Aku Jera!

Suara televisi menggema keras di salah satu ruangan apartemen. Cleire duduk berselonjor sambil memangku sebungkus snack ukuran besar, tangannya tak henti memasukkan makanan ke dalam mulut.

Ardrich seperti biasa hanya mengabaikan tingkah adiknya ini, ia hanya sibuk dengan ponsel nya di meja bar apartemen. Entah sebanyak apa sampah di atas meja yang hanya dimakan sendiri oleh gadis cantik itu. Suka-suka dirinya lah, asal bahagia, pikirnya.

Suara Bel berbunyi, keduanya seakan enggan untuk beranjak. Hingga Cleire merasa jengah dan meletakkan kasar bungkus snack nya.

"AR, BUKA PINTU!" teriaknya.

Tidak ada suara, gadis itu menoleh ke belakang. Eh, hilang? Kemana pria yang tadi duduk disana.

Ting ting ting

Suara Bel semakin tidak sabaran, sangat jelas jika Bel di tekan berkali-kali.

"Ah menyebalkan!" Gadis itu akhirnya bangkit, menghentak-hentak kaki polos nya kesal.

"Apa!" ketus nya kesal setelah membuka pintu.

"Wow ... santai saja, Baby." Seno mengangkat kedua tangan.

"Ardrich memelihara singa di rumah," gumam Clark, Cleire langsung mendelik.

"Hehe ... Just kidding." Clark mengatup kedua tangan.

Lalu, mata Cleire mengarah kepada satu pria lagi. Ys! Siapa lagi jika bukan Chris! Cleire bergidik melihat tatapan tajam nya, sama persis seperti memandangi nya tadi siang.

Gadis itu beringsut mundur ketika Chris tiba-tiba mendekat dan ....

"Akhh ... apa yang kau lakukan!" Cleire memukul punggung pria yang sudah membopong nya seperti karung beras itu berkali-kali.

"Pakaian apa yang kau pakai itu!" Memukul bokong gadis itu, Cleire memerah malu.

Hei, Jerk! Itu memalukan!

"Turunkan aku ...!" Menendang-nendangkan kaki di udara.

Chris mengabaikan dan membawanya naik ke lantai atas tanpa memperdulikan sahutan Ardrich yang melihatnya. Clark menepuk bahu Ardrich dan mengajak nya minum bersama Seno.

Chris membawanya ke kamar yang diyakini adalah milik gadis ini. Setelah masuk, ia melempar pelan tubuh gadis di bahunya itu hingga telentang.

"Sialan kau, Jerk!" umpat nya kesal.

Chris terkekeh, ia tadi kesal karena pakaian Cleire yang cukup seksi menurutnya. Dress tipis di atas lutut dengan tali spaghetti berleher rendah membuat lekuk tubuh dan putihnya tercetak jelas.

"Aku tidak suka ada pria lain yang melihat tubuh ini meski kakak mu sekalipun." Chris memperingati, Cleire mencerna.

What the ....

Pria itu sudah berdiri dan masuk ke walk in closet, mengambil pakaian yang sekiranya tertutup, tapi nyaman untuk gadis nya.

Gadisnya? Tentu saja!

"Pakai ini." Melempar pakaian ganti pada gadis itu.

"What! Kenapa aku harus menuruti mu!" kesalnya.

"Lakukan saja, bebe. Atau ..." Chris menyeringai.

Jantung gadis itu berdetak cepat saat Chris sudah mengukungnya di bawah tubuh. Gadis itu tidak sempat berteriak ketika Chris sudah mencium kasar bibirnya.

"Hmph ...."

"K– kau–" Napasnya memburu ketika Chris sudah memindahkan ciumannya ke leher dan bahunya yang terbuka.

Saat tangannya mencoba mendorong, Chris lebih dulu meraihnya dan menahannya di atas kepala. Salah satu tangan Chris mulai turun ke paha dan sedikit meremas, Cleire semakin memberontak!

Damn ...! Aku ingin lebih.

"Ganti sekarang atau ku perkosa," bisiknya.

Cleire langsung mendorongnya kuat dan berlari masuk membawa pakaian yang dipilih Chris ke ruang ganti.

Blamm

-

-

Cleire PoV

Aku bersandar di pintu, mengatur nafas ku yang memburu. Dada ku naik turun kehabisan nafas.

Gila!

Pria itu memang sangat berani, agresif dan berbahaya! Betapa sialnya bertemu dengannya. Aku segera berlari kearah cermin besar, jangan sampai ada tanda-tanda yang memalukan.

