Merawat kamu

Shea yang keluar dari ruang ICU berpapasan dengan Regan. "Kakak yang kuat ya," ucap Shea. Melihat wajah Regan yang tampak sedih bercampur dengan lelah, Shea merasa tidak tega. Terbiasa melihat wajah Regan yang cerah walaupun tanpa senyum, terasa aneh sebenarnya. Namun, dia sadar jika keadaan suami kakak iparnya itu sangat terpukul. Suami mana yang tidak akan sedih melihat istrinya dalam keadaan koma.

"Terima kasih." Regan masuk kembali ke ruang ICU. Dia tidak bisa jauh sedikit pun dari istrinya.

"Ayo, kita lihat anak Selly dan Regan," ajak Melisa pada Shea.

Shea mengangguk dan mengikuti mama mertuanya untuk ke ruang anak. Bryan dengan setia mendorong stroller baby El di belakang Shea dan mamanya. Bayi kecil itu asik tidur menikmati perjalanannya di rumah sakit.

Dari balik kaca Shea melihat bayi laki-laki itu tertidur pulas di dalam inkubator. Besar tubuhnya hampir sama dengan baby El. Karena sejatinya umur mereka sama, hanya saja mereka lahir dengan waktu yang berbeda.

"Siapa namanya?" tanya Shea seraya meraba kaca seolah membelai lembut anak laki-laki kakak iparnya.

"Aaron Alexander Maxton," ucap Melisa. Matanya terfokus pada cucunya bernasib malang, karena ibunya sedang terbaring lemah tak berdaya.

"Baby Al," ucap Shea saat mengambil nama tengah sama seperti nama El yang di ambil dari nama Elvaro.

"Iya, cucu mama baby Al dan El." Melisa tersenyum mendengar panggilan yang diberikan Shea.

Saat Shea sedang membincangkan dengan mama mertuanya, tiba-tiba baby Al bergerak-gerak. Perawat yang menyadari bayi kecil itu pun, langsung mengambil botol susu, dan menghampirinya.

Mata Shea yang melihatnya merasa tidak suka saat anak kakaknya itu diberi susu formula. Dengan gerakan cepat, Shea mengetuk kaca memanggil perawat. Dia beralih melangkah menuju pintu ruang bayi.

Perawat yang merasa dipanggil, menuju pintu dan membuka pintu untuk menemui Shea. "Ada apa, Bu?" tanya perawat.

"Apa itu susu untuk bayi yang sedang menangis itu?" Mata Shea tertuju pada botol susu yang dibawa perawat.

"Iya, Bu, ini susu formula untuk bayi Ibu Selly dan Pak Regan."

"Jangan berikan susu formula, aku akan menyusuinya! Aku adik dari ibu bayi itu." Sebagai seorang ibu, nalurinya tidak tega saat melihat keponakannya harus minum susu formula. Karena memang dirinya sedang menyusui juga, akhirnya dia memilih untuk menyusui keponakannya itu.

"Baik, Bu." Perawat tidak berani membantah ucapan tegas Shea.

Tanpa menunggu dipersilakan masuk oleh perawat, Shea menerobos masuk dan menghampiri baby Al. Dengan gerakan lembut dia mengangkat tubuh mungil itu dan membawanya ke dalam pelukan. Membelakangi semua orang, Shea membuka kancing kemejanya dan menyusui bayi kecil itu.

Bayi kecil itu tampak bingung saat menyusu, mulutnya masih belum pintar seperti baby El saat menyesap. "Apa ini pertama kali dia minum?" tanyanya pada perawat.

"Iya, Bu."

Rasanya hati Shea teriris. Dia mengingat bagaimana baby El mendapatkan air susu pertama dari dirinya langsung. Berbanding terbalik dengan baby Al yang mungkin belum sempat menyusu pada Selly. Dengan perlahan, Shea menunggu bayi kecil itu menyesuaikan mulutnya dengan puncak dada Shea.

"Jangan khawatir mommy Shea akan merawat kamu dan memberikanmu air susu untukmu," ucap Shea. Air matanya tak tertahan lagi, mengalir di pipi putihnya. Dia tidak bisa membayangkan jika keponakannya harus mendapati ibunya sedang dalam keadaan koma. Pasti akan sangat kurang kasih sayang yang didapat oleh baby Al. Apalagi Regan pasti disibukan dengan mengurus Selly.

Dari balik kaca Melisa menangis melihat pemandangan di hadapannya. Dia merasa beruntung Tuhan mengirimkan Shea dalam keluarganya. Setelah dia mengubah anak laki-lakinya, kini dia memberikan kasih sayang pada keponakannya. "Apa kamu tidak keberatan Shea menjaga baby Al?"

Walaupun tatapan mamanya terfokus pada istrinya, tapi Bryan tahu jika pertanyaan itu ditujukan padanya. "Aku akan bicarakan pada Shea dulu, Ma." Bryan tidak berani mengambil keputusan sendiri.

"Baiklah, dan mama harap Shea tidak akan keberatan."

Shea yang sudah selesai menyusu meletakkan anaknya kembali. "Berapa hari dia akan tinggal Rumah sakit?" tanya Shea pada perawat.

"Sekitar tiga hari, Bu."

Shea mengangguk. "Selama tiga hari dia di sini, jangan berikan susu formula! Aku akan mengirim susu kemari." Shea sudah memutuskan akan merawat baby Al. Walaupun ini keputusan sepihaknya tapi dia berharap suaminya akan menerima.

"Baik, Bu."

Shea keluar dari ruangan bayi dan menghampiri Bryan dan mama mertuanya. Melisa yang melihat menantunya, langsung memeluknya. Shea yang mendapat pelukan mamanya heran, dengan apa yang terjadi.

"Terima kasih sudah hadir di keluarga kami."

"Ma ...." Shea merasa tidak enak saat mendengar ucapan terimakasih dari mamanya.

"Mama beruntung mendapatkan menantu seperti kamu." Isak tangis Melisa masih terdengar saat berada dipelukan Shea.

"Ma, jangan berkata seperti itu, Shea yang beruntung mendapatkan mama dan kakak seperti kak Selly." Sebagai anak yatim piatu, Shea merasakan hal bahagia saat mendapatkan keluarga yang begitu menyayanginya.

Melisa melepaskan pelukan pada Shea. "Mama mau meminta tolong kamu merawat baby Al."

"Tanpa mama minta Shea dengan senang hati akan menjaga dan merawat baby Al, Ma." Shea berucap tapi matanya mengarah pada Bryan. Dia sadar keputusannya hanya darinya, dan itu terasa tidak adil untuk suaminya.

Bryan mengangguk, dan langsung membuat senyum di wajah cantik Shea.

"Terima kasih, Sayang." Melisa merasa tenang saat Shea dan Bryan tidak keberatan untuk menjaga anak dari kakaknya.

"Jangan berterima kasih, Ma, kita keluarga dan sebagai adik dan anak, Bryan dan Shea tidak akan keberatan."

"Yang dibilang Shea benar, Ma. Kami akan membantu sebisa kami," timpal Bryan.

Melisa merasa senang. Dengan anak Selly dirawat oleh Shea, paling tidak asupan susu dari Shea dapat membuat cucunya itu sehat. Sebagai nenek, Melisa merasa tidak tega jika anaknya harus minum susu formula. Terkecuali memang sudah tidak ada pilihan lain lagi. "Nanti mama akan bicarakan pada Regan dan keluarganya."

Bryan dan Shea pun mengangguk. Mereka langsung meminta izin untuk pulang, karena tidak terlalu baik berada di Rumah sakit bagi baby El. Banyak virus penyakit yang dapat menyerang, apalagi daya tahan tubuh bayi masih sangat rentan.

***

Sesampainya di rumah, Bryan menemani Shea yang membawa anaknya ke kamar. Bayi kecil itu sempat terbangun di dalam mobil, tapi sayangnya dia tidak menangis. Mungkin bayi kecil itu sedang itu menikmati perjalanan. Namun, saat hampir sampai di rumah, mata kecilnya kembali terpejam, seolah tahu jika tempat ternyamannya adalah rumah.

"Kamu benar tidak keberatan aku mengurusi anak kak Selly?" tanya Shea memastikan pada Bryan.

"Kata siapa kamu?" tanya Bryan. Dia menarik lembut tubuh Shea dan membuatnya menempel. "Kita ... kita akan merawatnya berdua." Bryan berkata dengan penuh keyakinan.

"Kamu memang daddy yang sempurna," ucap Shea seraya mengalungkan tangannya di leher Bryan. Senyum manis tergambar di wajah cantik Shea.

"Kamu yang melengkapi diriku menjadi sempurna, tanpamu tidak akan ada kesempurnaan." Bryan menatap lekat wajah Shea. Wajah cantik yang belum berubah dari pertama kali dia melihatnya di apartemen. Saat melihat wajah cantik istrinya. Mata Bryan tertuju pada bibir dengan pulasan lipstik pink milik Shea. Perlahan dia membenamkan bibirnya pada bibir Shea. Rasanya dia sudah lama tidak menyesap manis bibir istrinya itu, karena Shea berusaha menghindar karena selalu takut membuat suaminya itu tergiur dengan yang lain saat berciuman.

Belum sempat Bryan membenamkan bibirnya Shea sudah menahannya. "Ada El," elaknya.

"Dia sedang tidur. Tidak akan melihat!" Bryan kembali mencoba membenamkan bibirnya pada bibir sexi milik Shea.

"Tunggu!"

"Apa lagi?" tanya Bryan sudah dengan nada frustrasi.

"Sekali kamu berpikir karena bayi kita tidur, tanpa sadar kita akan melakukannya hal itu lain waktu. Hingga akan menciptakan kebiasaan. Jika sudah terbiasa kita akan lupa pada tempat. Iya jika anak kita benar-benar tidur, jika tidak?"

Rasanya Bryan ingin sekali tenggelam di dasar lautan. Baru saja dia ingin mencium istrinya, tapi penjelasan istrinya sudah panjang. Mungkin durasinya sama dengan saat mereka ciuman.

"Mana sadar kita dengan di mana dan kapan kita ingin berciuman."

"Iya, tapi sekarang kita punya anak, jadi belajarlah menempatkan waktu dan tempat!"

Bryan hanya bisa mendengus kesal. Belum sempat dia menikmati manis bibir istrinya. Bibir istrinya itu terus berceloteh.

"Ayo, ke kamar kita!"

Seperti mendapat angin segar, Bryan langsung mengangguk. Menarik lembut tangan istrinya, Bryan membawa Shea masuk ke dalam kamarnya melalui pintu yang menghubungkan kamarnya dan kamar bayi.

Menutup pintu kembali, Bryan mendorong tubuh Shea di balik pintu. Tanpa menunggu lagi, dia membenamkan bibirnya di bibir Shea. Menyesap manisnya bibir istrinya, dia menikmati setiap kecapan. Shea pun membalas setiap gerakan suaminya. Suara pertemuan dua bibir itu memecah keheningan di dalam kamar.

Tangan Bryan bergerilya masuk ke dalam kemeja Shea. Membelai lembut punggung tanpa penghalang dibalik kemeja. Napasnya mulai berat, saat hasratnya mulai mengebu-gebu.

"Kita tadi lupa berkonsultasi dengan dokter Lyra," ucap Shea mendorong lembut tubuh Bryan.

Bryan merutuki kesalahannya melupakan hal penting itu. Karena langsung mengunjungi kakaknya di ruang ICU dan berlanjut ke ruang bayi, Bryan lupa satu tempat yang harus dia kunjungi. "Lalu?"

"Bisakah kamu menunggu dulu?" pinta Shea. Sorot matanya penuh pengharapan suaminya akan mau menunggu.

Tidak ada pilihan untuk Bryan. Lagipula dia juga takut jika dirinya memaksakan keinginannya. "Baiklah, tapi lanjutkan lagi yang tadi," ucap Bryan kembali membenamkan bibirnya.

Tanpa penolakan Shea kembali menerima bibir Bryan yang selalu dia rindukan. Menciptakan suara merdu pertemuan antara dua bibir.

.

.

.

.

.

...Like itu adalah penghargaan kalian buat setiap tulisan yang kalian baca. Jadi sempatkan untuk menekan tanda jempol....

Terpopuler

Comments

yanyi_yanhiiyo

yanyi_yanhiiyo

berulang kali baca memang tidak bisa dipungkiri bahwa air mata selalu mengalir deras di wajah, benar benar tidak bisa membayangkan menjadi shea dan selly, dua duanya wanita hebat

2023-10-22

2

Just Rara

Just Rara

mommy dan daddy yg perfek pasang ini👍☺️

2022-09-28

0

Sofia Pontoh

Sofia Pontoh

Brayan dan Shea..pasangan yg serasi ..ronantis..🤗🥰🤩🙏🙏

2022-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Ayah yang sempurna
2 Sampai kapan aku menunggu?
3 Berjuanglah!
4 Jantungnya berhenti berdetak.
5 Aku berjanji
6 Merawat kamu
7 Tiga bayi laki-laki
8 Bersama dua bayi
9 Tanggung jawab kita
10 Agar bisa memelukmu
11 Meminta izinmu
12 Tutorial
13 Pelukan plus-plus
14 Tidak bisa memastikan
15 Kita akan pulang
16 Rencana pulang
17 Cepat bangun, Kak!
18 Selalu mengingatkan aku
19 Menangis
20 Ke rumah Selly
21 Tidak bekerja
22 Mencuri-curi kesempatan
23 Merindukanmu
24 Dua daddy
25 Obrolan lelaki
26 Rencana ke luar negeri
27 Mendekati Chika
28 Takut tergoda
29 Ide Bryan
30 Pernikahan Kevin
31 Bukan Bryan
32 Membalas dendam
33 Hadiah pemenang
34 Pengantin wanita kabur
35 Menceritakan pada Selly
36 Kenapa dia aneh?
37 Berusaha mencegah
38 Jangan ragukan aku
39 Mengunjungi proyek
40 Bertemu Helena dan Alex
41 Bukan merindukan kamu!
42 Apa mereka akan melakukannya?
43 Siapa yang menghubungi
44 Harapan palsu
45 Masih ada harapan
46 Cepat bangunlah!
47 Merusak pikiranmu
48 Kepergian Regan ke luar negeri
49 Berharap tidak sadar
50 Jangan pura-pura bodoh!
51 Dipecat
52 Menjadikanmu istrinya!
53 Apa kamu tega?
54 Siapa yang kamu pilih?
55 Akhirnya matanya terbuka
56 Info
57 Jangan tinggalkan aku lagi!
58 Membayar waktu
59 Tetaplah orang asing
60 Mengingatkan kamu
61 Tidak jadi bekerja
62 Kebahagiaan Dua Keluarga
63 Semangat Mommy
64 Memaafkan Dari Hati
65 Memanfaatkan Kesempatan
66 Hari Daddy
67 Rencana Reuni
68 Tamu Istimewa
69 Curhatan para istri
70 Membuat Huru Hara
71 Hadiah 0,2 Persen Saham
72 Aksi Si Kembar
73 Akhir Pertemuan
74 Membangunkan Macan Tidur
75 Aku Kecewa Denganmu
76 Pilihan Lain
77 Saling Membantu
78 Mengusir Felix
79 Mau Bersamaku Belajar?
80 Akhirnya Bisa Berjalan
81 Info
82 Ide Jalan-Jalan
83 Membatalkan
84 Melayani kamu
85 Penyebabnya.
86 Membeli Semua
87 Demi Maaf Dari Shea
88 Muntah
89 Menyesali
90 Gaya apa?
91 Membeli Gaun
92 Selamat Ulang Tahun Pernikahan
93 Kebahagiaan
94 Bochap 1. Rencana
95 Bochap 2. Menyewa
96 Bonchap 3. Dua sama
97 Bonchap 4. Banggakan
98 Bonchap 5. Perjalanan
99 Bonchep 6. Suasana Pagi
100 Bonchap 7. Jalan-jalan
101 Bonchap 8. Memiliki
102 Bonchap 9. Peresmian
103 Bonchap 10. Makan Malam
104 Bonchap 11. Berbelanja
105 Bochap 12. Pria Baik
106 Bonchap 13. Dua Garis
107 Bonchap 14. Karena Kami Keluarga
108 Bonchap 15. Alicia Ghea
109 Bonchap 16. Hamil Ketiga
110 Bonchap 17. Akhir Kebahagiaan
111 Novel Baru Labuhan Cinta
112 Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
113 Info Novel
114 Novel baru Rilis Di Noveltoon
115 INFO
116 Bos Duda Kesayangan
117 Po Labuhan Cinta
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Ayah yang sempurna
2
Sampai kapan aku menunggu?
3
Berjuanglah!
4
Jantungnya berhenti berdetak.
5
Aku berjanji
6
Merawat kamu
7
Tiga bayi laki-laki
8
Bersama dua bayi
9
Tanggung jawab kita
10
Agar bisa memelukmu
11
Meminta izinmu
12
Tutorial
13
Pelukan plus-plus
14
Tidak bisa memastikan
15
Kita akan pulang
16
Rencana pulang
17
Cepat bangun, Kak!
18
Selalu mengingatkan aku
19
Menangis
20
Ke rumah Selly
21
Tidak bekerja
22
Mencuri-curi kesempatan
23
Merindukanmu
24
Dua daddy
25
Obrolan lelaki
26
Rencana ke luar negeri
27
Mendekati Chika
28
Takut tergoda
29
Ide Bryan
30
Pernikahan Kevin
31
Bukan Bryan
32
Membalas dendam
33
Hadiah pemenang
34
Pengantin wanita kabur
35
Menceritakan pada Selly
36
Kenapa dia aneh?
37
Berusaha mencegah
38
Jangan ragukan aku
39
Mengunjungi proyek
40
Bertemu Helena dan Alex
41
Bukan merindukan kamu!
42
Apa mereka akan melakukannya?
43
Siapa yang menghubungi
44
Harapan palsu
45
Masih ada harapan
46
Cepat bangunlah!
47
Merusak pikiranmu
48
Kepergian Regan ke luar negeri
49
Berharap tidak sadar
50
Jangan pura-pura bodoh!
51
Dipecat
52
Menjadikanmu istrinya!
53
Apa kamu tega?
54
Siapa yang kamu pilih?
55
Akhirnya matanya terbuka
56
Info
57
Jangan tinggalkan aku lagi!
58
Membayar waktu
59
Tetaplah orang asing
60
Mengingatkan kamu
61
Tidak jadi bekerja
62
Kebahagiaan Dua Keluarga
63
Semangat Mommy
64
Memaafkan Dari Hati
65
Memanfaatkan Kesempatan
66
Hari Daddy
67
Rencana Reuni
68
Tamu Istimewa
69
Curhatan para istri
70
Membuat Huru Hara
71
Hadiah 0,2 Persen Saham
72
Aksi Si Kembar
73
Akhir Pertemuan
74
Membangunkan Macan Tidur
75
Aku Kecewa Denganmu
76
Pilihan Lain
77
Saling Membantu
78
Mengusir Felix
79
Mau Bersamaku Belajar?
80
Akhirnya Bisa Berjalan
81
Info
82
Ide Jalan-Jalan
83
Membatalkan
84
Melayani kamu
85
Penyebabnya.
86
Membeli Semua
87
Demi Maaf Dari Shea
88
Muntah
89
Menyesali
90
Gaya apa?
91
Membeli Gaun
92
Selamat Ulang Tahun Pernikahan
93
Kebahagiaan
94
Bochap 1. Rencana
95
Bochap 2. Menyewa
96
Bonchap 3. Dua sama
97
Bonchap 4. Banggakan
98
Bonchap 5. Perjalanan
99
Bonchep 6. Suasana Pagi
100
Bonchap 7. Jalan-jalan
101
Bonchap 8. Memiliki
102
Bonchap 9. Peresmian
103
Bonchap 10. Makan Malam
104
Bonchap 11. Berbelanja
105
Bochap 12. Pria Baik
106
Bonchap 13. Dua Garis
107
Bonchap 14. Karena Kami Keluarga
108
Bonchap 15. Alicia Ghea
109
Bonchap 16. Hamil Ketiga
110
Bonchap 17. Akhir Kebahagiaan
111
Novel Baru Labuhan Cinta
112
Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
113
Info Novel
114
Novel baru Rilis Di Noveltoon
115
INFO
116
Bos Duda Kesayangan
117
Po Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!