Bab 5 - Bantuan

“Apa yang kita lakukan di sini? Mum dan dad ku akan marah kalau tahu aku pergi ke sini sendirian. Di sini berbahaya, dan Ella juga pasti akan memarahiku,” ujar James begitu mereka akhirnya tiba di balkon. Elios terdiam sambil mengedarkan pandangannya, anak itu berusaha untuk menganalisa seluruh tempat itu sebelum melakukan sesuatu.

“Goo!” Elios tiba-tiba saja menjatuhkan alat di mulutnya, dia bergerak menghampiri pintu tadi dan mendorong James hingga berada tepat di belakangnya seolah sedang berusaha melindunginya. James semakin kebingungan, tapi tak lama, dia melihat tiga orang security yang kini berjalan menghampiri tempat mereka berada. “DI SINI! DIA DI SINI!”

Salah satunya berteriak dan langsung menghampiri pintu menuju balkon, lalu diikuti oleh kedua temannya yang lain. Elios langsung menggonggong dan memasang wajah garang. Kali ini lebih agresif dibandingkan sebelumnya. James sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi sampai kemudian ketiga security itu memegangi mereka. “Ternyata kau bersembunyi di sini!”

“Hey! Siapa mereka? Apakah kau kenal dengan mereka semua?” tanya James dengan wajah bingung.

“Ternyata kau yang membawa gelandangan ini kemari!” Salah satu security mencengkram tangan James dan menariknya dengan kasar hingga membuat anak itu meringis kesakitan. Melihat hal itu, Elios tidak tinggal diam, anak itu berusaha untuk melindungi James dengan menggigit serta menyerang mereka semua. Tapi usahanya untuk melindungi James sia-sia karena jumlah mereka terlalu banyak. James dipegangi oleh salah satunya. Anak itu meronta meminta untuk dilepaskan, sementara itu, dua yang lain kini sibuk berusaha untuk mengatasi Elios yang terus menggonggong dan menyerang mereka secara bergantian. Salah satunya panik ketika Elios menyerangnya. Dia berteriak kelabakan sampai akhirnya jatuh dan bokongnya tidak sengaja menduduki alat yang dibawa Elios hingga tombolnya tertekan.

“Argghh!” Lelaki itu memegangi bokongnya yang terasa sakit. Dia mengambil alat tadi dan melemparkannya ke sisi lain balkon. Sementara itu, Elios masih terus menyerang security lain hingga akhirnya dia bisa lolos. Tanpa pikir panjang, anak itu langsung naik ke atas pagar dan bersiap untuk melompat. James yang menyadari hal itu semakin meronta berusaha untuk menghentikannya.

“Jangan!” teriak James. Elios sempat menoleh sebelum akhirnya melompat ke balkon di kamar lain dan meninggalkan James bersama dengan ketiga security tadi.

“Sial! Bagaimana bisa dia melompat sejauh itu!” Salah satu security menatap Elios yang kini sudah pergi entah kemana begitu anak itu mendarat.

“Kalian cari mereka, sementara aku akan mengurus anak ini dan menanyainya di ruang kepala keamanan.”

“Okay.” Mereka bertiga melangkah masuk dengan James yang masih dipegangi. Anak itu masih meronta meminta untuk dilepaskan. Di sisi lain, Ella yang menyadari ada keributan sejak tadi berusaha untuk mengecek. Tapi dia terlambat, karena begitu dia hendak menghampiri tempat itu, tiga security tadi sudah melangkah masuk bersama dengan James yang mereka pegangi.

“Ella!”

“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian memeganginya!” ujar Ella yang bisa dengan fasihnya berbicara bahasa Spanyol.

“Kami menemukan anak yang kami cari dan sepertinya kalian memiliki keterkaitan satu sama lain. Maka dari itu kami harus membawa kalian dan menanyakan kalian beberapa hal. Silahkan ikut kami ke kantor keamanan!”

“Akh!” James meringis kesakitan. Security itu memeganginya terlalu keras hingga tangannya terasa sangat sakit.

“Lepaskan dia!” ujar Ella sambil menatapnya dengan ekspresi tak bersahabat.

“Ikut kami dulu dan baru kami akan—“

Jleb!

Semua orang diruangan itu langsung membatu begitu mereka menyaksikan apa yang baru saja terjadi, terlebih ketiga security yang berdiri diambang pintu balkon. Ella baru saja melemparkan garpu di tangannya ke arah mereka, dan benda itu melesat begitu cepat sebelum akhirnya menancap di dinding saking kuat lemparannya. “Aku bilang lepaskan dia!”

Ella tidak lagi bisa mentolerir mereka. Mana mungkin dia tidak marah melihat malaikat kecilnya disakiti. Security yang memegangi James spontan melepaskan anak itu dan berdiri dengan tubuh gemetar. James langsung berlari ke arah Ella dan memeluk tubuh wanita itu erat. Ella berjongkok dan berusaha untuk menenangkannya.

