Part 7 : New mission

"Ci bangun Ci!" seru Elyza membangunkan Felicia yang tidur dengan menelungkupkan kepala di tangannya yang ada di atas meja.

"Emm...," gumam Felicia tak jelas Elyza menghembuskan napasnya kasar lalu menarik napasnya sedalam mungikin.

"FELICIA BANGUN! "seru Elyza berteriak pada Felicia.

"Ah, iya iya ada apa!" seru Felicia kaget langsung terbangun.

"Bangun juga akhirnya yok ke kantin udah istirahat," ajak Elyza yang langsung menarik Felicia tanpa basa basi.

Sesampainya di kantin...

   Felicia tidak menyentuh makananya dan hanya diam termenung membuat Elyza yang melihatnya heran.

  Felicia menung kayak gini sih udah biasa menurut Elyza tapi masalahnya selama dua minggu setelah Felicia menerima tawaran Dari WE dia lebih suka termenung dan tak jarang tidur di kelas.

  Untung posisi mejanya di belakang yang kadang tidak di perhatikan guru yang hanya melihat sekilas, kalau duduk Felicia di depan beh bisa dihukum tiap hari dianya.

"Ci kamu baik-baik aja kan?" tanya Elyza membuat Felicia tersadar.

"Hah ya baik kok," ucap Felicia, "hanya memikirkan."

"Hah, yaudah habisin makannya cepat," ucap Elyza di angguki Felicia.

"Za," panggil Felicia membuat Elyza memandang kearahnya.

"Eh ada Felicia tumben ke kantin tidurnya tadi nyenyak?" tanya seorang cowok yang langsung duduk di sampingnya, membuat Felicia yang ingin berucap menjadi berhenti.

  Felicia agak menjaga jarak dari cowok itu lalu kembali memakan makanannya dengan malas, Elyza memandang nyalang pada cowok tadi.

"Zafran Kamvret napa lo disini sih pergi sama teman lo sana!"seru Elyza pada cowok bernama Zafran itu kesal.

"Gak boleh emang? Lagian Hasbi lagi ngambil makanan untuk gue,"ucap Zafran santai.

"Hoi, Zafran gue kira lo duduk dimana ternyata dekat gebetan,"ucap seorang cowok pada Zafran.

"Yoi, bro kita makan disini aja," ucap Zafran pada cowok itu yang tak lain adalah temannya Hasbi.

"Loh lah kok jadi namba lo sih pergi sana kalian bedua!" seru Elyza kesal.

"Eh, ada Neng Elyza kok makin hari makin cantik aja sih Neng saya jadi terpesona loh," ucap Hasbi menaik turunkan alisnya mengoda Elyza membuat Elyza melotot kesal lalu memakan makanannya dengan cepat.

   Mereka memakan makanan mereka dengan hening, Felicia masih terdiam bermenung sambil menyuapkan makanan kemulutnya entah memang Elyza, Zafran dan Hasbi sadar atau tidak dari tadi ada tiga orang cowok yang juga duduk di meja mereka salah satunya memandang Felicia membuat Felicia merasa risih.

"Ngapa sih lo mandang gue gitu? Risih tau gak!" seru Felicia memandang cowok itu dengan jutek membuat Elyza, Hasbi dan Zafran memandangnya dengan kaget.

"Kak Irsyad ngapa disini?" tanya Hasbi dengan polos.

"Apa salahnya sih nengok pacar sendiri," ucap cowok itu yang tak lain dan tak bukan adalah Irsyad.

   Felicia melotot mendengar ucapan Irsyad yang sangat ngawur dan dia sudah pusing dengan tingkah kakak kelasnya itu yang sudah dua minggu selalu menggangunya.

"Gue bukan pacar lo!" seru Felicia kesal.

"Bodo amat, ya kalau aku bilang kamu pacar aku ya pacar aku gak bisa di ganggu gugat titik,"ucap irsyad membuat Felicia tambah kesal

  Dering lagu terdengar dari arah Felicia membuat yang di meja dan di dekat meja mereka melihat kearah Felicia. "Sial," umpat Felicia tanpa suara.

"Eza ayo pergi," ucap Felicia sambil berdiri.

"Eh tapi...,"

"tapi apa kamu mau disini sama kelima cowok ganjen ini?" tanya Felicia memotong ucapan Elyza membuat gadis itu terdiam,

Lagi-lagi dering lagu terdengar.

"Ayo Za cepatan," ucap Felicia terburu-buru berdiri lalu berjalan menyambar tangan Elyza, membuat Elyza jadi berdiri.

"Kirain dimana ternyata di sini," ucap seorang pria berpakaian santai yang kini ada di depan Felicia.

"Eh ada kak Ryon, kok Kakak ada di sini?" tanya Elyza

"Jemput anak orang yang sok sibukan," ucap pria tadi, Ryon membuat Felicia emosian.

"Siapa yang sok sibuk? Fea gak sok sibuk tuh!" seru Felicia kesal.

"Gak sok sibuk gimana sih dari tadi di telpon-telpon gak ngangkat," ucap El, ya kalau ada Ryon pasti ada El kan dan begitu sebaliknya.

"Ya, ya iyalah gak diangkat kan kesekolah gak boleh bawa telpon," jawab Felicia agak gugup.

"Masa sih?" tanya El dengan seyum miring, "ok kalau gitu kita coba ya," ucap El memperlihatkan ponselnya lalu menekan kontak "adik gue" dan setelahnya kembali terdengar dering lagu tadi lagi.

"El, kayaknya gue dengar suara dering telpon deh tapi dari mana ya?" tanya Ryon menyindir membuat Felicia agak emosi.

"Yaudah iya iya kalian mau apa!" seru Felicia marah.

"Wes santai dong Mbak gak usah marah marah," ucap El lalu kedua orang itu terkekeh bersamaan sambil bertos ria.

"Hoi disuruh manggil Fea malah ketawa ketiwi di sini gak enak tau diliatin sama murid-murid disini," ucap Erland yang kini berada di dekat mereka.

"Eh, ada Pak Erland. Iya Pak gak enak ngeliat mereka emang mereka siapa Pak? dari kemarin perasaan ada disini mulu," ucap Zafran pada Erland yang notabenya guru di sekolah itu ya sejak Felicia gabung di WE sih.

"Kakak gue ngapa emang!" seru Felicia jutek.

"Eh kakaknya kamu ya, maaf tadi nanyanya gak sopan Kak, padahal calon kakak ipar," ucap Zafran.

"Lo mau sama Fea?" tanya Ryon dingin.

"Langkahin mayat kita dulu," ucap El sama dinginnya membuat mereka yang ada di kantin itu menjadi agak gemetar minus Felicia, Elyza dan Erland tentunya.

"Udah ah Fe ayo pulang!" ajak Erland.

"Pulang kemana? Kan masih jam sekolah," ucap Felicia seakan akan dia adalah murid teladan.

"Ke markas," balas El.

"Tapikan masih ada pelajaran lagi dan siap ini ada kelas sama Pak Erland, iyakan Pak?" tanya Felicia terseyum ramah pada Erland yang dibalas tatapan tajam oleh Erland yang pasti tak akan pernah terpengaruh untuk Felicia.

"Percuma lagian waktu saya masuk kamunya tidur yang cewek merhatiin muka saya yang cowok dongkol mulu waktu saya nerangin," ucap Erland sesikit kesal.

"Ya lagian setiap masuk kuis mulu kuis mulu terus waktu nerangin 5 menit lanjut tugas terus sama pr mulu," ucap Hasbi angkat bicara membuat Erland menatapnya tajam membuatnya diam seribu bahasa.

"Kenapa mandang tajam banget sih kan yang dibilang Hasbi benar," balas Felicia.

"Udah ikut aja gak usah banyak alasan sok jadi anak teladan segala," ucap Ryon

"Gak mau kan gak ada izin," ucap Felicia dengan alasan lainnya.

"Udah saya izinin sama kepala sekolah," ucap Erland membuat Felicia memutar otak mencari alasan.

"Eza gak di bawa malas ah," ucap Felicia.

"Elyza juga udah saya izinin jangan banyak alasan lagi, lagian percuma kamu di sekolah setiap pelajaran kamu tidur mulu mending ikut kita biar otak kamu mikir sampai pusing," ucap Erland

"Ya ta-"

"Ok, kalau gak mau juga bakal Kakak bilang sama Bunda kamu kalau kamu bawa handphone kesekolah biar handphonenya disita gak usah di balikin," ancam Erland membuat Felicia diam seribu bahasa.

"Udah Fe nurut aja, lagiankan dimarkas lebih adem kamu bisa tidur pulas terus boleh ngabisin cemilan Arman sama El," ucap Ryon membuat El melotot padanya.

"Jangan cemilan gue dong cemilan Arman aja," ucap El.

"Ah yaudah awas loh ingat jangan bilang sama Bunda," ucap Felicia.

"Tenang aja Bos," ucap Erland tersenyum.

"Yaudah ayo Za ambil tas," ucap Felicia diangguki Elyza lalu kedua gadis itu melangkah pergi mengambil tasnya.

"Ingat dengan cemilannya awas kalau gak," ucap Felicia penuh ancam.

"Iya tenang aja aman pokoknya," ucap Ryon.

"Ingat Kak El cemilannya," teriak Elyza dari kejauhan membuat El melotot.

"Selesai, udah yuk nunggu di mobil dulu," ajak Erland

"Tapi Land katanya ada kelas siap ini," ucap Ryon.

"Hmmm...Zafran nanti kalian ngerjain tugas ambil tugasnya di meja saya jangan ada yang ribut," pesan Erland pada Zafran.

"Siap Pak," jawab Zafran ramah lalu setelahnya Erland, El dan Ryon pergi menuju mobil.

...****************...

  Di mobil hanya ada keheningan yang menemani mereka. Felicia diam dengan memandang jendela, Elyza yang sibuk bermain handphonenya, Ryon yang tertidur, El yang memeriksa handphonenya melihat misi dan Erland yang fokus menyetir .

"Za," panggil Felicia membuat Elyza memandang kearahnya sambil mengangkat alisnya bingung.

"Ada apa?" tanya Elyza.

"Gak nanti aja deh," ucap Felicia ketika gedung markas WE telah nampak di depan mata.

Erland memperhatikan mobil ya di parkiran khusus untuk tim RL.

"Udah woi ayo turun!" seru Erland sambil membuka pintu ya turun begitu juga dengan Felicia, Elyza dan El.

"Kak Ryon mana?" tanya elyza ketika tidak melihat Ryon di luar kompak keempat orang itu melihat ke mobil.

"Aduh, malah tidur tuh orang," ucap Erland ingin membuka pintu mobil dan membangunkan Ryon.

"Eh tunggu!" seru Felicia dan El bersamaan membuat Erland mengangkat satu alisnya bingung.

El dan Felicia saling lirik lalu tersenyum jahil, El berjalan membuka pintu pengemudi sedangkan Felicia membuka pintu Ryon.

"Satu...," hitung mereka berdua bersamaan tanpa suara, "dua... Ti...ga."

Bersamaan dengan itu El langsung mendorong Ryon membuat Ryon terjatuh.

"Akh! sial! siapa sih yang dorong gue!" seru Ryon kesal sedangkan El dan Felicia mereka tertawa terbahak sambil bertos ria, Ryon memandang kedua orang itu kesal setengah mati.

"kurang ajar kalian berdua! Awas ya!" seru Ryon kesal sedangkan Felicia dan El kini telah berlari pergi membuat Erland dan elyza mengelengkan kepalanya lalu berjalan pergi juga ke ruang tim RL dengan Ryon yang mengikuti mereka dengan mendengus kesal.

"bhahahahahahaha," tawa Felicia dan El yang tak bisa berhenti ketika mereka telah sampai di ruangan tim RL.

"Kalian kenapa dah?" tanya Ezar bingung melihat mereka berdua.

"Gak, gak hahahaha Fe perut gue Fe hahaha," ucap El disela tawanan dan mereka berdua masih tertawa terbahak membuat Ezar, Faraz, Juna, Arman, Dylan, Ara dan Tina memandang mereka heran.

"Udah ah Kak, Fea capek ketawa ketiwi mulu," ucap Felicia.

"Sama Fe gue juga capek," ucap El lalu keduanya berhenti ketawa sambil menutup mata mengatur napas.

Tak lama setelahnya Erland, Elyza dan Ryon datang membuat semua mata tertuju pada mereka tak terkecuali Felicia dan El.

Felicia dan El saling lirik lalu kembali tertawa membuat ryon kesal dengan semua mata memandang mereka heran minus Elyza dan Erland.

"Diam gak lo berdua kepala gue masih nyut nyut sakit tau!" seru ryon kesal.

"masih sakit?" tanya El sambil menahan tawanya.

"yaiyalah pakek nanya lagi!" seru Ryon kesal.

"Iya juga ya, Kak El gak liat ada benjolan besar gitu di kepala Kak Ryon," ucap Felicia.

"Serius lo Fe?" tanya Ryon panik sambil mengambil kaca dan melihat kening ya lalu seketika wajahnya kembali menjadi datar dengan El dan Felicia tertawa.

"Bagus, bagus banget kalau jahilin orang nomor satu banget berdua ya," ucap Ryon kesal pada mereka.

"Udah berhenti ketawa gak lo! "seru Ryon kesal membuat Felicia dan El menghentikan tawanya.

"Waduh Kak El, Kak Ryon marah," bisik Felicia.

"Iya Fe seram ya," balas El berbisik lalu keduanya cekikikan.

"Yaudah kenapa Fea di suruh ke sini?" tanya Felicia setelah selesai dengan cekikikannya.

"Gak cuma mau bantu ngambil keputusan kita mau ngambil misi yang mana?" tanya Vina yang ntah sejak kapan muncul sambil membawa tabnya.

"Sejak kapan lo disana Vi?" tanya El bingung.

"Sejak tadi lo sih sibuk ketawa ketiwi mulu," ucap Vina acuh sedangkan Felicia kini dia sedang memilih misi yang ada di tab yang diberikan Vina padanya.

"Hm enak yang mana ya Za?" tanya Felicia pada Elyza yang sudah duduk aja di sampingnya.

"Gak tau Fe bingung harga misinya wow semua," jawab Elyza mengaruk tekuknya yang tak gatal.

  Felicia terus mengeser kehalaman kasus berikutnya matanya tertuju pada kasus yang menarik perhatiannya.

"Gimana kalau ini aja!" seru Felicia memperlihatkan kasus itu pada semua orang yang ada di ruangan.

"Yakin lo Fe?" tanya Ezar dibalas anggukan oleh Felicia.

"Tapikan Fe itu bayarannya murah cuma 16 jt," ucap Faraz.

"Kata siapa?" tanya Felicia.

"Hadeh nih anak jelas-jelas disana ditulis jumlah upahnya," ucap Arman

"Serius? Kalau gitu Fea tanya gimana rincian misi ini? Dan berapa orang yang sudah mencoba mengerjakannya?" tanya Felicia.

"Udah 4 tim gak ada yang berhasil dan mereka juga gak mau bocorin informasi," jawab Dylan.

"Kita kalau nerima misi terus gagal memang gak boleh ngasih info sama yang lain, kali Lan," ucap Tina gemas pada Dylan.

"Yaudah sih lagian apa untungnya nerima misi itu gak ada rincian terus upahnya dikit," ucap Dylan.

"Ok kalau gitu kita coba nerima misinya kalau misalnya upahnya banyak, kasih Fea 50% upahnya sedangkan kalian 50 % bagi bagi gimana?" tanya Felicia.

"Enak aja kalau ngomong banyak bener untuk lo 50% sendiri sedangkan kita bagi," protes Juna.

"Yaudah Fea 50% bagi dua dengan Eza gimana?" tanya Felicia.

"Masih gak setuju!" seru Juna, Arman, Erland, Faraz, El, Ryon, Ezar dan Dylan bersamaan.

"Yaudah cari misi sendiri Fea gak ikutan," ucap Felicia jadi badmood.

"Eh, setuju aja deh Ci ikut ya please," mohon Ara pada Felicia yang mendapat pelototan dari para pria.

"Deal nih ya?" tanya Felicia.

"Ok deal," ucap Vina, Tina dan Ara tanpa persetujuan Juna sang kapten tim.

"Oi, oi yang kaptennya gue atau lo bertiga sih sebenarnya?" tanya Juna kesal tapi di angap angin lalu oleh ketiga wanita itu.

"Oke Fea tekan ya," ucap Felicia lalu menekan misi tersebut dan keluarlah nominal angka upah yang asli.

"Sumpah demi apa!?" ucap Juna, Faraz, Arman, El, Ryon, Dylan, Ezar dan Erland kaget bersamaan.

Karena misi yang awalnya berupah 16 juta kini naik 5 kali lipat menjadi 1 miliyaran bayangin aja coi!

"Ingat Fea sama Eza dapat 50% ya," ucap Felicia mengingatkan membuat mereka lesu seketika.

"Ini nih coba dari awal kalian setuju sama Fea gak kayak gini jadinya," ucap El menyalahkan teman-temannya dan gak nyadar kalau dia juga salah.

"Woi nyadar woi lo sama aja," ucap Erland agak kesal.

"Udah, udah gak usah ribut-ribut nasi udah jadi bubur ikhlasin aja," ucap Ryon mendadak bijak.

"Tumben otak lo bijak," ucap Ara nyindir dibalas pelototan oleh Ryon.

"Oke Fea singkat ya, jadi misinya kita harus menemukan wanita berusia 24 tahun bernama Fiona Putri Urmila," ucap Felicia sengaja dia potong.

"Pantes upahnya besar Putri dari pemilik perusahan Urmila tapi aku belum pernah dengar kabar ini sebelumnya," ucap Felicia.

"Kabar apasih Fe? Emang udah berapa hari dia hilang?" tanya Erland.

"Hampir dua minggu gak ketemu ketemu," jawab Felicia.

"Lama juga ya," komentar Juna.

"Hem dan ini gak bisa kita pecahkan selama sehari karena buktinya belum ketemu," ucap Felicia.

"Di mana kira-kira kita bisa dapat bukti pertama?" tanya Ryon.

"Di tempat kerjanya, perusahaan Adijaya," jawab Felicia.

"Dia gak kerja tempat bapaknya?" tanya Ezar heran.

"Gak, sebanyak yang gue denger sih gitu, putrinya mau mandiri dan identitas putrinya itu jarang yang tau," ucap El.

"Oh ya gue baru ingat kenapa kita gak minta tolong Alma dan Nara aja tempat mereka kerjakan dekat dengan TKP," ucap Ara

"Iya juga gue kasih tau Alma dulu," ucap Erland lalu berjalan agak menjauh untuk menelpon Alma.

"Fe lo rasa ini ada kaitannya dengan DE gak?" tanya Tina penasaran.

"hm...? Pasti ada kok!" seru Felicia yakin.

"Gak mungkin ada yang bisa ngelakuin pembunuhan serapi ini kecuali dibantu mereka," lanjut Felicia.

"Guys gue udah ngasih tau Alma katanya dia akan langsung ngehubungi Nara supaya bisa meneriksa TKP nya," ucap Erland.

"Hem, bagus kalau gitu," balas Felicia

"Sekarang tugas kita apa?" tanya Faraz.

"Ya gak ngapa-ngapain tapi kalau kalian mau nambah pemasukan kalau gak mau dapat cuma 50% doang mending Kak Arman sama Kak Vina ngehack aja," jawab Felicia mengusulkan.

"Sedangkan kita tinggal santai, Fea mau tidur!" seru Felicia berguling di sofa empuk yang luas itu.

"Gak seru banget sih lo Fe nambah kerja aja," ucap Arman datar.

"Yaudah biar gue aja tapi yang cowok dapat upahnya cuma 30% yang cewek 70% gimana," tawar Elvina.

"Gak enak banget sih kalian! Gue ikutan awas kalau gue dapat upah yang paling besar nurut sama gue bagi-baginya nanti," ucap Arman lalu berjalan mengambil laptopnya.

"Fe firasat lo gimana tentang kasus ini?" tanya Juna pada Felicia.

"Gak ada yang buruk cuma kita gak bisa mecahin dalam sehari paling cuma 3 sampai 4 hari," jawab Felicia

"Serius lo Fe biasanya kasus kayak gini kami selesain bisa sampai berminggu-minggu," ucap Ryon tak percaya pada gadis berusia 13 tahun itu.

"Ya sekarangkan ada Fea jadi tenang ini akan cepat selesai, besok jemput Fea kayak tadi aja ke sekolah biar Fea juga bisa nyari barang bukti yang lain," ucap Felicia.

"Guys ini apa maksudnya ya?" tanya Vina memperlihatkan tabletnya pada yang lain

Tablet itu berisi beberapa simbol seperti sandi yang lumayan rumit.

"Ternyata benar mereka ikut campur," ucap Felicia.

"Dapat dari mana sandi itu Kak?" tanya Elyza angkat bicara.

"Entah lah waktu gue nyari situs misi yang mau minta bantuan ngehack eh ini muncul," ucap Vina.

"Bacaannya apa ya Fe?" tanya Tina.

"Ini bacaannya hmm 'bagaimana dengan permainan ini WE aku rasa kalian tak akan bisa menyelesaikannya secepat itu ini akan sulit ditebak bukan? karena kasus ini berkaitan dengan orang terdekat kawan atau lawan, selamat bermain Dark Eyes B-08' kayak gitu deh," ucap Felicia.

"Hah...B-08 lagi si psikopat gila itu," gumam Felicia.

"Ci ngomongin psikopat kok perasaan aku gak enak ya keingat tubuh yang dipotong gitu," ucap Elyza membuat otak Felicia mendapatkan sedikit alibi.

"Si psikopat ini bodoh atau gimana ya dia baru aja ngirim petunjuk supaya kasus ini cepat selesai," ucap Felicia membuat orang-orang memandangnya bingung.

"Fe mikirnya gini si korban menghilang udah dua minggu bisa jadi kemungkinan kalau dia di bunuh tubuhnya gak akan utuh. Kawan atau lawan ungkapan ini kayaknya merunjuk pada orang terdekat sang korban yang artinya...," ucap Felicia yang sengaja dia potong.

"Pelaku adalah orang terdekatnya!" seru Juna, Faraz, Ara, Tina, Dylan, Ezar, Erland, Vina, Ryon, Elyza dan El bersamaan.

"Salah yang betul yang lumayan dekat," ucap Arman.

"Bener itu lebih tepat!" seru Felicia membenarkan ucapan Arman.

"Kok bisa?" tanya Ara bingung.

"Kalau semisalnya dia orang yang paling dekat dengan korban kita sulit untuk menemukan motif sedangkan yang lumayan dekat itu lebih tepat untuk mempermudah kita," ucap Felicia.

"Kok bisa kayak gitu?" tanya Ezar bingung.

"Karena dia mungkin saja mudah di hasut oleh DE dan juga itu lebih tepat untuk ungkapan tadi, korban menganggapnya kawan tapi belum tentu dia kawan dan bisa jadi dia adalah Lawan," ucap Felicia.

"Nih tebakan gue pasti benar yang ini si pelaku memang gak terlalu dekat dengan korban tapi mereka pasti udah kenal lama kan?" tanya El.

"Lampu hijau benar banget," ucap Felicia membuat El tersenyum bangga.

"Tumben otak lo bener," ucap Juna mengejek yang tak di pedulikan oleh El.

"Kayaknya sekarang kita hanya bisa beralibi yang belum pasti ya," ucap Tina diangguki Felicia.

"Land ada kabar baru dari Alma gak?" tanya Ara pada Erland.

"Belum," jawab Erland dan bertepatan dengan itu handphone Erland berdering.

"Panjang bener umur nih anak baru juga di omongin," ucap Erland lalu mengangkat panggilan telpon yang ternyata dari Alma. Erland membesarkan suara handphonenya supaya semua bisa dengar.

"Gimana Ma lo dapat apa?" tanya Erland langsung.

"Wa'alaikum salam," sindir Alma di seberang sana.

"Maaf nih sebelumnya assalamualaikum jadi?" tanya Erland.

"Ya gak gimana mana ya udah," ucap Alma.

"Ya Allah Alma gue nanya bukti yang udah lo temuin gimana?" tanya Erland kesal.

"Oo, gue kira tentang salam tadi yaudah gue sama Nara gak ketemu yang spesial cuma surat yang ada dalam tong sampah kayaknya pesan gitu," ucap Alma

"Isi pesannya gimana Kak?" tanya Felicia.

"Isinya 'temui aku di lobby setelah pulang nanti' kira-kira gitu," ucap Alma memberitahu.

"Yang ngirim siapa?" tanya Ezar.

"Gue kurang tau soalnya dia pakai inisial FG," jawab Alma.

"Ada bukti lain?" tanya Felicia

"Gak juga kami cuma nemuin kertas ini dan juga kayaknya tersangka," jawab Alma.

"Dan juga simbol aneh di belakang kertas lainnya," ucap Nara disebrang sana.

"Lo nemu yang lain Na?" tanya Alma.

"Iya dan gak ada lagi kecuali tisu yang ada darah yang gue baru dapat juga hasil medis kayaknya," ucap Nara.

"Udah segitu aja dulu kak balik ke markas!" pinta Felicia.

"Yaudah kalau gitu wassalamualaikum," ucap Alma dan Nara bersamaan.

"Wa'alaikumsalam," jawab Felicia dan yang lainnya.

"Ok kita tinggal tunggu Kak Alma sama Kak Nara ke sini aja deh," ucap Felicia.

"Hmm dan juga kayaknya Fea ada sedikit urusan deh yuk Za ikut," ucap Felicia berjalan melangkah pergi keluar ruangan.

"Fea pergi dulu kalau Kak Nara dan Kak Alma datang kabari Fea ya assalamualaikum," ucap Felicia lalu pergi diikuti Elyza di belakangnya.

"Wa'alaikumsalam," jawab mereka serempak.

"Urusan apa sih tuh anak?" tanya Ezar yang di jawab angkatan bahu dan gelengan kepala dari yang lain.

Felicia terus berjalan menuju lorong tempat dia dan Alan datangi kemarin.

"Kita ngapain kesini Fe?" tanya Elyza heran ketika merka sampai di depan dinding kosong yang sebenarnya adalah pintu masuk kesebuah ruangan.

"Liat aja nanti," ucap Felicia menekan tombol dan meletakkan permata ruby yang dia jadikan kalung kesana.

Tak perlu waktu lama dinding tadi terbuka menunjukan sebuah lorong.

"Fe ini ini gak bahayakan?" tanya Elyza was-was.

"Engak tuan putri ayo ikut aku, aku mau ngasih kejutan," ucap Felicia melangkah masuk begitu juga dengan Elyza mereka masuk kedalam bersamaan dengan dinding tadi yang kembali menyatu.

'Semoga keputusanku gak salah'

Bersambung....

Senin, 5 Agustus 2019

Noveltoon : Kamis, 24 Desember 2020

Kasus baru kembali hadir gimana ya cara Felicia ngelesainnya?

Tunggu part selanjutnya! Ikuti terus kisahnya

Jangan lupa vote dan commennya

Sampai jumpa lagi

See bye 😋🤗

Salam 🙏

Alyaciya

Episodes
1 Prologue
2 Part 1: Misunderstanding
3 Part 2: Something Is Odd
4 Part 3 : Bully And Join
5 Part 4 : Gem Tears
6 Part 5 : Scarlett
7 Part 6 : Who Exactly Is The Protagonist?
8 Part 7 : New mission
9 Part 8 : The Secret Room In WE
10 Part 9 : Plan
11 Part 10 : Relax For A Moment Before Starting
12 Part 11 : Investigation
13 Part 12 : Get information
14 Part 13 :Interrogate The Suspect
15 Part 14 : The Last Crime Scene
16 Part 15 : Complete Friend \ Foe Case
17 Part 16 : WE And Huriya Organizations
18 Part 17 : Shoot! Shoot! And Shoot!
19 Part 18 : A Plan And A Strategy?
20 Part 19 : Fooled Or Cheated (1)
21 Part 20 : Fooled And Cheated (Last)
22 Part 21 : Mesked Women
23 Part 22 : Masked Women (2)
24 Part 23 : Maskes Women (3)
25 Part 24 : Do Not Cry anymore
26 Part 25 : Secret Of The Flower Field
27 Part 26 : Power And Start
28 Part 27 : Masked Women (Last)
29 Part 28 : Finish And Start
30 Part 29 : River Of Blood ( 1 )
31 Part 30 : River Of Blood ( 2 )
32 Part 31 : River Of Blood ( 3 )
33 Part 32 : River Of Blood ( Last )
34 Part 33 : Hallo Berlin, deutschland
35 Part 34 : Mission Mit Oma
36 Part 35 : Bienvenue En France
37 Part 36: Collana Di Pietre Preziose Rubino
38 Part 37 : The story of the past
39 Part 38 : End?
40 Part 39 : Surprise!
41 Part 40 : Treining
42 Part 41 : Matual Desier
43 Part 42 : Meeting (1)
44 Part 43 : Meeting ( Last )
45 Part 44 : Fight
46 Part 45 : Last Fight
47 Part 46 : End? Is It True
48 Epilogue
49 bonus Cerita
50 PENTING!!!
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Prologue
2
Part 1: Misunderstanding
3
Part 2: Something Is Odd
4
Part 3 : Bully And Join
5
Part 4 : Gem Tears
6
Part 5 : Scarlett
7
Part 6 : Who Exactly Is The Protagonist?
8
Part 7 : New mission
9
Part 8 : The Secret Room In WE
10
Part 9 : Plan
11
Part 10 : Relax For A Moment Before Starting
12
Part 11 : Investigation
13
Part 12 : Get information
14
Part 13 :Interrogate The Suspect
15
Part 14 : The Last Crime Scene
16
Part 15 : Complete Friend \ Foe Case
17
Part 16 : WE And Huriya Organizations
18
Part 17 : Shoot! Shoot! And Shoot!
19
Part 18 : A Plan And A Strategy?
20
Part 19 : Fooled Or Cheated (1)
21
Part 20 : Fooled And Cheated (Last)
22
Part 21 : Mesked Women
23
Part 22 : Masked Women (2)
24
Part 23 : Maskes Women (3)
25
Part 24 : Do Not Cry anymore
26
Part 25 : Secret Of The Flower Field
27
Part 26 : Power And Start
28
Part 27 : Masked Women (Last)
29
Part 28 : Finish And Start
30
Part 29 : River Of Blood ( 1 )
31
Part 30 : River Of Blood ( 2 )
32
Part 31 : River Of Blood ( 3 )
33
Part 32 : River Of Blood ( Last )
34
Part 33 : Hallo Berlin, deutschland
35
Part 34 : Mission Mit Oma
36
Part 35 : Bienvenue En France
37
Part 36: Collana Di Pietre Preziose Rubino
38
Part 37 : The story of the past
39
Part 38 : End?
40
Part 39 : Surprise!
41
Part 40 : Treining
42
Part 41 : Matual Desier
43
Part 42 : Meeting (1)
44
Part 43 : Meeting ( Last )
45
Part 44 : Fight
46
Part 45 : Last Fight
47
Part 46 : End? Is It True
48
Epilogue
49
bonus Cerita
50
PENTING!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!