Suatu hari tepat sehari sebelum Angga ujian ayah Barra mengumpulkan keluarga kecilnya. Di hari itulah dimana mereka mendapat masalah yang serius. Setelah kumpul semua namun yang mengumpulkan justru belum kelihatan batang hidungnya.
"Ma ada apa sebenarnya kita di suruh kumpul sih ma" tanya Sara
"Ia bun soalnya ayah jarang banget suruh ngumpul kalau bukan karena hal yang serius" lanjut mas Fajar
"Sayang bunda juga tidak tahu ayah kamu mau bicara apa kita dengar saja nanti ya ayah ngomong apa" jawab bunda Anggia merasa bersalah satu sisi ia ingin anak-anaknya tahu permasalahannya seperti apa akan tetapi di satu sisi ia sudah berjanji kepada suaminya itu untuk merahasiakan sampai suaminya sendiri lah yang memberitahukan apabila benar-benar sudah tidak bisa lagi di pertahankan.
Bunda Anggia pun mengingat pembicaraan malam itu
Flashback on
Seminggu sebelumnya ketika di kamar.
"Bun ayah mau cerita" ucap ayah Barra
"Cerita aja yah jangan sungkan" jawab bunda Anggia
"Kamu yang serius dong dengerinnya karena ini menyangkut keluarga kita bun" ucap ayah Barra mencoba mendapatkan perhatian istrinya tersebut karena istrinya sibuk dengan majalahnya tersebut
"Ok deh silahkan ayah cerita" ucap bunda Anggia sembari membenarkan posisi duduknya
"Sebelum ayah cerita ayah ingin bunda dengarkan dulu sampai ayah selesai bercerita baru bunda bisa bicara, ok? tanya ayah Barra
"Insyaa allah yah" jawab bunda Anggia
"Belakangan perusahaan ayah mendapatkan masalah bun. Kalau sampai minggu depan ayah tidak mendapatkan investor perusahaan ayah akan pailit bun" jelas ayah Barra
"Apa yah pailit?" tanya bunda Anggia meninggikan suara karena terkejut lalu menangis
Syukurnya anak-anak sudah tidur jadi tidak kedengeran kalau bunda mereka menangis sesegukan
"Iya bun ayah minta maaf karena ayah yang tidak becus kita jadi seperti ini" ucap ayah dengan sepenuhnya menyesal terlihat dari raut wajahnya
"Dan rumah ini dan semua fasilitas akan di tarik oleh bank" lanjut ayah Barra
"Tidaaaaaaakkkkk" pekik bunda Anggi dengan suaranya yang parau karena shok mendengar itu semua hingga membuatnya pingsan
"Bun bun bangun bun" ucap ayah Barra panik
"Maafkan ayah bun ayah janji akan cerita dengan anak-anak nanti" batin ayah Barra
Flashback off
Setelah cukup lama menunggu ayah Barra akhirnya yang di tunggu datang juga.
"Assalamu'alaikum" ayah Barta mengucapkan salam
"Wa'alaikumussalam yah" jawab bunda Anggia,Angga,Sara dan Mas Fajar
"Lama kali yah sampainya, memangnya ayah dari mana?" tanya bunda Anggia penasaran dan tidak sabar mendengar apa yang akan di ucapkan suaminya itu apakah sama dengan yang sebelumnya atau tidak bercampur khawatir
"Ayah dari luar bun sebentar ada yang harus ayah urus sebelum ayah cerita sama semua anak-anak ayah" jawab ayah Barra
"Sebenarnya ada apa yah, ayah kumpulin kita seperti ini" tanya Sara penasaran
"Iya yah sebenarnya ada apa yah" tanya mas Fajar juga
"Ini hari libur lo yah bentar lagi ku mau jalan sama teman-teman aku yah kalau ayah hanya diam ku lebih baik pergi sama teman-teman" lanjut mas Fajar acuh dengan suasana yang sangat tidak ia sukai
Namun karena sikap mas Fajar yang menurut ku sangat keterlaluan dan perkataannya yang sering tidak di saring itu berakhir buruk untuk yang lain.
"Kamu mau pergi sama teman-teman kamu yang kerjanya nongkrong aja itu iya habis itu kamu yang bayarin semua belanjaan mereka semua yang mereka mau kamu belikan iya itu yang kamu mau?" tanya ayah Barra berapi-api dengan raut wajah yang merah padam
Apakah yang akan terjadi selanjutnya . . .
Di tunggu ya episode selanjutnya :)
Bersambung . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments