Janet mengendarai sepeda nya dengan cepat untuk sampai ke rumah mertua nya. Sesampai nya di sana Janet izin ke mertua nya untuk pergi ke rumah ibu nya. "Ma, Janet izin pergi ke rumah Ibu Janet ya. Tadi ibu telepon kalau Bapak sakit. Janet titip anak-anak ya ma" pamit Janet. "Iya kamu boleh pergi, biar anak-anak di rumah sama mama dan kakak ipar kamu. Kamu hati-hati di jalan" ucap Tina mertua Janet. Janet memanggil ojol dan tak lama ojol pun tiba. Janet naik ojol tersebut dan berkata "Pak, ke alamat yang sesuai di map ya". "Baik mba" jawab ojol tersebut.
Di jalan ponsel Janet bunyi dia melihat nama Kenzi di layar ponsel nya mengirimkan pesan.
Kenzi : P
Kenzi : Janet
Kenzi : Jjjaanneett
Kenzi : Kamu jawab atau aku telepon
Janet : Ya. Ada apa
Kenzi : Nah gitu dong jawab pesan ku.
Janet : Iya ada apa pak
Kenzi : Kalau di luar jam kantor panggil saya yang mesra. Saya tidak mau kamu panggil pak. Jika di kantor kamu boleh panggil pak.
Janet menatap isi pesan tersebut, merasa aneh dengan sikap bos nya ini.
Kenzi : Lho koq diam. Kamu baca pesan ini tapi kami tidak jawab.
Janet : Saya lagi di jalan menuju rumah ibu saya. Nanti saya akan kirim pesan kembali.
Kenzi : Awas kamu kalau berani bohong dan tidak mengirim pesan sama saya.
Kenzi ternyata mengikuti Janet dari belakang, Janet tidak menyadari itu. Beberapa menit kemudian Janet telah sampai ke rumah ibu.
"Assalamualaikum Bu" ucap Janet. Ibu langsung membuka pintu dan menjawab salam Janet "Walaikumsalam Janet. Ayo masuk nak. Bapak sudah menunggu kamu". "Bu, kita langsung ke rumah sakit saja ya. Biar bapak segera dapat penanganan dari dokter. Biar Janet panggil taksi dulu ya Bu" ucap Janet. Tak lama taksi datang Janet membawa bapak nya ke rumah sakit. "Pak, kita ke rumah sakit ya. Biar bapak mendapatkan perawatan lebih lanjut. Janet tidak tega melihat bapak seperti ini" ucap Janet lirih. "Baik nya saja nak. Bapak ikut kata kamu. Tapi apa kamu punya uang untuk biaya rumah sakit bapak? Bapak tidak mau membebani kamu nak. Biar bapak rawat jalan saja" jawab bapak dengan napas yang sedikit sesak. "Insyaallah ada pak uang nya. Nanti Janet bisa pinjam ke kantor pak. Mereka akan potong dari gaji Janet per bulan nya. Bapak tidak perlu Khawatir ya pak. Yang penting bapak dan ibu selalu sehat. Doakan Janet dan Mas Radit agar di mudahkan dalam mencari rezeki" ucap Janet sambil menahan air mata nya.
Taksi sampai di lobi rumah sakit kencana. Janet turun terlebih dahulu dan meminta bantuan suster untuk membawa bapak nya ke dalam IGD. Suster di rumah sakit kencana dengan cepat dan tanggap langsung membawa kasur dan membawa bapak ke dalam ruang IGD. Setelah memastikan bapak di bawa dengan aman Janet lalu membayar ongkos taksi tersebut. "Terimakasih ya pak sudah menunggu. Maaf jika lama" ucap Janet sambil tersenyum. Janet mengambil ponsel nya yang sedari tadi bunyi dan menatap nama Kenzi. "Mau apa lagi sih dia telepon dan mengirim pesan tidak berhenti-henti daritadi" batin Janet kesal dengan Kenzi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Rina Wibowo
kenzi bikin gemes
2021-05-01
2
Melvina Pane
padahal kan ada bpjs gratis dari pemerintah
2021-04-03
1
Kangen Bapak dan ibu
penasaran.kayanya seru
2021-02-24
3