“Kau benar-benar menjengkelkan!” Pria itu bersiap untuk menyerang Elios. Namun anak itu sudah lebih dulu bisa merasakan pergerakannya. Dengan segera anak itu melompat dan menggigitnya. Menyerang si security hingga membuat lelaki itu berteriak kesakitan. Apa yang dia lakukan seketika membuat seluruh ruangan ramai. Mereka menjadi tontonan banyak orang, dan hal itu juga bahkan sampai membuat perhatian orang-orang di luar seketika beralih ke arah tempat mereka berada. Di saat yang bersamaan, Carlota dan anak buahnya melintas di tempat itu. Melihat beberapa orang berkumpul di sana membuat mereka keheranan dengan apa yang terjadi. Awalnya mereka tidak berniat untuk mengecek ke dalam, namun begitu mereka mendengar suara beberapa orang yang mengatakan kalau ada anak yang menyerang security, seketika membuat mereka penasaran dengan siapa anak yang mereka maksud.
Brukk!
Elios tersungkur jatuh begitu pria itu menghentakkan tangannya saat dia menyerang pria itu sampai nyaris sulit dilepaskan. Beberapa security sudah mulai berkumpul dan berusaha untuk membantu lelaki tadi menangkap anak itu. Tapi saat sedang berusaha melindungi diri, insting Elios mengatakan kalau Carlota dan anak buahnya sedang berjalan menuju arah tempatnya berada. Hal itu membuatnya panik.
Anak itu bergegas menggigit benda yang sejak tadi di bawanya. Tanpa pikir panjang, dia langsung berlari dari sana, menembus kerumunan orang-orang. “Kejar anak itu!”
Security tadi bergegas lari mengejar Elios dengan bantuan beberapa temannya. Sementara itu, para penghuni tempat itu hanya diam dan memperhatikan apa yang terjadi. Tak sedikit di antara mereka mengambil gambar dan video mengenai apa yang baru saja terjadi dan mengunggahnya di internet.
...*...
James memandangi cangkir di tangannya. Dia masih menunjukkan wajah jijik. James merasa kalau susu yang dibuatnya memiliki rasa yang sungguh berbeda dari yang seharusnya. Anak itu berulang kali mencoba mencicipi kembali susunya, dan memang benar. Lidahnya tidak mungkin salah.
“Susunya terasa dingin, dan rasanya jadi aneh.” James terdiam. Dia sungguh bingung harus bagaimana. Kalau dia menaruh susu itu dan tidak menghabiskannya, Ella pasti akan tahu kalau dirinya tidak bisa membuat susu dengan benar, selain itu, dia juga bisa kena omelan dari ibunya. Tapi jika dia menghabiskannya, rasanya sungguh tidak enak, dan dia tidak mungkin bisa menghabiskannya. Mencicipinya sedikit saja sudah membuatnya bergidik, apalagi kalau dia harus menghabiskannya. Sekarang dia sungguh serba salah.
“Ternyata aku memang tidak bisa membuat susu, sepertinya lebih baik Mum dan Dad tidak tahu mengenai ini. Apa yang harus aku lakukan dengan ini? Aku tidak menyukai rasanya. Tidak mungkin aku menghabiskannya.”
James berusaha untuk mencari ide agar dia bisa menghilangkan jejak bahwa dirinya baru saja membuat susu dengan cara yang salah. Setelah berpikir sejenak, dia akhirnya memiliki ide untuk membuangnya. Anak laki-laki itu berjalan menghampiri wastafel tempat mencuci piring, dan dia berniat untuk membuangnya. Baru saja dia selesai mendorong bangku pijakan ke arah wastafel dan siap untuk membuangnya, secara tiba-tiba suara dering ponsel mengejutkannya. James spontan berhenti, tubuhnya membatu dengan tangan yang masih menggenggam erat cangkir miliknya.
Ella… apakah jangan-jangan dia hendak mengecekku? Apa yang aku lakukan? Bagaimana kalau dia tanya mengenai ini? James terdiam untuk sesaat. Dia sungguh takut Ella akan menegurnya karena berusaha membuang susu yang baru saja dia buat. Setelah terdiam sesaat, anak itu menoleh guna memastikan apakah Ella benar-benar ada di belakangnya atau tidak, dan begitu dia berbalik, ternyata Ella sama sekali tidak ada di sana.
“Ella?” James memanggilnya pelan. Anak itu melangkah turun dari bangkunya, dan mencoba mencari wanita itu. Namun baru saja dia turun, James kembali mendengar suara dering ponsel yang ternyata berasal dari arah meja. Menyadari hal itu, James lantas berjalan menghampiri tempat ponsel itu berada dan mengeceknya. Ternyata itu adalah panggilan telepon yang masuk pada ponsel milik Ella.
“Mummy!” James tersenyum simpul.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments