Office Boy mengantarkan makanan untuk Janet. "Maaf Bu Janet ini ada titipan makanan dari grab untuk Ibu" kata Bapak Yanto salah satu Office Boy di kantor. "Terima kasih ya pak sudah di antarkan makanan nya" jawab Janet lembut. "Nanda lu mau makan lagi gak? gue yakin lu pasti belum kenyang kan" ucap Janet sambil mengeluarkan makanan nya dari plastik. Saat mengeluarkan makanan tersebut tak lama bunyi pesan di handphone Janet dan Janet membacanya "Selamat Makan. Nikmati makanan nya selagi hangat. Saya tahu kamu pasti lapar karena tadi kamu tidak menyentuh makanan sedikitpun". "Orang ini sebenarnya mau bagaimana sih. Terkadang sikap nya baik, terkadang marah tidak jelas, terkadang juga diam seribu bahasa. Makin lama aku semakin tidak mengerti" batin Janet.
Janet menikmati makanan nya sampai akhirnya handphone nya berdering dan tertulis nama "Ibu". Janet langsung menghentikan makannya dan mengangkat telepon itu
Janet : Assalamu'alaikum Bu. Ada apa?
Ibu : Walaikumsalam Janet. Janet sedang di kantor atau di rumah nak.
Janet : Di kantor Bu. Ibu dan Bapak sehat?
Ibu : Alhamdulillah ibu sehat nak. Tetapi bapak sedang sakit nak. Dari semalam bapak mengatakan sesak nafas nya. Ibu sudah bilang untuk ke dokter tetapi bapak tidak mau. Coba kamu saja nak yang membujuk bapak.
Janet : Ya sudah Bu, nanti pulang kerja Janet ke rumah ya Bu. Assalamualaikum
Ibu : Baik nak. Walaikumsalam
Janet menghela napas dan berpikir bagaimana bisa membawa bapak ke rumah sakit atau ke dokter sedangkan uang simpanan aku sudah habis untuk berobat ade beberapa hari lalu. Memang beberapa hari yang lalu anak Janet yang bontot sakit panas tinggi dan batuk pilek. Janet membawa anaknya itu ke Dokter Spesialis anak yang baik di salah satu Rumah Sakit Jakarta. Tetapi tidak menyangka hari ini ibu menelepon dan mengabarkan bahwa Bapak nya sakit dan butuh perawatan. "Aduh bagaimana ini? Kalau aku minta sama mas Radit pasti tidak bisa. Mas Radit gaji nya untuk keperluan rumah tangga selama 1 bulan. Masa aku harus pinjam ke Kenzi lagi untuk berobat Bapak. Nanti dia berpikir aku matre sekali karena selalu meminjam uang ke Kenzi. Tetapi kalau aku tidak pinjam bagaimana dengan bapak" batin Janet sambil dia menepuk-nepuk kepala jika sudah tidak tahu jalan keluarnya.
Janet tersadar ketika Nanda berteriak "Woi... Janet sadar dong lu. Nich ada telepon dari Pak Kenzi. Katanya dia nunggu lu di ruangan nya". Tanpa berkata-kata lagi Janet merapikan meja nya bekas makan dan lalu pergi ke ruangan Kenzi. "Tok.. Tok... Tok" suara ketukan pintu ruangan. "Ya masuk Janet" jawab Kenzi. Janet melangkahkan kaki nya dan duduk di bangku tetap di berhadapan dengan Kenzi. "Ada apa bapak memanggil saya?" tanya Janet. Kenzi menyodorkan cek bertuliskan nominal 25juta. dan membuat Janet sontak kaget. "Kenapa tiba-tiba kamu memberikan saya cek sebesar ini?" tanya Janet. Sambil tersenyum sinis Kenzi pun menjawab "Saya tahu kamu membutuhkan ini untuk bapak kamu. Pulang kerja langsung saja bawa bapak kamu ke RS."
Tatap Janet seakan aneh koq bisa dia tahu akan hal ini.
Janet bimbang untuk mengambilnya atau tidak karena Janet tidak ingin menambah jumlah hutang nya lagi pada Kenzi. "Kenzi pasti akan berbuat seenaknya bila aku mengambil cek ini. Tapi aku perlu uang ini untuk membawa bapak ke rumah sakit" batin Janet. "Kenapa bengong? Tidak mau cek ini berarti kamu akan mempercepat kematian bapak mu" ucap Kenzi membuat Janet tersadar dari lamunan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Dewi Dewi Ahmat
ih dsar si kenzi smbng,,mlut tu ngmng nya asl kluar aj kta2 nya tu,,
2021-07-14
1
skyy
itu mulut pedes amat kenzi...
nyumpahin orang tua mati😂😂😂
2021-02-17
5