That Bastard Is My Destiny
...Sebelum baca novel ini, aku sudah memberitahu di deskripsi jika ini adalah area dewasa 🔞...
...Dari judul aja udah kelihatan ya guys😊...
...Di novel ini menceritakan tentang kehidupan di luar Indonesia yang berkehidupan bebas. Jadi, bagi kalian yang kurang nyaman atau gk suka, bisa langsung out daripada meninggalkan komentar tak mengenakkan....
...Terimakasih❤...
...Happy reading and stay tune...
...Semoga betah. Seru gak harus di awal yekan....
...FOLLOW IG TERBARU AKU YA @arosee23...
...⬇...
...⬇...
...----------------...
Indonesia, Bali
Suara desiran ombak terdengar sangat damai. Para pelancong juga ikut mengabadikan berbagai hiruk piruk dan keindahan wisata ini. Beberapa orang terlihat berlarian dan bermain di pinggiran pantai.
Begitupun dengan seorang gadis cantik, rambut coklat, bermata biru dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Kaos berlengan pendek dipadukan dengan shorts yang memperlihatkan kaki jenjang nan putih dan mulus miliknya.
Gadis yang sangat suka berpergian ke tempat-tempat yang menurutnya sayang untuk dilewatkan akhirnya memilih negara Indonesia yang terkenal dengan pesona alamnya.
Gadis itu berjalan dipinggir pantai sembari menikmati angin lembut yang menerpa wajahnya. Tenang damai, itulah yang dia rasakan. Untuk saat ini!
Cleire Roseanne Melden, gadis asal Amerika yang masih terbilang muda. Memiliki sejuta sifat dan pesona yang memikat. Jika diusia 23 tahun kebanyakan para wanita masih berusaha menyelesaikan studinya dan bermain cinta, lain halnya dengan gadis cantik ini. Dia lebih suka berkeliling dan menikmati pesona dunia.
Kekasih? Bukan tidak ingin, tapi belum menemukannya. Meskipun ada banyak yang pria yang bersedia bersamanya, nyatanya tidak membuat seorang Cleire dengan mudah memberikan hatinya.
Langit yang tadinya cerah kini telah berganti senja. Cleire memutuskan kembali ke hotel tempatnya menginap. Jarak hotel dengan pantai cukup jauh. Sejak awal dia tidak berpikir untuk kemari. Hanya kebetulan lewat dan tertarik.
“Yes?”
“Kau masih di Bali?” Suara di ujung telepon yang tersambung earphone terdengar.
“Come on, Ar. Jangan merusak liburanku.”
“Liburan macam apa yang kau lakukan! Aku butuh orang lain untuk mengurus semua laporan ini. Dan ini tugasmu, Baby!” Cleire hanya terkekeh. Dia tahu jika pria ini pasti kesal karena pergi disaat semua dokumennya menumpuk.
“Aku akan pulang.”
“When!”
“Besok.”
“Kau tidak berbohong, kan?”
“Tidak, Ardrich Sayang.”
“Tidurlah! Aku tidak ingin ada alasan mengantuk, lalu menunda kepulanganmu itu!” Rupanya pria ini sudah kebal dengan berbagai alasan yang dibuat Cleire. Tapi, yang namanya Cleire tidak akan pernah jera! Ingat itu.
Seperti biasa, gadis itu akan mengisi stok snack dan minuman untuk menemani kesendiriannya. Cleire menghentikan mobilnya di sebuah swalayan kecil. Setelah memilih dan memasukkan semua belanjaan di dalam keranjang, Cleire membawanya ke kasir.
“Maaf, Tuan. Kami tidak memiliki Mesin EDC.”
.......
...--- o0o ---...
.......
Chris Stevanos Nelson, seorang pria tampan dengan keindahan yang dipahat sempurna. Pesona yang membuat kaum hawa rela menjual dirinya. Namun sayangnya, dia hanya pria brengs*ks yang suka bermain wanita.
Dia seorang pewaris tunggal dari perusahaan terbesar di Amerika. Seorang bilionaire muda yang menganggap wanita seperti pakaian. Dibuang setelah tidak diperlukan lagi. Menurutnya, semua wanita sama saja, hanya menginginkan harta dan kedudukan. Namun dia tidak tahu, jika takdir akan segera membalikkan semua opininya.
Setelah membersihkan diri, Chris keluar dari kamar hotel. Meninggalkan cek dengan nominal besar kepada wanita yang sedang tidur di ranjangnya.
“Penerbangan anda dijadwalkan besok pukul sepuluh pagi di kelas bisnis, Tuan.”
Sebagai seorang billionaire, tentu kekayaannya bukanlah sebuah mainan. Jika biasanya dia akan menggunakan jet pribadinya, ini pertama kalinya dia melakukan penerbangan dengan pesawat komersial.
Entahlah, dia hanya ingin mencoba sesekali.
“Berhenti di depan sana. Aku ingin membeli sesuatu.”
“Biar saya saja, Tuan.”
“Tidak perlu.” Chris keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke swalayan di depannya. Setelah selesai dia pergi ke kasir untuk membayar dan menyodorkan kartu miliknya.
“Maaf, Tuan. Kami tidak memiliki Mesin EDC.”
Jujur saja, dia bukan pria yang pandai berbahasa indonesia dan tentu saja dia tidak mengerti apa yang dikatakan wanita ini.
“Speak english.” Sayangnya wanita ini tidak bisa. Chris sedikit kesal karena waktunya terbuang sia–sia karena ini.
“Mereka tidak memiliki mesin EDC. Gunakan uang tunai.” Seorang gadis cantik yang sudah tidak sabar dengan keterlambatan mereka akhirnya angkat suara dengan sedikit kesal.
Ternyata Cleire sudah berdiri lumayan lama di belakang pria itu. Chris menoleh ke arah gadis di belakangannya yang bisa dibilang err ... sangat cantik dan seksi.
Perfect!
Sekali lihat, Chris tahu jika gadis ini bukan gadis indonesia. Wajahnya seperti wanita Spanyol dengan campuran Inggris. Entahlah, dia tidak bisa menebak.
“Aku tidak punya. Mungkin Nona ini mau berbaik hati meminjamkan.” Chris mengulas senyum tampan. Membuat wanita kasir itu tidak berkedip saat melihatnya.
Chris bisa melihat decakan malas dari gadis ini. Seolah mengatakan bahwa dia tidak tertarik dengan senyum tampannya.
Sial! Kau membuatku penasaran.
“Jika sedikit tidak masalah. Uangku sangat berharga.”
Ah ... ternyata hanya salah satu wanita pencinta uang. Hampir semua wanita yang ditemukannya pastilah gadis materialistik dan dia tidak menyukainya. Namun, pengecualian untuk gadis ini.
“Aku akan menggantinya, jangan khawatir.” Gadis itu tidak menjawab. Tapi, mengatakan sesuatu pada kasir. Gadis itu menyodorkan uang berwarna merah sebanyak lima lembar. Entah apa yang dibelinya.
Chris terus memperhatikan gadis ini, ternyata pesonanya tidak jauh berbeda dengannya. Sangat memikat. Pasti sudah banyak pria yang menjadi mainannya.
Sayangnya, prediksinya salah. Cleire bukanlah gadis pemuja pria tampan. Dia sudah memiliki kakak dan adik laki-laki yang bisa dikatakan sempurna. Wajah tampan sudah tidak mempan lagi padanya.
“Tunggu sebentar! Aku akan mengembalikan uangmu.” Lagi-lagi Cleire hanya mengabaikan. Gadis itu hanya sibuk dengan ponselnya.
Gadis ini ....
Cedric
Jangan pulang dengan tangan kosong!
Casey
Aku melihat tas branded terbaru di iklan. Sangat keren!
Ardrich
Dia tidak akan sempat! Jangan mengganggunya. Awas saja jika dia tidak jadi pulang besok!
Elleona
Tidak usah pulang sekalian!
Markus
....
Cleire
Gadis cantik ini tidak akan mengecewakan kalian.
Cleire tersenyum geli melihat tingkah keluarganya. Adiknya, Cedric dan Casey selalu menagih isi kopernya. Kakaknya, Ardrich hanya ingin dia pulang dengan maksud tertentu. Ibunya, Elleona selalu menjadi yang terbaik dari sekumpulan para ibu rumah tangga dan ayahnya, Markus tidak berpihak kepada siapapun.
Apa bisa jika keluarganya normal sedikit?
“Apa ini cukup?” Chris rupanya sudah berdiri sejak tadi, menatap lekat wajah cantik bak dewi ini. Apa perlu dia menunda kepulangannya besok? Dia sedikit tidak rela meninggalkan gadis ini.
“Dimana kau mendapatkannya? Bukankah kau tidak punya.” Cleire sedikit terkejut saat pria ini memberinya 3 lembar uang merahnya.
“Memang. Tapi, supirku punya.”
Cleire berdecak. “Kenapa tidak sejak tadi. Aku kan tidak perlu mengeluarkan uang.”
Apa gadis ini sangat pelit?
“Kalau begitu ambil saja semua.” Cleire memang suka uang, tapi cara seperti ini bukanlah gayanya.
“Ini terlalu banyak. Milikmu saja tidak sampai lima puluh ribu!”
Dia sudah menjadi gadis baik, bukan?
“Tidak masalah.” Chris tersenyum tipis. Jika perlu, dia akan memberi lebih banyak lagi. Hanya tiga ratus ribu, tidak sebanding dengan miliyaran uang yang dia dapat setiap harinya.
Ini pertama kalinya dia berinteraksi dengan seorang gadis cukup lama, apalagi sampai mengeluarkan senyum tampannya berkali-kali. Jika sahabat-sahabatnya melihat ini, dijamin mereka akan terkejut setengah mati.
Cleire sedikit berbinar, benar-benar mirip seperti wanita material. “Kau yakin? Jangan coba-coba menuntutku nantinya.”
Chris tertawa, gadis ini sangat menggemaskan. Apa tidak bisa menyembunyikan wajah berbinar nya itu sedikit?
“Bagaimana jika berkenalan? Hanya itu.”
Hanya berkenalan, kan? Tidak masalah, pikirnya.
“Cleire.”
Nama yang cantik seperti pemiliknya.
“Chris.”
“Baiklah, Chris. Kita tidak berhutang apapun. Selamat tinggal.”
“Wait.” Cleire menoleh.
“Berikan nomor ponselmu.”
Pria ini meminta atau memerintah?
Cleire tersenyum manis. Chris bukan pria pertama yang meminta hal yang sama. Sudah pasti jika pria ini tertarik padanya. Jangan salahkan dia jika terlalu percaya diri! Salahkan saja orang tuanya karena melahirkan gadis secantik dia.
“Maaf, tidak bisa.”
“Kita sudah sepakat, Nona!”
“Kau bilang hanya berkenalan, kan? Aku sudah memberitahu namaku.” Cleire tersenyum saat melewati Chris yang menatapnya hingga mobilnya menjauh.
“Thank for the money!” teriaknya.
Damn ...! Dasar gadis licik.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Bagi kalian yang berminat, bisa mampir ke Novel aku yang lain....
...Tab aja profil aku^^...
...----------------...
...Jangan lupa...
...VOTE...
...LIKE...
...COMMENT...
......RATE......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
pirrrr...gw mampir thor
2024-02-03
0
Bundanya Pandu Pharamadina
maaf simpen dulu
❤🙏
2023-10-07
1
Roseanne
Gw suka cwek yg sifatnya kya cleire gk mudah kegoda cogan🤣🤣
2023-06-20
1