Lelaki itu menghentikan mesin mobilnya di depan bangunan yang tak lain adalah rumah adiknya. Kenneth terdiam dengan wajah bingung, lelaki itu menangkap sesuatu yang tidak biasa ketika dia tiba di sana. Dia melangkahkan kaki keluar dari dalam mobil, ia terdiam sesaat dengan pandangan yang kini tertuju pada satu titik. Dia melihat pintu rumah adiknya yang kini dalam keadaan rusak. Merasa ada yang tidak beres, dia bergegas masuk guna memastikan keponakannya baik-baik saja. Begitu tiba di dalam, Kenneth melihat Ella yang sedang bertarung melawan dua orang sekaligus. Sementara itu, dia melihat James yang kini ditahan oleh Rieko.
“JAMES!” Kenneth berlari hendak membantu Ella menyelamatkan keponakannya. Perhatian Rieko seketika beralih ke arah datangnya suara. Melihat Kenneth datang, dia merasa kalau ini akan semakin memakan waktu. Wanita itu berusaha keras mencari cara untuk bisa menyelesaikan tugasnya tanpa sedikit pun kesalahan.
“UNCLE!” James berteriak begitu melihatnya datang menghampiri.
“LEPASKAN DIA! APA YANG KALIAN INGINKAN!” Kenneth menatap Rieko dengan ekspresi tak bersahabat.
“Lebih baik kau tidak ikut campur!” Rieko mengeluarkan sesuatu dari balik kantongnya, bentuknya seperti sebuah bola kecil yang dalam satu lemparan seketika mengeluarkan asap tebal yang langsung memenuhi seluruh ruangan. Hal itu menghambat Kenneth untuk menyelamatkan keponakannya. Bersamaan dengan itu, Trez dan Jefferson bergegas mengikuti Rieko yang kini berlari menuju arah pintu keluar. Mereka harus pergi dari sana secepat mungkin.
Kenneth tidak tinggal diam. Lelaki itu langsung mengeluarkan handsfree dari balik jasnya. Begitu benda itu terpasang, dia bergegas menekan tombol yang dalam sekejap menciptakan kacamata hologram. Dia menggunakan sensor pada kacamata itu untuk mengendalikan sistem operasi di rumah Sheilla dan menyalakan alat pemadam otomatis untuk menghilangkan kabut tebal yang menutupi seluruh ruangan. Begitu kabutnya berkurang, dia segera menghampiri Ella yang kini berjalan menghampirinya dengan tertatih.
“Ella, apa yang sebenarnya terjadi? Siapa mereka?”
“Tidak ada waktu untuk menjelaskan, kau harus menyelamatkan James…” Ella berucap dengan lemas. Wanita itu sempat kena sengatan berulang kali hingga nyaris sungguh tidak bertenaga. Kenneth membenarkan ucapan wanita itu. Bergegas pria berambut cokelat itu berlari keluar dari rumah dan meninggalkan Ella seorang diri. Begitu tiba diluar, dia melihat James yang sudah dibawa ke dalam mobil mereka. Anak lelaki yang menjadi keponakannya itu berteriak seraya terus meronta meminta untuk dilepaskan.
“UNCLE! ELLA!” teriaknya sambil terus meronta.
“DIAM! ATAU AKU AKAN MEMBIUSMU!” bentak Rieko dengan wajah kesal. Wanita itu membawanya masuk ke dalam mobil dan mengikat tubuhnya dengan tali, sementara itu Trez dan Jefferson bergegas duduk di kursi depan. Bersiap untuk pergi dari sana secepatnya.
“JAMES! BERHENTI KALIAN!” Kenneth berlari menghampiri mobilnya, mencoba mengejar mereka. Begitu duduk di dalam mobil, lelaki itu langsung mengejar mereka sambil sesekali sibuk mencoba menghubungi Sheilla untuk memberitahukan apa yang baru saja terjadi. Sayangnya setelah berulang kali mencoba menghubungi adiknya, dia sama sekali tidak bisa menghubungi mereka. Panggilan teleponnya berulang kali tidak dia jawab.
“Argghh! Sheilla, angkatlah teleponnya!” Kenneth menggerutu dengan wajah kesal. Lelaki itu terus memacu laju mobilnya hingga dia berhasil mengejar mobil yang membawa James. Kenneth berteriak meminta mereka untuk berhenti, namun mereka tidak mendengarkannya sama sekali dan malah mencoba untuk melarikan diri. Sementara itu, James di belakang sana terus berteriak. Anak itu meminta bantuan Kenneth untuk membebaskannya.
“UNCLE!” James kembali berteriak sambil menatap keluar jendela. Rieko yang kesal dengan anak lelaki itu lantas berusaha membuatnya diam. Dia mengeluarkan alat yang sama dengan yang dimiliki Trez dan menggunakannya untuk membuatnya diam. Rieko menyetrumnya hingga anak itu jatuh tidak sadarkan diri. Kenneth yang menyaksikan itu semakin kesal, dia semakin tidak terima dengan perlakuannya terhadap James.
“Aku tidak akan membiarkan kalian lolos!” Kenneth bergumam pelan. Lelaki itu mengeratkan pegangannya pada setirnya. Kakinya menginjak pedal gas hingga mobil itu melintas dengan kecepatan tinggi. Kejar-kejaran terjadi di antara keduanya. Di depan mobil Rieko memimpin dengan James di dalamnya. Mobil itu bergerak menyalip beberapa kendaraan lain yang bergerak di sekitar jalan tersebut, sementara di belakang mereka Kenneth terus mencoba mengejar mereka. Menyadari pergerakan mereka yang semakin jauh, Kenneth melakukan sesuatu untuk menangkap mereka. Lelaki itu menekan salah satu tombol pada dashboard mobilnya yang dalam sekejap mengeluarkan pendorong turbo di bagian belakang mobilnya. Dia menarik stirnya hingga sistem pada mobil itu aktif.
“Kalian tidak akan mungkin bisa lolos dariku!” Dengan cekatan, lelaki itu mengotak-atik layar hologram pada bagian dashboard nya dan mulai mengaktifkan kecepatan mobilnya dalam mode kecepatan turbo super. Dalam sekejap kendaraan itu bergerak dengan begitu cepatnya mengejar Rieko dan anak buahnya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Susi Ana
jempol hadir, mampir ya
2021-01-08
0