Isi Hati Dua Orang

Cleire PoV

Kehidupan seseorang memang tidak bisa ditebak. Terkadang naik, terkadang turun. Terkadang menyenangkan, terkadang pula mengesalkan. Jangan bilang kehidupan mu selalu mudah, pasti ada kalanya kau kesulitan.

Tuhan selalu memberikan makhluk-Nya cobaan, entah mudah atau sulit. Hanya perlu menunggu kapan itu terjadi. Namun, selalu ada pelangi setelah hujan.

Masalahnya, apakah akan ada pelangi untukku?

Mereka bilang kehidupanku sangat beruntung. Lahir dengan sendok emas, cantik, lalu kekasih tampan yang memiliki perusahaan besar. Hell ...!

Hidupku tidak semudah itu tahu!

Tersenyum belum tentu bahagia, bukan? Siapa yang tahu jika senyum itu hanya untuk menghibur diri sendiri. Jadi, jangan menilai seseorang dari luarnya saja. Okay!

Hidupku memang tidak mudah, tapi bukan berarti sangat sulit. Mudah bagiku berbaur dan bersosialisasi, tapi sulit terbuka dan menerima orang baru untuk masalah hati. Jujur, aku sendiri sulit memahami diriku.

Sebenarnya apa tujuanku?

Aku tak pernah ingin memikirkannya, itu sebabnya aku memilih mengenal dunia yang diciptakan oleh Tuhan ini. Hanya itu sebagian yang kukenal dari diriku, tak ingin memikirkan sesuatu yang aku sendiri tidak tahu jawabannya.

Bersenang-senang, ya! Cukup membuat keluargaku jengah dengan kebiasaanku.

"Apa yang kau pikirkan?" Suara itu sukses memutar bola mataku berputar.

Inilah yang kumaksud! Kapan aku mendapatkan pelangi jika pria ini mulai ikut campur pada kehidupanku!

"Masih memikirkan pria itu!"

Ya, begitulah. Masih pembahasan yang sama! Chris tidak pernah melepaskanku. Pria itu justru membawaku ke kantornya!

Sialan memang!

"Memangnya siapa yang memikirkannya?" ketusku.

Fitnah saja terus, setelah itu kau akan terkena azab! Hehe ... maka aku yang akan tertawa paling keras.

"Memang tepat aku membawamu kemari."

Hei! Apa-apaan. Memang kau pria tergila yang pernah aku lihat.

"Memaki ku?"

Sadar diri juga kau rupanya.

"Tidak, aku sedang memuji mu," jengahku.

"Ya, itu baru benar," katanya datar.

Lihat saja tampang datarnya, ck!

Aku hanya berdiam diri di sofa, seperti pengangguran sejati. Rasanya memang benar, jika pria ini tak melepaskanku, aku akan benar-benar menjadi pengangguran.

Bosan, aku berdiri. Sejatinya diriku memang tidak bisa diam, jadi kaki ini melangkah mengitari ruangan. Kulihat Chris hanya melirik, mungkin selama masih dalam pengawasan, ia santai saja.

Ruang kerja Chris sangat luas, lebih luas dari ruang kerja Ardrich. Meski begitu, mereka sama arogannya. Ah ... benar. Aku belum mengabarinya, tadi saja teleponnya tidak kubalas. Semua karena Chris!

Tempat apa ini? Jangan bilang ....

"Hentikan pikiran kotormu itu," bisiknya tiba-tiba di telingaku.

Hampir saja aku berteriak karena terkejut. Apa ia hantu! Bahkan tahu apa yang ada di kepalaku.

"Ini kamar pribadiku. Aku sering tidur disini daripada di rumah atau apartemen." Menjelaskan apa yang ada dibalik pintu di ruang kerjanya.

Aku masih menatapnya curiga, bisa saja tempatnya membawa wanita-wanita jal*ang untuk bercinta. Tapi katanya, Chris tidak pernah membiarkan wanita tidak jelas masuk ke dalam ruangannya. Cih! Bisa saja hanya bualan.

"Tidak tanya!" Ia terkekeh? Yang benar saja!

Aku menatap sinis dan hendak pergi, namun ia tiba-tiba menarik tanganku dan ... memelukku lagi! Tangannya melingkar di perutku. Posisi ini selalu berhasil membuat jantungku berdegup kencang. Kenapa pria ini suka sekali memeluk dari belakang!

"Aku mencintaimu," ucapnya lembut, mencium pipiku.

Deg ... sialan! Aku tak suka ia mengatakannya. Aku takut itu hanya gombalan yang biasa pria ucapkan.

"Aku tahu kau tidak percaya, tapi tunggu saatnya tiba." Memutar tubuhku menghadapnya, lalu kembali mencium bibirku seperti yang biasa ia lakukan.

Jujur, aku mulai terbiasa dengan semua perlakuannya. Meski masih belum menerima sepenuhnya, tapi aku tahu ada sedikit yang salah dengan hatiku. Apa aku benar-benar akan jatuh cinta? Bisakah?

Jika itu sungguh terjadi, maka cinta itu pula yang akan menyakitiku pertama kali. Mencintai pria yang hanya bermain-main dan begitu mudahnya mengatakan cinta. Maka kau egois, Chris. Membuatku terbang, lalu kau juga yang menjatuhkanku.

Jika pria yang hanya memiliki satu wanita selama bertahun-tahun saja bisa berkhianat, apalagi dirimu yang sudah memiliki banyak wanita. Bentengi hatimu, Cleire. Kau tidak butuh pria dalam hidupmu.

-

-

-

Chris PoV

Akan ada hari dimana kau tidak bisa mengelak. Aku melihat matamu, Cleire. Ada banyak keraguan disana, tapi kau tidak menolakku dengan keras. Kau gadis yang penuh kasih sayang, meski kau tutupi dengan sikapmu yang bisa membuat orang lain kesal.

aku bisa melihatnya. Mudah bagimu untuk mencintai dan menyayangi seseorang. Ada sesuatu dalam dirimu yang menahanmu, sesuatu yang kau takuti dan tidak ingin kau lihat. Jika kau beri sedikit saja kesempatan, maka biarkan aku menghujanimu dengan banyak kepercayaan dan cinta.

Aku percaya takdir itu akan datang padaku, pada kita. Kau takdirku dan aku adalah takdirmu. Tuhan ingin menyatukan kita untuk saling melengkapi kekurangan. Aku yang bre*gsek dan kau yang polos. Aku yang seperti iblis dan kau malaikatnya. Mari tunjukkan, berbeda bukan berarti tidak bisa bersama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Lama banget ya Up nya😢...

...Aku sudah sulit Update cepat karena harus kerja. Dari pagi sampe malam, sulit cari waktu buat nulis. Malam aku udah cape banget, habis makan ya langsung bobo....

...Harap maklumi ya Say🙏...

Terpopuler

Comments

dewi

dewi

👍👍👍👍👍

2023-12-18

0

dewi

dewi

awas kuwalat yaaaa😂😂

2023-12-18

0

Athaya

Athaya

Cleire trauma ya sama namanya cinta🤭🤭

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!