Niat yang tertunda

Karena merasa hal ini tidak bisa om Barra putuskan sendiri jadi ia meminta waktu untuk berdiskusi dengan istrinya.

"Begini nak Angga om tidak bisa memutuskan sendiri hal ini karena itu om mau berdiskusi sebentar dengan istri om untuk mencari jalan keluar terbaik" jelas om Barra

"Baik om, silahkan" ucap Angga mempersilahkan

"Kalau begitu sebentar ya" ucap om Rafa

"Baik om silahkan" jawab Angga

"Ayo ma" ajak om Rafa pada istrinya

Akhirnya untuk beberapa saat keheningan menghampiri.

***

Di tempat yang berbeda om Rafa dan tante Sela pun membicarakan niatan Angga tersebut.

"Menurut mama bagaimana dengan niatan Angga anaknya Barra itu ma?" tanya om Rafa pada tante Sela

"Mama gak setuju pa walaupun dia anaknya Barra tapi dia masih SMA" jawab tante Sela

"Mama mau yang seumuran dengan anak kita pa jangan terlalu jauh seperti itu" lanjut tante Sela

"Kalau ayah tidak jadi masalah ma" ucap om Rafa

"Kalau papa lihat si Angga itu bisa kita andalkan untuk menjaga anak kita si Mita ma" lanjut om Rafa

"Di tambah lagi dia sudah berani berniat dan mengungkapkan niatnya tersebut secara gentle di hadapan kita" ucap om Rafa menambahi

"Kalau mama gak setuju pa titik" ucap tante Sela menekankan

"Baiklah papa sudah mengambil keputusan untuk ini" kata om Rafa

"Ayo ma kita jumpai mereka agar mereka tidak terlalu lama menunggu" lanjut om Rafa mengajak tante Sela menuju ruang tamu dimana terdapat Angga dan Azka di sana menunggu jawaban

Setelah melangkah beberapa langkah akhirnya om Rafa dan tante Sela pun kembali ke ruang tamu tersebut.

***

Setelah om Rafa dan tante Sela berunding Angga dan Azka pun mengobrol.

"Ga lu serius tentang ini?" tanya Azka lagi untuk lebih meyakinkan diri

"Ka apa selama kamu mengenalku, aku pernah bercanda tentang hal-hal yang serius?" tanya Angga pada sahabatnya itu

"Ya tidak sih kamu selalu jujur apa adanya" jawab Azka lagi

"Baiklah kalau begitu ku harap kamu membantuku dan merahasiakan apa yang ku lakukan ini bro" ucap Angga serius dengan mimik wajah yang begitu tenang

"Insyaa allah bro ku usahakan" jawab Azka mencoba bersikap setenang mungkin

"Kita tinggal tunggu om Rafa dan tante Sela memberikan jawaban" ucap Angga

"Baik bro" jawab Azka singkat

Keheningan pun menghampiri mereka untuk beberapa waktu lamanya. Akhirnya yang mereka tunggu pun tiba.

"Begini Angga om harus menjawab pertanyaanmu satu per satu ya" ucap om Angga sambil membenarkan posisi duduknya

"Untuk pertanyaanmu yang menanyakan apakah anak om sudah ada yang melamar atau belum jawabannya, belum" ucap om Rafa mulai menjawab

"Dan untuk pertanyaan intimu om harus menjawab, dengan berat hati om tidak bisa menerima khitbahmu Angga sebelum kamu lulus kuliah dan memiliki pekerjaan yang tetap" lanjut om Rafa menjelaskan dan Angga yang mendengar mencoba setenang mungkin untuk menerimanya

"Baik om tidak apa-apa mungkin ini memang sudah jalannya dari Allah subhanahu wata'ala untuk saya lebih mendekatkan diri kepadanya" jawab Angga masih mencoba tenang dan mencoba mengikhlaskan

"Om benar-benar minta maaf Angga semoga kamu mendapatkan istri yang terbaik dari Allah subhanahu wata'ala lebih baik dari anak om" timpal om Rafa

"Insyaa Allah om saya yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya" jawab Angga

"Kalau begitu kami permisi ya om tante" ucap Angga setelah Angga memberikan kode untuk segera pamit

"Baiklah" jawab om Rafa

"Assalamu'alaikum om tante" ucap Angga dan Azka berbarengan lalu menyalami

"Wa'alaikumussalam" jawab om Rafa dan tante Sela

Mereka pun melangkahkan kaki menuju mobil untuk segera pulang. Setelah mereka berada dalam mobil mereka pun segera melajukan mobil tersebut dan meninggalkan rumah itu. Setelah beberapa waktu berada di jalanan akhirnya Angga pun sampai di rumah orang tuanya.

"Gak masuk dulu ka" tanya Angga pada sahabatnya itu

"Sorry bro kalau sekarang ku tidak bisa mampir" jawab Azka

"Mungkin weekend ku main kerumahmu deh" lanjut Azka

"Ralat bro ini rumah orang tuaku bukan rumahku hehehehe" ucap Angga sedikit tertawa

"Ya sudah ku cabut dulu ya" ucap Azka bersiap melajukan mobilnya

"Assalamu'alaikum" Azka mengucapkan salam

"Wa'alaikumussalam" Angga menjawab salam lalu melihat mobil sahabatnya itu sampai menghilang dari pandangannya

Angga pun masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya. Tidak terasa malam pun tiba dan seperti biasa Angga pun melakukan kegiatan yang sudah biasa ia lakukan mulai dari belajar, sholat dan murajaah hafalannya yang sudah ia selesaikan 30 juz al-qur'an semasa ia di pesantrean dulu. Setelah waktu menunjukkan pukul 21.30 Angga pun bersiap untuk istirahat setelah melakukan amalan sebelum tidur.

Bersambung . . .

Terpopuler

Comments

Tester XXX

Tester XXX

kok om Barra... kan Barra nama bapaknya Angga...di chapter sebelumnya nama papa Sasmita kan om Rafa

2022-07-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!