Pagi itu, disaat semua orang sudah sibuk untuk memulai aktivitas pagi, bahkan sudah ada yang sampai hingga ke tujuan. Berbeda dengan lima orang yang memiliki wajah bagai pahatan khusus. Mereka masih sibuk bergelung dalam sleeping bag yang menghangatkan tubuh.
Lain hal nya dengan seorang gadis yang sudah siap dengan pakaian nya, bukan setelan kerja melainkan pakaian santai ala Cleire. Gadis itu sibuk mengambil gambar satu persatu para pria yang masih terlelap itu. Entah apa yang di perbuat nya hingga posisi keempat nya sudah tidur saling memeluk.
Cleire terkikik geli ketika foto para pria tampan itu sudah masuk dalam akun sosial medianya. Ya, Cleire memposting hasil potretanya. Bisa dibilang, gadis itu mempunyai ribuan pengikut yang tidak bisa dibilang sedikit. Semua pengguna instagram pasti mengenal gadis ini sebagai selebgram.
Ribuan komentar langsung menyerang pemilik akun tersebut. Cleire yang biasanya sering mengupload foto bersama sang kekasih yang mereka tahu adalah Ardrich kini menunjukkan tiga pria tampan titisan dewa lainnya.
Tentu saja cukup membuat para pengikutnya meronta-ronta. Cleire segera meraih kunci mobilnya dan pergi ke tempat yang aman sebelum para bastard ini mengamuk dan menjadikannya adonan kue. Sebenarnya, gadis itu sendiri bingung, kenapa para pria itu bisa kesiangan seperti ini. Apa karena terlalu banyak minum?
Masa bodoh! pikirnya.
Gadis itu sedikit kebingungan hendak kabur kemana. Pulang ke rumah? Tidak mungkin. Ardrich akan tahu. Kantor pusat tempat Daddy? Tidak mungkin juga. Atau ....
Ya! Disana saja.
Sebelumnya Cleire sudah mematikan ponsel nya karena dia tahu Ar sudah memasang GPS disana, tapi Ar tidak tahu jika adiknya ini memiliki dua ponsel yang hanya dirinya yang tahu.
Cleire berhenti di sebuah bangunan elit bertingkat yang biasa di datangi oleh orang-orang berdompet tebal. Dia akan disini saja sementara waktu.
Begitu masuk, dia disuguhkan pemandangan para wanita-wanita berbeda usia, mulai dari muda hingga tua semua berkumpul di tempat ini. Tentu saja karena yang dia datangi adalah sebuah butik yang di dalamnya juga disediakan dengan berbagai perawatan kecantikan atau bisa juga di sebut salon.
Ramai sekali.
Percayalah, jika ingin ketempat ini, siapkan banyak uang! Jika hanya membawa dibawah sepuluh juta, sebaiknya tidak usah kemari, kecuali kau tahan fisik dan batin, coba saja.
Hei ...! Dia hanya memberi saran.
Pasalnya, terkadang orang-orang kaya sangat suka berbuat seenaknya. Apalagi ini adalah butik terkenal yang produknya tidaklah murah! Seringkali tempat ini menjadi ajang perebutan bagi para sosialita.
Tak lama, suara kegaduhan muncul dari arah lain.
See? Baru saja dia katakan.
Beberapa pramuniaga terlihat mendekat untuk melerai pertengkaran. Rupanya, ada dua wanita dewasa yang sedang merebutkan sebuah long dress seharga lima puluh juta.
Tarik-menarik, mereka terlihat seperti anak kecil yang tidak dewasa! Bisa rusak gaun mahal itu jika seperti ini caranya.
"Ini milikku!"
"Tidak, aku yang memegang nya lebih dulu!"
"Lepas tidak!"
"Kau yang lepas!"
Berisik sekali. Daripada berebut, kenapa tidak cari yang lain saja atau tidak punya uang lagi ya, hehe.
"SUDAH HENTIKAN!" Seorang wanita paruh baya merebut gaun itu dari tangan keduanya.
"Kalian ini orang berpendidikan, dimana etika kalian!"
"Bukannya terbeli, gaun ini bisa rusak nantinya." Sambungnya lagi.
"Dia yang merebutnya dariku." Wanita pertama.
"Kau yang memulai!" Wanita kedua mulai emosional, hampir saja tangan yang selalu menjadi senjata wanita untuk bertengkar mendarat di rambut panjang wanita pertama.
Cleire langsung mendekat, lalu menahan tangannya agar tidak jadi mendarat. Bisa hancur butik ibunya ini jika di teruskan, boleh saja tapi jangan disini.
"Siapa lagi kau!" Menghempaskan tangan nya dari Cleire.
"Maaf, Nona-Nona. Aku tak ingin ikut campur, tapi berhubung aku salah satu karyawan disini, bagaimana jika ku pilihkan salah satu yang terbaik."
Daripada merebutkan satu gaun yang pada akhirnya tidak jadi membeli karena kesal, lebih baik dia saja yang memilihkan.
Lumayan jika wanita ini tertarik. Dia akan memilih yang paling bagus dan tentunya yang paling mahal! Semua pilihannya tentu saja berkelas dan pasti nya puas dipandang mata.
"Kami masih punya gaun yang lebih bagus dari pada long dress ini, tapi biaya nya tentu juga harus bagus. Bagaimana?"
Para pramuniaga yang berjaga tidak tahu harus bagaimana, nona muda mereka ini sepertinya akan berbuat ulah lagi.
Cleire tentu pandai dalam hal bisnis. Melihat peluang dari dua wanita ini, pastinya mereka tidak ingin kalah dan setuju dengan usulan Cleire. Dasar wanita, sama-sama besar kepala!
Lihat bagaimana otak licik nya bekerja.
Dua dress hasil rancangan desainer terkenal yaitu Elleona yang sudah tersohor di berbagai mancanegara sekaligus pemilik butik Cleire keluarkan.
Benar saja, dua wanita itu begitu tertarik bahkan semua orang disana juga sama menginginkannya.
"Dress ini dirancang khusus oleh Mrs. Elleona sendiri, tentu saja hanya di peruntukkan pada orang-orang tertentu."
Semua pelanggan sudah berkumpul di satu tempat, mengelilingi Cleire dan dua wanita dewasa yang sempat bertengkar tadi. Cleire sudah seperti Sales Promotion yang mempromosikan pakaian terbaru mereka.
Wanita paruh baya yang sempat merebut gaun tadi sebenarnya bisa melihat jika Cleire sedang memanfaatkan situasi untuk memperoleh keuntungan lebih.
Gadis licik, namun cerdik.
"Memangnya berapa? Aku tak peduli dengan harganya."
"Soal harga, kami yakin kalian masih mampu." Cleire tersenyum ramah, namun tertawa licik dalam hati.
"Katakan!"
"Hanya seratus lima puluh juta untuk setiap gaun." Masih tersenyum.
Mereka membelalak, bahkan para pramuniaga menatap Cleire tercengang.
Anda mencoba memeras?
Pasalnya, mereka tahu jika gaun itu hanya di hargai sekitar seratus juta saja, tapi Cleire yang tidak ingin rugi atau yang kata Chris gadis materialistik menambahkan sekitar lima puluh juta lagi.
Artinya, ia akan mendapatkan seratus juta jika kedua gaun itu berhasil terjual. Benar-benar licik! Seratus juta dalam lima menit.
"Miss, gaun itu belum di keluarkan oleh Mrs. Elleona. Bagaimana jika Mrs. marah?" Salah satu pramuniaga berbisik pada Cleire.
"Untuk apa disimpan berlama-lama, jika ada yang tertarik bukankah bagus," jawabnya berbisik.
"Tapi, Miss ...."
"Sttt, diamlah!"
Cleire kembali tersenyum menghadap mereka semua.
"Harga segitu tentu saja kecil untuk kalian, bukan? Tentu sepadan karena kalian adalah pembeli pertama yang akan memiliki gaun terbatas ini."
"Ten– tentu saja, itu sangat kecil." Wanita kedua sedikit ragu, namun tidak bisa menolak karena malu.
"Ya, berikan kami masing-masing satu. Aku akan membayar." Wanita pertama juga sama, tapi tak ingin kalah dengan wanita kedua.
Cleire tersenyum menang. Tidak rugi dia kabur kemari dan bolos kerja lagi.
"Baik, silahkan lanjutkan aktivitas kalian." Meminta agar mereka kembali bubar.
Semua orang disana sebenarnya begitu tertarik dengan pilihan Cleire, tapi di urungkan karena mereka tak membawa uang sebanyak itu. Mau tidak mau, mereka hanya bisa memilih yang lain dan sesuai isi dompet.
"Kau bekerja di bagian mana? Kau bilang, kau juga karyawan, tapi aku tidak melihat kau seperti yang lainnya." Wanita paruh baya itu mengamati Cleire yang tidak terlihat seperti pramuniaga yang lain.
Bella sedikit berpikir, pasalnya dia hanya asal bicara saja tadi. Tidak mungkin dia mengatakan jika dia anak dari pemilik tempat ini.
"Aku–"
"Cleire!" Gadis yang dipanggil itu membeku seketika.
Mati aku ...!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
tuh baju jgn2 harga 500jt dijuan 100jt,rugi mbok e
2024-02-03
0
dewi
mengambil kesempatan dalam kesempitan 😅😅
2023-12-18
1
Athaya
Bnr" ya sie Cleire licik nya😁😁
2023-05-18
0