3

"Krrriiiiiinnnngggggg" bunyi suara alarm yang ia setel jam 02.30. Segera ia membuka mata lalu meneguk air yang ada di nakas. Kemudian bergegas membersihkan diri untuk melaksanakan sholat malam sekaligus sholat istikharah untuk memantapkan hati atas apa yang akan aku lakukan. Tanpa ia sadari azan subuh pun berkumandang ia bergegas menuju masjid. Setelah melaksanakan sholat Angga pun bergegas pulang untuk menyiapkan sarapan.

"Emmm apa yang akan aku masak ya untuk sarapan hari ini?" tanya Angga pada dirinya sendiri

"Baiklah kalau begitu aku akan masak masakan indonesia aja nasi goreng special lauknya ayam balado sama telur dadar terus sambel terasi biar makin enak. Lalapannya ku kasih timun sama selada terus airnya ku buatkan jus alpukad" timpalnya lagi

Ia membuka kulkas dan mencari bahan masakan yang di perlukan. Lalu mempersiapkan menu sarapan pagi dengan cepat agar semua bisa sarapan tepat waktu. Sarapanpun telah siap dan waktunya sarapan pun tiba Angga memanggil seluruh anggota keluarga 1 per 1 semua dan tak lama mereka pun sudah kumpul di meja makan. Dan berdoa bersama sebelum sarapan. Setelah berdoa . . .

"Emmm sepertinya enak" bunda Anggia penasaran

"Angga tidak tau bun enak atau tidak, tapi Angga sudah melakukan yang terbaik yang Angga bisa bun" jelas Angga

"Ini enak banget lo ga" timpal Fajar abangku sambil menyantap sarapan yang di ambilnya

"Alhamdulillah kalau enak bang, Angga hanya berusaha dan berdoa yang menentukan enak atau tidak itu Allah" jawab Angga bersyukur

"Ya sudah habiskan ya sarapannya Angga mau bersiap ke sekolah dulu, permisi" lanjut Angga undur diri dari meja makan setelah selesai menyantap sarapan paginya

Di langkahkan kakinya menuju kamar untuk bersiap ke sekolah. Begitulah hari-hari pertama di minggu pertama Angga sekolah. Namun ada yang mengganjal di hatinya setelah pertemuan dengan mbak Sasmita di waktu itu dan hingga saat ini Angga pun belum berjumpa lagi dengannya.

Hari pun berubah dan tidak terasa weekend pun tiba. Angga pun hendak memulai pagi harinya akan tetapi hati dan fikirannya sedang memikirkan hal yang mengganjal dan rencana yang akan ia bahas dengan ayahnya. Karena tidak mau gegabah mengambil langkah tepat jam 09.00 pagi ia pun mencari keberadaan ayahnya untuk mengkonsultasikan isi hati dan rencananya. Dan ia pun langsung menuju ruang kerja ayahnya karena biasanya hari sabtu gini ayahnya masih berada di ruang kerjanya.

"Tok tok tok"

"Assalamualaikum yah, boleh Angga masuk" tanya Angga

"Waalaikumussalam nak masuk saja" jawab ayahnya

"Duduk" suruh ayahnya

"Kamu tumben nemuin ayah, ayah tau kamu nak kalau tidak ada yang serius kamu tidak akan nemuin ayah seperti ini" jelas ayah

"Coba kamu bilang, apa yang mau kamu bicarakan?" tanya ayah Barra

Ku menarik nafas lalu membuangnya perlahan untuk sedikit tenang.

"Bismillah" ucapku memulai

"Begini yah seperti yang ayah tahu Angga kan sudah kelas 3 dan sekarang sudah menuju 18 tahun bulan depan. Jadi angga mau membicarakan kegundahan hati Angga sekaligus membicarakan tentang beberapa rencana Angga yang menurut Angga perlu di bincang kan sama ayah" jelas Angga

"Baiklah akan ayah dengarkan dulu baru ayah akan kasih solusi atau saran yang lain. Mulailah dengan kegundahan mu terlebih dahulu" suruh ayah Barra

"Begini yah belakangan Angga merasa gundah karena terus terbayang seorang wanita. Namun Angga bingung dengan perasaan ini yah. Menurut ayah bagaimana? apa yang harus Angga lakukan?" jelasku dan bertanya

"Menurut ayah, kamu harus istikharah nak untuk memilih apakah kamu akan lanjut atau tidak dengan perasaanmu itu nak" jawab ayah Barra

"Alhamdulillah yah Angga sudah melakukan itu dan karena ada jawaban dari Allah makanya Angga nemuin ayah untuk menambah keyakinan Angga untuk terus atau tidak yah" jelas Angga

"Alhamdulillah bagus kalau seperti itu ga. Ayah bangga sama kamu karena setiap mengambil keputusan kamu selalu melibatkan Allah untuk mencari petunjuk yang terbaik" ucap ayah Barra bangga mengetahui anaknya selalu melibatkan sang pencipta dalam setiap langkah hidupnya.

(dalam hati ayah Barra)

"Ya allah semoga anak-anakku selalu istiqomah di jalanmu. Dan semoga kehidupan mereka selalu berada dalam lindungannya. Ya walaupun ku sadar 2 saudaranya yang lain berbeda dengan Angga tapi ku selalu berdoa dan berharap yang terbaik untuk mereka" batin ayah Barra

Bersambung

Lanjut episode selanjutnya ya :)

Saya harap semoga bisa menghibur walau dalam tulisan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!