Clara merenggangkan sedikit tubuhnya yang kaku. Semalam dia terpaksa lembur dan kini datang pagi-pagi sekali. Atasannya belum datang, begitupun dengan Direktur Cleire. Wanita ini tidak heran karena mereka pasangan dan mungkin sedang bersama entah apa yang dilakukan.
Sekarang sudah pukul sepuluh pagi, namun keduanya belum juga datang. Max juga tidak mengatakan apapun dan mengerjakan pekerjaannya seperti biasa. Clara turun ke lantai bawah untuk mengambil beberapa dokumen yang dibutuhkan dari beberapa divisi, tapi saat melewati loby, wanita itu mendengar beberapa karyawan yang bergosip tentang atasnya.
Clara mendekat dan mencari tahu. Salah satu karyawan memperlihatkannya akun yang diketahui adalah milik Cleire.
"Mereka pasti tidur bersama semalam dan para pria tampan itu adalah sahabat tuan Ardrich," ungkapnya.
"Beruntungnya Direktur Cleire ... sudah cantik, baik, punya pacar seorang CEO, lalu dikelilingi para pria tampan."
"Aku iri padanya."
"Tapi posisi tidur mereka sangat lucu. Mereka terlihat seperti gay." Mereka cekikikan.
"Sekretaris Clara, apa tuan dan Direktur sudah datang?" tanya mereka.
Clara menggeleng. "Belum."
"Mereka pasti kelelahan setelah tidur bersama ..." Mulai mereka lagi. Entah kenapa Clara merasa tidak nyaman dihatinya, tapi segera ditepis.
"Benar. Mereka pasti ...."
"Sttt ... tuan datang."
Ardrich datang sendiri kali ini. Mereka tidak melihat Cleire. Itu membuat pemikiran mereka semakin meyakinkan jika keduanya telah melewati malam panjang. Clara segera mengekori setelah memberi hormat.
.......
...--- o0o ---...
.......
Chris tidak bisa menahan kesal setelah membaca bermacam-macam komentar mengenai Cleire dan Ardrich. Lagi-lagi dia merasa cemburu karena semua mengenal mereka sebagai kekasih bukan saudara! Sepertinya, dia harus membuat gosip tentang dirinya dan Cleire agar semua orang tahu jika gadis itu adalah miliknya.
Wanita itu sudah menghilang begitu mereka bangun. Terlebih lagi, gadis itu ternyata memasak sangat banyak? Ya. Ada banyak hidangan di atas meja dapur dan beberapa bekas alat memasak yang belum dibersihkan. Mungkin gadis itu takut mereka terbangun lebih awal dan menangkapnya berbuat masalah, jadi langsung pergi tanpa sarapan.
Tapi jujur mereka semua menyukainya. Gadis itu ternyata pandai memasak. Setidaknya itu membantu meredakan emosi mereka, tapi kemana gadis itu pergi, tidak diketahui.
Mereka memutuskan kembali ke tujuan masing-masing ketika belum berhasil menemukan Cleire.
Ardrich hanya berharap gadis itu tidak kabur ke luar negeri seperti yang biasa dia lakukan. Saat Ar bertanya pada ibunya, meski mustahil gadis itu disana, tapi tidak ada salahnya mencoba. Benar saja, ibunya berkata jika Claire tidak ada disana dan memintanya agar fokus saja bekerja. Tidak perlu mencarinya karena gadis itu tidak akan hilang.
"Tuan, bukankah itu nona Cleire." Daniel menunjuk seorang gadis yang tengah berdiri di pinggir jalan seperti sedang menunggu sesuatu.
Chris menyeringai. "Berhenti di depan sana," perintahnya.
Cleire mengerjit dengan sedikit waspada ketika sebuah mobil Bugatti La Voiture Noire senilai ratusan miliar itu berhenti di depannya. Cleire terkesiap setelah pemilik mobil keluar bersama sang asisten. Sial! Rupanya si pria mesum.
Gadis itu bersiap pergi dari sana, tapi tangannya dicekal lebih dulu oleh Chris. Cleire meronta, tapi tenaga pria itu tentu lebih kuat. "Kau mau kemana lagi, Bebe?" Chris menahan pinggangnya dan berbisik lirih ditelinganya.
"Lepas, Chris!" sentaknya. Merasa geli ditelinganya.
Pria ini mengabaikan dan memberi kode pada Daniel untuk pergi. Daniel menunduk, lalu pergi meninggalkan keduanya menggunakan mobil lain yang dibawa salah satu pengawal.
"Masuk." datarnya.
"Tidak mau!" Masih meronta.
"Keras kepala." Chris langsung mengangkat Cleire, gadis itu memekik kaget. Chris memasukkannya ke dalam mobil dan menguncinya.
"Chriss!" pekiknya.
-
-
Cleire bermaksud pulang ke mansion Melden, namun malas membawa mobil sendiri. Ibunya masih banyak pekerjaan, jadi tidak bisa mengantarnya pulang. Jadilah adiknya, Cedric yang sedang kuliah di paksa datang untuk menjemputnya. Sejak dulu, pria itu memang tidak bisa membantah Cleire karena rasa sayangnya pada gadis itu.
Mau tidak mau, pria berusia dua puluh tahun itu menjemput sang kakak yang kadang tidak bisa dibantah. Menyebalkan memang, tapi gadis itulah yang selalu melindunginya dari kemarahan orang tuanya ataupun kakak laki-lakinya jika dia berbuat sesuatu yang salah. Bukan berarti dia melindungi orang yang salah. Hanya saja, Cleire punya caranya sendiri untuk menyadarkannya.
"Kau akan pergi?" tanya salah satu temannya.
"Hm. Menjemput tuan putri," datarnya, meninggalkan kantin dan teman-temannya.
Cedric Dariel Melden adalah salah satu mahasiswa terbaik di kampusnya. Tidak banyak bergaul, namun menjadi idola semua wanita. Kepribadian yang dingin dan cool serta wajah tampan tentu membuat siapa saja tertarik padanya.
Tapi siapa yang tahu jika dia yang seperti ini ternyata cukup takut pada kakak-kakaknya terutama Ardrich. Meski masih berani membantah sesekali, tetap saja dia tidak berani terlalu jauh. Baru akan pergi, seseorang menghalangi jalannya.
Casey, sang adik yang kadang juga menjadi rival Cleire termasuk dirinya langsung berlari begitu melihat saudara akan pergi. Dia sempat mendengar jika Cedric akan menjemput Cleire yang entah dimana.
"Ada apa?" datarnya kesal.
"Jangan marah. Aku akan menemanimu." Casey tersenyum manis, lalu ikut duduk di kursi depan.
"Ck! Pasti ada maunya," decaknya menjalankan mobil.
Casey menyengir tanda membenarkan. Ah ... kakaknya selalu tahu kebiasaannya ya. "Aku ingin meminta uang jajan. Cleire pasti mengerti." Lagi-lagi dua saudara itu selalu berlindung dibalik kakak perempuannya. Mereka sangat terbuka pada gadis itu sehingga begitu tahu kebiasaan mereka.
"Jangan terlalu boros, Casey. Dia tak akan menyukainya."
"Tentu saja tidak. Aku takkan lupa semua titahnya itu."
Cedric hanya diam dan fokus pada setirnya. Dia menghentikan mobilnya di dekat butik ibunya. Cleire mengatakan jika dia ada disana dan akan menunggu di dekat jalan. Tapi kini, gadis itu belum juga muncul.
Dia mengambil ponselnya dan menghubungi gadis itu, namun tidak kunjung dijawab. Dia mengerjit bingung. Kakaknya tidak sedang mengerjainya, kan? Mengingat gadis itu memiliki seribu sifat yang tidak bisa ditebak.
Tidak usah mencariku. Kembali ke kampusmu. Satu pesan dari Cleire masuk. Cedric langsung berdecak. Kenapa tidak sejak tadi!
"Dia mulai aneh lagi!" Casey ikut kesal setelah melihat pesan kakaknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Cedric kakakmu sdh di culik duluan sama Chris 😁😁
2024-03-22
1
Kenzi Kenzi
kakak kalian diculik....hehehe
2024-02-03
0
Kenzi Kenzi
cla sama al....cucok
2024-02-03
0