pagii semua!!!!

Di kamarnya, Cindy langsung mengambil ponselnya. Cindy mencari nama Al, lalu melakukan panggilan. Satu kali panggilan tidak diangkat, Cindy berusaha menelpon kembali. Seolah sebelum ada jawaban dari Al, maka dia akan terus terpikirkan.

"Halo, Mas Al." Cindy langsung bersuara saat mendengar teleponnya sudah tersambung.

"Iya halo, Cin. Ada apa menelpon malam- begini?" tanya Al.

"Kamu yang memberikan papaku uang sebanyak itu?" tanya Cindy to the point.

"Iya, hanya sedikit kok. Memangnya kenapa?" tanya Al dengan santainya.

"Mas kenapa sih, sampe melakukan hal sejauh itu. Nanti papa kebiasaan kalau di kasih uang begitu," tukas Cindy.

"Itu malah belum seberapa, aku janji akan memberikan dia uang 1 M dan satu rumah mewah." Al menyebut nominal itu dengan santai, seolah uang itu tidak ada harga untuknya. Meski Cindy sadar, hal itu wajar melihat siapa Al.

"Mas jangan gila deh, itu uang banyak banget buat apa, Mas. Itu Mas malah akan membuat papa lebih suka berjudi, bukannya Mas mau bikin dia berhenti. Terus kenapa di kasih uang sebanyak itu," omel Cindy menahan kekesalannya.

"Kamu tuh ngomel saja, dengerin dulu kalau orang ngomong. Dia gak hanya nerima uang cuma-cuma, akan ada syaratnya untuk dia mendapatkan uang itu. Kamu tenang saja aku sudah mengaturnya, aku memberikan uang itu untuk modal usaha. Agar papamu bisa menafkahi keluarganya, terutama ibu dan adik-adikmu. Aku juga sudah memberi syarat papa kamu agar tidak berjudi lagi," tutur Al menjelaskan.

"Tapi, Mas! Itu banyak banget, apa Mas yakin dia bisa mengolah uang itu dengan benar. Bagaimana kalau dia tetap berjudi?" tanya Cindy.

"Sudah kamu tenang saja, biar itu jadi urusanku. Kamu tinggal terima beres, aku akan menepati janjiku. Dan aku akan berikan rumah juga atas nama ibumu nanti, biar papamu tidak bisa apa-apain rumahnya. Nanti akan aku urus semuanya," tegas Al.

"Ya sudah deh, terserah Mas saja. Aku pusing kalau banyak mikir," ucap Cindy pasrah.

"Ya sudah, aku juga gak minta kamu mikir. Kamunya saja yang mau mikir," ujar Al.

Mereka pun mengakhiri panggilan, Cindy keluar bermaksud memberitahu mamanya tentang apa yang Al katakan. Tapi saat tiba di sana, ternyata ada papanya. Semua keluarga berkumpul, meski tidak ada sepatah katapun. Karena mereka malas bicara jika sang papa ada di sana. Mereka hanya saling tatap sesekali, meskipun merasa aneh dengan situasi sekarang. Sudah terbiasa makan tanpa papa mereka, membuat mereka merasa tidak bebas untuk berbincang.

Selesai makan, tanpa bicara pak Tino langsung meninggalkan meja makan. Hampir bersamaan mereka menghembuskan napas lega. Mereka saling bertanya heran, kenapa papa mereka sudah ada di rumah.

"Jadi gimana, Cin. Kamu tau papamu dapat uang dari mana?" tanya Bu Diana.

"Ternyata dari mas Al, Ma. Katanya itu belum seberapa, dia akan memberikan uang 1 M dan rumah." Cindy menyahut sambil menatap ke arah mamanya.

"Ya ampun, banyak banget Nak. Buat apa uang sebanyak itu," sahut sang mama heran.

"Iya Kak, nanti yang ada pria itu berjudi terus." Dio menimpali dengan menyebut papanya pria itu.

"Dio, gak baik begitu itu papamu. Dia bagaimanapun juga," ucap Bu Diana mengingatkan putranya.

"Iya Dio, kamu gak boleh ngomong begitu." Cindy ikut menimpali menasehati adiknya itu.

Cindy pun menjelaskan apa yang dia dan Al bicarakan tadi, kini mereka hanya bisa berharap jika Al benar-benar bisa membuat papa mereka menjadi orang baik. Juga bisa meninggalkan kebiasaan buruknya. Selesai berbincang, mereka pun kembali ke kamar masing-masing. Bu Diana dan Adinda membersihkan meja makan. Sebelum akhirnya kembali masuk ke kamar mereka.

Episodes
1 epilog
2 memendam cinta yang salah
3 Kesal yang berlarut
4 Kebiasaan Keluarga
5 Kedekatan Kakak dan Adik
6 Harapan Keluarga Kirana
7 adik-adikku
8 tak bisa tidur
9 hampir saja
10 si cowok songong itu EUNWO
11 lagi dan lagi nabrak dia
12 perintah guru killer
13 perbincangan di angkot
14 Keluarga bahagia
15 eunwo bertemu bapak pov Eunwo
16 Villa Eunwo pov Eunwo
17 Cerita bapak
18 pagii semua!!!!
19 Kisah Dita
20 Rapat
21 Tawaran Eunwo
22 Makan direstoran
23 Akhirnya bisa berdua Pov Eunwo
24 Kehujanan
25 Kehangatan Dirumah Kirana
26 Dirumah kirana Pov Eunwo
27 Pov Eunwo
28 Eunwo Demam. Pov Eunwo
29 Kepikiran Dia
30 Memaksakan Diri
31 Memarahi Eunwo
32 Eunwo masuk RS
33 Mengurus Eunwo
34 Dirumah Sakit
35 Pov Eunwo 1
36 Pov Eunwo 2
37 Minta Ijin Menjaga Eunwo
38 Menelpon kekorea
39 Bapak dan ibu datang.
40 Mimpi buruk lagi
41 CT scan dan Stres
42 Hendak pulang
43 Pulang ke villa Eunwo
44 Pulang ke villa
45 Restu Eoma
46 Membantu Bik Ati
47 Meminta ijin bapak
48 Puisi malam
49 Bertemu teman lama
50 Kirana Tinggal
51 masuk sekolah
52 Bukan marah tapi sedih
53 Masakan Ibu
54 Surprise untuk Kirana
55 Kencan Pertama
56 Silsilah Keluarga Kirana
57 Perjalanan ke Bali
58 Makan Malam dan Rencana Esok
59 Hari Pertama Berlibur
60 Pantai Suluban Dan Rencana Esok
61 Hari Kedua
62 Hari Ketiga
63 Hari Keempat
64 Diner Dan Pulang Ke Rumah
65 Diserang
66 Eunwo di Rawat
67 Kisah Keluarga Eunwo
68 Telepon dari Korea
69 Pindah Kamar
70 Bapak Memberi Restu
71 Berbagi Pendapat
72 Kabar Dari Appa
73 Reni Datang
74 Kirana Ngambek
75 Mimpi Buruk Lagi
76 Melihat Rumah Sewa
77 Mampir Kerumah
78 Bersenda Gurau
79 Jiwa Kekeluargaan
80 Selesai Pindahan
81 Pulang Kerumah Baru
82 Suasana Rumah
83 Ruang Sholat Baru
84 Kehangatan Keluarga
85 Sarapan Bersama
86 Main PS Bersama
87 Mencandai Eunwo
88 Rencana Masuk islam
89 Rundingan Keluarga
90 Ikrar Syahadat Eunwo
91 Numpang Sarapan
92 Bos Kirana
93 Bertemu Klien
94 Alasan Kirana
95 Berkenalan Dengan Bos dan Rekan Kerja Kirana
Episodes

Updated 95 Episodes

1
epilog
2
memendam cinta yang salah
3
Kesal yang berlarut
4
Kebiasaan Keluarga
5
Kedekatan Kakak dan Adik
6
Harapan Keluarga Kirana
7
adik-adikku
8
tak bisa tidur
9
hampir saja
10
si cowok songong itu EUNWO
11
lagi dan lagi nabrak dia
12
perintah guru killer
13
perbincangan di angkot
14
Keluarga bahagia
15
eunwo bertemu bapak pov Eunwo
16
Villa Eunwo pov Eunwo
17
Cerita bapak
18
pagii semua!!!!
19
Kisah Dita
20
Rapat
21
Tawaran Eunwo
22
Makan direstoran
23
Akhirnya bisa berdua Pov Eunwo
24
Kehujanan
25
Kehangatan Dirumah Kirana
26
Dirumah kirana Pov Eunwo
27
Pov Eunwo
28
Eunwo Demam. Pov Eunwo
29
Kepikiran Dia
30
Memaksakan Diri
31
Memarahi Eunwo
32
Eunwo masuk RS
33
Mengurus Eunwo
34
Dirumah Sakit
35
Pov Eunwo 1
36
Pov Eunwo 2
37
Minta Ijin Menjaga Eunwo
38
Menelpon kekorea
39
Bapak dan ibu datang.
40
Mimpi buruk lagi
41
CT scan dan Stres
42
Hendak pulang
43
Pulang ke villa Eunwo
44
Pulang ke villa
45
Restu Eoma
46
Membantu Bik Ati
47
Meminta ijin bapak
48
Puisi malam
49
Bertemu teman lama
50
Kirana Tinggal
51
masuk sekolah
52
Bukan marah tapi sedih
53
Masakan Ibu
54
Surprise untuk Kirana
55
Kencan Pertama
56
Silsilah Keluarga Kirana
57
Perjalanan ke Bali
58
Makan Malam dan Rencana Esok
59
Hari Pertama Berlibur
60
Pantai Suluban Dan Rencana Esok
61
Hari Kedua
62
Hari Ketiga
63
Hari Keempat
64
Diner Dan Pulang Ke Rumah
65
Diserang
66
Eunwo di Rawat
67
Kisah Keluarga Eunwo
68
Telepon dari Korea
69
Pindah Kamar
70
Bapak Memberi Restu
71
Berbagi Pendapat
72
Kabar Dari Appa
73
Reni Datang
74
Kirana Ngambek
75
Mimpi Buruk Lagi
76
Melihat Rumah Sewa
77
Mampir Kerumah
78
Bersenda Gurau
79
Jiwa Kekeluargaan
80
Selesai Pindahan
81
Pulang Kerumah Baru
82
Suasana Rumah
83
Ruang Sholat Baru
84
Kehangatan Keluarga
85
Sarapan Bersama
86
Main PS Bersama
87
Mencandai Eunwo
88
Rencana Masuk islam
89
Rundingan Keluarga
90
Ikrar Syahadat Eunwo
91
Numpang Sarapan
92
Bos Kirana
93
Bertemu Klien
94
Alasan Kirana
95
Berkenalan Dengan Bos dan Rekan Kerja Kirana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!