Menghilang

"Adrian kita balik yuk. Bukannya kamu juga harus ke kantor? Nanti tolong turunkan saya di halte bus terdekat saja ya" ucap Janet. "Kamu mau pergi kemana biar saya yang antar. Saya sudah izin ke Pak Budi untuk datang siang" jawab Adrian. "Saya ingin ke rumah sakit kencana untuk ketemu dengan Bapak saya. Karena dari semalam saya tidak memberikan kabar" ucap Janet ketika sampai di mobil Adrian.

Janet memang sengaja mematikan ponsel nya sejak tadi setelah bertemu Bos Besar. Janet tidak ingin di ganggu oleh siapa pun termasuk Kenzi. Karena bila Kenzi tahu kejadian dia dengan bos besar pasti Kenzi akan membawa nya pergi entah kemana. "Janet, kita sudah sampai rumah sakit kencana" Adrian menyadarkan Janet dari lamunan nya. "Hah? Sudah sampai ya? Owh oke. Sekali lagi terima kasih ya Adrian sudah menemaniku hari ini. Aku mohon bila ada yang bertanya padamu melihat ku atau tidak, kamu bilang saja tidak pernah melihatku" pinta Janet kepada Adrian sambil membuka pintu mobil dan melangkah keluar.

Adrian menganggukan kepala nya menandakan setuju untuk menyembunyikan kejadian hari ini. Adrian pun pamit dan segera melajukan mobilnya ke kantor. Tidak perlu waktu lama Adrian pun sampai di kantor. Adrian melihat Pak Budi sedang memberikan pengarahan kepada semua security. Samar terdengar ucapan Pak Budi yang mengatakan bahwa Janet sudah di berhentikan oleh Bos Besar dan melarang Janet untuk masuk ke kantor ini lagi. Bila Bos Kenzi tanya bilang tidak tahu apa-apa.

Adrian kaget mendengar nya bahwa Janet di berhentikan sepihak oleh Bos Besar. "Janet salah apa sampai Bos Besar turun tangan untuk memberhentikan dia? Dan kenapa juga bos Kenzi tidak boleh tahu hal ini" batin Adrian. Adrian sampai di ruangan nya. Ruangan Adrian tepat di sebelah ruangan Janet. Dia melihat Nanda teman Janet sedang membereskan barang-barang pribadi Janet ke dalam kotak. Telepon pun berdering "Nanda, kenapa lu membereskan barang-barang Janet? Memang Janet kemana?" tanya Adrian pura-pura tidak tahu. "Gak tau nich dri. Gue juga bingung. Tiba-tiba Pak Budi telepon gue, bilang gue di suruh membereskan barang-barang pribadi Janet juga sepeda Janet yang tertinggal dibawah di suruh bawa ke rumah Janet. Gue tanya kenapa, malah gue yang di bilang kepo sama Pak Budi" jawab Nanda sambil menangis. "Udah jangan nangis. Lu ikutin aja perintah Pak Budi daripada lu nanti di kasih SP. Sabar ya" tambah Adrian mencoba membuat Nanda senyum kembali. Tetapi ucapan Adrian tidak dapat membuat Nanda tersenyum malah sebaliknya Nanda tambah menangis. Sehingga membuat bos nya yang baru saja lewat menatap aneh ke arah Nanda.

Bos Kenzi membuka pintu ruangan dan berkata "Nanda, kenapa kamu menangis? Ngapain kamu di meja Ibu Janet? Memang kemana Ibu Janet?". Nanda hanya bisa menggelengkan kepala nya menunjukkan bahwa dia tidak tahu. Kenzi merasa kesal. Kenzi daritadi juga menghubungi Janet tetapi ponsel Janet tidak aktif. Berkali-kali Kenzi menghubungi tetap saja tidak aktif.

Kenzi masuk ke ruangannya dan melihat rekaman cctv tetapi tidak mendapatkan jawabannya. Dia kembali menghubungi ponsel Janet tetapi tetap tidak aktif. Mengirimkan pesan juga tidak ada balasan sama sekali dari Janet. "Kamu kemana Janet? Kamu jangan membuat ku gila dengan cara menghilang seperti ini" kesal Kenzi.

Terpopuler

Comments

Sri Peni

Sri Peni

ikut mertua ada enaknya tp bnyk tdk enaknya..

2021-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Janet
2 Keadaan di Kantor
3 Sakit Hati
4 Orang Tua
5 Orang Tua (1)
6 Rumah Ibu
7 Rumah Sakit
8 Sendiri
9 Makan Malam
10 Makan Malam (1)
11 Bos Besar
12 Di usir dari kantor
13 Menghilang
14 Bapak Boleh Pulang
15 Kenzi mulai merasa kehilangan
16 Bandung
17 Bertemu Radit
18 Bertemu Radit (1)
19 Kenzi Menyusul Ke Bandung
20 Tidak Percaya
21 Bapak Meninggal
22 Makam Bapak
23 Makam Bapak (1)
24 Makam Bapak (2)
25 Menangis di Pusaran Bapak
26 Kenzi Kecelakaan
27 Ibu Anna tiba di Bandung
28 Bertemu dengan Janet
29 Pekerjaan dari ibu Lina
30 Janet Mulai Merindukan Kenzi
31 Kenzi menemui Janet di tempat kerja
32 Janet di bawa ke rumah Kenzi
33 Peluk Aku
34 Ungkapan Perasaan
35 Tidak bisa Tidur
36 Ibu Lastri Jatuh Sakit
37 Suara Wanita
38 Perkenalan
39 Hal yang menyakitkan
40 Rahma
41 Melamun
42 Tidak Menyangka
43 Tidak Menyangka (1)
44 Kenzi Marah
45 Kenzi kembali ke Jakarta
46 Berhasil Membujuk Janet
47 Meminta Jawaban
48 Jakarta
49 Sakit Hati
50 Sakit Hati (1)
51 Pingsan
52 Menghindar Dari Ibu Anna
53 Cemburu
54 Pengakuan Janet
55 Pengakuan Janet (1)
56 Radit Berbohong
57 Berhadapan Dengan Radit dan Rahma
58 Penjelasan Radit
59 Janet Kembali Ke Jakarta Sendiri
60 Mencari Pekerjaan
61 Kenzi menyusul Janet
62 Airmata Janet
63 Keputusan Janet
64 Menyerahkan Surat Pisah
65 Penyesalan Radit
66 Membujuk Anak-anak
67 Bermain Bersama Anak-anak
68 Perasaan Janet
69 Perasaan Janet (1)
70 Rencana Kenzi
71 Mengunjungi Ibu Anna
72 Mengunjungi Ibu Anna (1)
73 Ibu Anna tak sadarkan diri
74 Kecemburuan Kenzi
75 Permintaan Maaf Kenzi
76 Menemui Ibu Anna Di Rumah Sakit
77 Menemani Ibu Anna
78 Membeli Hadiah Untuk Kenzi
79 Pesta Ulang Tahun Kenzi
80 Pertunangan Kenzi, Hadiah Terindah
81 Menjemput Ibu Anna
82 Meminta Nasihat Ibu
83 Perkataan Radit
84 Ibu Anna Berkunjung
85 Pertengkaran Kecil
86 Teguran dari Ibu Anna
87 Persiapan Pernikahan
88 Baju Pengantin
89 Akhiri Segala Nya
90 Penjelasan Dan Pernikahan
91 Terima Kasih
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Janet
2
Keadaan di Kantor
3
Sakit Hati
4
Orang Tua
5
Orang Tua (1)
6
Rumah Ibu
7
Rumah Sakit
8
Sendiri
9
Makan Malam
10
Makan Malam (1)
11
Bos Besar
12
Di usir dari kantor
13
Menghilang
14
Bapak Boleh Pulang
15
Kenzi mulai merasa kehilangan
16
Bandung
17
Bertemu Radit
18
Bertemu Radit (1)
19
Kenzi Menyusul Ke Bandung
20
Tidak Percaya
21
Bapak Meninggal
22
Makam Bapak
23
Makam Bapak (1)
24
Makam Bapak (2)
25
Menangis di Pusaran Bapak
26
Kenzi Kecelakaan
27
Ibu Anna tiba di Bandung
28
Bertemu dengan Janet
29
Pekerjaan dari ibu Lina
30
Janet Mulai Merindukan Kenzi
31
Kenzi menemui Janet di tempat kerja
32
Janet di bawa ke rumah Kenzi
33
Peluk Aku
34
Ungkapan Perasaan
35
Tidak bisa Tidur
36
Ibu Lastri Jatuh Sakit
37
Suara Wanita
38
Perkenalan
39
Hal yang menyakitkan
40
Rahma
41
Melamun
42
Tidak Menyangka
43
Tidak Menyangka (1)
44
Kenzi Marah
45
Kenzi kembali ke Jakarta
46
Berhasil Membujuk Janet
47
Meminta Jawaban
48
Jakarta
49
Sakit Hati
50
Sakit Hati (1)
51
Pingsan
52
Menghindar Dari Ibu Anna
53
Cemburu
54
Pengakuan Janet
55
Pengakuan Janet (1)
56
Radit Berbohong
57
Berhadapan Dengan Radit dan Rahma
58
Penjelasan Radit
59
Janet Kembali Ke Jakarta Sendiri
60
Mencari Pekerjaan
61
Kenzi menyusul Janet
62
Airmata Janet
63
Keputusan Janet
64
Menyerahkan Surat Pisah
65
Penyesalan Radit
66
Membujuk Anak-anak
67
Bermain Bersama Anak-anak
68
Perasaan Janet
69
Perasaan Janet (1)
70
Rencana Kenzi
71
Mengunjungi Ibu Anna
72
Mengunjungi Ibu Anna (1)
73
Ibu Anna tak sadarkan diri
74
Kecemburuan Kenzi
75
Permintaan Maaf Kenzi
76
Menemui Ibu Anna Di Rumah Sakit
77
Menemani Ibu Anna
78
Membeli Hadiah Untuk Kenzi
79
Pesta Ulang Tahun Kenzi
80
Pertunangan Kenzi, Hadiah Terindah
81
Menjemput Ibu Anna
82
Meminta Nasihat Ibu
83
Perkataan Radit
84
Ibu Anna Berkunjung
85
Pertengkaran Kecil
86
Teguran dari Ibu Anna
87
Persiapan Pernikahan
88
Baju Pengantin
89
Akhiri Segala Nya
90
Penjelasan Dan Pernikahan
91
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!