"Cleire!"
Mati aku ...!
Gadis itu tidak bisa berpikir lagi selain menjauh dari lokasi. Cleire langsung berlari menjauh dengan memasuki lift yang akan membawanya ke lantai atas. Dia tidak peduli lagi dengan keterkejutan wanita paruh baya itu ketika melihatnya berlari tiba-tiba.
"Anak ini!" desis wanita paruh baya lain. Dia tahu jika Cleire pasti habis melakukan sesuatu yang akan membuatnya cukup kesal. Memang kapan anak itu bisa membuatnya tenang!
"Dia sungguh karyawan disini?" Sosok yang bertanya pada Cleire tadi rupanya masih penasaran.
Wanita yang tadi meneriaki Cleire langsung menoleh. "Siapa?"
"Gadis yang baru saja berlari," tunjuknya.
See ... baru juga dikatakan!
"Apa yang dia lakukan?"
"Dia melerai pertengkaran dan menawarkan produk yang lain."
Apa tidak salah dengar? Sepertinya ada yang mencurigakan.
"Dress yang dikeluarkannya sangat indah, Elle. Kemampuan merancangmu memang luar biasa, sesuai dengan harganya."
Yes. Wanita paruh baya yang meneriaki Cleire tidak lain dan tidak bukan adalah Elleona Melden. Ibu kandung dari Cleire sekaligus seorang Designer ternama pemilik tempat ini.
"Thanks, Kara. But ... dress yang mana?"
"Yang–"
"Mrs. Elleona!" Keduanya menoleh bersamaan. Itu adalah dua wanita yang membeli Dress yang sekarang sudah ada di tangan mereka.
"Kami merasa terhormat karena menjadi pembeli pertama Dress terbaru anda," ujar salah satunya. Dia menunjukkan Dress yang tadi dia dapatkan.
Elleona sontak membola. Anak itu pasti berbuat licik lagi. Dia ibunya, sudah tahu kebiasaan putrinya yang tidak pernah jera itu. Benar saja, kedua wanita itu menyebutkan total nominal mereka yang membuat Elleona hanya bisa mengelus dada.
"Yeah. Semoga kalian menyukainya." Kedua wanita itu akhirnya pergi.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, El." Masih ingin tahu ternyata. Sepertinya, tingkat keingintahuan dari wanita bernama Kara ini sangat tinggi.
"Pertanyaan yang mana?"
"Gadis itu!" Kara mulai kesal. Sahabatnya ini memang kadang menyebalkan.
Elle hanya mengibaskan tangannya. "Tidak perlu mengurusinya. Kita pergi belanja saja." Menarik tangan Kara.
"Jangan mulai, Elle." Kara tidak mau pergi. Elle berdecak.
"Memangnya kenapa? Mau kau apakan dia." Elle tidak mengerti kenapa Kara begitu ingin tahu.
"Tinggal katakan saja. Apa sulitnya!" Untunglah tempat mereka berdiri cukup jauh dari pelanggan lain, sehingga tidak mendengar perdebatan kecil mereka.
"Asistenku," jawabnya asal.
-
-
Cleire sudah menjatuhkan diri di sofa besar kantor ibunya. Gadis itu melirik ponselnya yang berdering, sepertinya Ardrich sudah mengetahui perbuatannya sehingga meneleponnya berkali-kali.
Cleire yakin jika Ardrich tidak akan menyangka dia disini. Tentu saja karena Cleire sangat takut pada Elleona yang sudah seperti singa betina itu. Ibunya itu sangat jarang bersikap manis, tidak seperti ibu lainnya yang memanjakan anak mereka.
Cleire mengabaikannya dan memilih tidur meski masih pagi. Sofa ini sangat nyaman dan empuk, besar pula. Melihat keadaan, sepertinya Elle tidak menyusul. Persetan dikatakan pemalas, toh ini hidupnya sendiri.
Rasanya baru sebentar dia memejamkan mata, sebelum akhirnya sesuatu seperti menghantam keras bagian pahanya. Cleire tersentak kaget dan langsung bangkit dari tidur nyamannya.
Elle tanpa rasa bersalah sudah berdiri bersedekap dan menatap Cleire nyalang. Benar-benar ibu terbaik seperti yang pernah Cleire katakan dulu.
"Mom ... sakit tahu tidak!" Gadis itu mengelus paha nya yang sudah memerah akibat pukulan ibunya.
"Aku belum makan apapun. Belum cukup kuat untuk menerima penganiayaan mu."
"Ya! Tapi masih cukup hebat untuk menipu orang." Nyatanya Elle tidak akan melepaskannya begitu saja.
"Itu bukan menipu, Mom. Tapi berbisnis!"
"Banyak saja alasanmu! Lihat Ardrich mencarimu sejak tadi. Apa lagi yang kau perbuat." Cleire langsung mengambil tangan ibunya.
"Mom tidak mengatakan aku disini, kan? Jika iya, aku akan pergi lagi ke luar negeri." Elle mendelik.
Alasan! Katakan saja jika kau ingin liburan lagi.
"Kau ini sudah dewasa. Cari pacar atau menikah sana! Jangan banyak bepergian tidak jelas!"
"Mom selalu saja memarahiku. Menyuruhku menikah lagi. Jika tidak ingin melihatku lagi, katakan saja." Cemberutnya.
Plakk. Elle memukul mulut gadis yang selalu memiliki alasan itu. Ada saja caranya menjawab, membuat Elle tidak tahan untuk memukul mulutnya gemas.
"Bicara lagi! Akan langsung ku lakban mulutmu itu." Cleire langsung mengatup bibirnya rapat.
Kau yang terbaik, Mom.
"Kenapa kemari, bukannya pergi bekerja?" Cleire hanya diam sambil menatap Elle.
"Kau ingin aku cepat mati karena darah tinggi ya! Kenapa tidak menjawab," pekik Elle kesal.
"Jika aku bicara, Mom akan melakban mulutku," ucapnya polos.
Elle sekarang sangat ingin mencekiknya. Anak ini sebenarnya pintar, tapi juga bodoh disaat bersamaan.
Untung kau anakku!
"Cepat makan! Setelah itu, bantu Mom mendesain gambar baru untuk mengganti milik adikmu yang kau jual." Elle mengambil makanan yang sempat ia beli. Sebagai seorang ibu, dia tahu kebiasaan Cleire yang jarang sarapan jika tidak diurus. Meskipun ia tidak seperti ibu lainnya, percayalah, cinta untuk anak-anak nya tidak dapat diukur.
"Itu milik Casey?" tanya Cleire.
"Dan milikmu," jawab Elle.
"Aku?" Cleire menatap tidak percaya ibunya itu.
"Ya! Aku membuatnya khusus untuk kalian berdua, tapi seorang gadis materialistis malah menjualnya."
Senyum Cleire mengembang. Ah ... dia jadi terharu. Tidak menyesal dia menjual dress itu. Jika tidak, mana mungkin ibunya mengaku.
"Aku sayang Mom." Menatap Elle dengan penuh cinta.
Elle mengulas senyum tipis. "Mom juga menyayangimu. Sekarang makanlah. Aku tidak mau repot membawamu jika pingsan karena kekurangan gizi."
Baru saja moment keduanya sangat hangat, tapi sayangnya hanya sementara. Bibir Cleire kembali mengerucut seraya membuka bungkus makanannya dan memakannya.
Hanya aku saja yang boleh memukulmu seperti ini. Orang lain jangan. batin Elle sambil memperhatikan Cleire yang masih cemberut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Aku juga begitu Thor hanya aku yg boleh memarahi dan memukul anakku, org lain tidak boleh bahkan ayahnya pun ga boleh..🤭🤭
2024-03-22
2
dewi
sama Thor...
hanya q yg boleh memukul anakku, yang lain jgn coba²..
2023-12-18
0
Athaya
Pintar nya Cleire menjawab 😁😁
2023-05-18
0