? Sudah ketangkep kan tante.?" Tanya Abi.
"Sudah.. security sudah membawanya ke kantor polisi . Hum.. thanks Bi.. terimakasih sekali lagi ;)"
"Iya tante, sama-sama ;)"
Mereka pun berpisah. Gank 5 Bintang kembali pulang dan kedua orang ibu dan anak itupun kembali pulang juga.
Diperjalanan pulang Nania bertanya "mih.. kak Bianca cantik yah.? Aku senang melihat raut-raut wajah seperti kak Bianca itu."
"Uhum.. mami juga.. dipertemuan pertama kami saat dimall, mami tidak terlalu memperhatikan wajahnya. Karena dia sedang terburu-buru dan terengah-engah. Tapi tadi... ahh cantiknya.!"
"Apa aku nanti bisa secantik kak Bianca mi.?"
"Ahhahaha sekarang saja kamu sangat cantik sayang.. anak mami yang paaling cantik.! ;)"
"Huuu mami ngomong gitu karena mami itu mami aku.."
"Haha emang ada yang pernah bilangin kamu jelek.?!"
"Ada.!"
"Siapa.? Haha sini mami sentil telinganya.!"
"Anak laki-laki mami tuh.! Huh 😒"
"Hahahaa kalau dia sih anak kesayangan mami.. sorry yah hahaha"
"Ahhhh mamiiii curaaanggggg.!!!"
"Ahahahahaha"
-
Masing-masing personil Gank 5 Bintang turun kerumah mereka. Giliran Abi mengantar Bianca terakhir.
"Bi.." ucap Abi membuka percakapan.
"Mmm.?"
"Kamu beneran gakpp.?"
"Iyaa gakpp. Udah deh jangan lebay yah haha"
"Hum.. ini kuatir nyonya Bianca buka lebay.!" Abi menyentil kepala Bianca pelan.
"Aw.!" Bianca merintih
"Eh ehh sakit yah.? Maaf maaf.!!"
"Hahaaha bohoong.! 🤪🤪"
"Haha kamu yah.! Jangan buat panik dong." Abi mengelus kepala Bianca. Tiba-tiba Bianca menghindar dan mencoba mengalihkan obrolan baru.
"Eh anu.!"
"Humm.." batin Abi.
"Anuu dua hari lagi udah pengumuman kan.?! Umm.. kamu kan panitia prom night nanti, gimana persiapan kalian.?"
"Yahh sudah 90% sih.. sisa tunggu pengumuman dua hari lagi, kemudia besoknya kita eksyen.!"
"Um ya ya yaa.. semoga kita semua lulus dan acara prom nanti berjalan dengan sukses.!"
"Aamiin semoga.!"
"Aamiin hehe.!"
-
Malam hari setelah makan malam, Bianca dan Ciana sedang mempacking barang-barang konsumen yang akan dikirimkan besok pagi.
Bianca membuat laporan keuangannya dan meminta ayahnya untuk merevisi kembali hasil kerjanya.
"Sepertinya lima bulan terakhir, bisnismu selalu dibanjiri pesanan yah.?" Ucap Adrian kepada Bianca.
"Alhamdulillah.. menurut ayah aku udah bisa buat offline store atau belum.? Beberapa waktu yang lalu saat berbelanja di Singapore, aku ngobrol-ngobrol sama salah satu pemilik toko baju wanita dan anak-anak. Mereka memintakku untuk menjadi distributornya loh.!"
"Benarkah.? Tapi kan kamu akan berkuliah ke Singapore. Siapa yang akan menghandelnya disini.? Kami semua sibuk loh."
"Umm.. aku sepertinya harus menambah pekerjaku lagi deh. Dan kalau benar aku membuka toko offline, aku akan menjadikan mba Arni menjadi manajer ditokoku."
"Iyap bener kak. Mba Arni orangnya sangat telaten banget huh.. dia gak perduli aku ini adik kakak atau bukan. Aku pernah sekali ngetotal barang konsumen dan mengirim barang jastipan konsumen, ehh diiamarahin aku huhu. Tapi aku gakpp kok karena itu adalah kesalahan aku yang bener-bener fatal.!" Sambung Ciana menjelaskan.
"Yup.! Aku aja seriing dimarahin hihii. Tapi setelah itu dia minta maaf karena takut aku gak gaji katanya hahaha"
"Haha baguslah. Ayah perhatikan emang Arni anak yang telaten kok.!"
Setelah selesaii dengan kerjaannya. Bianca mengecek ponselnya. Ada pesan dari "Tante Maria", Bianca segera membukanya.
Pesan dari "Tante Maria" :
"Selamat malam Bi, kamu apa kabar.? Malam ini aku dan mami sedang dijalan menuju ibu kota. Besok kalau ga ada halangan aku dan mami main kerumahmu yah.! -Andra"
Balasan :
"Iya. Salam sama tante Maria yah.! Dan take care ;)"
.
.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Thankyou atas kunjungannya. Semoga kalian suka yah. Dan jangan lupa berikan masukan ke kolom komentar dan votenya biar author semakin semangat menulisnya☺️💛✊🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments