Janet masih terus berpikir dan sebenarnya hati kecil dia ragu untuk mengambil cek itu. Dia butuh tapi tak tahu harus bagaimana. "Ini apakah termasuk dalam daftar jumlah hutang ku sama kamu?" tanya Janet. Kenzi menatap nya lalu berkata "Sudah pasti. Dan untuk kali ini aku mau kamu menemaniku pergi berlibur akhir pekan." Janet menatap Kenzi bingung dan kesal dia berkata "Bagaimana bisa aku menemani kamu akhir pekan ini? Sedangkan aku harus menemani anak-anak ku, suami ku, dan harus membantu mertua ku?". Kenzi berjalan mendekati Janet lalu memegang wajah nya dengan kasar "Apakah kamu tidak mempunyai alasan cukup untuk membuat suami mu mempercayaimu? Atau aku yang harus membuat suami mu tahu kalau kamu berlibur dengan ku?". "Jangan... suami ku tidak perlu tahu hubungan antara aku dan kamu. Karena dia selalu percaya padaku. Bila dia mengetahui nya, akan habis rumah tangga ku" jawab Janet kesal. "Biar saja rumah tangga mu berakhir.Jadi aku bahagia dan kamu bebas menemaniku kemana saja" ucap Kenzi. Janet menyingkirkan tangan Kenzi dan dengan cepat dia mengambil cek tersebut lalu keluar ruangan.
Sementara Kenzi hanya tertawa terbahak-bahak melihat kekesalan Janet. Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Janet merapihkan dokumen nya dan mematikan komputer nya. "Nan, gue balik dulu ya. Gue mau ke rumah ibu gue. Bapak lagi sakit soalnya" ucap Janet. "Sip dech. Urusan Pak Kenzi biar gue aja yang tangani. Yang penting orang tua lu dulu di rawat" jawab Nanda. Sambil keluar ruangan Janet menelepon Mas Radit.
Janet : Assalamu'alaikum mas
Radit : Walaikumsalam de. Ada apa?
Janet : Mas, udah pulang atau belum? Aku mau ke rumah ibu ya mas. Tadi ibu telepon bilang Bapak sesak napas nya. Aku mau bawa bapak ke dokter mas.
Radit : Mas masih di kantor de. masih tunggu bos mas pulang. Memang kamu ada uang nya de untuk bawa bapak ke dokter? Uang simpanan kamu kan habis untuk biaya berobat ade kemarin. Mas juga belum gajian de.
Janet : Aku pinjam sama Nanda mas. Nanti aku gajian aku balikin ke dia.
Radit : Ya sudah kamu hati-hati ya de. Naik ojol aja jangan naik sepeda nanti mas pulang kerja, mas jemput. Kamu kabarin mas ya de bapak Gimana keadaan nya.
Janet : Baik mas. Assalamualaikum
Radit : Walaikumsalam
Janet menutup telepon nya tanpa sadar Kenzi memerhatikan nya dari belakang. Janet menekan tombol turun pada lift. Tak lama lift pun terbuka dan Janet masuk ke dalam. Tapi ada tangan yang menahan lift tersebut sampai Janet merasa kaget dan mengenali tangan siapa itu. Kenzi masuk ke dalam lift dan langsung menutup nya tanpa membiarkan orang lain masuk ke dalam lift itu. "Wah yang habis telepon dengan suami tercinta mesra sekali ya. Sampai lupa pamit ke pacar nya kalau dia mau pulang" ucap sinis Kenzi. "Buat apa aku harus ngomong atau izin sama kamu untuk pulang" jawab Janet dengan nada menahan emosi. "Ingat ya kamu harus selalu memberikan kabar pada saya bagaimana pun juga uang yang saya berikan tidaklah gratis. Ingat itu" ucap Kenzi marah kepada Janet.
Pintu lift terbuka mereka sudah sampai lantai dasar. Tanpa mempedulikan Kenzi lagi Janet melangkahkan kaki nya cepat menuju parkiran dan mengambil sepeda miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nur hikmah
bnr2 tragisya hri gini krja dpetusahaan bar msh pkae sepeda....uuh untung body baikhti....hihihi
2021-03-30
2
Dewi Kristiningrum
bagus
2021-03-10
1