Pukul 9 malam hasil CT scan Bapak keluar. Janet di minta ke ruangan dokter. "Permisi dok. Maaf saya ingin menanyakan hasil CT Scan Bapak Danu" ucap Janet. "Silahkan Bu. Untuk hasil CT Scan Bapak Danu kurang baik. Paru-paru bapak Danu sudah terendam sebagian. Ini yang menyebabkan Bapak Danu mengalami sesak nafas. Dan dinding lambung nya pun terlihat bermasalah sehingga makanan yang masuk akan sulit di cerna. Tadi juga kami melakukan cek darah dan bapak Danu mengidap diabetes melitus. Oleh sebab itu saya menyarankan Bapak Danu di rawat dulu beberapa hari di sini. Agar kami dapat memantau kesehatan pak Danu" jelas dokter Jaka yang merawat Bapak Danu. "Baik dok. Saya harap lakukan yang terbaik untuk Bapak saya" jawab Janet.
Janet melangkah dengan lunglai menuju koridor rumah sakit. Pernyataan dokter membuat nya serasa di sambar petir di siang hari. Banyak pertanyaan yang muncul di kepala nya. Hingga Janet memutuskan untuk sendiri duduk di taman rumah sakit. Air mata Janet menetes dengan banyak nya. Dia berpikir bagaimana caranya supaya dapat membiayai pengobatan bapak nya. Apa dia sanggup untuk melakukan nya. Di saat seperti ini dia butuh suami nya di samping dia tapi suami nya harus keluar kota mengantar bos nya. Dia sendiri duduk dan menangis.
Tiba-tiba tangan seorang pria merangkul dan memeluk nya, membuat Janet semakin menangis. Ketika Janet sudah selesai menangis dia mengangkat wajah nya dan melihat Kenzi duduk di sebelah nya. "Mau apa kamu ke sini? Apa kamu bahagia melihat aku menderita seperti ini? Kamu pasti bahagia melihat aku tersiksa seperti ini" tuduh Janet. Kenzi hanya menggelengkan kepala nya dia takut saat dia berkata akan menambah luka Janet kembali. "Sudah puas kamu nangis nya? Jika sudah sekarang temani saya makan. Karena saya belum makan" ucap Kenzi sambil menarik tangan Janet dengan paksa agar ikut makan dengannya. "Lepaskan kak. sakit tangan saya" perintah Janet. Dengan sebutan "Kak" membuat Kenzi berhenti dan menanyakan lagi "Coba kamu ulangi apa yang kamu katakan tadi. Barusan kamu memanggil aku dengan sebutan apa?". "Aku sebut kamu Kakak. Walaupun sebenarnya umur mu beda 8 tahun dariku" ungkap Janet membuat merah pipi Kenzi.
Tak lama kemudian cup.. bibir Kenzi mendarat di pipi Janet. Membuat Janet kesal dan memukul lengan Kenzi. "Maaf aku hanya senang mendengar nya lantas membuat ku reflek mencium mu. Aku tidak bermaksud apapun padamu, jadi jangan salah paham" elak Kenzi. Janet menatap Kenzi dengan tatapan emosi "Aku tidak peduli. Lebih baik kamu tidak melakukan itu lagi padaku". "Kita berangkat sekarang cari makan tetapi kamu harus janji agar tidak menangis lagi. Jika kamu menangis lagi aku akan lebih lama mencium mu" ucap Kenzi sehingga Janet menuruti perintahnya untuk mencari makan dan berhenti menangis. Mereka berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju parkiran. Saat ingin masuk mobil ponsel Janet berdering dan muncul nama Mas Radit. Janet bingung apakah harus di angkat atau tidak. Karena saat ini Kenzi ada di samping nya dan Janet tahu bahwa Kenzi sangat tidak suka jika ia menerima telepon dari mas Radit. "Angkat saja telepon nya tapi kamu harus speaker agar aku dapat mendengar pembicaraan kalian. Awas kalau kamu berkata mesra pada suami mu" ancam Kenzi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nuning Nuno
kq malah aq yg lope lope sama kenzi😍😍
2021-06-20
0
Erickexstrada
slingkuhan kq cemburu ma suami,yg ad suami cmburu ma slingkuhan...hahahaaiii
2021-05-17
1
Yeni Sinam
lucu😀😀😀
org suami na yg nlp kok gk boleh mesra😇😇
2021-04-09
4