Tanggung jawab kita

Suara ketukan pintu membuat Shea mengerjap. "Jam berapa ini?" gumam Shea. Matanya terus beralih melihat jam dinding yang terpasang di kamarnya. "Jam delapan!" pekik Shea. Dia langsung bangun dan menyibak selimutnya. "Sayang, bangun!" ucapnya seraya mengoyang-goyangkan tubuh Bryan.

Suara Shea yang kencang membuat dua bayi yang sedang asik tertidur terbangun. Suara tangisan secara bersamaan seketika membuat Shea panik.

Bryan yang mendengar suara gaduh dari anak-anaknya hanya bisa melenguh. Rasanya matanya susah sekali untuk dibuka. Dia yang baru saja tidur menjelang pagi, masih merasakan kantuk. Namun, tubuhnya yang digoyang-goyangkan oleh Shea membuatnya mau tidak membuka matanya. "Kenapa kamu membangunkan aku?" tanyanya sedikit kesal.

"Ini sudah jam delapan, bukannya kamu ada jadwal bertemu dengan pihak Davis?"

Cukup lama Bryan mencerna ucapan istrinya. Sampai akhirnya dia ingat jika dia memiliki jadwal meeting dengan pihak Davis. "Jam berapa?" tanya Bryan memastikan lagi.

"Jam delapan."

"Astaga." Bryan merutuki kesalahannya karena dia kesiangan di hari pentingnya. Dia menyibak selimut dan langsung ke kamar mandi. Namun, matanya beralih pada anak-anaknya yang menangis.

"Mandilah! Aku akan urus mereka." Shea tahu apa yang berada dipikiran suaminya.

Bryan pun mengangguk dan bergegas untuk menuju ke kamar mandi. Dia akan berusaha mandi secepat kilat, agar biasa cepat berangkat ke kantor.

Saat Bryan mandi, Shea membuka pintu, dan meninggalkan dua bayi menangis. Dia ingin tahu dulu, kenapa asisten rumah tangganya sampai mengetuk pintu. Membuka pintu kamar, dia langsung bertanya. "Ada apa, Bi?"

"Maaf saya lancang mengetuk pintu. Pak Felix menghubungi sudah berkali-kali, Bu. Dia minta saya untuk membangunkan Pak Bryan." Dengan nada takut, dia mengatakan pada Shea.

"Oh, ya, dia sudah bangun. Tolong bantu saya bawa anak-anak ke kamar mereka." Shea pun membuka pintu kamarnya dan meminta asisten rumah tangannya untuk masuk dan mengendong bayinya.

Shea pun menangkup tubuh El dan membawanya dalam gendongannya, sedangkan baby Al digendong oleh asisten rumah tangga. Seraya menenangkan dua bayi, mereka berdua membawa dua bayi untuk ke kamar mereka. Shea meminta asisten rumah tangga untuk menganti popok terlebih dahulu, karena selanjutnya dia akan menjemur bayi-bayi itu.

Namun, sebelum Shea menjemur para bayi, dia akan mengurus satu bayi besar terlebih dahulu. Kembali ke kamar, dia melihat Bryan yang sedang kalang kabut memakai kemejanya. Tangannya menggenggam telepon seraya memakai kemeja. Melihat hal itu, Shea berusaha membantu. Dia mengancingkan kemeja milik Bryan, dan membiarkan suaminya itu untuk menghubungi seseorang.

"Halo," ucap Bryan.

"Kamu di mana, dari tadi aku menghubungimu, sampai aku membentak asisten rumah tanggamu untuk membagunkanmu." Suara Felix terdengar sangat kesal.

"Aku masih di rumah, aku akan segera di kesana."

"Sudah aku duga, kamu masih di rumah, cepatlah kemari!" Tanpa sadar kali ini Felix yang memerintah Bryan.

Tangan Shea sibuk memakaikan dasi di leher suaminya. Membantu suaminya itu bersiap. Namun, saat melihat tampilan suaminya, Shea tertawa. Bagaimana tidak dia tidak tertawa. Bryan memakai kemeja lengkap dengan dasinya, tetapi dia belum memakai celananya.

"Jangan menertawakan aku!" seru Bryan seraya mendaratkan kecupan di pipi Shea. Dia begitu gemas mendengar tawa Shea.

"Iya, maaf," ucap Shea, "mana celanamu?" tanya Shea.

"Aku belum ambil."

Mendengar suaminya belum mengambil celana, Shea langsung mengambilkannya berserta dengan jas milik Bryan juga. "Maaf membuatmu kesiangan." Shea merasa bersalah karena menemaninya berjaga semalam, suaminya itu harus bangun kesiangan. Padahal sebelumnya, Shea jarang meminta Bryan membantunya, terkecuali Bryan mendengar dan menawarkan diri untuk membantu.

"Sekarang kamu menjaga dua anak, mana mungkin aku diam saja. Sudahlah, ini sudah tanggung jawab kita." Tangan Bryan membelai pipi Shea. Dia mencoba menenangkan istrinya.

Shea mengangguk. Dia bersyukur, Bryan mau membantunya mengurus baby Al dan El. Padahal siangnya, suaminya itu harus bekerja.

"Sepertinya aku tidak sempat sarapan," ucap Bryan. Tangannya sibuk memakai jas yang sudah diambilkan oleh Shea.

"Iya, tidak apa-apa, tetapi jika nanti kamu pulang kerja, tolong belikan aku susu ibu menyusui. Stok di rumah habis," ucap Shea seraya membantu Bryan untuk memakai jas.

"Baiklah, Sayang. Nanti aku akan belikan. Sekarang aku berangkat dulu," ucapnya. Dia mendaratkan kecupan di dahi Shea, dan melangkah menuju ke kamar bayi. Sebelum berangkat dia akan menyapa dua jagoannya yang belum sempat dia sapa pagi tadi.

Bryan yang berangkat langsung menuju ke kantor Davis Company. Berkas-berkas pun sudah dibawa oleh Felix. Sepanjang perjalanan menuju ke kantor Helena, Bryan terus saja menguap. Rasanya memang tidak semudah yang dibayangkan. Mengurus dua anak, memang tidaklah mudah.

Sesampainya di kantor, Davis Company, Bryan menuju ruang meeting diantar oleh resepsionis. Tampak Felix, Helena, dan Alex yang sudah berada di sana. "Maaf, aku terlambat," ucapnya.

"Felix baru saja cerita jika kamu dan Shea sekarang mengurus anak kakakmu, jadi kami maklum," ucap Alex pada Bryan.

"Iya, kami mengurus dua anak di rumah," jawab Bryan seraya menarik kursi.

"Apa kamu tidak kuat membayar babysitter hingga membuat dirimu sendiri kewalahan," ucap Helena dengan nada penuh sindiran.

"Aku rasa, itu semacam membangun kedekatan orang tua dan anak, jadi wajar saja Bryan dan Shea memutuskan untuk tidak memakai jasa babysitter ... tapi aku rasa dirimu tidak akan mengerti dengan hal itu." Ucapan Alex seketika membungkam mulut Helena.

Helena hanya mendengus kesal mendengar ucapan Alex. Asistennya itu begitu menyebalkan.

Padahal sejak peristiwa anak Bryan dan Shea lahir di puncak, dia tampak baik, tapi setelah kembali ke sini, dia menjadi iblis kembali, batin Helena kesal.

"Sebaiknya kita mulai saja." Felix yang melihat perdebatan Helena dan Alex pun tidak mau memperpanjang kembali. Dia berpikir untuk segera memulai meeting.

Alex mengangguk, dan diikuti Helena yang mengangguk.

Bryan dan Felix mulai menjelaskan sejauh apa pembangunan hotel milik Helena. Semua laporan awal pun diberikan Bryan pada Helena dan Alex. Helena pun mengatakan jika akan mengecek laporan yang diberikan oleh Bryan. Mereka melanjutkan pembahasan tentang beberapa hal mengenai proyek membangunkan hotel, hingga disepakati jika mereka akan mengunjungi proyek hotel bulan depan.

Saat laporan sudah diberikan dan dijelaskan, akhirnya meeting berakhir. Bryan dan Felix meminta izin untuk kembali ke kantor pada Helena dan Alex.

Melangkah keluar dari kantor Davis Company, Bryan mengurungkan niatnya untuk kembali ke kantor. Dia memilih untuk ke supermarket terlebih dahulu sebelum kembali ke kantor. Rencananya dia akan membelikan susu ibu menyusui terlebih dahulu sebelum kembali ke kantor.

Setelah berpamitan dengan Felix, dan mengatakan jika dirinya hanya sebentar, dia langsung melajukan mobilnya. Bryan memilih supermarket yang lebih dekat dari rumahnya, agar dia tidak perlu jauh-jauh untuk mengantarkan pada istrinya.

Sampai di supermarket Bryan dipusingkan dengan pilihan susu ibu hamil yang banyak. Merogoh kantung celananya, dia menghubungi Shea. Namun, tampaknya istrinya itu sangat sibuk, hingga telepon darinya tidak diangkat.

Saat sedang asik memilih susu, seorang wanita menghampiri. Bryan melihat dengan jelas wanita cantik di hadapannya.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanyanya pada Bryan.

Bryan bisa menduga mungkin wanita di hadapannya itu adalah sales promotion girl. "Saya sedang mencari susu ibu menyusui."

"Ini ada dari produk kami, Pak," ucap wanita itu seraya memberikan satu produk susu pada Bryan. "Susu ibu menyusui produk dari kami ini, sudah mengandung protein, AA, DHA, Zat besi dan Kalsium. Protein merupakan sumber energi untuk ibu hamil. AA dan DHA sangat bangus untuk perkembangan otak bayi. Zat besi sangat baik untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu menyusui yang sangat kurang tidur. Sedangkan kalsium ...."

"Sudah-sudah, saya mengerti. Kalau begitu saya beli." Bryan yang dijelaskan panjang lebar malas sekali.

"Baiklah, kalau begitu, kebetulan kami sedang promo."

"Iya-iya." Bryan sudah tidak mau berlama-lama menunggu penjelasan dari sales promotion girls. Dia pun langsung membeli susu yang di pesan oleh Shea.

***

Sesampainya di rumah, Bryan meletakkan dia atas meja beberapa kantung plastik yang berisi susu pesanan Shea. "Ini pesananmu," ucap Bryan.

Mata Shea membulat sempurna saat melihat sekitar enam kantung plastik berisi susu. Dia menghitung setiap plastik berisi lima susu dan jika ada enam kantung berarti ada tiga puluh susu. "Kenapa membeli banyak sekali?"

"Iya, tadi ada wanita yang menghampiriku dan menjelaskan panjang lebar, karena aku malas akhirnya aku iya-iya saja dia menawariku produk susu ini."

"Iya, memang seperti itu tugas mereka, tapi yang jadi masalah kenapa beli banyak sekali?" Shea menatap kesal pada Bryan. Biasnya dia hanya akan membeli lima box paling banyak.

"Katanya itu promo, jadi ya aku beli."

"Oh ya, ini promo?" tanya Shea memastikan.

"Iya, jadi beli lima gratis satu."

"Wah, lumayan dapat satu susu." Mata Shea yang tadi menatap penuh kekesalan sekarang berubah berbinar.

Bryan yang melihat istrinya itu hanya bisa menggeleng. Seorang istri Bryan Adion begitu senang hanya mendapatkan promo susu. Dia hanya bisa pasrah saat jiwa ibu-ibu yang suka promo melekat pada istrinya. Padahal bisa saja dia tidak membeli dengan embel-embel promo. Kalau begitu caranya, aku yakin aku semakin cepat kaya. Bryan hanya bisa tertawa dalam hatinya.

.

.

.

.

.

...Jangan lupa like, koment, dan vote....

Terpopuler

Comments

pipi gemoy

pipi gemoy

pasti Daddy Bry😆😆😆😆😆😆👻

2024-09-22

1

Win

Win

Jiwa promoku ikut tergoda!

2023-02-19

3

icungfrost_

icungfrost_

helena sama alex lucu juga 🤣

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Ayah yang sempurna
2 Sampai kapan aku menunggu?
3 Berjuanglah!
4 Jantungnya berhenti berdetak.
5 Aku berjanji
6 Merawat kamu
7 Tiga bayi laki-laki
8 Bersama dua bayi
9 Tanggung jawab kita
10 Agar bisa memelukmu
11 Meminta izinmu
12 Tutorial
13 Pelukan plus-plus
14 Tidak bisa memastikan
15 Kita akan pulang
16 Rencana pulang
17 Cepat bangun, Kak!
18 Selalu mengingatkan aku
19 Menangis
20 Ke rumah Selly
21 Tidak bekerja
22 Mencuri-curi kesempatan
23 Merindukanmu
24 Dua daddy
25 Obrolan lelaki
26 Rencana ke luar negeri
27 Mendekati Chika
28 Takut tergoda
29 Ide Bryan
30 Pernikahan Kevin
31 Bukan Bryan
32 Membalas dendam
33 Hadiah pemenang
34 Pengantin wanita kabur
35 Menceritakan pada Selly
36 Kenapa dia aneh?
37 Berusaha mencegah
38 Jangan ragukan aku
39 Mengunjungi proyek
40 Bertemu Helena dan Alex
41 Bukan merindukan kamu!
42 Apa mereka akan melakukannya?
43 Siapa yang menghubungi
44 Harapan palsu
45 Masih ada harapan
46 Cepat bangunlah!
47 Merusak pikiranmu
48 Kepergian Regan ke luar negeri
49 Berharap tidak sadar
50 Jangan pura-pura bodoh!
51 Dipecat
52 Menjadikanmu istrinya!
53 Apa kamu tega?
54 Siapa yang kamu pilih?
55 Akhirnya matanya terbuka
56 Info
57 Jangan tinggalkan aku lagi!
58 Membayar waktu
59 Tetaplah orang asing
60 Mengingatkan kamu
61 Tidak jadi bekerja
62 Kebahagiaan Dua Keluarga
63 Semangat Mommy
64 Memaafkan Dari Hati
65 Memanfaatkan Kesempatan
66 Hari Daddy
67 Rencana Reuni
68 Tamu Istimewa
69 Curhatan para istri
70 Membuat Huru Hara
71 Hadiah 0,2 Persen Saham
72 Aksi Si Kembar
73 Akhir Pertemuan
74 Membangunkan Macan Tidur
75 Aku Kecewa Denganmu
76 Pilihan Lain
77 Saling Membantu
78 Mengusir Felix
79 Mau Bersamaku Belajar?
80 Akhirnya Bisa Berjalan
81 Info
82 Ide Jalan-Jalan
83 Membatalkan
84 Melayani kamu
85 Penyebabnya.
86 Membeli Semua
87 Demi Maaf Dari Shea
88 Muntah
89 Menyesali
90 Gaya apa?
91 Membeli Gaun
92 Selamat Ulang Tahun Pernikahan
93 Kebahagiaan
94 Bochap 1. Rencana
95 Bochap 2. Menyewa
96 Bonchap 3. Dua sama
97 Bonchap 4. Banggakan
98 Bonchap 5. Perjalanan
99 Bonchep 6. Suasana Pagi
100 Bonchap 7. Jalan-jalan
101 Bonchap 8. Memiliki
102 Bonchap 9. Peresmian
103 Bonchap 10. Makan Malam
104 Bonchap 11. Berbelanja
105 Bochap 12. Pria Baik
106 Bonchap 13. Dua Garis
107 Bonchap 14. Karena Kami Keluarga
108 Bonchap 15. Alicia Ghea
109 Bonchap 16. Hamil Ketiga
110 Bonchap 17. Akhir Kebahagiaan
111 Novel Baru Labuhan Cinta
112 Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
113 Info Novel
114 Novel baru Rilis Di Noveltoon
115 INFO
116 Bos Duda Kesayangan
117 Po Labuhan Cinta
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Ayah yang sempurna
2
Sampai kapan aku menunggu?
3
Berjuanglah!
4
Jantungnya berhenti berdetak.
5
Aku berjanji
6
Merawat kamu
7
Tiga bayi laki-laki
8
Bersama dua bayi
9
Tanggung jawab kita
10
Agar bisa memelukmu
11
Meminta izinmu
12
Tutorial
13
Pelukan plus-plus
14
Tidak bisa memastikan
15
Kita akan pulang
16
Rencana pulang
17
Cepat bangun, Kak!
18
Selalu mengingatkan aku
19
Menangis
20
Ke rumah Selly
21
Tidak bekerja
22
Mencuri-curi kesempatan
23
Merindukanmu
24
Dua daddy
25
Obrolan lelaki
26
Rencana ke luar negeri
27
Mendekati Chika
28
Takut tergoda
29
Ide Bryan
30
Pernikahan Kevin
31
Bukan Bryan
32
Membalas dendam
33
Hadiah pemenang
34
Pengantin wanita kabur
35
Menceritakan pada Selly
36
Kenapa dia aneh?
37
Berusaha mencegah
38
Jangan ragukan aku
39
Mengunjungi proyek
40
Bertemu Helena dan Alex
41
Bukan merindukan kamu!
42
Apa mereka akan melakukannya?
43
Siapa yang menghubungi
44
Harapan palsu
45
Masih ada harapan
46
Cepat bangunlah!
47
Merusak pikiranmu
48
Kepergian Regan ke luar negeri
49
Berharap tidak sadar
50
Jangan pura-pura bodoh!
51
Dipecat
52
Menjadikanmu istrinya!
53
Apa kamu tega?
54
Siapa yang kamu pilih?
55
Akhirnya matanya terbuka
56
Info
57
Jangan tinggalkan aku lagi!
58
Membayar waktu
59
Tetaplah orang asing
60
Mengingatkan kamu
61
Tidak jadi bekerja
62
Kebahagiaan Dua Keluarga
63
Semangat Mommy
64
Memaafkan Dari Hati
65
Memanfaatkan Kesempatan
66
Hari Daddy
67
Rencana Reuni
68
Tamu Istimewa
69
Curhatan para istri
70
Membuat Huru Hara
71
Hadiah 0,2 Persen Saham
72
Aksi Si Kembar
73
Akhir Pertemuan
74
Membangunkan Macan Tidur
75
Aku Kecewa Denganmu
76
Pilihan Lain
77
Saling Membantu
78
Mengusir Felix
79
Mau Bersamaku Belajar?
80
Akhirnya Bisa Berjalan
81
Info
82
Ide Jalan-Jalan
83
Membatalkan
84
Melayani kamu
85
Penyebabnya.
86
Membeli Semua
87
Demi Maaf Dari Shea
88
Muntah
89
Menyesali
90
Gaya apa?
91
Membeli Gaun
92
Selamat Ulang Tahun Pernikahan
93
Kebahagiaan
94
Bochap 1. Rencana
95
Bochap 2. Menyewa
96
Bonchap 3. Dua sama
97
Bonchap 4. Banggakan
98
Bonchap 5. Perjalanan
99
Bonchep 6. Suasana Pagi
100
Bonchap 7. Jalan-jalan
101
Bonchap 8. Memiliki
102
Bonchap 9. Peresmian
103
Bonchap 10. Makan Malam
104
Bonchap 11. Berbelanja
105
Bochap 12. Pria Baik
106
Bonchap 13. Dua Garis
107
Bonchap 14. Karena Kami Keluarga
108
Bonchap 15. Alicia Ghea
109
Bonchap 16. Hamil Ketiga
110
Bonchap 17. Akhir Kebahagiaan
111
Novel Baru Labuhan Cinta
112
Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
113
Info Novel
114
Novel baru Rilis Di Noveltoon
115
INFO
116
Bos Duda Kesayangan
117
Po Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!