Malam ini adalah malam-malam terakhir baby Al tidur dengan Shea, karena besok saat Selly dibawa pulang, dia akan tidur dengan daddy-nya. Shea yang sudah terbiasa dengan dua bayinya, merasa sedih karena dia hanya akan bertiga lagi dengan baby El dan Bryan setelah nanti baby Al tidur bersama Regan.
Bryan yang melihat istrinya menikmati waktu bersama keponakannya itu, akhirnya mengurungkan niatnya untuk menyentuh Shea. Padahal jajaran rencana sudah tersusun rapi di kepala Bryan. Namun, semua urung dia lakukan saat istrinya begitu senang bermain dengan baby Al dan El.
"Besok saat mommy Selly pulang kamu akan tidur dengan daddy Re, jadi sekarang mommy Shea mau tidur dan memeluk kamu," ucap Shea gemas seraya mendaratkan kecupan di pipi baby Al.
Saat sedang mencium baby Al, tampak tangan baby El meraih tangan Shea. Tawa Shea pun terdengar saat melihat anaknya menariknya. "Anak mommy juga mau dicium, ya?" tanya Shea seraya mendaratkan kecupan di pipi anaknya.
"Anak mommy yang ini juga ingin dicium." Suara Bryan terdengar di sela-sela keasikan Shea yang mencium para bayi. Dia merebahkan tubuhnya di samping para bayi, dan berjajar rapi dengan baby Al dan El.
Tubuh Shea yang setengah sujud untuk menjangkau dua bayi kecil itu, sekarang dihadapkan dengan tiga bayi. Dia tersenyum melihat ulah suaminya. Satu kecupan mendarat di pipi Bryan, dan membuat Bryan tersenyum senang.
"Daddy juga dapat kecupan," ucap Bryan pada dua bayi di sampingnya. Dia pun mencium lembut pipi lembut milik baby Al dan El. Setelah pipi Shea, pipi kedua bayi itu adalah tempat kesukaannya.
Ucapan Shea itu mendapatkan tawa dari Shea. Suaminya itu selalu saja tidak mau kalah. Hingga kadang membuat Shea gemas.
Saat tawa Shea terdengar kencang, dua bayi itu pun menangis. Bryan dan Shea pun saling pandang, dan justru langsung tertawa.
Dengan cekatan Bryan mengambil El sedangkan Shea mengambil Al. Mereka berdua menenangkan dua bayi yang sedang berlomba mengeluarkan suara tangis.
Setelah baby Al dan El berlomba suara tangis siapa paling kencang, akhirnya dua bayi itu tertidur. Dekapan hangat Shea berikan pada dua bayi tanpa memilih mana yang diberikan dekapan hangat.
Kali ini Bryan pun tidak mau ketinggalan menikmati momen. Malam ini, dia meletakkan baby Al dan El di tengah antar dia dan Shea. Dia juga ingin menikmati tidur dengan baby Al, yang nanti akan segera tidur di rumahnya sendiri saat kedua orang tuanya di rumah.
"Maaf." Suara Shea terdengar saat mereka sedang asik memandangi para bayi yang sedang asik terlelap.
Bryan tersenyum. Dia tahu untuk apa istrinya itu meminta maaf. Apalagi jika bukan untuk menjalankan kewajibannya sebagai istri. "Masih ada hari esok," jawab Bryan, "tidurlah! Kamu butuh istirahat."
Shea lega saat Bryan tidak marah dengan dirinya yang masih menunda. Mereka berdua menikmati malam-malam tidur dengan dua bayi, walaupun sebenarnya Al tidak pergi jauh, dan siang hari masih akan bertemu.
***
Setelah tiga hari, akhirnya alat-alat untuk Selly datang. Regan meminta untuk ditaruh di kamarnya. Rencananya Selly akan tidur di kamarnya. Regan ingin Selly merasakan bagaimana suasana kamar mereka berdua.
Dengan didampingi dokter dan perawat Rumah sakit, Regan membawa Selly untuk pulang ke rumah.
Melisa, Daniel, Lana, dan Andrew setia menemani proses pemindahan Selly dari Rumah sakit ke rumah. Mereka tidak mau melewatkan momen penting itu. Mereka juga ingin memastikan jika semua proses aman.
Di rumah Bryan dan Shea sudah setia menunggu kepulangan Selly. Mereka sudah membawa dua bayi ke rumah Regan untuk penyambutan.
Shea sengaja menyambut kedatangan Selly dengan beberapa hiasan. Sesuai janjinya, dia ingin menyambut Selly seperti yang pernah dilakukan oleh kakak iparnya itu. Walaupun kakak iparnya tidak tahu, suatu hari saat kakak iparnya sadar, dengan bangga Shea akan mengatakan pada Selly.
Regan yang sampai di rumah terharu melihat penyambutan yang dilalukan Bryan dan Shea. Dia pun berbisik pada istrinya mengatakan jika adiknya telah menyambut mereka. Namun, sayangnya tidak ada jawaban apa pun dari Selly.
Harusnya penyambutan ini akan jadi meriah saat istrinya itu sadar. Karena ini adalah penyambutan setelah melahirkan. Namun, semua menjadi cerita lain, saat Selly pulang dalam keadaan koma dan tak sadarkan diri.
Menurunkan Selly dari ambulan, para dokter dan perawat membawa ke kamar yang sudah diberitahu oleh Regan. Mereka langsung memasang alat-alat yang sudah disediakan.
Melisa dan Lana yang juga datang bersama dengan ambulan, langsung meraih cucu mereka. Melisa menggendong El sedangkan Lana mengendong Al.
Saat anak-anak bersama nenek mereka, Bryan dan Shea ikut masuk ke dalam kamar untuk menemani Regan yang menunggu Selly.
Dalam pelukan Bryan, Shea merasakan sedih luar biasa. Dia melihat kakak iparnya yang hidup tapi serasa mati. Alat penunjang terpasang di tubuh Selly dan itulah alat satu-satunya yang membuat Selly bisa bertahan sejauh ini.
Setelah beberapa saat semua dokter selesai. Dokter dan perawat meninggalkan Selly bersama Regan, Bryan dan Shea.
"Sayang, lihatlah! Kamu sudah berada di kamar kamu," ucap Regan pada Selly. Dia melihat ke sekeliling seolah memperlihatkan jika dia berada di kamarnya.
"Mulai nanti malam aku juga kita akan tidur bersama dengan anak kita," jelas Regan kembali. Dia hanya berharap jika Selly akan segera pulih dengan kehadiran Al di dekatnya.
"Cepatlah bangun, Kak!" Bryan menambahi ucapan Regan. "Jika tidak, saham milikmu akan aku ambil alih," goda Bryan.
"Sayang," tegur Shea.
"Apa kamu dengar, Sayang? Adikmu akan mengambil sahammu, bangun dan pukulan adikmu seperti biasanya!" ucap Regan sedikit menyelipkan tawa di sela-sela kesedihan.
"Jika kakak ingin memukulku, aku akan dengan suka rela memberikan tubuhku," timpal Bryan. Dia mengingat bagaimana kekesalan kakaknya jika dirinya menggoda.
Shea yang mendengar pembicaraan Regan dan Bryan mengerti jika mereka sedang menggoda Selly, agar kakak iparnya itu bangun.
Cepatlah bangun, Kak! Kami menunggumu. Shea hanya berharap yang terbaik untuk kakak iparnya.
Bryan, Shea, dan Regan keluar dari kamar dan menitipkan Selly pada perawat. Mereka menuju ke ruang keluarga, di mana para nenek dan kakek sedang asik bermain degan cucu mereka.
"Aku sudah siapkan susu untuk baby Al di dalam freezer. Nanti Kak Regan bisa hangatkan," jelas Shea.
"Baiklah, terima kasih."
"Jika butuh apa-apa hubungi saja aku." Shea tahu jika akan sulit di hari pertama Regan menjaga Al, jadi dia menawarkan diri.
Regan mengangguk. "Iya."
Bryan dan Shea pun izin untuk pulang, setelah baby El tampak lelah. Kegiatan sore baby Al akan dilakukan oleh Regan dibantu oleh mamanya yang belum pulang.
.
.
.
.
...Jangan lupa, like, koment, dan vote...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Win
Memulai langkah baru... 💪
2023-02-19
1
Just Rara
ayo semangat rengan demi kesembuhan selly🙂
2022-10-08
0
Almeera
ayo bangun selly baby al sangat membutuhkanmu...
jangan lama2 tidurnya ya...
semoga regan tetap semangat n kuat utk membantu istrinya sadar
be strong 💪💪💪
2022-09-19
0