Lea turun dari mobilnya dan menghampiri Bianca. Memeluknya hangat.
"Ahhh Bianca sayang.. akhirnya kita berjumpa lagi.!" Ucap Lea sambil memeluk Bianca
"Hehe kak Leaaa.. kak makin cantik aja sih.!" Jawab Bianca sambil membalas pelukan Lea.
"Ahh kamu juga sayang.. kakak sangat merindukan mu lebih dari si kembar itu hihii.!" Ucapnya sambil berbisik kecil dan tertawa.
"Haha kak Lea ihh.!"
"Yuk naikin kopermu dulu.!" Ucap Lea lagi sambil memasukkan koper Bianca didalam bagasinya.
Mereka pun bergegas meninggalkan area parkir bandara dan menuju ke apartemen Lea.
Selama beberapa hari Bianca di Singapore, ia akan menginap di apartemen milik Lea. Pasalnya asrama tempatnya akan tinggal nanti belum waktunya ditinggali.
Sepanjang jalan, mereka terus berbicara ini itu, membahas tentang bisnis online shop mereka yang sepertinya akan dilakukan peluasan negara jastip. Seperti barang-barang dari Malaysia, Korea Selatan, Jepang dan India. Bahkan Bianca sempat terfikirkan akan mengajak sahabat-sahabatnya Lava di Paris, Chan di Kanada dan Dara di Australia untuk menjadi agen per-jastip-annya.
*Otak Bianca benar-benar hanya untuk berdagang wkwk*
Mereka sudah sampai di apartemen milik Lea, suasana dikawasan apartemen milik Lea sangat indah dan asri. Terlebih bangunan apartemen yang menjulang tinggi dengan beberapa puluh lantai.
Bangunan Lea berada dilantai tujuh belas. Disana hanya ada tiga unit.
Bianca merebahkan tubuhnya di sofa. Ini sangatlah nyaman. Fasilitas yang ada diapartemen Lea benar-benar fasilitas yang lengkap.
"Kak Lea, apa kakak sering memasak didapur ini.?" Tanya Bianca yang sedang melihat-lihat area dapur Lea yang sangat rapih bersih dan seperti tak pernah digunakan sama sekali.
"Hah.? Hahaha yang benar saja Bi, kamu kan tau aku gak suka masak. Aku hanya menggunakan tiga buah piring, dua sendok dan garpu, satu gelas, dan wastafel untuk mencuci itu semua wkwk" jawab Lea sambil tertawa.
"Omg kak Leaa... kakak gimana makannya.? Apa setiap hari kakak makan jangfood.? Atau makan dirumah sakit.?" Tanya Bianca lagi sambil membuka kulkas dan lemari penyimpanan Lea.
"Yah, paling kalau sedang bekerja aku akan makan di rumah sakit, atau bahkan dicafe dekat rumah sakit. Kalau sarapan palingan aku hanya minum kopi aja sama roti haha. Aku sibuk dek.. ga ada waktu buat masak-masak hihi"
"Ahhh.. segitu sibuknya yah kak Lea.? Umm.. tapi kok kak Lea masih sempat ngebantu aku urusin per jastipanku.?" Tanya Bianca sambil menutup kulkas.
"Hahaa itu karena aku nyuruh orang untuk bantuin aku. Tiap hari Minggu, kakak libur kok. Kalau lagi ada senggang kakak yang turun tangan. Tapi kalau hari-hari biasa dan harus mencari barang itu, aku baru nyuruh orang bantuin aku haha.!"
"Ohh jadi kak Lea ada pembantu disini.?"
"Bisa dibilang sih. Tapi orangnya itu ga tinggal disini. Emang di Singapore itu banyak jasa tukang bersih-bersih yang tidak tinggal dirumah kita. Jadi seperti pagi dia datang dan setelah kerjaannya selesai dia akan pergi lagi. Banyak mahasiswa juga loh.! Mereka nyari uang jajan tambahan gitu." Jelas Lea
"Wahh seru tuh. Aku mau coba ah nanti.!" Batin Bianca
"Ahh benarkah.? Tapi, apa kakak percaya sama mereka.? Maksud aku yah,, kita gak tau kan niat jahat orang. Bisa aja dia mau nyuri ini itu.!"
"Awalnya gitu.. aku juga udah pernah ngalamin kok. Dua orang lagi. Tapi untungnya yang kerja sekarang ini anaknya jujur dan ulet. Dia mahasiswa dari India sih. Tapi perawakan Malay-India. Maka dari itu aku berani nyuruh dia untuk bantuin aku diusaha jastip kamu ini."
"Oh ya.? Wahhh baguslah kalau dia orang yang bisa dipercaya. Ya sudah aku masakin kak Lea deh hari ini. Pokoknya selama aku di sini beberapa hari, kak Lea harus masak makanan rumahan.! Oke.!!?"
"Hahaha siap dekk.! Aku juga nungguin masakan kamu loh, udah kangen banget tau hihi. Ya sudah kita belanja dulu atau gimana nih.? Ga ada apa-apa loh dikulkas hahaha"
"Ya udah yuk kita belanja dulu kak.!"
Merekapun pergi berbelanja kebutuhan selama beberapa hari. Lea sangat dekat dengan Bianca. Padahal Lea adalah orang yang cukup pendiam. Kepada sikembar saja, Lea sangat jarang bertukar pesan atau mengobrol panjang lebar.
Lea lebih tua dua tahun dari Angga kakak Bianca. Tetapi karena Lea sering kerumah Bianca kalau sedang balik ke Namkanda, maka Lea cukup akrab dengan Angga dan keluarga Bianca yang lain.
Setelah sibuk berbelanja kebutuhan. Mereka kembali ke apartemen dan segera memasak untuk makan siang. Kak Lea membaca buku dan sedikit beristirahat. Ia menggunakan waktunya hanya untuk beristrahat sebentar karena kesibukannya selama sebulan terakhir ini cukup melelahkan di ugd.
Beberapa saat kemudian Lea terbangun karena mencium aroma wangi masakan kesukaannya. Paru rica dan sup kepala ikan. Sudah lama Lea tidak mencium aroma seperti ini. Ia langsung berlari kearah aroma itu.
"Haha akhirnya baunya sampai juga dimimpi kakak"
"Wahhhhh.... glek.! Ini sumpahh yah a-aku... ahhhhhh Bianca aku seneng banget nyium aroma masakan seperti ini huhu"
"Eh eh kok malah terharu sih haha. Gak gitu juga tau kak.! Ayo makan mumpung masih anget.!" Bianca memberikan piring.
Merepapun menyantap makan siangnya dengan lahap. Lea seperti orang yang belum makan selama seminggu, sangat lahap. Ia sampai menambah nasinya hingga tiga piring. Kemudian menyantap sup kepala ikan yang segar itu dengan sigap. Hingga tersisa tulang-tulang ikan yang menghiasi mangkuk tempat sup kepala ikan itu.
"Wahhh kenyang sekali akuu.!!!" Ucap Lea dengan memegang perutnya karena terlalu kekenyangan.
"Hahaha kak Leaa segitunya yah habisin semua. Gilaa bersihh loh.!"
"Bi, aku kan udah bilang kalau aku udah lama ga makan masakan gini.!"
"Hahaa dasarr..! Oh iya kak, besok biar aku pergi sendiri aja yah kekampusnya.?"
"Eh jangan.! Entar kamu hilang loh. Biar kakak anter sebelum kers.!"
"Ga usah kak, biar aku belajar jalan sendiri. Sekalian hafalin juga kan. Aku mau ke beberapa toko juga biar bisa nyari-nyari barang jastipan hehe."
"Tapi kan...." ucapan Lea terpotong oleh Bianca.
"Kak Lea sayang... percaya deh yah. Aku udah pelajarin jalur-jalur Singapore loh.. hafalin kalau mau kesini harus naik bus apa. Kalau mau kesitu naik bus mana.. semua udah aku hafalin.!"
"Haha gilaa.. ini bukan rumus dek yang harus dihafalin. Tapi, terserah kamu sih. Kalau itu yang kamu mau.. ;)"
"Hahaa iya kak Leaa. Thankyou ;)"
Sore hari, Lea mengajak Bianca untuk berjalan-jalan. Memberikan arahan untuk rutenya besok. Harus menaiki bus yang mana dan turun dimana.
Setelah beberapa lama mereka berkeliling, Lea memutuskan untuk ke cafe yang berada dekat dari universitas dan dekat dari rsnya.
Rumah sakit tempat Lea bekerja adalah rumah sakit yang tidak jauh dari universitas Bianca. Sekitar satu kilo meter dari cafe tersebut.
.
.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Thankyou atas kunjungannya. Semoga kalian suka yah. Dan jangan lupa berikan masukan ke kolom komentar dan votenya biar author semakin semangat menulisnya☺️💛✊🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments