Bos Ku, Selingkuhanku

Bos Ku, Selingkuhanku

Janet

Minggu melelahkan untuk Janet. Dia sehari-hari harus membantu ibu mertua nya, mengurus anak, mengurus suami dan juga mengurus rumah tangga. Sampai akhir nya dia melupakan untuk mengurus dirinya sendiri. Janet adalah wanita yang bekerja di salah satu perusahaan kosmetik daerah Jakarta sebagai SPV Finance.

Dia sudah berkeluarga dan mempunyai 2 orang anak laki-laki. Dia hidup bersama suami, mertua dan ipar nya. Sebelum dia bekerja dia menyempatkan diri untuk membantu mertua nya berjualan. Dia tidak malu dan gengsi untuk membantu mertua nya berjualan walaupun di kantor dia menjabat sebagai SPV. Sebelum berangkat Janet pun membantu anak nya yang pertama untuk belajar jarak jauh selama pandemi ini. Setelah selesai baru lha Janet bersiap dan berangkat kerja.

Tempat kerja Janet tidak jauh dari rumah. Janet lebih memilih mengendarai sepeda untuk sampai ke tempat kerja nya. Pagi ini hujan rintik, sepeda di kayuh dan Janet memakai perlengkapan sepeda tanpa memakai jas hujan. Selama perjalanan Janet berpikir kapan dia dapat berhenti bekerja. Karena dia sudah sangat lelah untuk bekerja dan suami nya pun mendukung itu. Janet tetap mengayuh sepeda nya dan tak terasa sampai ke tempat kerja nya.

Janet memarkir sepeda nya. Satpam di sana sudah mengenal Janet semua. "Selamat Pagi Bu Janet" ucap salah satu satpam. "Selamat pagi juga pak Arif" ucap Janet ke satpam tadi sambil tersenyum. Karyawan di sini memang baik padanya. Tetapi Janet tidak suka dengan watak bos nya itu yang kalau marah bersuara keras dengan tatapan dingin seolah ingin membunuh. Ketika Janet mengingat tatapan bos nya itu saat marah membuat bulu kuduk Janet merinding. Janet naik ke lift dan menuju lantai di mana ruang kantor nya. Di lift dia bertemu dengan karyawan lain nya yang sedang bergosip. Janet hanya tersenyum mendengar karyawan itu bergosip. "Bu Janet di sini kan sudah lama. Sebenarnya sikap bos kita itu gimana sich? Kemarin saya dengar si bos marah kepada anak gudang" tanya salah satu karyawan itu. "Si bos baik koq. Kalau kita tidak berbuat kesalahan pasti si bos tidak akan marah seperti itu. memang anak gudang kenapa bisa di marahin bos gitu?" tanya Janet. "Iya Bu anak gudang kata nya salah ambil barang dan saat itu customer nya salah satu teman si bos" ucap karyawan itu. Lift sampai ke lantai tempat mereka bekerja. Tanpa menjawab Janet hanya tersenyum dan melangkah keluar lift menuju ruangan nya.

Masuk ruangan tidak lama telepon pun berdering "Bu Janet ada telepon dari Bapak Kenzi" bagian resepsionis berbicara. "Baik Bu, Terima Kasih" ucap Janet. "Selamat pagi Pak. Ada yang bisa saya bantu?" Jawab Janet. Dari jauh sana hanya terdengar napas Kenzi yang berat menahan amarah "Janet, apa yang kamu lakukan? Sudah saya bilang sebelum ke kantor kamu harus telepon saya di pagi hari untuk membangunkan saya" ucap laki-laki itu. Janet pun bingung dan tidak tahu harus berkata apa karena tidak mungkin lancang bagi nya untuk telepon bos nya itu di pagi hari. Sedangkan Janet pun punya keluarga dan kehidupan sendiri. "Janet kenapa kamu diam? Kami jawab pertanyaan saya." terdengar nada marah di telepon sana. Janet hanya bisa menelan ludah nya dan berkata "maaf pak. pagi ini saya harus mengurusi suami dan anak-anak saya. Jadi saya lupa untuk menelepon bapak."

Terpopuler

Comments

Dewi Dewi Ahmat

Dewi Dewi Ahmat

hmm si kenzi argan udh mlai ska sma janet tu kyk nya..

2021-07-14

1

Nur hikmah

Nur hikmah

mmpir.....sayang pameran wanitay dh punya anak....heee

2021-03-30

3

lihat semua
Episodes
1 Janet
2 Keadaan di Kantor
3 Sakit Hati
4 Orang Tua
5 Orang Tua (1)
6 Rumah Ibu
7 Rumah Sakit
8 Sendiri
9 Makan Malam
10 Makan Malam (1)
11 Bos Besar
12 Di usir dari kantor
13 Menghilang
14 Bapak Boleh Pulang
15 Kenzi mulai merasa kehilangan
16 Bandung
17 Bertemu Radit
18 Bertemu Radit (1)
19 Kenzi Menyusul Ke Bandung
20 Tidak Percaya
21 Bapak Meninggal
22 Makam Bapak
23 Makam Bapak (1)
24 Makam Bapak (2)
25 Menangis di Pusaran Bapak
26 Kenzi Kecelakaan
27 Ibu Anna tiba di Bandung
28 Bertemu dengan Janet
29 Pekerjaan dari ibu Lina
30 Janet Mulai Merindukan Kenzi
31 Kenzi menemui Janet di tempat kerja
32 Janet di bawa ke rumah Kenzi
33 Peluk Aku
34 Ungkapan Perasaan
35 Tidak bisa Tidur
36 Ibu Lastri Jatuh Sakit
37 Suara Wanita
38 Perkenalan
39 Hal yang menyakitkan
40 Rahma
41 Melamun
42 Tidak Menyangka
43 Tidak Menyangka (1)
44 Kenzi Marah
45 Kenzi kembali ke Jakarta
46 Berhasil Membujuk Janet
47 Meminta Jawaban
48 Jakarta
49 Sakit Hati
50 Sakit Hati (1)
51 Pingsan
52 Menghindar Dari Ibu Anna
53 Cemburu
54 Pengakuan Janet
55 Pengakuan Janet (1)
56 Radit Berbohong
57 Berhadapan Dengan Radit dan Rahma
58 Penjelasan Radit
59 Janet Kembali Ke Jakarta Sendiri
60 Mencari Pekerjaan
61 Kenzi menyusul Janet
62 Airmata Janet
63 Keputusan Janet
64 Menyerahkan Surat Pisah
65 Penyesalan Radit
66 Membujuk Anak-anak
67 Bermain Bersama Anak-anak
68 Perasaan Janet
69 Perasaan Janet (1)
70 Rencana Kenzi
71 Mengunjungi Ibu Anna
72 Mengunjungi Ibu Anna (1)
73 Ibu Anna tak sadarkan diri
74 Kecemburuan Kenzi
75 Permintaan Maaf Kenzi
76 Menemui Ibu Anna Di Rumah Sakit
77 Menemani Ibu Anna
78 Membeli Hadiah Untuk Kenzi
79 Pesta Ulang Tahun Kenzi
80 Pertunangan Kenzi, Hadiah Terindah
81 Menjemput Ibu Anna
82 Meminta Nasihat Ibu
83 Perkataan Radit
84 Ibu Anna Berkunjung
85 Pertengkaran Kecil
86 Teguran dari Ibu Anna
87 Persiapan Pernikahan
88 Baju Pengantin
89 Akhiri Segala Nya
90 Penjelasan Dan Pernikahan
91 Terima Kasih
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Janet
2
Keadaan di Kantor
3
Sakit Hati
4
Orang Tua
5
Orang Tua (1)
6
Rumah Ibu
7
Rumah Sakit
8
Sendiri
9
Makan Malam
10
Makan Malam (1)
11
Bos Besar
12
Di usir dari kantor
13
Menghilang
14
Bapak Boleh Pulang
15
Kenzi mulai merasa kehilangan
16
Bandung
17
Bertemu Radit
18
Bertemu Radit (1)
19
Kenzi Menyusul Ke Bandung
20
Tidak Percaya
21
Bapak Meninggal
22
Makam Bapak
23
Makam Bapak (1)
24
Makam Bapak (2)
25
Menangis di Pusaran Bapak
26
Kenzi Kecelakaan
27
Ibu Anna tiba di Bandung
28
Bertemu dengan Janet
29
Pekerjaan dari ibu Lina
30
Janet Mulai Merindukan Kenzi
31
Kenzi menemui Janet di tempat kerja
32
Janet di bawa ke rumah Kenzi
33
Peluk Aku
34
Ungkapan Perasaan
35
Tidak bisa Tidur
36
Ibu Lastri Jatuh Sakit
37
Suara Wanita
38
Perkenalan
39
Hal yang menyakitkan
40
Rahma
41
Melamun
42
Tidak Menyangka
43
Tidak Menyangka (1)
44
Kenzi Marah
45
Kenzi kembali ke Jakarta
46
Berhasil Membujuk Janet
47
Meminta Jawaban
48
Jakarta
49
Sakit Hati
50
Sakit Hati (1)
51
Pingsan
52
Menghindar Dari Ibu Anna
53
Cemburu
54
Pengakuan Janet
55
Pengakuan Janet (1)
56
Radit Berbohong
57
Berhadapan Dengan Radit dan Rahma
58
Penjelasan Radit
59
Janet Kembali Ke Jakarta Sendiri
60
Mencari Pekerjaan
61
Kenzi menyusul Janet
62
Airmata Janet
63
Keputusan Janet
64
Menyerahkan Surat Pisah
65
Penyesalan Radit
66
Membujuk Anak-anak
67
Bermain Bersama Anak-anak
68
Perasaan Janet
69
Perasaan Janet (1)
70
Rencana Kenzi
71
Mengunjungi Ibu Anna
72
Mengunjungi Ibu Anna (1)
73
Ibu Anna tak sadarkan diri
74
Kecemburuan Kenzi
75
Permintaan Maaf Kenzi
76
Menemui Ibu Anna Di Rumah Sakit
77
Menemani Ibu Anna
78
Membeli Hadiah Untuk Kenzi
79
Pesta Ulang Tahun Kenzi
80
Pertunangan Kenzi, Hadiah Terindah
81
Menjemput Ibu Anna
82
Meminta Nasihat Ibu
83
Perkataan Radit
84
Ibu Anna Berkunjung
85
Pertengkaran Kecil
86
Teguran dari Ibu Anna
87
Persiapan Pernikahan
88
Baju Pengantin
89
Akhiri Segala Nya
90
Penjelasan Dan Pernikahan
91
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!