Setelah senyap selama beberapa saat, salah satu security itu memberanikan diri untuk bicara seraya mengumpulkan seluruh keberaniannya. “Ehem.. ka-kalian tetap harus ikut dengan kami!”

Tiga security itu melangkah menuju arah pintu dengan si pelayan yang tidak tahu apa-apa berjalan membawa troli makanannya. Wanita itu begitu syok menyaksikan Ella yang baru saja melemparkan garpu hingga benda itu menancap di dinding.

Tiba di depan pintu, salah satunya berhenti dan menunggu sementara kedua rekannya pergi lebih dulu dengan si pelayan. Ella beralih fokus pada security yang kini terdiam sembari memperhatikannya itu. Dia masih menunggu di sana. Wanita itu menghela napas kesal, kalau sudah begini jadinya, ini akan membuat semuanya rumit. “James dengar. Kau tunggu sebentar di sini, aku akan kembali setelah aku mengambil ponsel dan kunci. Aku akan mengabari mum dan dad, okay?”

James menganggukkan kepalanya pelan. Wanita itu beranjak dari tempatnya dan melangkah menghampiri dapur. Tiba di dapur, Ella beralih fokus pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Wanita itu menekan tombol yang ada di sana hingga bagian atas layar LED jamnya terbuka. Di balik layar itu terdapat dua buah handsfree miliknya yang tersembunyi di dalam sana. Dengan segera Ella mengambil salah satunya dan segera memasangnya.

Dia mulai disibukkan mengutak-atik layar hologram yang muncul dihadapannya begitu dia menekan tombol lain pada jam tangannya. Tak lama, dia bisa mendengar suara di seberang sana. “Skipper, aku membutuhkan bantuanmu!”

...*...

Wanita berpenampilan pelayan itu melangkah keluar dari dalam ruang khusus pegawai, dia berjalan dengan santainya menyusuri lorong menuju ruangan lain. Tangannya kini sibuk menyanggul rambutnya. Tak lama, dia berjalan memasuki ruangan lain dan mengganti pakaiannya menjadi baju pegawai kebersihan hotel. Begitu selesai, dia langsung berjalan dengan membawa alat kebersihan menuju salah satu kantor yang hendak dia bersihkan.

Dia memasuki kantor keamanan. Di sana, dia langsung masuk dan meminta izin kepala keamanan untuk membersihkan ruangannya. Tepat begitu dia mendapatkan kesempatan, dia menyerang lelaki itu hingga dia tidak sadarkan diri. Selesai melakukan tugasnya, dia segera menyeretnya ke toilet dan menguncinya di dalam sana, sementara dia menggunakan kostum miliknya untuk berubah menjadi lelaki itu. Begitu aman, Skipper segera kembali ke kantor keamanan untuk menunggu Ella yang datang bersama dengan salah satu security dan anak yang diasuhnya.

...*...

Markas SOTD cabang Argentina, Rosario, Argentina.

Wanita itu sibuk berkutat dengan layar hologram yang ada di hadapannya, dia berusaha keras untuk melakukan sesuatu guna membantu menenangkan bosnya yang kini sedang resah bukan kepalang karena seluruh aset berharganya baru saja lenyap. Terlebih yang membuatnya lebih panik lagi karena lelaki yang menjadi bosnya itu juga baru saja kehilangan remote kontrol pengendali sekaligus pelacak asetnya tersebut. “ARRGGHHH!!! APAKAH KAU MASIH BELUM BISA MELACAK KEBERADAANNYA?!”

“Huh? Maaf, tuan. Aku masih mencoba melacaknya. Sebentar lagi aku pasti akan bisa menangkap sinyal keberadaannya.” Rieko berucap dengan wajah panik. Wanita itu mengerahkan segalaE kemampuannya untuk melacak alat tersebut.

“AKU INGIN KAU MELAKUKANNYA SEBELUM ANAK ITU HILANG LEBIH JAUH! MEMANGNYA KAU TIDAK BERPIKIR KALAU HAL INI AKAN SANGAT BERBAHAYA BAGI SINDIKAT KITA? TERLEBIH KALAU SAMPAI POLISI BERTEMU DENGAN ANAK ITU. SEMUANYA AKAN BERAKHIR! ITU AKAN MENJADI BENCANA BESAR BAGI SINDIKAT KITA.”

“Aku mengerti tuan. Aku akan terus berusaha.” Rieko dengan gemetar terus berusaha mencari alat tersebut. Di sisi lain perhatian Alejandro beralih ketika dia mendengar ponselnya berbunyi.

Brakk!

Lelaki yang menjadi pimpinan di sana itu menggebrak meja dengan begitu kasar hingga membuat Rieko tersentak kaget. Alejandro beranjak dari tempatnya, hendak mengangkat telepon dari bosnya. Dia akan berada dalam masalah besar sekarang, terlebih bos mereka kini sudah menelepon. Dia pasti akan menanyakan mengenai proyek yang seharusnya mereka tangani.

“DAPAT!” Rieko tersenyum senang begitu dia berhasil melacak keberadaan benda yang sedang mereka cari itu.

...***...

Episodes
1 Bab 1 - James & Susu Aneh
2 Bab 2 - Panggilan Telepon
3 Bab 3 - Makan Siang
4 Bab 4 - Pertemuan
5 Bab 5 - Bantuan
6 Bab 6 - Mummy & Daddy
7 Bab 7 - Susu Kedelai
8 Bab 8 - HACS
9 Bab 9 - GPS
10 Bab 10 - Menuju London
11 Bab 11 - Pembicaraan di Telepon
12 Bab 12 - Pembicaraan dengan Ken
13 Bab 13 - Rieko
14 Bab 14 - Rencana
15 Bab 15 - Kembalikan Itu!
16 Bab 16 - Serangan
17 Bab 17 - Anak Baik
18 Bab 18 - Kenneth
19 Bab 19 - Pengejaran
20 Bab 20 - Penyamaran
21 Bab 21 - Pelacak
22 Bab 22 - Identitas Ella
23 Bab 23 - Pengejaran
24 Bab 24 - Perdebatan
25 Bab 25 - Kecelakaan Kecil
26 Bab 26 - Aku Minta Maaf...
27 Bab 27 - Apa Sebenarnya Rencanamu?
28 Bab 28 - Neoglass
29 Bab 29 - Terbongkar
30 Bab 30 - Tolong!
31 Bab 31 - Lucio
32 Bab 32 - Pelarian James
33 Pertanyaan
34 Secret plan
35 Akademi pelatihan
36 Asrama
37 Kelelahan
38 Dia?
39 James
40 Sheilla
41 Kenneth
42 Berapa lama?
43 Putri kecil
44 Kau lapar?
45 Tertidur
46 Hans
47 Callista
48 Berkeliling
49 Lelah
50 Kegiatan
51 Kami permisi
52 Persinggahan
53 Beriringan
54 Putri kecil
55 Kegiatan diluar
56 Empat belas tahun
57 Hans
58 Boneka
59 Kita sampai
60 Kaca spion
61 Pukul delapan
62 Makan teratur!
63 Teduh
64 Aku lapar
65 Hati-hati
66 Depan pintu
67 Permisi
68 Apa?
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 - James & Susu Aneh
2
Bab 2 - Panggilan Telepon
3
Bab 3 - Makan Siang
4
Bab 4 - Pertemuan
5
Bab 5 - Bantuan
6
Bab 6 - Mummy & Daddy
7
Bab 7 - Susu Kedelai
8
Bab 8 - HACS
9
Bab 9 - GPS
10
Bab 10 - Menuju London
11
Bab 11 - Pembicaraan di Telepon
12
Bab 12 - Pembicaraan dengan Ken
13
Bab 13 - Rieko
14
Bab 14 - Rencana
15
Bab 15 - Kembalikan Itu!
16
Bab 16 - Serangan
17
Bab 17 - Anak Baik
18
Bab 18 - Kenneth
19
Bab 19 - Pengejaran
20
Bab 20 - Penyamaran
21
Bab 21 - Pelacak
22
Bab 22 - Identitas Ella
23
Bab 23 - Pengejaran
24
Bab 24 - Perdebatan
25
Bab 25 - Kecelakaan Kecil
26
Bab 26 - Aku Minta Maaf...
27
Bab 27 - Apa Sebenarnya Rencanamu?
28
Bab 28 - Neoglass
29
Bab 29 - Terbongkar
30
Bab 30 - Tolong!
31
Bab 31 - Lucio
32
Bab 32 - Pelarian James
33
Pertanyaan
34
Secret plan
35
Akademi pelatihan
36
Asrama
37
Kelelahan
38
Dia?
39
James
40
Sheilla
41
Kenneth
42
Berapa lama?
43
Putri kecil
44
Kau lapar?
45
Tertidur
46
Hans
47
Callista
48
Berkeliling
49
Lelah
50
Kegiatan
51
Kami permisi
52
Persinggahan
53
Beriringan
54
Putri kecil
55
Kegiatan diluar
56
Empat belas tahun
57
Hans
58
Boneka
59
Kita sampai
60
Kaca spion
61
Pukul delapan
62
Makan teratur!
63
Teduh
64
Aku lapar
65
Hati-hati
66
Depan pintu
67
Permisi
68
Apa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!