“Are you okay, sweetheart?” tanya Grayson. Lelaki itu memandangi putranya yang terdiam dengan wajah murung sambil memandangi alat yang tak lain adalah HACS di tangannya. James masih merasa sedih karena mereka harus pulang padahal dia belum bertemu dengan Elios lagi untuk memberikan benda itu padanya.
“Dad bilang akan membantuku menemukan temanku itu kan? Lalu kenapa kita pulang sekarang?” James beralih fokus pada Grayson.
“Hey, sweetie… listen!” Sheilla berusaha untuk membantu suaminya menjelaskan mengenai situasinya. Mereka harus kembali karena tugas mereka di Rosario sudah berakhir, dan mereka memang harus kembali untuk memberikan laporan pada pimpinan mereka. “Liburan kita di Argentina sudah selesai, dan sekarang kita harus kembali ke London untuk pulang.”
“Tapi kita bahkan belum bersenang-senang bersama, aku juga belum menemukan temanku…”
“Mum tahu kau kecewa karena kita harus pulang, tapi hari libur mum dan dad sudah selesai. Besok kami harus kembali bekerja, dan lagi kau juga harus sekolah kan? Memangnya kau tidak rindu dengan teman-temanmu?”
James terdiam merajuk. Dia sungguh kesal karena mereka harus pulang padahal mereka baru menghabiskan waktu bersama sebentar di Argentina. James juga belum bisa menemukan Elios. “Mum benar, dan lagi apakah kau tidak merasa kasihan dengan Ella? Lihat, dia sakit. Kalau kita tetap di sini, kondisinya bisa menjadi semakin parah, maka dari itu kita harus pulang agar Ella juga bisa beristirahat.”
Sheilla menganggukkan kepalanya, membenarkan ucapan suaminya. Kali ini fokus anak itu beralih pada Ella yang kini sedang sibuk mengeluarkan barang-barangnya dari kamar dengan begitu lesu. James terdiam membenarkan ucapan Sheilla dan Grayson. Dia sayang dengan Ella, dan dia tidak ingin kalau sampai wanita itu menjadi semakin sakit gara-gara mereka terlalu lama di sini. “Tapi, bagaimana dengan temanku?”
Grayson menghela napas pelan. Lelaki itu mengulurkan tangannya, mengusap puncak kepala putranya penuh kelembutan. “Dad sudah bilang padamu kan, dad akan membantumu mencarinya. Dad akan minta bantuan uncle Ethan untuk mencarinya. Jadi kau tidak perlu cemas. Uncle Ethan akan bisa menemukan temanmu itu dengan cepat.”
“Promise?” James mengacungkan jari kelingkingnya, meminta Grayson untuk berjanji atas ucapannya. Pria yang menjadi ayahnya itu tersenyum lantas menautkan jari kelingkingnya. “Promise!”
“Oh! Dan tunggu sampai kita tiba di London. Kami memiliki kejutan untukmu.” Sheilla tersenyum sambil memandanginya. James beralih pandang pada sang Ibu dengan wajah penasaran.
“Kejutan? Kejutan apa?”
“Kau akan tahu begitu kita tiba di London.” Sheilla beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Ella yang sedang mengecek kembali barangnya di sana.
“Kau ingin dad berikan clue?” kata Grayson dengan suara yang agak keras bahkan Sheilla bisa mendengarnya. James menganggukkan kepalanya dengan girang, dia sungguh penasaran dengan kejutan seperti apa yang hendak diberikan oleh kedua orangtuanya itu. “Uncle Ken akan datang dan menemuimu…”
“That’s not clue, darling!” Sheilla mendelik ke arahnya. Grayson terkekeh mendengar ucapan istrinya itu, sementara James justru semakin melebarkan senyumannya. “Oops! Sorry…”
“Uncle Ken akan datang dan bertemu denganku? HORE!!” James melompat kegirangan. Apa yang dikatakan oleh Grayson adalah sebuah berita yang membuatnya sangat senang. Bagaimana tidak? Secara lelaki yang menjadi uncle nya itu adalah salah satu orang yang sangat dekat dengannya.
“James, dengarkan dad. Dad punya ide.”
“Ide? Ide apa?” James berhenti dan langsung menoleh ke arah ayahnya. Lelaki itu lalu membisikkan ide yang dimaksudnya.
...*...
Setelah bersiap, mereka semua lalu pergi dengan taksi begitu selesai melakukan check out. Mereka harus pulang kembali ke London karena urusan mereka sudah selesai. Mereka langsung melaju menuju bandara dan berangkat dengan menggunakan pesawat penerbangan awal. Untuk bisa sampai di London, mereka harus melakukan beberapa kali transit di beberapa bandara dan Negara berbeda. Dan selama diperjalanan menuju bandara, James tidak henti-hentinya memandangi HACS milik Elios.
Dia masih berharap bisa bertemu dengan anak itu secepatnya. Bahkan James tidak bisa berpaling dari benda itu walau barang sejenak saja.
James memandangnya hingga dia tertidur pulas di mobil menuju bandara, dan ketika mereka tiba di sana, si supir taksi tidak sengaja menemukan benda itu dan tidak sengaja menekan tombol yang tanpa sadar mengaktifkan kembali sistem GPS yang ada pada alatnya setelah sebelumnya sempat dinonaktifkan oleh James ketika dia memungutnya kemarin.
Si supir memberikan benda itu pada Grayson. Lalu begitu semua barangnya selesai diturunkan, Grayson serta Ella segera membawa barang bawaan tersebut dengan Sheilla yang kini menggendong James yang tertidur.
...*...
Sementara itu, di saat yang bersamaan, di markas SOTD.
Rieko memegangi kepalanya yang terasa pening, dia sungguh tidak tahu harus apa lagi. Semalaman dia tidak bisa tidur karena memikirkan mengenai HACS yang tidak kunjung bisa dia lacak. Bahkan entah sudah berapa banyak gelas kopi yang dia habiskan untuk membantunya tetap terjaga sementara dia terus mencoba melacak benda tersebut.
Sekarang wanita itu terduduk di kursinya sembari memandangi layar monitor besar di hadapannya. Dia menghela napas dalam sebelum kembali menyeruput kopinya lantas menaruhnya di atas meja. “Sekarang apa yang harus aku lakukan agar aku bisa menemukan benda itu? Kalau sampai bos mengetahui tuan kehilangan benda itu dan bos melacaknya, maka kita akan berada dalam masalah besar.”
Wajah Rieko menampakkan perasaan cemas. Bagaimana tidak, gara-gara adanya insiden pemberontakan beberapa waktu lalu, Alejandro jadi kehilangan HACS nya. Dan kalau sampai bos mereka di kantor pusat melacaknya, maka mereka akan tamat. Secara HACS adalah alat yang memang sengaja dipasang GPS khusus. Rieko mungkin bisa saja melacak alat itu dan menemukan titik lokasinya ketika GPS dalam keadaan on, sementara jejak GPS akan hilang begitu dinonaktifkan. Namun beda kasusnya kalau yang melacak adalah bos mereka.
HACS sebenarnya adalah remote duplikat dari MHACS. Dan alat itu akan lebih mudah ditemukan lokasinya secara akurat oleh MHACS atau Master Human Control Automatic System. MHACS adalah alat induk yang memungkinkan bos mereka mengetahui apa saja yang dilakukan oleh anak buahnya yang diberikan kepercayaan untuk memegang HACS. Sebenarnya akan lebih mudah melacak HACS dengan menggunakan induknya, namun itu tidak mungkin Alejandro dan timnya lakukan, karena itu sama saja artinya dengan mereka menggali kuburan mereka sendiri dengan memberitahu bos mereka bahwa baru saja terjadi insiden yang membuat HACS hilang dari mereka.
Rieko beralih fokus pada Elios yang kini terlelap dalam kurungan berbentuk kubus yang ukurannya hanya kisaran setengah meter saja untuk setiap rusuknya. Cukup lama dia memperhatikan anak itu sebelum akhirnya layar monitor dihadapannya berbunyi dengan kelip titik merah yang menyala, menandakan ada sesuatu yang berhasil ditangkap oleh sistemnya. Rieko beranjak dari tempatnya. Dia terkejut dengan apa yang terjadi, dan bergegas wanita itu mencoba mengecek ulang apa yang ditangkap sistemnya. “Ini… akhirnya!”
Rieko merekahkan senyumannya. Kabar baik yang selama ini dia tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Kabar pagi ini pasti akan membuat semua orang di SOTD kegirangan.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments