Setelah sebulan Bianca disibukkan dengan dengan les dan persiapan menuju UN, kini saatnya nemasuki minggu tenang.
H-3 sebelum memasuki UN Bianca, ayah dan bundanya janjian untuk makan siang diluar dan sekalian membeli perlengkapan ujian Bianca.
Bianca dan ayahnya lebih dulu pergi ke mall menaiki mobil mereka. Sambil menunggu kedatangan bundanya, Bianca mencari kesempatan berquality time dengan ayahnya yang menurutnya itu adalah moment yang sangat jarang terjadi.
"Yah, ayo kita kesana.!" Ucap Bianca sambil menarik lengan ayahnya menuju kesalah satu toko pakaian pria.
"Ahh.. kita mau ngapain disini.? Sudah kita jalan lagi.!"
"Aahh ayahh.. ayoo.." Bianca masih menarik ayahnya perlahan
Sesampainya didalam toko, Bianca mengambil dasi yang ada di rak dan beberapa item yang dipaskan dibadan ayahnya.
"Yah, sepertinya ini cocok dengan ayah.!" Ucap Bianca sambil tetap menempelkan barang-barang itu ke badan ayahnya.
"Sudahlah.. jangan menghamburkan uangmu. Simpan saja untuk tabunganmu di Singapore nanti.!" Ucap ayahnya
"Tenang yah.. ini hadiah dariku. Aku punya banyak uang sekarang hihi."
"Sudahlaah..!" Ayahnya hanya menggelengkan kepalanya
Mereka pun keluar dari toko tersebut dengan beberapa paper bag. Ada barang untuk ayahnya dan tak lupa Bianca membelikan dompet dan juga jam tangan untuk kakaknya Angga.
Setelah dari toko pria, Bianca kembali memasuki sebuah toko khusus barang-barang wanita. Dia hanya masuk sendiri, ayahnya duduk menunggu ddidepn toko.
Beberapa menit kemudian Bianca keluar dengan beberapa paper bagnya lagi untuk bunda adiknya dan dirinya.
"Astaga Bi, kamu itu boros sekali.!" Ucap ayahnya yang melihat paper bag yang Bianca bawa.
"Haha ayah, ini cuman empat paper bag kok. Tuh lihat orang itu lebih banyak dariku" sambil menunjuk seorang wanita yang sedang menunggu dengan paper bag yang jauh lebih banyak.
"Ya sudah, ayolah. Bundamu sudah menelfon tadi. Dia sudah sampai dicafenya.!"
Merekapun sampai ditempat mereka janjian. Bundanya yang heran dengan kedatangan dua orang itu yang membawa paper bag dimasing-masing tangannya.
Mereka pun langsung memesan makanan dan minuman. Bercengkrama dan sesekali Bianca mengecek perkembangan online shopnya yang sudah dua bukan terakhir ini dihandel oleh adiknya Ciana.
Setelah selesai makan, mereka bergegas pergi ke gramedia untuk membeli perlengkapan tulis untuk UN Bianca.
Mereka juga tak lupa membeli beberapa buku. Ayahnya mencari buku-buku farmasi. Bundanya mencari buku resep dan novel. Sedangkan Bianca mencari buku bisnis dan manajemen.
Diperjalanan pulang kerumah, bundanya bercerita kalau tadi ia membelikan Bianca risoles kesukaannya didepan sekolahnya. Sayangnya ia tersambar oleh ojek yang sedang ugal-ugalan. Untung saja ia tidak apa. Hanya saja kantongan yang berisi risoles Bianca terjatuh dan hancur.
"Hah jadi bunda gak apa-apa.?!" Tanya Bianca panik.
"Bunda kenapa ga telfon.? Atau kita kerumah sakit yah sekarang.?!" Lanjut ayah Bianca dengan nada panik.
"Ahh tidak tidak... bunda gak apa-apa kok. Untung tadi banyak orang disekitaran situ jadi ojek itu diamankan. Dan ibu ditolong oleh anak muda yang kebetulan sedang menjemput adiknya disekolah bunda.
"Ahh syukurlah God.! Asal bunda gak kenapa2 yah." Ucap Bianca sambil mengelus-elus lengan bundanya.
"Iya.. untung aja ada anak muda itu. Mana cakep, baik hati pula." Sambung bunda Bianca sambil mengingat-ngingat wajah anak muda tadi.
-
Keesokan harinya Bianca berencana untuk bertemu dengan sahabatnya. Mereka akan belajar bersama sebelum ujian dimulai.
(Wa grup " Gank Lima Bintang " )
Lava : Aku udah otw nih.! Kalian cepat yah.!
Bianca : Aku juga udah otw dijemput Abi nih. 🛴
Lava : Hah kalian naik skuter.? Kok bisa.?? 😳
Bianca : Astaga Lava oon.! Aku cuman pake emotnya doang ih🥴
Lava : ohahaaa Okee.! Cepat yah. Si kembar mana.? Lama lagi deh ah.. kebiasaan.! 😡
Bianca : Ga tau tuh mereka. Yah bukan si kembar namanya kalau mereka nyampenya duluan😬
Chan : *mengirim foto
Dara : 15 menit lagi ga nyampe.. dia yang teraktir.! 😎
Bianca : Wehhh gilaa.! Oke aku suruh Abi ngebut.!!!
Lava : gass\~
Bianca dan Abi sampai terlebih dahulu. Pada saat mereka turun dari mobil, mobil yang Lava naiki pun ikut sampai. Bianca dan Abi bergegas lari menghampiri si kembar.
"SAMPAII.! Huhh... hah... fuhhh\~" ucap Abi sambil ngos-ngosan. Dibelakangnya terlihat Bianca yang masih ngos-ngosan memegang dadanya.
"Huhhh gilaaa.! Hampir aja gue matiii fuhh\~.!" Ucap Bianca sambil melihat sinis Abi.
Abi hanya mengatur nafasnya sambil tertawa.
"Sialan aku terakhir fuhh\~.!!!" Ucap Lava yang kemudian baru sampai sambil mengatur nafasnya. "Minum..!!" Lava langsung mengambil minuman Chan yang sudah ia pesan terlebih dulu.
"Hih minum punya aku lagi.! Eww\~..." ucap Chan protes.
"Heh pesen lagi gih.. gue yang bayar juga nanti.!" Ucap Lava sambil menyimpan kembali minuman Chan dihadapannya.
"Okedehhh dengan senang hati. Hahay.!!"
Merekapun duduk ditempat masing-masing dan memesan minuman juga beberapa cemilan. Mengerjakan soal-soal latihan dan beberapa contoh soal yang Bianca buat.
Sebenarnya mereka berlima adalah anak yang cerdas. Kelimanya selalu masuk lima belas besar secara umum. Dan untuk dikelas masing-masing, mereka masuk sepuluh besar. Apalagi Bianca dan Dara yang selalu masuk kedalam lima besar dikelasnya.
Bianca dan Dara berada dikelas yang sama. Sedangkan Lava, Chan dan Abi berada dikelas yang sama juga.
.
.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Thankyou atas kunjungannya. Semoga kalian suka yah. Dan jangan lupa berikan masukan ke kolom komentar dan votenya biar author semakin semangat menulisnya☺️💛✊🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments