Bab 10 - Menuju London

Alejandro berjalan dengan tergesa-gesa, lelaki itu begitu lega saat mendengar Rieko berhasil menemukan apa yang sedang mereka cari. Saking senangnya, dia langsung pergi menuju ruangan tempat wanita itu berada dengan tergesa-gesa.

Brakk!

Pintu dibukanya dengan sedikit kasar. Lelaki itu langsung melangkah masuk ke dalam sana dan melihat Rieko yang kini berkutat dengan layar monitor besar di hadapannya. “Rieko, apakah kau sungguh sudah berhasil menangkap sinyal GPS dari HACS?”

“Ya, tuan. Namun ada beberapa masalah yang sepertinya akan menjadi kabar buruk bagi kita.”

“Apa maksud ucapanmu?”

Rieko menekan salah satu tombol yang langsung menampakkan sebuah gambar titik lokasi dimana HACS berada. Rieko memperbesar lokasi tersebut hingga Alejandro bisa melihatnya dengan lebih jelas. Lokasinya berasal dari bandara Internasional Islas Malvinas. “Apa ini? Kenapa lokasinya berada di bandara?!”

“Sepertinya ada seseorang yang tidak sengaja menemukan benda tersebut dan memungutnya, tuan. Dan sepertinya orang tersebut berniat untuk pergi.”

“Apa? Kalau begitu cepat lakukan pelacakan mengenai kemana alat itu mereka bawa.”

“Dari data yang aku retas di sistem mereka, ada beberapa Negara yang mungkin menjadi tujuan dengan penerbangan pesawat ini. Dan ini adalah beberapa negaranya, tuan.” Rieko menampilkan layar lain berisi daftar Negara yang akan menjadi tujuan dari pesawat yang sedang mereka bicarakan. Melihat hal itu, Alejandro tidak tinggal diam. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi beberapa rekannya yang berada di Negara tersebut untuk melakukan pengecekan dan penjagaan agar mereka bisa bertindak dengan segera.

“Ini tidak bisa aku biarkan. Kita harus bertindak dengan segera. Harus ada yang pergi untuk mengejar mereka juga dari tim kita agar rekan yang lain tidak tahu dengan barang yang kita incar.”

“Lalu apa yang harus kita lakukan, tuan?”

“Aku akan memikirkan langkah kita selanjutnya sebelum bertindak. Untuk sementara waktu, kau terus pantau dan jangan sampai lolos lagi. Mengerti?!”

“Baik, tuan.”

“Oh dimana Carlota dan yang lainnya?”

“Mereka sudah pergi untuk menjalankan tugas yang tuan berikan. Mereka sedang mencari sisa dari anak itu.” Rieko beralih fokus pada Elios yang terbaring di dalam kurungannya.

“Si bedebah itu benar-benar menyusahkan. Kalau saja dia tidak memberontak dan mencoba melarikan diri, maka kita tidak akan sampai kesulitan seperti ini.” Alejandro berbalik dan pergi meninggalkan Rieko yang masih terus memantau pergerakan HACS.

...*...

Bandara Charles de Gaulle, Paris, Prancis.

Setelah melewati perjalanan selama berjam-jam lamanya dalam pesawat, dan terbang dari bandara Internasional Islas Malvinas, menuju bandara Internasional Charles de Gaulle, akhirnya Sheilla dan keluarganya tiba di pemberhentian mereka yang terakhir, yaitu di bandara Charles de Gaulle. Dari sini, mereka akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kereta menuju London. Mereka akan menggunakan layanan Eurostar, sebuah kereta cepat yang beroperasi di bawah laut Channel. Layanan ini menghubungkan antara stasiun Paris Gare du Nord dan stasiun London St Pancras International. Selain karena perjalanan yang singkat, mereka memilih Eurostar juga karena posisi stasiun London St Pancras International memiliki akses yang baik ke sistem transportasi umum di London.

Mereka melangkah keluar dari bandara dan langsung pergi untuk mencari taksi. Mereka meminta sang supir untuk mengantarkan mereka menuju stasiun Paris Gare du Nord. Sepanjang perjalanan, baik Sheilla maupun Grayson sama sekali tidak sadar kalau sejak tadi mereka sedang dibuntuti oleh seseorang dari arah belakang. Mereka terlalu lelah sampai-sampai tidak menyadari hal itu.

...*...

“Aku menemukan mereka!” ujar seorang lelaki di seberang sana. Rieko yang mendengarnya bisa langsung menangkap siapa yang dia maksud. Bergegas wanita itu menggunakan kemampuannya untuk menemukan lokasi yang diberikan oleh si lelaki itu, dan ternyata dia berada tepat di belakang kendaraan HACS berada.

“Terus ikuti mereka Pierre, dan cari tahu dimana mereka berhenti.”

“Oui!” balasnya. Sementara lelaki bernama Pierre itu menjalankan apa yang dia perintahkan, Rieko terus memantau dari tempatnya berada. Sebelum titik lokasi alat itu berhenti, dia tidak akan bisa pergi dari markas.

“Arrggghh, sial! Mereka berhasil lolos!”

“Apa?” Rieko bangkit dari kursinya dengan wajah terkejut begitu dia mendengar penuturan lelaki Prancis itu. Hal itu langsung membuat Rieko panik, dia bergegas melakukan sesuatu untuk memantau keadaan. “Apa yang terjadi Pierre?”

“Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, tapi sepertinya mereka menyadari kalau aku membuntuti mereka dari awal.”

“Mereka? Memangnya ada berapa orang yang kau lihat?”

“Dua wanita, seorang pria dan seorang anak laki-laki berusia sekitar lima atau enam tahun.”

“Kau memiliki foto mereka?”

“Désolé, aku tidak berhasil menangkap gambar mereka karena disini terlalu ramai. Tapi aku berhasil melihat tujuan kereta yang mereka masuki.”

“Kemana?”

“Stasiun London St Pancras International.”

“London? Okay. Biar aku yang tangani dari sini. Terima kasih karena kau sudah membantu.”

“De rien. Sampaikan salamku pada tuanmu!”

“Okay!”

“Adieu, Rieko.” Sambungan yang menghubungkan Rieko dan Pierre lantas terputus. Wanita itu bergegas menggunakan koneksinya untuk menghubungi rekan mereka yang berada di Inggris untuk meminta bantuan. Bersamaan dengan usahanya meminta bantuan, Alejandro mendatanginya untuk menanyai perkembangan usahanya.

“Bagaimana? Apakah ada yang berhasil menemukan target kita?”

“Ya, tuan. Aku baru saja dihubungi oleh Pierre, dia bilang target melakukan transit terakhir di Paris lalu langsung melanjutkan perjalanan dengan Eurostar. Dari laporan yang Pierre berikan, mereka akan pergi menuju London.”

“London?”

“Ya, dan sekarang aku sedang menghubungi Jefferson dan Trez untuk membantu kita.”

“Okay, terus pantau hal ini dan kabari tentang perkembangannya. Aku akan menyerahkan semua tugas ini padamu sepenuhnya, dan kalau kau sudah menemukan titik itu berhenti, maka kau harus bersiap. Aku akan mengirimmu untuk mengambil benda itu.”

“Maksud tuan, aku harus mengambil HACS?”

“Ya. Hanya kau harapanku saat ini.”

“Lalu bagaimana dengan tuan dan yang lainnya kalau aku pergi?”

“Kita ubah rencana awal. Kau pergi dan ambil HACS itu, sementara aku, Carlota, dan Woody akan mengurus masalah kita di sini. Kau harus mengambilnya secepat mungkin dan pastikan alat itu aman. Pastikan juga orang yang mengambil HACS kau bawa. Kita tidak bisa mengambil resiko dengan membiarkannya berkeliaran bebas sementara dia mengetahui proyek kita.”

“Aku mengerti, tuan.”

“Lalu begitu kau berhasil menangkapnya, langsung pergi ke markas kita di Italia. Persiapkan segalanya sebelum aku datang. Aku dan yang lain akan menyusul dalam dua hari.”

“Baik.”

...***...

Episodes
1 Bab 1 - James & Susu Aneh
2 Bab 2 - Panggilan Telepon
3 Bab 3 - Makan Siang
4 Bab 4 - Pertemuan
5 Bab 5 - Bantuan
6 Bab 6 - Mummy & Daddy
7 Bab 7 - Susu Kedelai
8 Bab 8 - HACS
9 Bab 9 - GPS
10 Bab 10 - Menuju London
11 Bab 11 - Pembicaraan di Telepon
12 Bab 12 - Pembicaraan dengan Ken
13 Bab 13 - Rieko
14 Bab 14 - Rencana
15 Bab 15 - Kembalikan Itu!
16 Bab 16 - Serangan
17 Bab 17 - Anak Baik
18 Bab 18 - Kenneth
19 Bab 19 - Pengejaran
20 Bab 20 - Penyamaran
21 Bab 21 - Pelacak
22 Bab 22 - Identitas Ella
23 Bab 23 - Pengejaran
24 Bab 24 - Perdebatan
25 Bab 25 - Kecelakaan Kecil
26 Bab 26 - Aku Minta Maaf...
27 Bab 27 - Apa Sebenarnya Rencanamu?
28 Bab 28 - Neoglass
29 Bab 29 - Terbongkar
30 Bab 30 - Tolong!
31 Bab 31 - Lucio
32 Bab 32 - Pelarian James
33 Pertanyaan
34 Secret plan
35 Akademi pelatihan
36 Asrama
37 Kelelahan
38 Dia?
39 James
40 Sheilla
41 Kenneth
42 Berapa lama?
43 Putri kecil
44 Kau lapar?
45 Tertidur
46 Hans
47 Callista
48 Berkeliling
49 Lelah
50 Kegiatan
51 Kami permisi
52 Persinggahan
53 Beriringan
54 Putri kecil
55 Kegiatan diluar
56 Empat belas tahun
57 Hans
58 Boneka
59 Kita sampai
60 Kaca spion
61 Pukul delapan
62 Makan teratur!
63 Teduh
64 Aku lapar
65 Hati-hati
66 Depan pintu
67 Permisi
68 Apa?
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 - James & Susu Aneh
2
Bab 2 - Panggilan Telepon
3
Bab 3 - Makan Siang
4
Bab 4 - Pertemuan
5
Bab 5 - Bantuan
6
Bab 6 - Mummy & Daddy
7
Bab 7 - Susu Kedelai
8
Bab 8 - HACS
9
Bab 9 - GPS
10
Bab 10 - Menuju London
11
Bab 11 - Pembicaraan di Telepon
12
Bab 12 - Pembicaraan dengan Ken
13
Bab 13 - Rieko
14
Bab 14 - Rencana
15
Bab 15 - Kembalikan Itu!
16
Bab 16 - Serangan
17
Bab 17 - Anak Baik
18
Bab 18 - Kenneth
19
Bab 19 - Pengejaran
20
Bab 20 - Penyamaran
21
Bab 21 - Pelacak
22
Bab 22 - Identitas Ella
23
Bab 23 - Pengejaran
24
Bab 24 - Perdebatan
25
Bab 25 - Kecelakaan Kecil
26
Bab 26 - Aku Minta Maaf...
27
Bab 27 - Apa Sebenarnya Rencanamu?
28
Bab 28 - Neoglass
29
Bab 29 - Terbongkar
30
Bab 30 - Tolong!
31
Bab 31 - Lucio
32
Bab 32 - Pelarian James
33
Pertanyaan
34
Secret plan
35
Akademi pelatihan
36
Asrama
37
Kelelahan
38
Dia?
39
James
40
Sheilla
41
Kenneth
42
Berapa lama?
43
Putri kecil
44
Kau lapar?
45
Tertidur
46
Hans
47
Callista
48
Berkeliling
49
Lelah
50
Kegiatan
51
Kami permisi
52
Persinggahan
53
Beriringan
54
Putri kecil
55
Kegiatan diluar
56
Empat belas tahun
57
Hans
58
Boneka
59
Kita sampai
60
Kaca spion
61
Pukul delapan
62
Makan teratur!
63
Teduh
64
Aku lapar
65
Hati-hati
66
Depan pintu
67
Permisi
68
Apa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!