Aman. Untunglah dia tidak menggigit hingga meninggalkan bekas. Sungguh, seumur hidupku baru kutemukan jenis pria yang seperti ini, sangat jujur dan terang-terangan.

Ku sentuh bibir ku yang basah. My first kiss and second kiss diambil oleh pria tampan itu.

Tampan! Apa yang ku pikirkan, heh!

Dia penjahat wanita, remember! Jangan tergoda olehnya atau kau akan berakhir seperti wanita lain. Menyedihkan.

Segera ku pakai piyama tidur bercelana panjang dan lengan pendek yang di pilih nya.

Not bad. Well, setidaknya ini lebih baik daripada pria itu nekad!

Mengalami kejadian ini sedikit membuatku menyadari jika aku harus lebih berhati-hati dalam berpakaian terbuka jika berada di luar. Bukan takut pada mereka yang akan melihat, tapi takut pada pria yang memiliki mata elang di kamar nya ini.

Tidak akan lagi ... aku jera!

Jika keluarga ku tahu aku merasa jera untuk pertama kali, mungkin akan memuja dan memberi banyak pujian untuk Chris. Selamat, Boys. Kau berhasil membuat seorang Cleire merasa kapok!

-

-

Author PoV

Dibawah, tiga sahabat itu sudah minum sambil mengobrol seperti biasa. Namun, mengingat orang ini adalah para bastard casanova yang belum bertobat, pasti obrolan tidak jauh dari sel*ngkanga*n.

Seperti Seno yang setiap malamnya hampir tak pernah absen menyentuh wanita yang berbeda. Clark tidak sesering Seno, tapi sama aja. Ardrich sendiri mulai membatasi diri setelah ketahuan oleh sang adik.

"Bagaimana dengan malam ini?"

"Tidak dulu. Sebenernya kami akan menginap," ucap Seno dan di angguki Clark.

"Kita harus merayakan personil baru, benar, kan?" Lanjut Seno menunjuk Clark.

"Personil baru?" Ardrich bingung.

"Tentu saja. Gadis seksi itu, eh ... maksudku Direktur itu." Meralat ucapannya setelah melihat tatapan tajam Ar.

"Cleire, namanya Cleire. Bodoh!" Clark memperingati.

Yang benar saja!

"Adik mu itu berbeda dengan wanita-wanita yang biasa kita temui, jadi wajar saja jika Chris langsung tertarik." Clark berpendapat.

"Dia hanya gadis polos! Jika tidak, pasti Chris sudah memberinya banyak pelajaran. Kenapa mereka belum juga turun!" Ardrich mulai tak tenang, ingin menyusul, tapi Seno dan Clark menahan.

"Sudahlah, Ar. Chris tidak akan macam-macam, mungkin hanya satu macan." Seno tertawa.

"Shit!" umpat Ar.

"Santai saja, Dude. Dia masih tau batas." Clark Menenangkan.

"Tentu saja!" Sahutan Chris membuat mereka melihat keasal suara.

Pria itu menyambar gelas kosong dan menuang wine ke gelas miliknya, kemudian meneguk habis dalam satu waktu.

"Dimana dia?" Ar melihat ke atas tangga, tidak ada siapapun.

"Ganti baju," jawabnya jujur, meneguk wine nya lagi.

Seno dan Clark tertawa, pikiran kotor mereka langsung terkoneksi dengan baik, begitupun dengan Ar.

"Kau tidak memperkosanya, kan?" goda Seno.

"Sedikit," datar Chris.

Sedikit? Adakah kata sedikit dalam kamus pria itu?

"Chris!" Ar mulai terbawa emosi.

Chris terkekeh, sedikit memberi pelajaran maksudnya. Dia tidak akan berbuat lebih sampai hati Cleire benar-benar menjadi miliknya. Untuk sekarang, gadis itu masih sensitif. Jangan sampai dia semakin membencinya.

"Aku hanya membuatnya jera sedikit. Apa yang kalian pikirkan?"

"Jera untuk apa?"

"Membuatnya menjadi gadis penurut."

Tak lama, gadis yang dibicarakan akhirnya muncul dengan wajah ditekuk, pakaian seksi nya sudah berubah sesuai pilihan Chris tadi.

Beginikan lebih baik!

Mata aman, hati pun tenang ....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Yang gak suka, jangan lanjut baca ya☺️...

...Tinggalkan komentar positif yang membangun, bukan menjatuhkan 👌...

Terpopuler

Comments

dewi

dewi

betul bang 😅😅😅😅

2023-12-17

0

dewi

dewi

waaaaaah 🤭

2023-12-17

0

Emak Aries

Emak Aries

lawan seimbang😂😂

2023-08-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!