Cleire menggeliat ketika dering ponselnya berbunyi di atas nakas. Saat ingin bergerak, ia baru menyadari jika tubuhnya didekap sangat erat oleh tubuh kekar milik pria mesum yang belakangan ini selalu mengganggu dirinya.
Memang mesum. Tidur tanpa kaus bersama wanita, cih!
Ia mendongak, menatap wajah tampan yang masih terlelap itu. Wajahnya seperti bayi tanpa dosa saat tertidur, tenang dan damai. Sudut bibir gadis itu sedikit terangkat, sudah berapa kali Chris menyatakan cinta yang hanya dianggapnya main-main.
Tangannya terulur menyentuh rahang kokoh yang ditumbuhi sedikit jambang, lalu bergerak menyentuh bibir nakal yang suka menciumnya sesuka hati.
Sudah berapa banyak wanita yang kau sentuh dengan bibir nakal ini? Bisakah kau hanya memiliki satu wanita nanti?
"Kau pria pertama yang menunjukkan banyak hal cinta padaku. Bersikap seolah aku memang di cintai olehmu, tapi benarkah itu? Mungkin kau salah mengenali cinta yang hanyalah sebuah obsesi."
"Aku tidak percaya cinta, Chris. Hati siapa saja bisa berubah. Cinta hari ini, belum tentu akan tetap cinta esok hari. Menjauhlah, kau takkan menemukan cinta dihatiku," ucap Cleire pelan.
Malam itu telah membuka mataku, bahwa cinta yang sudah lama terukir bisa berubah kapan saja. Jika hari itu aku tidak menyaksikan semuanya, mungkin akan mudah bagiku untuk jatuh cinta.
Gadis itu melepas pelukan Chris, berbaring menatap langit-langit kamar yang di dominasi oleh warna grey dan hitam. Pikirannya berkelana ke malam yang membuatnya berubah.
"Maka, akan ku buat kau percaya. Mungkin tidak ada cinta di hatimu. Kau bilang hati bisa berubah, maka bersiaplah ketika hatimu berkhianat."
Bisikan itu membuat Cleire sangat terkejut. Pria itu sebenarnya sudah bangun, mendengar sebagian isi hatinya.
"Jangan harap aku menjauh atau kau yang mencoba lari, karena aku akan mendapatkan mu meski dengan cara kotor sekalipun!" desis Chris geram.
Kau memang terobsesi, Chris.
-
-
Cleire sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan pagi sederhana. Omelet kentang dengan susu dan keju menjadi menu sederhananya. Matanya sesekali memandang pintu kamar. Pria itu langsung bangun setelah mengancamnya tadi.
Pria itu terlihat sangat marah, sampai-sampai membanting pintu kamar mandi. Cleire dibuat tidak berkutik karena takut. Dia juga wanita! Matanya saja memandang hati-hati ke pintu itu, takut tertangkap basah tiba-tiba.
Jika diingat-ingat, ia lupa mengecek ponselnya, padahal benda itu yang mengganggunya tadi. Letakkan dulu omeletnya di piring, lalu letakkan ke meja, kemudian duduk manis dan membuka ponsel.
Ardrich? Kenapa menghubungiku?
Jangan lupa jika statusmu sedang menghilang sekarang! Otak pintar Cleire sedang memperingati.
Eh! Siapa lagi ini?
Unknown
Bagaimana kabarmu, Baby? Aku sudah di LA, ayo bertemu.
Setahunya, ada dua orang yang sering memanggilnya begitu. Ardrich dan ... orang itu. Ya, tidak salah lagi!
"Siapa dia?" Nada tak ramah itu membawa kesadarannya kembali. Pria yang ditunggu sudah berdiri menatap tidak suka.
"Siapa?" Cleire tak mengerti.
"Apa dia pria?" Tajamnya lagi, membuat Cleire semakin kebingungan. Selain mesum, pria ini mungkin ahlinya membuat orang gila.
"Cleire!" Saat gadis itu hanya diam saja seperti orang bodoh. Cleire tersentak kaget.
"What! Bicara yang jelas! Kau membuatku pusing," ketus gadis itu, mendorong piring omeletnya kearah Chris seraya memberikan kasar sendok untuknya.
Makan! Jangan membuatku gila pagi-pagi begini. Begitu maksud tindakannya sekarang.
"Awas saja jika kau berselingkuh!" katanya menyuap makanan.
Apa, apa? Bicara apa sih kau!
"Gila ya, kekasih saja bukan!" gumamnya pelan. Mata tajam itu seketika kembali menyorot dirinya.
"Apa!" Ikut melotot.
"Kau memang bukan kekasihku," datar pria itu.
Deg! Kenapa kata-kata itu rasanya sedikit sakit? Cleire berusaha mengabaikan.
"Tapi, calon istriku!"
Deg!
Pria itu berdiri, lalu membungkuk. Menahan dagunya, kemudian melahap habis bibir merah ceri milik gadisnya kasar.
"Bibir ini, tubuh ini, dan hati ini telah menjadi milikmu. Kau pemilik sah dan takkan ada yang bisa mengambilnya darimu. Please ... trust me," bisik Chris lembut.
Sekarang, aku takut jika hatiku benar-benar berkhianat, batin Cleire.
**
"Aku mau pulang," ujarnya pada Chris setelah keduanya menghabiskan makanan.
"Kenapa? Kau ingin menemuinya?" Meraih pinggang gadis itu dan meremasnya.
"Kau!" Melepas tangan Chris. Wajahnya sedikit memerah.
"Jawab!" desisnya, menarik Cleire hingga duduk di pangkuannya.
"Iya, iya! Siapa yang kau maksud?"
Siapa yang gila sih sebenarnya!
"Masih berpura-pura ..." Mengigit leher Cleire hingga memekik.
"Chris– ahh ... baik-baik! Hentikan." Berusaha menjauhi kepala pria itu dari lehernya. Chris benar-benar berhenti. Cleire mengatur nafasnya.
"Chris ... aku sungguh tidak mengerti siapa yang kau maksud." Berkata dengan wajah serius, namun terlihat lucu di mata Chris.
"Orang yang mengirimi mu pesan." Menyapu bibirnya di pipi gadis itu.
Really! Kapan pria ini melihat ponselnya?
Terkejut, tentu saja!
Apa dia punya mata batin?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
dewi
kapan mereka pacaran... kok udah main selingkuh aja😂😂
2023-12-18
0
dewi
lupa dah kalo lagi kabur😂😂
2023-12-18
0
Athaya
Posesif nya Chris 😁😁
2023-05-18
0