Bab 4 - Pertemuan

“Kau siapa?” tanya James yang kini beradu tatap dengan Elios. James berjongkok, mensejajarkan pandangan mereka. Dengan wajah penasaran, anak itu memandang alat yang digigit Elios sambil menaruh cangkirnya di lantai. “Kau sedang makan apa?”

Elios sama sekali tidak menjawab. Bahkan bukannya menjawab, anak itu justru mengalihkan perhatiannya pada cangkir susu yang ditaruh James. Elios membuka mulutnya hingga alat itu jatuh di lantai. “Goo!”

Elios merangkak menghampiri cangkir itu, dia mengendusnya seolah-olah sedang mencari tahu apa yang ada di dalamnya. Dia juga mencoba menjilat moncong pada tutupnya. Sementara Elios sibuk dengan cangkir James, beda halnya dengan James yang kini memungut alat yang dibawa Elios. “Benda apa ini? Apakah ini mainan milikmu?”

James menggenggamnya dan memperhatikan benda itu dari jarak yang lebih dekat. Tapi begitu menyadari alatnya basah karena penuh dengan air liur Elios, ekspresi wajahnya langsung berubah. “Ewh! Benda ini penuh dengan air liurmu.”

James menjatuhkannya di lantai dan langsung mengelap tangannya yang basah dengan pakaiannya. Anak lelaki itu beralih fokus pada Elios yang kini sibuk menjilati cangkirnya. Anak itu tampak sangat penasaran dan ingin mencoba susu yang baru saja dia buat. “Kau ingin susu?”

James mengangkat benda itu hingga Elios ikut berpaling mengikuti pergerakan tangannya. “Goo~!”

“Tunggu, aku punya ide bagus.” James tersenyum lebar.

...*...

Ella terdiam sejenak sambil menggenggam sendok serta garpu yang hendak ditaruhnya di atas meja. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari James yang mendadak tidak ada dimanapun. “James?”

Wanita itu beranjak dari tempatnya, sudah sejak beberapa menit yang lalu dia tidak melihat James. Entah kemana perginya anak itu setelah dia memergokinya berdiri di belakang kursi dengan gelagat yang aneh. Ella beranjak dari tempatnya, hendak mencari James.

Di satu sisi, James panik saat mendengar Ella memanggilnya. Dia yang kini memegangi cangkir susu yang sedang diminum Elios lalu mendorong cangkir itu serta meminta Elios untuk mempercepat minumnya. “Lebih cepat lagi! Jangan sampai Ella tahu soal ini. Cepat! Cepat!”

James menepuk-nepuk cangkirnya hingga isi susunya masuk ke dalam mulut Elios tanpa terkontrol. Anak itu bahkan sampai tersedak karena James mendorongnya terlalu brutal.

“Uhuk! Uhuk!” Elios terbatuk.

“Oh, astaga! Kau baik-baik saja?” James semakin panik. Tapi begitu melihat cangkirnya kosong, anak itu jadi bisa bernapas lega. Elios sudah meminum semua susu dengan rasa aneh yang dibuatnya. Sekarang baik Ella maupun kedua orang tuanya tidak akan tahu dengan kejadian sebenarnya karena dia baru saja menghilangkan jejak.

“James, kau baik-baik saja?” Ella semakin mendekat. Dia jadi cemas, terlebih ketika dia mendengar suara seseorang yang batuk dari arah pojokan ruang tengah. Begitu tiba di sana, dia memergoki James yang kini sedang bersama dengan Elios. “James.”

“Ella?” James bangkit dan berbalik ke arahnya. Ella terdiam sambil menatap James dan Elios secara bergantian. Dia sungguh terkejut melihat James yang duduk bersama dengan anak asing yang berpenampilan begitu lusuh. Ella baru saja akan bertanya tentang Elios, sebelum kemudian James menyodorkan cangkir kosong miliknya. “Aku baru saja selesai minum susu.”

“Anak baik. Tapi siapa dia? Apakah dia temanmu?” James termangu sesaat, dia berusaha memikirkan jawaban yang tepat sambil sesekali melirik pada Elios yang kini memasang wajah garang seolah-olah dia hendak menyerang Ella.

“Hm… ya!”

“Begitu rupanya, kau sudah menemukan teman? Senangnya. Kalau begitu bermainlah, sebentar lagi pasti makannya tiba.” Ella beranjak dari sana, dan tepat ketika wanita itu berbalik pergi, Elios melompat untuk menyerang. Tapi serangannya sama sekali tak berhasil karena langkah Ella terlalu cepat. Tak lama, Elios mulai menggonggong ke arah Ella sambil memasang wajah garang. James yang menyadari hal itu segera mendekatinya dan langsung membekap mulutnya.

“Apa yang kau lakukan!”

“James?” Ella berbalik ke arah anak itu, di sana dia melihat James yang sedang membekap mulut Elios dengan tangan mungilnya. James tercengir. “Kami sedang bermain menirukan suara anjing, guk! Guk!”

“Bersenang-senanglah.” Ella tersenyum lalu pergi menuju dapur. Sepeninggalannya, James bisa bernapas lega. Dia menatap Elios dengan wajah bingung.

“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menggonggong padanya dan menatapnya dengan wajah kesal begitu? Ella adalah orang baik, dan dia adalah teman kita, kau seharusnya tidak boleh melakukan itu.”

“Goo?” Elios memiringkan kepalanya seraya menatap James.

“Apakah kau belum bisa bicara? Berapa umurmu?” tanya James. Elios menaikkan sebelah alisnya, bingung. “Goo?”

“Huh? Aku tidak mengerti.” James menggaruk kepalanya. Dari tadi Elios hanya bisa menyebut satu kata saja. “Sepertinya kau memang belum bisa bicara, kau juga tampaknya tidak mengerti dengan apa yang aku ucapkan. Kalau begini, bagaimana aku bisa bicara denganmu?”

James berpikir sejenak, dia memperhatikan Elios sekali lagi. Dari penampilannya, dan besar tubuhnya, James bisa menyimpulkan kalau anak itu sebaya dengannya. Hanya saja dia tidak mengerti kenapa Elios berperilaku seperti anjing. Bahkan sekarang anak itu berjalan dengan kaki dan tangannya menghampiri alat yang dibawanya. Dia menggigit benda itu lalu kembali menghampiri James, dan duduk di hadapannya.

Ting-tong!

Suara bel pintu depan membuat perhatian Ella beralih, dia yang baru saja selesai menaruh cangkirnya lantas berjalan menuju arah pintu masih dengan menggenggam sendok dan garpu di tangannya. Di sisi lain, James melihat Elios yang mendadak bersikap aneh. “Goo!”

“Huh?” James mengerutkan kening.

“Goo! Goo!” Elios bergerak dengan membawa alat yang dibawanya lalu menarik tangan James, lalu menyeret anak itu menuju ruangan lain. James kebingungan dengan apa yang terjadi, dia terseret di belakangnya. “Apa yang kau lakukan? Kita akan kemana?”

Masih dengan keadaan merangkak dengan sebelah tangan menarik tangan James, Elios mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari jalan keluar. Tak lama, dia melihat pintu balkon yang terbuka dan langsung menyeret James ke arah sana.

Ella menghampiri pintu dan membukanya. Alih-alih melihat si pelayan, di justru melihat tiga orang security yang kini berdiri diambang pintu kamar mereka. “Ada yang bisa aku bantu?”

“Kami sedang mencari seorang anak kecil yang datang bersama dengan seorang pelayan. Dan kami juga mendapatkan informasi dari salah satu pelayan yang mengatakan kalau dia baru saja kehilangan makanan yang harus diantarkannya, maka dari itu kami kemari untuk mengecek.”

“Anak kecil?”

“Boleh kami mengecek ke dalam?”

“Tentu. Tapi aku sungguh tidak melihat anak kecil selain anak yang aku asuh,” ujar Ella sambil membiarkan lelaki itu masuk. Tiga security itu segera menyebar dan mengecek ke seluruh ruangan untuk mencari Elios yang sedang mereka kejar. Ella yang baru saja hendak pergi langsung berhenti ketika dia melihat pelayan tadi yang sudah kembali dengan membawa troli berisi makan siang James.

...***...

Episodes
1 Bab 1 - James & Susu Aneh
2 Bab 2 - Panggilan Telepon
3 Bab 3 - Makan Siang
4 Bab 4 - Pertemuan
5 Bab 5 - Bantuan
6 Bab 6 - Mummy & Daddy
7 Bab 7 - Susu Kedelai
8 Bab 8 - HACS
9 Bab 9 - GPS
10 Bab 10 - Menuju London
11 Bab 11 - Pembicaraan di Telepon
12 Bab 12 - Pembicaraan dengan Ken
13 Bab 13 - Rieko
14 Bab 14 - Rencana
15 Bab 15 - Kembalikan Itu!
16 Bab 16 - Serangan
17 Bab 17 - Anak Baik
18 Bab 18 - Kenneth
19 Bab 19 - Pengejaran
20 Bab 20 - Penyamaran
21 Bab 21 - Pelacak
22 Bab 22 - Identitas Ella
23 Bab 23 - Pengejaran
24 Bab 24 - Perdebatan
25 Bab 25 - Kecelakaan Kecil
26 Bab 26 - Aku Minta Maaf...
27 Bab 27 - Apa Sebenarnya Rencanamu?
28 Bab 28 - Neoglass
29 Bab 29 - Terbongkar
30 Bab 30 - Tolong!
31 Bab 31 - Lucio
32 Bab 32 - Pelarian James
33 Pertanyaan
34 Secret plan
35 Akademi pelatihan
36 Asrama
37 Kelelahan
38 Dia?
39 James
40 Sheilla
41 Kenneth
42 Berapa lama?
43 Putri kecil
44 Kau lapar?
45 Tertidur
46 Hans
47 Callista
48 Berkeliling
49 Lelah
50 Kegiatan
51 Kami permisi
52 Persinggahan
53 Beriringan
54 Putri kecil
55 Kegiatan diluar
56 Empat belas tahun
57 Hans
58 Boneka
59 Kita sampai
60 Kaca spion
61 Pukul delapan
62 Makan teratur!
63 Teduh
64 Aku lapar
65 Hati-hati
66 Depan pintu
67 Permisi
68 Apa?
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 - James & Susu Aneh
2
Bab 2 - Panggilan Telepon
3
Bab 3 - Makan Siang
4
Bab 4 - Pertemuan
5
Bab 5 - Bantuan
6
Bab 6 - Mummy & Daddy
7
Bab 7 - Susu Kedelai
8
Bab 8 - HACS
9
Bab 9 - GPS
10
Bab 10 - Menuju London
11
Bab 11 - Pembicaraan di Telepon
12
Bab 12 - Pembicaraan dengan Ken
13
Bab 13 - Rieko
14
Bab 14 - Rencana
15
Bab 15 - Kembalikan Itu!
16
Bab 16 - Serangan
17
Bab 17 - Anak Baik
18
Bab 18 - Kenneth
19
Bab 19 - Pengejaran
20
Bab 20 - Penyamaran
21
Bab 21 - Pelacak
22
Bab 22 - Identitas Ella
23
Bab 23 - Pengejaran
24
Bab 24 - Perdebatan
25
Bab 25 - Kecelakaan Kecil
26
Bab 26 - Aku Minta Maaf...
27
Bab 27 - Apa Sebenarnya Rencanamu?
28
Bab 28 - Neoglass
29
Bab 29 - Terbongkar
30
Bab 30 - Tolong!
31
Bab 31 - Lucio
32
Bab 32 - Pelarian James
33
Pertanyaan
34
Secret plan
35
Akademi pelatihan
36
Asrama
37
Kelelahan
38
Dia?
39
James
40
Sheilla
41
Kenneth
42
Berapa lama?
43
Putri kecil
44
Kau lapar?
45
Tertidur
46
Hans
47
Callista
48
Berkeliling
49
Lelah
50
Kegiatan
51
Kami permisi
52
Persinggahan
53
Beriringan
54
Putri kecil
55
Kegiatan diluar
56
Empat belas tahun
57
Hans
58
Boneka
59
Kita sampai
60
Kaca spion
61
Pukul delapan
62
Makan teratur!
63
Teduh
64
Aku lapar
65
Hati-hati
66
Depan pintu
67
Permisi
68
Apa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!