“Sial! Dia terus mengejar kita!” gerutu Jefferson begitu dia melihat ke arah kaca spion dan mendapati Kenneth yang masih mengejarnya dari arah belakang. Lelaki tampaknya tidak mudah menyerah begitu saja.
“Kita harus melakukan sesuatu,” ujar Rieko yang kini menoleh ke arah belakang. Wanita itu beralih pandang pada salah satu tas miliknya yang dia tinggalkan di jok belakang. Dengan segera dia mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan untuk menghalau kejaran Kenneth dari menangkap mereka. Wanita itu mengeluarkan sebuah bom asap dan langsung melemparkan benda itu keluar jendela hingga ketika benda itu menyentuh tanah, ia meledak dan asap tebal keluar menyelimuti seluruh pandangan. Namun apa yang dia lakukan ternyata tak lantas membuat Kenneth berhenti mengejar mereka. Kenneth memiliki peralatan yang lebih canggih dari yang dia bayangkan.
Ketika Kenneth melihat wanita itu mengeluarkan bom asap, dia langsung mengaktifkan sensor vision untuk mempermudah penglihatannya melihat dalam tebalnya asap yang menyelimuti jalanan dan membuat lalu lintas terhambat. Dia bahkan bisa mengejar mereka dengan mudah.
Di saat yang bersamaan, Rieko geram dibuatnya. Dia tidak menyangka kalau Kenneth akan begitu mudah melewati jebakannya. Setelah gagal pada jebakan pertama. Wanita itu mulai menggunakan cara lain untuk menghentikan Kenneth. Rieko mengeluarkan sebagian tubuhnya lewat jendela dan mulai menembak mobil lelaki itu dengan pistol dan senapan yang dia miliki. Sialnya lagi-lagi Kenneth bisa menghalau semua itu, seolah-olah dia sudah pernah mengatasi masalah ini dan sudah sangat terlatih menghadapi semuanya. Puncaknya, Trez meminta bantuan pada anggota timnya yang lain untuk datang dan menghalau Kenneth. Sementara itu Jefferson dengan sengaja menuntun Kenneth menuju jalan lain dimana anggota timnya yang sedang bersiap untuk membantunya. Kali ini usaha mereka berhasil menghalau Kenneth. Beberapa mobil bantuan yang diminta oleh Trez akhirnya datang. Mereka menabrak mobil Kenneth dari arah belakang dan menyeretnya hingga Kenneth gagal fokus dan kehilangan jejak dari Rieko yang sudah menculik James.
“Kau tidak akan bisa menghentikanku!” gumam Rieko yang kini duduk di jok belakang bersama dengan James dan HACS dalam genggamannya. Wanita itu memandangi mobil Kenneth yang terus di dorong ke arah lain hingga dia tidak bisa mengikuti arah yang mereka ambil.
“Kita sudah lolos, sekarang kemana aku harus mengantarkanmu?” tanya Jefferson pada wanita itu.
“Antarkan aku ke bandara.”
“Pemberhentian selanjutnya, bandara Heathrow.” Jefferson bergumam seraya tersenyum simpul. Lelaki itu menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya ke arah bandara.
Di sisi lain, sementara mereka berhasil lolos, beda halnya dengan Kenneth yang kini berusaha keras menghadapi beberapa orang yang datang membantu Jefferson. Mereka terus saja mendorong mobilnya hingga tidak terkendali.
“Sial. Mereka meminta bantuan untuk bisa melarikan diri. Aku tidak akan membiarkan kalian lolos begitu saja!” Kenneth berusaha untuk menghentikan laju mobilnya. Berulang kali dia menggunakan sistem pada mobilnya untuk menghentikan pergerakan benda itu. Namun mobil di belakang terus mendorongnya dengan kecepatan penuh. Beberapa orang di belakang tampak sangat menikmati permainan mereka dengan mendorong mobilnya. Bahkan sebagian dari mereka berteriak dan tertawa dengan suara yang bisa dengan jelas di dengarnya. Kenneth kesal dibuatnya.
“Jadi kalian ingin bersenang-senang, huh? Kalau begitu kita lihat saja siapa yang akan tertawa paling akhir!” Kenneth tidak memiliki pilihan lain selain mengubah rencananya. Dia akan membiarkan Rieko membawa keponakannya, sementara dia akan menuntaskan masalah anak buah Jefferson yang datang untuk menghalau. Lelaki itu segera mengaktifkan sistem perlindungan pada mobilnya. Tepat ketika tombol itu diaktifkan. Pada bagian belakang bumper mobilnya keluar beberapa benda berbentuk bundar yang dalam sekejap jatuh di jalanan beraspal dan menggelinding ke arah bagian bawah mobil mereka. Lalu ketika benda itu berada tepat di bawahnya, benda itu langsung menempel dan menonaktifkan segala kinerja mesin pada mobilnya. Hal itu menyebabkan mobil yang mereka tumpangi mati dan bertabrakan dengan mobil lain yang berada di belakangnya.
Mereka semua sama sekali tidak bisa menghindari tabrakan yang terjadi. Tepat setelah semua mengalami kecelakaan, Kenneth menghentikan laju mobilnya dan menghampiri mereka yang terkapar dengan tubuh terluka. Kenneth menghampiri salah satu lelaki yang masih sadarkan diri, namun lemah. Dalam satu hentakan dia menarik keluar lelaki itu dan mengintrogasinya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments