Kekesalan Permaisuri

"Baginda." Wanita itu pun langsung memeluk erat Kaisar Cristian. Seakan rindunya amatlah berat yang di tanggungnya.

"Ada apa? kenapa kamu kesini?" tanya Kaisar Cristoffer mengkerutkan keningnya. Sedari dari dulu Permaisurinya tidak pernah keluar istana hanya mengunjungi rumah kecil ini.

"Hamba rindu Baginda, jadi hamba datang kesini. Dan malam ini hamba akan menginap di sini." Ujarnya bergelanyut manja.

Kaisar Cristoffer menahan amarahnya, tidak mungkin dia marah di rumah orang, apa lagi di rumah orang yang di cintainya. Bisa-bisa ia di usir keluar. "Pulanglah, aku masih mau di sini."

"Tapi Baginda, hamba tidak mau. Hamba hanya mau bersama Baginda saja." Ucapnya dengan nada sedih.

"Di sini banyak tikusnya, itu tidak baik untuk Permaisuri." Ucap Kaisar Cristoffer, ia sudah jengah dengan tangannya yang di pegang oleh Permaisuri.

"Beneran Baginda." Permaisuri Berlia melihat kanan kiri ke arah lantai, setiap sudut ia pastikan ada tikus atau tidaknya. Dan benar saja, satu tikus muncul di bawah meja.

"I-itu Baginda." Ujar Permaisuri Berlia menunjuk ke arah bawah meja.

"Betul Permaisuri, sebaiknya Permaisuri segera pulang ke istana." Ucap Kaisar Cristoffer dengan senyuman penuh arti.

"Ba-baiklah Baginda." Permaisuri memberikan hormat dengan perasaan takut dan gelisah. Sesampainya di ambang pintu, tanpa sengaja ada se ekor tikus yang muncul di kakinya dan membuatnya berteriak membangunkan Ava.

Kali ini kamu lepas Ava, lihat saja nanti aku akan membuat perhitungan pada mu batin Permaisuri melihat ke arah pintu itu sebelum menaiki kereta.

"Ada apa?" tanya Ava membuka pintunya. "Apa ada kebakaran?" sambung Ava mengedarkan pandangannya.

"Tidak ada, tidurlah." Ucap Kaisar Cristoffer seraya menuju ke arahnya.

Sementara ayah Ava, sedari tadi hanya melihat dan mendengarkan kedua suami istri itu tanpa menyanggahnya. Ia takut berurusan dengan Permaisuri Berlia dan Kaisar Cristoffer karna mereka sama-sama di kenal ke kejamannya.

"Maaf sudah membangunkan tuan, jadi silahkan berisitirahat." Ujar Leon mewakili permintaan maaf dari Kaisar Cristoffer setelah mendapatkan tatapan kode. Ia mengerti tatapan Kaisar Cristoffer yang menyuruhnya meminta maaf atas namanya. Percaya atau tidak, junjungannya itu tidak akan meminta maaf pada siapa pun kecuali pada Ava yang membuat dunia seakan berbalik.

"Ayah, apa Ayah butuh sesuatu?" tanya Ava yang tak memperdulikan Kaisar Cristoffer yang terus mengoceh, menyuruhnya beristirahat.

"Ayah tidak apa-apa Ava," ayah Ava beralih melirik Kaisar Cristoffer yang tidak senang akan kehadirannya.

*Beraninya dia merebut perhatian Ava dari ku, seharusnya aku yang mendapatkan perhatian Ava batin Kaisar Cristoffer geram.

Ada apa dengan Baginda? apa aku salah bicara batin Ayah Ava menerka-nerka*.

"Ayah ke kamar dulu Ava." Salah satu pelayan itu pun mendorong kursi roda Ayah Ava.

Ava membalikkan badannya dan melewati Kaisar Cristoffer begitu saja.

"Ava," Kaisar Cristoffer memegang lengan Ava.

"Hamba ngantuk," Ava melepaskan genggaman itu dan menutup pintu kamarnya.

Kaisar Cristoffer tak ambil hati, memang salah dirinya yang menarik perhatian Permaisuri Berlia, mengganggu Ava yang lagi tidur.

"Ava aku minta maaf." Kaisar Cristoffer duduk di tepi ranjang Ava. Sedangkan Ava sudah terjun ke alam mimpinya.

Kaisar Cristoffer mendesah, ia menaiki ranjang Ava dan ikut membaringkan tubuhnya di samping Ava. Memeluknya dengan erat. Aroma wangi tubuh Ava membuat letihnya hilang dalam sekejap mata.

"Ava aku menyayangi mu." Ava yang hanya pura-pura tidur pun membuka matanya, ia beranjak duduk dan menatap kesal ke arah Kaisar Cristoffer. Ia hanya ingin menghindarinya, tetapi malah terjebak ke dalamnya. "Untuk apa Baginda tidur di sini? sebaiknya Baginda pulang. Aku tidak ingin Permaisuri datang lagi." Ujar Ava seraya memutar bola matanya jengah.

"Aku minta maaf sudah mengganggu mu." Kaisar Cristoffer memeluk Ava, ia menenggelamkan wajahnya di pundak Ava dan mencium lehernya, memberikan kecupan singkat dan manis itu.

"Baginda," Ava menjauhkan kepalanya yang merasa geli.

"Hemm, aku rindu Ava. Bisakah kita melakukannya."

Tanpa sadar Ava memukul kepala Kaisar Cristoffer dengan kasar, "Jangan berbuat macam-macam, aku pastikan Baginda tidur di luar." Bentak Ava menatap tajam.

Seketika Kaisar Cristoffer nyalinya menciut, "Ba-baiklah."

Ava tak berniat lagi menanggapinya, ia menarik selimutnya dan tidur membelakangi Kaisar Cristoffer.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. ternyata Kristoffer emang tipe laki² bodoh krn cinta.. bahkan sekarang terulang lagi ke Ava... haish... sudah tau tertolong lagi..

2024-02-03

0

Rhenii RA

Rhenii RA

Lebih cocok bilang “benarkah” secara ini latarnya istana kerajaan biasanya semua pakai bahasa baku.

2022-07-31

1

🍃Anita Amanda****???¿¿¿🍵❄❄❄❄

🍃Anita Amanda****???¿¿¿🍵❄❄❄❄

bucin dh tu kaisar 😌😑

2022-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!