Mati Kau, Chris.

"Buka pintunya, Chris!" Teriakan Cleire terus terdengar memenuhi penthouse milik Chris.

Pria itu memang membawanya ke penthouse miliknya. Sejak tadi pula gadis itu tidak menyerah untuk keluar dari sana. Pintu itu menggunakan password yang tentu tidak dia ketahui kuncinya. Namun, pemiliknya juga selalu menulikan telinganya dan mengabaikan teriakan gadisnya.

"Chris! Kau dengar tidak." Cleire berjalan masuk mendekati meja bar, dimana sang penculik terus fokus pada laptopnya.

"Yes, Bebe?" senyumnya. Pria itu tampaknya memang terlalu santai dan suka sekali membuatnya kesal.

"Open the door!" Gadis itu menekan setiap kata - katanya. Memberi tahu jika kesabarannya sudah hampir habis.

Demi Tuhan, ini adalah kali pertamanya Cleire merasa menjadi gadis bar-bar hanya karena laki - laki yang membuatnya kesal. Chris adalah pria pertama yang tidak menyerah meski sudah diperingati berulang kali olehnya.

Mari beri dia jempol!

Pria itu masih tersenyum, lalu menutup laptopnya dan menyingkirkannya. Cleire mengamati semua pergerakannya dengan wajah kesal yang sebenarnya sangat mengemaskan bagi Chris.

Tanpa sadar, Chris sudah mengangkatnya dan mendudukkannya diatas meja bar. Cleire memekik dan meronta, namun pria itu sudah menahan pinggang rampingnya hingga begitu rapat dengan tubuhnya.

Cleire menahan nafas saat menyadari jika wajah keduanya hanya berjarak beberapa senti. Hidung mereka bahkan sudah bersentuhan. Cleire menahan dada pria itu dengan tangannya.

"Bernafas, Bebe," bisiknya menyapu bibir Cleire. Gadis itu bisa merasakan deru nafas Chris yang menyentuh wajahnya.

Hangat.

Namun saat itu juga, Cleire langsung tersadar dan menghirup udara rakus. Chris terkekeh melihatnya. Gadisnya benar-benar polos. Jika wanita lain, mungkin sudah bergelayut manja pada dirinya.

"Turunkan aku!"

Mulai lagi ... baru saja gadis ini tenang, sekarang kembali berteriak. Apa Cleire sudah menjadi duplikat singa betina?

Sampai akhirnya, Chris menahan kedua tangannya dan mengalungkan nya di lehernya. Diangkatnya lagi gadis itu seperti koala dan membawanya ke ruangan lain. Cleire lagi-lagi berusaha memberontak, namun pada dasarnya, kekuatan Chris memang jauh lebih kuat darinya.

"Kau mau apa?" Cleire mulai panik ketika Chris ternyata membawanya ke dalam kamar.

"Bermain," santainya. Cleire membola, dia semakin memberontak kuat.

"Aku tidak mau. Lepaskan aku, jerk!"

Terlambat. Chris sudah menindih dan mencekal kedua tangannya dengan posisi yang sangat intim. Jantung keduanya berdetak kencang.

Cup!

Chris kembali mencium bibir yang belakangan ini telah menjadi candunya. Hisapan itu, ciuman lembut itu berhasil membuat seorang Cleire lumpuh dalam cumbuannya. Tanpa sadar, gadis itu membuka mulutnya hingga membuat lidah lain melesak masuk karena diberi kesempatan.

Damn!

Chris seperti kehilangan kendali. Cumbuannya semakin panas hingga gadis dibawahnya melenguh. Ya! Dia benar-benar brengs*ek sekarang dan ... egois. Pasalnya, dia tidak ingin melepaskan gadis ini sekarang. Dia menginginkannya menjadi miliknya seutuhnya.

Cleire seakan tersadar, gadis itu memalingkan wajahnya hingga ciuman yang akan kembali Chris berikan meleset mengenai pipi. "Aku akan mengadu pada Ardrich jika kau melanjutkannya."

Chris terkekeh, asal gadis ini tahu, dia tidak takut sama sekali. Jangan lupa jika di negara ini, bercinta adalah hal yang biasa. Bahkan anak remaja pun sudah bisa melakukannya. Tapi dia paham, jika tidak semua orang itu sama. Masih ada yang menghormati dan menjaga diri mereka termasuk gadis dibawahnya ini.

"Aku akan melakukannya sampai kau yang meminta," bisiknya terkekeh, lalu beranjak bangun untuk meredakan hasratnya di kamar mandi. Tidak! lebih tepatnya lari dari amarah singa betina miliknya.

"APA KAU BILANG!"

Prangg ....

Cleire melempar vas bunga di atas nakas hingga menghantam pintu kamar mandi. Gelakan tawa terdengar dari dalam sana. Pria itu memang tidak memiliki rasa takut.

"Sekalian saja kau lempar televisi di depanmu, Bebe," sahutnya dari dalam.

.......

...--- o0o ---...

.......

"Kau sudah temukan dia, Ar?" Ardrich menatap malas pria yang duduk di sofa kantornya.

"Belum."

"Astaga ... aku malu sekali. Semua orang di kantor mengira aku gay." Clark mengacak rambutnya gusar.

"Memangnya hanya kau, jerk. Di foto itu jelas ada kita berdua yang terlihat tidak normal!" Seno melempar bantal sofa ke wajah Clark.

"Sialan!" umpat Clark kesal.

"Bagaimana bisa kalian tetap terlihat tampan dan cool walau sedang tidur." Seno tidak terima jika dirinya dan Clark tidak semenawan Ardrich maupun Chris.

Ah ... dua pria itu memang sempurna untuk dijadikan idaman para wanita. Bahkan di setiap kondisi, mereka masih bisa menunjukkan pesona yang luar biasa.

"Sekarang aku mengerti kenapa kau menganggap adikmu itu menyebalkan meski sangat cantik." Seno masih menggerutu.

"Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Setiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing. Contohnya, Cleire yang memiliki kecantikan dewi tapi sifatnya sangat menyebalkan. Tidak cocok di juluki dewi sama sekali." Entah Clark sedang membela atau menjatuhkan, pikirkan saja sendiri.

"Woah ... mulutmu manis sekali. Jika dia ada disini, mungkin milikmu akan menghilang," ejek Seno melirik bagian bawah Clark.

"Aku masih normal! Jaga matamu." Ikut melempar Seno dengan bantal yang sama.

"Damn! Kau pikir aku tidak normal." Seno kesal.

"Dimana Chris?" tanya Ardrich, mengabaikan gosip tentang adiknya dari dua pria ini.

"Tidak tahu. Kami tidak menemukannya di kantor." Clark menyeruput kopinya.

"Daniel bilang dia bersama wanita entah kemana." Seno kelepasan. Clark menatapnya panik.

Ardrich langsung melotot. "Siapa!" Suara meninggi. Jangan bilang wanita lain lagi! Jika iya, maka jangan harap bisa mendekati Cleire nya. Ardrich akan membawanya pergi dari pria itu.

"Kami juga tidak tahu." Seno menggeleng cepat.

"Benar, Ar. Daniel hanya mengatakan dia membawa wanita."

Mati kau, Chris. batin keduanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Indry Saleh

Indry Saleh

😄😄👍👍👍👍

2025-01-16

0

dewi

dewi

dan wanita itu adalah adikmu Ar..

2023-12-18

1

dewi

dewi

👍😅

2023-12-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!