Sesampainya di rumah kontrakan tersebut Angga dan keluarga pun langsung membereskan rumah tersebut setelah semua barang di turunkan dari truknya. Angga sangat bersyukur karena hari ini cuacanya begitu cerah seakan mendukung mereka untuk tetap semangat menjalani hari-hari yang begitu berat buat mereka. Senja pun menghampiri dan akhirnya mereka selesai membereskan semuanya dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Malam pun tiba merekapun bersiap untuk makan malam setelah sholat maghrib dan terjadilah perbincangan di antara mereka.
"Pa setelah ini bagaimana kedepannya" tanya Angga pada ayahnya
"Ayah akan coba mencari pekerjaan apa pun itu selagi halal" jawab ayah Barra
"Kalau sekolah adek gimana yah?" tanya Sara
"Masa adek pindah sekolah juga yah" rengek Sara pada ayah Barra
"Sayang maafin ayah ya karena ayah adek sampai harus pindah sekolah segala" jawab ayah Barra dengan wajahnya yang berubah sendu
"Ya sudah deh lagian adek baru kelas 1 SMA juga" jawab Sara pasrah karena ia melihat keadaan
"Kalau bunda gimana bun?" tanya Angga menyadarkan lamunan bundanya karena masih shock dengan keadaan yang berbalik arah kemarin di atas sekarang sudah berada di di bawah posisi mereka saat ini
"Bunda belum tahu" jawab bunda Anggia kemudian berlalu pergi menuju kamar
Tak lama setelah itu akhirnya mereka pun masuk ke kamar yang mereka tempati. Rumah itu tidaklah besar di dalamnya hanya terdapat 3 kamar yang jauh berbeda dengan kamar mereka sewaktu di rumah yang lama dengan hanya memiliki 1 kamar mandi di dalam rumah tersebut sehingga mau tidak mau merekapun bergantian hanya untuk mandi saja. Malam pun sudah semakin larut sedangkan Angga masih belum bisa memejamkan matanya. Fikirannya melayang jauh entah apa yang dia fikirkan sehingga sangat sulit tidur. Waktu pun semakin larut dan matanya pun sudah semakin berat alhasil ia pun terlelap juga. Pagi pun menampakkan wujudnya dan mereka sudah sibuk dengan urusan masing-masing dan Angga pun berangkat sekolah setelah sarapan yang di beli di warung kemudian berpamitan dengan kedua orang tuanya. Kali ini dia tidak naik bas melainkan naik ojek online yang ia pesan. Setelah menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju sekolah akhirnya Angga pun sampai di depan sekolahnya tepat 5 menit sebelum bell berbunyi. Dengan sedikit berlari-lari kecil Angga memasuki sekolah tersebut dan langsung menuju ke dalam kelasnya. Ia pun bergegas menuju kelas untuk bertemu dengan teman -temannya terutama sahabatnya. Namun ketika sampai dan akan masuk ke kelas . . .
"Ka kamu tidak malu berteman dengan si Angga?" ucap Ferdi teman sekelasnya
"Sebenarnya sih gua malas deket ama dia cuman dari dia juga aku tau beberapa proyek" jawab Azka santai
"Ya kalian tau sendiri lah kan bokap gua juga bisnis di bidang yang sama jadi gua manfaatin aja dia untuk mengorek informasi tentang bisnis tersebut dan proyek yang sedang di kerjakan perusahaan bokap nya Angga untuk di sabotase proyeknya alhasil perusahaan bokap gua berkurang 1 kompetitor hahaha" lanjut Azka tertawa lepas karena ia tidak menyadari omongannya tersebut di dengar langsung oleh Angga yang berada tidak jauh darinya
"Wah gila lu sahabat sendiri lu buat kayak gitu bro tapi bagus juga sih biar jadi pelajaran buat dia biar tidak songong lagi" jawab Ferdi setelah mendengar penjelasan Azka
"Aku tidak nyangka sahabatku yang sudah ku anggap sebagai saudara sendiri bisa sampai sekeji itu menusukku dari belakang" batin Angga yang begitu sakit mendengar pembicaraan tersebut
Angga pun melangkah pasti memasuki kelas setelah menenangkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments