eunwo bertemu bapak pov Eunwo

"Menyesali apa maksudmu, Cin?" tanya Al.

"Mas Al, menyewa saya untuk apa maksudnya. Hehehe," kekeh Cindy yang sebenarnya sudah sadar tapi berpura-pura terus memejamkan matanya.

"Aku ingin kamu istirahat, karena aku tau kamu tidak pernah libur setahun ini. Entah karena alasan apa, yang aku tau saat sedang demam sekalipun kamu tetap bekerja. Jadi aku ingin kamu menikmati malam ini dengan bebas," jelas Al terus berusaha melepas pelukan Cindy.

"Kenapa, Mas Al melakukan itu? Mas Al kasihan padaku?" tanya Cindy dan mulai membuka matanya.

"Lepasin tanganmu dulu," pinta Al sebelum menjawab pertanyaan Cindy.

Cindy pun melepaskan tangannya yang melingkar di leher Al. Al langsung membenarkan duduknya membelakangi Cindy, dia menarik napasnya pelan meredakan hasratnya yang sempat membuncah.

"Jadi apa alasannya?" tanya Cindy dan memeluk tubuh Al dari belakang. Dua bukit kembal Cindy yang besar menempel di punggung Al, membuat hasrat lelakinya kembali bangkit.

"Lepas, Cin. Aku akan jelasin tapi jangan begini," pinta Al berusaha bicara lembut.

"Hem, Mas Al kenapa sih. Apa Mas Al gak bernafsu sama Cindy, atau jijik denganku?" tanya Cindy mulai tersinggung.

"Bukan begitu, Cin. Aku hanya tidak bisa melakukan itu dengan seseorang yang tidak memiliki ikatan apapun denganku. Atau kamu mau menikah denganku?" tanya Al spontan.

"Apa, Mas? Mas Al gak salah ngomong kan, Mas pasti lagi bercanda ini. Mana mungkin orang sekelas Mas Al, mau menikahi perempuan murahan sepertiku. Sudah Mas, jangan buat orang lain berharap. Karena itu tidak akan pernah terjadi," ucap Cindy dan membaringkan kembali tubuhnya. Kali ini Cindy menutupi semua tubuhnya, Cindy tidak ingin mendengar apa-apa lagi dari Al.

Al bingung bagaimana menjelaskan pada Cindy, dia memang tipe pria yang tidak bisa banyak bicara. Al akan melakukan apa yang ingin dia lakukan, tanpa banyak mengeluarkan kata-kata. Namun, melihat sikap tidak percaya Cindy membuat Al bingung.

"Aku serius kalau kamu mau," ucap Al akhirnya.

"Gak semudah itu, Mas Al. Aku bekerja karena membayar hutang yang tidak sedikit, bahkan gajiku tiap bulan saja hanya cukup untuk membayar bunganya. Dan setiap hari aku harus memberi uang pada papaku, jika sampai tidak ada yang maka ..." ucapan Cindy menggantung bingung untuk melanjutkannya.

"Maka apa?" tanya Al mendesak Cindy. Bahkan kini dia sedikit memiringkan tubuhnya agar bisa menatap Cindy.

"Maka papa akan memukul mama, aku gak bisa membiarkan itu. Jadi untuk menikah sama sekali tidak ada dalam pikiranku, apalagi perempuan kotor sepertiku. Siapa sih yang mau menjadikan istri," sahut Cindy.

"Kamu belum mengenalku, Cin. Sekarang aku tidak mau banyak bicara, aku bukan pria yang biasa bicara manis. Tapi kamu tunggu saja, aku akan buktikan ucapanku. Aku akan menyelesaikan semuanya," tegas Al meyakinkan.

"Hem, terserah Mas Al deh. Tapi Mas hanya akan menyesal mengeluarkan banyak uang untuk sampah sepertiku," tukas Cindy masih tidak percaya.

"Mungkin itu untuk orang lain, bagiku kamu sama seperti perempuan di luar sana. Dan aku yakin kamu terpaksa melakukan semua ini. Jadi sekarang kamu tidur saja, tunggu aku menyelesaikan semuanya. Aku gak suka banyak janji tapi akan aku buktikanlah," kekeuh Al.

"Tapi kenapa, Mas. Jika memang Mas ingin melakukan itu, alasannya apa. Mas kasihan padaku? Aku gak mau di kasihani Mas. Karena itu hanya akan jadi bumerang buat diriku sendiri kelak," ucap Cindy.

"Kelak kamu akan tau alasannya, sudah istirahatlah. Tugasmu malam ini hanya menemani aku tidur, aku sudah mengantuk jadi jangan bicara lagi." Al pun langsung berbaring di sisi Cindy, lalu menarik selimut menutupi tubuhnya.

Cindy dengan santainya memeluk tubuh Al, membuat senjata pamungkas milik Al berdiri. Dengan susah payah Al berusaha menahan diri dan menetralkan perasaannya. Al memejamkan matanya agar bisa segera tertidur dan tidak terpancing dengan Cindy.

Akhirnya dengan susah payah Al berhasil mengalihkan pikirannya, dengan memikirkan bagaimana menarik Cindy dari lumpur hitam ini. Al juga memikirkan bagaimana sang mama bisa menerima Cindy, lalu bagaimana jika mamanya tau siapa Cindy. Meskipun Al tetap akan melakukan keinginannya, Al harus tetap memikirkan mamanya dan mencari cara agar Cindy di terima sang mama. Banyak hal yang Al pikirkan, membuat dirinya teralihkan sampai akhir dia bisa terlelap.

Terpopuler

Comments

Mawar Hitam

Mawar Hitam

ok say aku bakal mampir pasti...mksh ya

2021-01-13

1

lalalisa

lalalisa

Hai kak ceritanya menarik aku suka udah aku like juga.
Btw mampir juga yuk ke karya aku,

Judulnya "pengagum kakak santri."

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 epilog
2 memendam cinta yang salah
3 Kesal yang berlarut
4 Kebiasaan Keluarga
5 Kedekatan Kakak dan Adik
6 Harapan Keluarga Kirana
7 adik-adikku
8 tak bisa tidur
9 hampir saja
10 si cowok songong itu EUNWO
11 lagi dan lagi nabrak dia
12 perintah guru killer
13 perbincangan di angkot
14 Keluarga bahagia
15 eunwo bertemu bapak pov Eunwo
16 Villa Eunwo pov Eunwo
17 Cerita bapak
18 pagii semua!!!!
19 Kisah Dita
20 Rapat
21 Tawaran Eunwo
22 Makan direstoran
23 Akhirnya bisa berdua Pov Eunwo
24 Kehujanan
25 Kehangatan Dirumah Kirana
26 Dirumah kirana Pov Eunwo
27 Pov Eunwo
28 Eunwo Demam. Pov Eunwo
29 Kepikiran Dia
30 Memaksakan Diri
31 Memarahi Eunwo
32 Eunwo masuk RS
33 Mengurus Eunwo
34 Dirumah Sakit
35 Pov Eunwo 1
36 Pov Eunwo 2
37 Minta Ijin Menjaga Eunwo
38 Menelpon kekorea
39 Bapak dan ibu datang.
40 Mimpi buruk lagi
41 CT scan dan Stres
42 Hendak pulang
43 Pulang ke villa Eunwo
44 Pulang ke villa
45 Restu Eoma
46 Membantu Bik Ati
47 Meminta ijin bapak
48 Puisi malam
49 Bertemu teman lama
50 Kirana Tinggal
51 masuk sekolah
52 Bukan marah tapi sedih
53 Masakan Ibu
54 Surprise untuk Kirana
55 Kencan Pertama
56 Silsilah Keluarga Kirana
57 Perjalanan ke Bali
58 Makan Malam dan Rencana Esok
59 Hari Pertama Berlibur
60 Pantai Suluban Dan Rencana Esok
61 Hari Kedua
62 Hari Ketiga
63 Hari Keempat
64 Diner Dan Pulang Ke Rumah
65 Diserang
66 Eunwo di Rawat
67 Kisah Keluarga Eunwo
68 Telepon dari Korea
69 Pindah Kamar
70 Bapak Memberi Restu
71 Berbagi Pendapat
72 Kabar Dari Appa
73 Reni Datang
74 Kirana Ngambek
75 Mimpi Buruk Lagi
76 Melihat Rumah Sewa
77 Mampir Kerumah
78 Bersenda Gurau
79 Jiwa Kekeluargaan
80 Selesai Pindahan
81 Pulang Kerumah Baru
82 Suasana Rumah
83 Ruang Sholat Baru
84 Kehangatan Keluarga
85 Sarapan Bersama
86 Main PS Bersama
87 Mencandai Eunwo
88 Rencana Masuk islam
89 Rundingan Keluarga
90 Ikrar Syahadat Eunwo
91 Numpang Sarapan
92 Bos Kirana
93 Bertemu Klien
94 Alasan Kirana
95 Berkenalan Dengan Bos dan Rekan Kerja Kirana
Episodes

Updated 95 Episodes

1
epilog
2
memendam cinta yang salah
3
Kesal yang berlarut
4
Kebiasaan Keluarga
5
Kedekatan Kakak dan Adik
6
Harapan Keluarga Kirana
7
adik-adikku
8
tak bisa tidur
9
hampir saja
10
si cowok songong itu EUNWO
11
lagi dan lagi nabrak dia
12
perintah guru killer
13
perbincangan di angkot
14
Keluarga bahagia
15
eunwo bertemu bapak pov Eunwo
16
Villa Eunwo pov Eunwo
17
Cerita bapak
18
pagii semua!!!!
19
Kisah Dita
20
Rapat
21
Tawaran Eunwo
22
Makan direstoran
23
Akhirnya bisa berdua Pov Eunwo
24
Kehujanan
25
Kehangatan Dirumah Kirana
26
Dirumah kirana Pov Eunwo
27
Pov Eunwo
28
Eunwo Demam. Pov Eunwo
29
Kepikiran Dia
30
Memaksakan Diri
31
Memarahi Eunwo
32
Eunwo masuk RS
33
Mengurus Eunwo
34
Dirumah Sakit
35
Pov Eunwo 1
36
Pov Eunwo 2
37
Minta Ijin Menjaga Eunwo
38
Menelpon kekorea
39
Bapak dan ibu datang.
40
Mimpi buruk lagi
41
CT scan dan Stres
42
Hendak pulang
43
Pulang ke villa Eunwo
44
Pulang ke villa
45
Restu Eoma
46
Membantu Bik Ati
47
Meminta ijin bapak
48
Puisi malam
49
Bertemu teman lama
50
Kirana Tinggal
51
masuk sekolah
52
Bukan marah tapi sedih
53
Masakan Ibu
54
Surprise untuk Kirana
55
Kencan Pertama
56
Silsilah Keluarga Kirana
57
Perjalanan ke Bali
58
Makan Malam dan Rencana Esok
59
Hari Pertama Berlibur
60
Pantai Suluban Dan Rencana Esok
61
Hari Kedua
62
Hari Ketiga
63
Hari Keempat
64
Diner Dan Pulang Ke Rumah
65
Diserang
66
Eunwo di Rawat
67
Kisah Keluarga Eunwo
68
Telepon dari Korea
69
Pindah Kamar
70
Bapak Memberi Restu
71
Berbagi Pendapat
72
Kabar Dari Appa
73
Reni Datang
74
Kirana Ngambek
75
Mimpi Buruk Lagi
76
Melihat Rumah Sewa
77
Mampir Kerumah
78
Bersenda Gurau
79
Jiwa Kekeluargaan
80
Selesai Pindahan
81
Pulang Kerumah Baru
82
Suasana Rumah
83
Ruang Sholat Baru
84
Kehangatan Keluarga
85
Sarapan Bersama
86
Main PS Bersama
87
Mencandai Eunwo
88
Rencana Masuk islam
89
Rundingan Keluarga
90
Ikrar Syahadat Eunwo
91
Numpang Sarapan
92
Bos Kirana
93
Bertemu Klien
94
Alasan Kirana
95
Berkenalan Dengan Bos dan Rekan Kerja Kirana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!